Namaku
Yanti..usia 25 Tahun, menikah dan sudah punya momongan ,namanya Septi Ningtyas
,masih berumur 5 tahun, sekolah TK. Aku tiga bersaudara, kebetulan aku anak
pertama, yg kedua namanya hardi usia 3 tahun di bawahku ,umur
22,sedangkan yg bungsu masih sekolah di SMU, umurnya 16 tahun,namanya Nastiti.
Dari sini aku akan mengisahkan sebuah perjalanan
hidupku,yg menurut siapapun pasti tak layak untuk ditiru..karena aku akan
kisahkan pengalaman pertama ngeseks aku selain dengan suamiku, yakni dengan
adik kandungku sendiri......
Hari Minggu,sekitar jam 2 siang aku pergi ke
rumah ibuku untuk mengambil pesanan dua pasang pakaian
batik,untukku dan untuk suamiku,mas Bambang...karena sudah kebiasaan di kota
kecilku..Kota Klaten,Jawa Tengah,bila ada resepsi pernikahan atau acara hajatan
lainnya ,para tamu undangan maupun among tamu ( Para penerima Tamu ),selalu
mengenakan pakaian khas Jawa,yakni pakaian batik.Setelah kutitipkan anakku pada
mertuaku, yang kebetulan rumahnya tak jauh dari rumahku, aku pergi dengan
mengendarai sepeda motor ke rumah ibuku..karena jaraknya tidak terlalu
jauh..hanya 1 km dari rumahku.Sesampai di pekarangan rumah yg agak luas dan
rimbun oleh pohon mangga dan rambutan ,sehingga suasananya terasa sejuk...ku
standarkan sepeda motorku di bawah rimbunnya pohon mangga.
Ku
melangkah menuju rumah yg tampak sepi dengan daun pintu yg tertutup
rapat,...jangan2 tak ada orang di rumah...pikirku dalam hati.
"Her....Ti....." Tak ada jawaban,
kucoba putar grendel pintu..."Lho..gak terkunci...apa pada tidur..ya ?
tanyaku dalam hati..terus kudorong daun pintu, dan terus masuk menuju ke
belakang,karena kamar ibuku ada paling belakang,karena ditelpon tadi,ibu bilang
pakaiannya di simpan di meja kamar ibu. Ada 3 kamar di rumah ini, Yang depan ,
kamarnya adik bungsuku, belakangnya kamar Herdi, sedangkan kamar ibu terpisah
dibelakang,menghadap ruang keluarga.Saat aku melintas di depan pintu kamar
Hardi yg tertutup rapat..kudengar suara cekikikan seorang wanita...aku sejenak menghentikan
langkahku, dan dengan pelan2 kudekati pintu kamar hardi,untuk sekedar ingin
tahu dengan siapa Hardi di dalam kamar. Apa diam -diam Hardi suka bawa pacarnya
masuk ke dalam kamarnya..saat ibu tidak di rumah..? Siapa ya ceweknya...?
Tanyaku dalam hati dengan penasaran. Kudekatkan kupingku ke pintu
kamarnya....hening sejenak....namun tak berapa lama terdengar desahan dan
erangan manja seorang wanita yg tak begitu jelas suaranya....
"Lagi
pada ngapain mereka...?" Naluriku sebagai seorang wanita yg telah berumah
tangga, meyakini adanya percumbuan birahi di dalam kamar adikku. Aku jd
penasaran,siapa wanita yg tengah Hardi cumbui, di siang hari gini...Aku coba
menempelkan sebelah mataku di lubang kunci, Ya Tuhan......ada dua insan
telanjang bulat saling tumpang tindih, dengan bibir saling berpagut dengan
mesranya...Tampak tubuh keduanya saling meliuk dengan indahnya, laksana penari
erotis ....tengah terbuai dalam lautan asmara...
Dadaku jadi berdegup kencang menyaksikan
pemandangan yg baru pertama kali kulihat secara langsung, pergumulan dua sejoli
tengah di mabuk cinta bergumul dalam luapan birahi.....bukan seperti yg sering
kutonton dari kaset BF suamiku.Nafasku jadi terasa sesak dan lututku bergetar
menyaksikan apa yg tengah terjadi di atas kasur adikku.Namun aku masih belum
jelas melihat wajah gadis yg tengah berada di bawah dekapan Hardi..karena
terhalang kepala Hardi yg tengah mencumbunya ...tiada hentinya...
