BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

istriku orgasme bersama orang lain


Sebagai sekretaris istriku sering
mendapatkan tugas lembur. Dan
aku terpaksa menunggu di
kantornya hingga pekerjaannya
selesai. Sore itu saat aku memasuki kantornya Pak Paijan petugas
Satpam bilang bahwa Bu Rere,
istriku, masih bersama Pak
Direktur disinilah cerita sex ini di awali. Waahh.. Kena lembur lagi
nih. Jadi terpaksa aku duduk di
ruang tunggunya sambil ngobrol
sama Pak Paijan. Tak lama ngobrol Pak Paijan minta
maaf padaku, dia harus pulang
lebih dahulu karena istrinya minta
diantar ke dokter. Dia mengambil
segepok majalah dan koran,
“Silahkan baca-baca Mas, biar nggak sepi”. Pak Paijan
meninggalkan aku sendirian. Sesudah hampir semua halaman
majalah aku baca-baca, istriku
belum juga nongol. Apakah
pekerjaannya demikian penting
sehingga mesti dilembur macam
begini? Aku agak kesal karena bosan menunggu. Akhirnya aku
iseng-iseng. Aku masuk ke
ruangan kantor. Lampu ruangan tidak lagi
sepenuhnya menyala. Ngirit.
Nampak sederetan meja kosong
telah ditinggalkan para karyawan
pulang. Aku tengok sana sini,
kulihat ada ruangan kaca di pojok sana yang masih terang namun
kacanya ditutup dengan ‘blind
curtain’ gorden berlipat yang biasa
dipakai di kantor. Mungkin disana
istriku bekerja lembur. Pelan-pelan
aku mendekat. Aku ingin melihat apa yang dikerjakan istriku. Aku
bias mengintip dari celah ‘blind
curtain’ itu. Bagai kena palu godam 1000 kati
saat aku menyaksikan apa yang
bisa kusaksikan. Aku melihat Rere
istriku dalam keadaan telanjang
bulat tanpa sehelai benangpun
yang menutupi tubuhnya sedang berjongkok dengan lututnya
diselangkangan Pak Hardy bossnya
yang bermata sipit itu. Rok dan
blus berikut BH dan celana
dalamnya nampak terserak di
lantai. Jelas dia sedang sibuk mengulum kemaluan Pak Hardy
yang duduk telentang di sofa yang
nampak begitu empuknya. Tanpa melepas kemeja dan dasinya
Pak Hardy hanya merosotkan
celana hingga merosot ke lantai,
tangannya memegang kepala Rere
menekan naik dan turun. Rere
mengulum dan memompa kontol Pak Hardy dengan mulutnya.
Wajah Pak Hardy dengan mata
sipitnya nampak menyeringai
merasakan nikmat tak terhingga
dari bibir Rere. Samar-samar
kudengar desahan nafsu Pak Hardy dan suara-suara bibir istriku yang
sedang penuh memompa kontol
bossnya itu. Rupanya aku telah ditipu istriku
sendiri. Aku yang dengan setia
menjemput dan menunggu setiap
sore tidak menduga bahwa justru
istriku ini berbuat selingkuh
dengan direkturnya. Aku meledak ingin marah, namun kutahan.
Mungkin tidak ada gunanya.
Sambil terus berusaha
menenangkan diriku aku
menyaksikan apa yang akan
berlanjut dari yang kulihat sekarang ini. Pak Hardy menarik lengan istriku.
Dia rangkul tubuh Rere untuk
duduk di pangkuannya sedikit
naik ke perut. kontol Pak Hardy
yang telah mampu memberi
semangat syahwat istriku tadi nampak putih bersih mencuat
panjang dengan bonggolnya yang
gede nongol di belakang pantat
istriku. Dengan sangat keranjingan
Pak Hardy langsung melumati dada istriku . Menyusu bak bayi manja di puting susu Rere yang berwarna
coklat kemerahan itu dan tampak
sudah tegak mengacung dengan
maksimal karena tekanan birahi
yang dahsyat yang melanda tubuh
Rere sambil tangannya merabai relung-relung tubuh sensual
istriku. Aku melihat nikmat yang
tak terhingga melanda istriku.
Tubuhnya bergeliatan menahan
gelinjangnya sambil tak putus-
putusnya desah serta rintihannya mengalir dari mulutnya yang
mungil itu. Sesuatu yang muskil telah terjadi
pada diriku. Hal yang semula
sangat memukul aku kini justru
membangkitkan hasratku. Aku
dirangsang oleh gairah birahi saat
menyaksikan bagaimana istriku begitu merasakan nikmat dilumati
bossnya. Aku menyaksikan
betapa istriku dengan penuh
semangat syahwatnya telah
mengenyoti kontol Pak Hardy.