Jantungku makin berdegup kencang...kulitku
serasa merinding semua....perlahan kurasakan kontak birahi pada bagian
sensitifku....terasa ada yg tengah berdenyut-denyut dari kemaluanku....terus
terang ...aku jd terangsang melihat pemandangan di depan mataku...walau tak
terlihat seutuhnya.....Semakin kudengar erangan manjanya...dan rintihan2
kenikmatan....dari dua insan berlainan jenis yg tengah berpacu dalam mengarungi
samudera kenikmatan...semakin besar pula nafsu birahi yg bergolak dalam
jiwaku...tak sadar kuremas kedua payudaraku dan kuelus-elus juga organ
kewanitaanku yg mulai terasa lembab ,terbakar oleh panasnya nafsu
yg makin membara. Mataku kupicingkan lagi makin
menempel rapat pd lubang kunci,demi mendengar rintihan yg makin keras kudengar
dan pergulatan dua tubuh bugil yg makin seru...tanganku makin cepat meremas
susuku,dan satunya kumasukkan ke balik celana dalamku....aku masturbasi seiring
dengan desahan -desahan manja dari balik pintu.Tak lama kudengar lenguhan
panjang dari mulut mereka.
"eeehhhmmm...mmasss.....Titi...mauuu...kelluuuaarrr.........aaaahhh............"
Aku jadi kaget setengah mati, saat gadis yg tengah berada di bawah pelukan
Hardi....ternyata adikku yg bungsu,Titi...
"Mas juga sudah gak
tahannnn...sayang....ooohhh...mmmmmmhhhh...."Erang Hardi disela genjotan
pantatnya yg naik turun dengan cepat..disertai dengan pelukan erat tangan Titi
di leher Hardi, dan sepasang kakinya dijepitkan ke pinggang Hardi ,seraya
mengangkat pantatnya tinggi -tinggi semakin menekankan memeknya yg tengah
disodok batang kemaluan Hardi.
"mass...ahh.......uuhhh......"Titi mengerang
lagi.......tanda telah mencapainya. Dan Hardi pun merintih
panjang...dan kulihat terus terdiam masih menindiah tubuh Titi. Keduanya
masih berpelukan, setelah kelelahan berburu kenikmatan. Aku yg sudah tak
tahan, makin kegesek vaginaku, terus kumasukan jari tanganku ke dalam memekku.
Kulihat di dalam sana Hardi mencabut batang kontolnya dari memek Titi,
Ahh...aku sempat kaget dan kagum dengan ukuran penis adikku...yg ternyata
ukurannya besar dan panjang, berbeda dengan kontol suamiku yang ukurannya
biasa-biasa saja. Aku menelan ludah...dan birahiku semakin tinggi melihat besar
dan panjangnya kontol adikku, kepala kontolnya kelihatan merah dan mengkilat
oleh cairan kental mereka berdua.
"sseeeerrrr.....seerrrrr....mani ku keluar
deras...berkali-kali membasahi dua jariku yg kumasukkan ke dalamnya.Dengkulku
jadi terasa lemas....dan nafasku sedikit ku tahan ....agar tak menimbulkan
suara.Cepet2 ku melangkah dari situ dengan sedikit jinjit.....menuju pintu
keluar. Kututup rapat pintunya, lantas kutuntun motorku agak menjauh dari rumah,dan
kustater lalu kunaiki mendekat rumah, agar disangka mereka aku baru datang, dan
kubunyikan klakson motor matic ku, .....dengan begitu,mereka bisa dengar dan
segera berpakaian. Aku tidak buru-buru mengetuk pintu, karena kutahu mereka
butuh waktu untuk mengenakan pakaiannya kembali, yg sempat berserakan di lantai
dan tempat tidur. Aku pura-pura membuka jok motorku, seolah mengontrol bahan
bakarnya, padahal ku tahu bensin masih penuh.Setelah kuperkirakan mereka
selesai berpakaian, ku panggil-panggil adikku.
"Tii.....titi......" lantas ku ketok
pintu berulang-ulang,...
"Ya......" sahut adikku dari dalam,tak
lama kemudian membuka pintu. Kulirik sekilas, Titi hanya mengenakan atasan kaos
tak ber BH, dan span putih, mungkin karena terburu-buru.
"Eh...mbak Yanti.....kukira siapa...?"
"lagi tidur ya....Ti...?" tanyaku
seakan tak tahu.
"Iya...mbak......sendirian mbak..?"
"Iya....siSepti dititipin mbahnya (
mertuaku) sebentar,mbak cuma mau ngambil batik yg mbak pesan dari Ibu."
"oohh..."
Aku terus masuk,dan mengambil batik dari kamar
ibu, setelah pintu kamar kututup lagi, aku pura-pura bertanya ...
"Hardi kemana Ti....?"
"Gak tahu....paling tidur di
kamarnya...?" jawabnya bohong. Aku cuma tersenyum dalam hati'''
"Har....har...." Kupanggil adikku
sambil kubuka pintu kamar tidurnya yg tak terkunci,nampak Hardi tengah tiduran
sambil tengkurep.
"Ada apa mbak...?"katanya sambil
menoleh ke arahku , kemudian duduk di tepi tempat tidur yg barusan dipake buat
bergumul dalam birahi.
"Nanti mbak mau minta tolong benerin kipas
angin,kamu gak ada kerjaan kan?"tanyaku sambil ku;irik celana kolornya, yg
menonjol ke depan...pikiranku jd aneh..dan tak karuan setelah tadi kulihat
adegan live "Berpacu dalam birahi". Aku jd terangsang...saat kulihat
batang kemaluannya tercetak dibalik kolornya.
"Kutunggu ya Har....apa bareng sekalian
sama mbak....?"
"Ntar aja mbak...lagian ku mau mandi
dulu..." jawabnya.
"Ya sudah.....mbak pulang dulu...."
Jawabku sambil keluar kamarnya....
Sekitar jam 4 sore, kudengar suara mesin motor
berhenti depan rumahku, yg tak lain motor adikku.
Saat itu..aku baru selesai mandi dan masih
berbalut handuk. Sengaja kuambil handuk yang agak kecil, walau handuk besar
juga ada dan tergantung di cantelan kamar mandi,agar sebagian auratku
tampak dan terlihat oleh adikku ....karena terus
terang saja,setelah melihat kejadian tadi...aku pun jd terangsang dan belum
sirna sampai sekarang,bahkan aku jg punya ide gila untuk bisa merangsang adikku
yg memiliki penis yg besar ,dan ingin merasakan kenikmatan seperti yg adikku
rasakan tadi.
Aku keluar kamar mandi dengan menampakan
sebagian payudara montokku,bahkan lingkaran coklat muda yg menghiasi putingku
yg mulai mengeras karena sudah horny semenjak tadi, nampak mengintai dari balik
lipatan handukku.Dan paha putih mulusku sengaja kupamerkan untuk memancing
libido adik laki-lakiku,yang tak bisa ditutup handuk mungil yg hanya bisa
menutup pahaku sekitar sepuluh centi dibawah vaginaku.
"Oh..kamu Har...." kataku setelah
Hardi masuk rumah yang pintunya sengaja tak kututup,dan tampak oleh sudut
mataku , bagaimana adikku memandang tubuhku tanpa berkedip.Aku terus masuk
kamarku dan memanggilnya.
"Sini Har..nih kipasnya..tolong
ya..perbaiki...sayang kalo beli lagi, ini juga belum lama beli..tapi kok sudah
gak hidup...."
Hardi melangkah masuk kamarku, dan aku sedikit
menungging, meraih kipas angin yg hendak diperbaiki, dan kuyakin saat ini Hardi
pasti tengah melihat bagian intimku yg sengaja kuperlihatkan padanya, walau
seolah aku tak menyadarinya. Terus terang aku pun tak pernah menyangka bisa
senekad ini, pasti karena aku telah terbakar nafsu sejak di rumah orang tuaku
tadi, dan tak punya rasa malu untuk mempertontonkan sebagian auratku pada
adikku sendiri.Yang ada sekarang adalah
birahiku terasa bergelora dan ingin ada yg
memuaskan hasratku ,akal sehat telah tertutup oleh hawa nafsu yg menguasai
batinku.
"Mas Bambang kemana mbak, kok gak kelihatan
?" tanya Hardi sambil menerima kipas angin yang kusodorkan padanya, seolah
untuk menutupi gejolak rasa yg tampak dari wajahnya.
"Mas mu kan lagi bantu-bantu di rumah
budhe Siti...lusa kan mau mengadakan acara hajatan perni-
kahan anaknya , si Marni..." jawabku sambil
berbalik menuju lemari pakaianku dan menurunkan lilitan handukku ke
pinggangku.Kubiarkan bagian atas tubuhku terbuka, dan mengambil baju kaos putih
tipis dari dalam lemariku,terus kupakai tanpa menggunakan BH di dalamnya.