Kini kemaluanku terasa menegang dan sesak di celanaku. Dan
akhirnya aku mesti menyaksikan
pergulatan asyik masyuk antara
istriku dengan bossnya ini sambil
meremasi kontolku sendiri. “Ppaakk.. Rere nggak tahan
ppaakk..” istriku menyambar bibir
Pak Hardy dan melumat-lumat
habis-habisan. Kemudian Pak Hardy mengangkat
sedikit tubuh istriku. Tangan
kirinya meraih kontolnya dan
diarahkannya ke nonok Rere yang
tampak dirimbuni oleh bulu-bulu jembut keriting itu. Apa yang terjadi kemudian sangatlah
mendebarkan jantungku. Aku
melihat bagaimana kontol gede
dan panjang milik Pak Hardy itu
menembusi nonok Rere istriku
yang sangat aku tahu betapa sempit lubangnya. Berkali-kali kulihat yang satu
menekan yang lain menjemput.
Sesudah kontol Pak Hardy hampir
selalu meleset untuk diluruskan
kembali, akhirnya dengan pelan
kusaksikan kemaluan istriku menelan batangan gede panjang
itu. Uucchh.. Bagaimana bisa..?
Istriku menyeringai. Nampaknya
dia mendapatkan rasa pedih
sekaligus nikmat yang tak bertara. Akhirnya seluruh batangan itu
melesak tertelan menembusi
nonok Rere. Mereka lantas diam
sesaat. Hanya bibir-bibir mereka
yang kembali terus berpagut. Itu
mereka lakukan untuk meningkatkan hasrat birahinya.
Kemudian secara hati-hati Pak
Hardy memulai dengan menaik
turunkan pantatnya. Kudengar
rintih Rere.. “Aduuhh.. Aduuhh.. Adduuhh..”
Mengulang-ulang kata aduh setiap
kali kontol Pak Hardy ditarik dan
menusuk. Sesudah beberapa kali berlangsung
kulihat tangan istriku bergerak
berpegangan bahu bossnya. Dia
kini nampak akan mengambil alih
gerakan. Dengan sekali lagi
memagut bibir Pak Hardy istriku mulai menggenjot dan mengenjot-
enjot. Nonoknya nampak naik
turun seakan menyedoti kontol
gede bossnya itu. Bibir nonoknya
setiap kali nampak tertarik keluar
masuk karena sesaknya bibir nonoknya menerima gedenya
batang kontol Pak Hardy. Aku tak mampu lagi bertahan.
Aku turunkan celanaku dan
kukeluarkan kontolku sendiri.
Tanpa ragu lagi aku melototi
kontol dan nonok istriku yang
saling jemput itu. Aku mengocok- ocok kemaluanku sambil
khayalanku terbang tinggi. Genjotan istriku semakin cepat.
Racau kedua insan yang asyik
masyuk itu semakin riuh. Aku
menyaksikan tubuh-tubuh
mereka berkilat karena keringat
birahi yang mengucur. Dalam kamar AC yang dingin itu nafsu
birahi mereka membakar
tubuhnya. Rambut istriku semakin
awut-awutan. Rambut itu
menggelombang setiap tubuhnya
naik turun menggenjoti kontol bossnya. Saat mereka mulai mendaki
puncak, tak pelak lagi keduanya
mempertingi polahnya. Pak Hardy
mempererat pelukan pinggul Rere
dan bibir Rere melumat penuh
gereget bibir Pak Hardy. Keadaan menjadi semacam ‘chaos’. Liar dan
tak terkendali. Cakar dan kuku istriku
menghunjam pada kemeja Pak
Hardy sementara bibir dengan
cepat mematuk bahu Rere. Mataku
konsentrasi melotot ke arah
kontol yang keluar masuk ke nonok itu. Dan saat kecepatan
genjotan naik turun tak lagi
terhitung samar-samar aku
melihat cairan putih mencotot
meleleh dan berbusa di batangan
kontol Pak Hardy. Itulah klimaks. Istriku masih menggenjot sesaat
hingga yakin bahwa seluruh
cadangan peju Pak Hardy telah
tumpah memenuhi lubang
nonoknya. Dan kemudian hening.
Istriku menyandarkan kepalanya di dada Pak Hardy. Nafas panjang
keduanya nampak dari dada-dada
mereka yang setiap kali
menggembung kemudian kempis.
Istriku merosot ke lantai dalam
kelelahan yang sangat. Demikian pula Pak Hardy. Bermenit-menit
keadaan itu berlalu. Akan halnya aku, ejakulasi
pertama langsung kudapatkan
saat menyaksikan genjotan istriku
semakin cepat tadi. Kudengar kursi
di ruangan Pak Hardy berderit.
Aku harus cepat keluar ruangan ini. Kusaksikan istriku bersama
bossnya menuju toilet yang ada di
ruangannya. Aku membetulkan
celanaku dan bergegas keluar.
Tanpa ada masalah dengan
berboncengan sepeda motorku kami sampai di tempat kost jam 8
malam. Seperti biasa Rere
menyiapkan nasi dan lauk
pauknya untuk makan malam itu.
Aku masih melotot hingga jam 12
malam di depan TV sementara itu istriku nampak pulas tertidur. Aku
memakluminya.