Kubiarkan payudaraku tercetak dari balik kaosku yg tipis, memperlihatkan puting
mungil yg tampak tegak mengeras, karena menahan gejolak nafsu yg tengah aku
mainkan untuk mencoba memancing nafsu lelaki remaja yang tengah besar-besarnya
gejolak birahinya, walau itu adikku sendiri.
Hardi keluar kamar dan terus memperbaiki kipas
angin di ruang depan,sementara aku meraih remot control dan menyalakan tv
sambil tiduran di kasur lantai depan televisi.Sambil memilih-milih channel, aku
berpikir keras ,bagaimana caranya agar libidoku saat ini bisa tersalurkan. Aku
jadi berpikiran nakal untuk memancing birahi adikku ,yang mampu membuat dadaku
berdesir manakala kuingat betapa gagahnya penis adikku disaat berdiri ,panjang
dan besar melebihi punya suamiku.
Jantungku jadi tak karuan memikirkan kegilaan yg
kini aku rasakan,baru kali ini aku bersikap seperti hilang akal sehatku dan
lebih dikuasai nafsu birahi yg ingin segera memperoleh penyaluran.
Ada dorongan yg kuat dari dalam jiwaku tanpa
mengindahkan rasa malu dan etika, desiran kenikmatan perlahan menjalar
menyusuri dinding-dinding vaginaku, membuat lembab daerah sensitifku,tersiksa
oleh anganku sendiri. Selang setengah jam, Hardi menenteng kipas angin yg telah
diperbaikinya,melangkah mendekatiku yang tengah terlentang sambil nonton tv,
kakiku sengaja agak kubuka sedikit, dan tonjolan dadaku jelas terlihat dibalik
baju tipis tanpa bra ,untuk memancing gejolak jiwa adikku, yg telah menghanyutkan
aku dalam hayalan nafsu.
"Nih mbak dicoba dulu,kayaknya sekarang
sudah bisa hidup"
"Yang rusak apanya ,Har..?"
"Kabel saklarnya putus....."
"Dicoba disitu saja ,Har...belakang Tv
"
Adikku langsung membawa kipas angin kebelakang
tv dan mencoba menyalakannya setelah mencolokkan kabelnya.
"Hidup lagi mbak....." kata adikku
sambil melihat ke arahku ,dan sekilas sorot matanya kulihat menghunjam tajam ke
bukit kembarku.
"Makasih ya Har, kalau gitu tolong sekalian
pasang di kamar ,agar si Septi nggak kegerahan tidurnya"
Adikku langsung mencabut kabelnya dan membawanya
ke kamar tidurku.Tak lama kemudian dia balik lagi dan duduk di pojok sofa
sambil ikut nonton tv.
"Kamu gak buru-buru pulang ,kan
Har...?"
"Kenapa emang, mbak..?" adikku balik
bertanya.
"Tolong kerikin mbak,ya...kayaknya masuk
angin...tadi mau minta tolong sama ibu ( mertua ),si Septi keburu rewel ingin
pulang, begitu nyampe langsung tidur dia..."kataku mulai mencoba cari cara
agar bisa lebih dekat lagi untuk sekedar melihat reaksi adikku.Dan sering
kubaca dari cerita2 dewasa, cara itu biasanya akan lebih memungkinkan untuk
dapat membangkitkan syahwat dua mahluk berlainan jenis, karena diawali dari
persentuhan dua kulit dan sedikit menampakkan daerah sensitif akan
membangkitkan libido keduanya.
"Ya udah sini...pake apa
kerokannya....?'tanya adikku lagi
"Ambil body lotion mbak di kamar...di
atas meja rias Har...."
Hardi pun bangkit dari duduknya dan melangkah
menuju kamar.
Aku bangun dan duduk masih sambil menonton tv,
seolah kuanggap biasa-biasa saja, padahal dalam hatiku tengah bergemuruh
memikirkan langkah apa yg harus kulakukan, bingung antara nafsuku pd diri Hardi
adikku dan malu pada dorongan hasratku yg tak bisa kubendung.
"Dikerokin apanya mbak...lehernya apa
punggungnya..? tanya adikku sambil duduk di belakangku.
"Semuanya Har..punggung dan leher
sekalian.."
"Nggak sekalian pijet.....biar
komplit...?"tanya adikku dengan nada canda.
"Kebetulan itu...kalau mau...kebetulan nih
badan pegel banget...."
"Tuh kan...jadi nambah lagi....?'
"Habis...kamu nawarin.."
"Iya dehh....tapi kerokannya sambil duduk
apa sambil tiduran?" tanya adikku
"Kalau mau terus dipijit sih enakan sambil
telungkup aja..." kataku sambil melepas kaosku.Tubuh atasku langsung
bugil,karena memang aku tak memakai bra,lantas ku telungkup di atas kasur
lantai .Hatiku jadi tak karuan sendiri...menanti tangan adikku menyentuh tubuh
telanjangku dan bahkan nanti mungkin merabanya dengan pijatan-pijatan
ditubuhku.Hardi menggeser duduknya ke samping kiriku dan mengoleskan lotion
ketubuhku dengan ujung jarinya.
"Jangan keras-keras ya Har...asal dikerok
aja.." pintaku pada hardi
Hardi tak menjawab,tangannya mulai mengerik
punggungku mulai dari bahuku.
"Sudah lama nggak pernah lihat tubuh
mbak...sekarang tampak lebih bersih ya.." kata adikku memuji.
"Jangan ngeledek kamu....padahal tubuh mbak
banyak dakinya kan..?
"Bener mbak...tubuh mbak Yanti
bersih..tambah montok lagi..." kata adikku sambil tangannya terus mengerik
punggungku dari tengah ke samping. Terkadang terasa geli di tubuhku manakala
kerikannya hampir menyentuh pinggiran payudaraku yang menonjol kesamping kiri
kanan tubuhku.Tanganku agak kuangkat ke atas agar tonjolan payudaraku mendapat
sapuan dari mata adikku yang kuyakini Hardi pun pasti menikmati suasana ini,
seperti yg kurasakan dalam jiwaku.
"Oouww..jangan terlalu keras Har..."
kataku sambil agak memiringkan badanku menahan sakit dan geli, hingga bulatan
payudaraku yang putih mengkilap makin terbuka.
"Ooohh...sorry..sorry...mbak...tak pelanin
lagi..."katanya seraya berpindah ke pinggangku.
Sekarang kerikan di punggungku seolah elusan
saja..yang membuat nafasku kian sesak menahan himpitan beban nafsu yg
bergemuruh semenjak tadi.Kini tangannya berpindah mengerik tubuhku sebelah
kanan ,tanpa menggeser duduknya,sehingga dengkul dan paha kanannya menumpang di
bokongku,seakan ditekan-tekan seiring dengan gerakan tangannya yg terus
mengerik punggungku, membuat kemaluanku menekan nekan ke kasur lantai alas
tidurku,memberikan sensasi yg nikmat menjalari tubuhku.Selang beberapa menit
,selesai sudah punggungku dikeriknya. Lantas Hardi mulai
memijat tubuh bugilku dari pinggang mengarah ke
atas. Karena mungkin posisinya yg tidak nyaman, dia bergeser dan berjongkok
mengangkangi tubuhku, tanpa banyak bicara. Aku pun jadi lebih banyak diam menikmati
sentuhan halus tangannya di punggungku,lebih menyerupai belaian daripada
pijatan yang sesungguhnya. Kugeserkan bantal penopang dadaku, hingga payudaraku
semakin meluber ke samping,dan ada rasa nikmat dengan apa yang terjadi
kini,memamerkan auratku kepada adikku sendiri yang telah mampu membuatku jadi
kelimpungan terbuai nafsu.
"Nah..disitu agak pegel-pegel
Har..." Kataku saat tangan hardi memijit pinggiran buah dadaku, dan
kuharap Hardi berlama-lama memijit bagian itu .Sesekali ujung jarinya kurasakan
menyentuh lebih dalam lagi ..dan kubiarkan saja, sambil kunikmati pijatan
tangannya.Pahnya sesekali ditumpangin di atas pahaku, dan saat tangannya
memijit bagan tengkukku, kurasakan pantatnya menekan pantatku.
Jantungku jadi berdegup lebih kencang ,saat
pantatku semakin sering ditekan oleh pantatnya. Karena aku diam saja, tampaknya
Hardi makin berani saja,sedikit demi sedikit kurasakan benda keras di
selangkangannya menekan belahan pantatku,bahkan semakin lama pijatan tangannya
keatas kebawah ,diiringi dengan gesekan penis dibalik celananya naik turun.
Ohhh....betapa nikmat sensasi yang kurasakan,
mendongkrak cairan dalam rahimku meleleh mebasahi celana dalamku. Betul-betul
kenikmatan langka dan jarang kudapatkan dengan diawali oleh perasaan yg berkecamuk
antara nafsu ,ragu dan malu bercmpur jadi satu.
Namun setelah birahiku mendapat sambutan dan
mulai memuncak, keraguan dan rasa malu perlahan sirna,berganti dengan gelombang
pasang bergemuruh seiring desahan halus tak tertahankan keluar dari bibir mungilku.
"Ssshhhh.....sshhh.....hhhhh......"
Hardi masih terus menggesekan penisnya di
belahan pantatku,sementara tangannya kini menyentuh pinggiran buah dadaku yang
merambat lebih kedalam lagi, nafasku semakin terasa panas dan darahku kian
mendidih.Sedikit kuangkat tubuhku ,agar tangan halus itu makin mudah memberikan
kenikmatan dan menyapu seluruh bagian payudaraku, yang telah menanti sejak tadi
untuk dijamahnya.Kubenamkan wajahku pada bantal, menahan rasa nikmat yg
melumuri jiwaku,sambil kupejamkan mata ini meresapi tiap sentuh tangan adik
kandungku.Dalam kelembutan belaiannya,kini kurasakan ada hembus nafas mendekati
telingaku, dan kecupan bibir menggelitik telingaku,pipi,rambut dan sentuhan
tangan yang membalik tubuhku untuk terlentang ....hingga setiap lekuk wajahku
dibelai dan disapu bibir dan lidah adikku. Dan tubuhku yg tak terbungkus
pakaian lagi memamerkan dua bukit kembar yang putih bersih dan masih lumayan
kenyal, dihiasi dengan puting coklat muda yg telah keras mengacung ,menantang
untuk dihisap dan dinikmati.Terus terang...aku yang sudah merasakan libidoku
naik sedari tadi, dibuat tak berdaya untuk bertahan lama-lama dalam situasi
seperti ini. Vagina makin basah oleh lendir yang terus mengalir, setiap
sentuhan nikmat menjalari tubuhku.
"Har...ooohhh...ssshhh....hisap
Har......" mulutku tak ragu lagi untuk mengerang dalam gelora nikmat yang
menerpa diiringi gelinjang tubuhku dan remasan gemas dirambut dan punggung
adikku ,yang kini tengah menindihku, mencium leherku, menjilati dadaku
meremasnya dan menghisap serta menggigit-gigit puting mungilku.Tak tahan dengan
semua ini, cepat kudorong sedikit tubuh adikku, kuraih kancing bajunya dan
kulucuti..setelah bajunya terlepas..kembali adikku menyerang leher dan bibirku.
Lidahnya menyeruak masuk dan menari dalam rongga mulutku,kedua tangannya
meremas dua bukit kembarku,memilin putingnya, dan seketika tangan kanannya
melepaskan cengkraman di payudaraku, menuruni perutku dan menggelitik pusarku,
geli dan nikmat tak terhingga menyergap jiwaku melambungkan anganku ke alam
nirwana,nirwana dunia yang teramat indah. Terus jari jemarinya menyusup ke
celana tipisku. Aku yg sudah sangat terbuai alunan melodi nafsu yang
menggebu,senantiasa mengangkat tubuh adikku dan meraih ikat pinggangnya ,lantas
kubuka celana panjang dan celana dalamnya. Secepat kilat kupelorotkan kebawah
dan kujepit dengan jari kakiku kutarik lagi hingga terbebaslah penis nan tegak
berdiri dengan gagahnya, yg mampu membuatku terbang melayang ke alam hayal
penuh birahi,dan kini penis keras dan besar di depan mataku tak
kusia-siakan...kuraih dan kugenggam serta kuremas dengan penuh nafsu. Sementara
itu bibir adikku kini bergerilya di puting susu kiriku ,tangan kirinya meremas
buah dada kananku ,dan tangan kananny membebaskan lembah kenikmatanku dari celana
kolor tipisku, dan terpampanglah dua bibir yang menjepit klitoris mungilku,
dihiasi bulu-bulu halus yg senantiaa kurawat dengan rapi . Memekku nampak
semakin basah kuyup, sebagian lendir membasahi anusku, dan semakin terasa
berkedut-kedut saat jemari adikku mengelus belahan di selangkanganku tanpa
menghentikan hisapan bibirnya di puting susuku. Dan jari tengahnya kini....
"Auuwww....Harr...ssshhh..adduuhhh....ennaaakk
......ssssshhh....aaaahhhh......."Aku mengerang merasakan nikmat yang
tiada bandingannya, bahkan dengan suamiku pun aku jarang mendapatkan sensasi
sek yang indah seperti sekarang ini....Tangan Hardi bermain dengan lincahnya di
bagian sensitivku, klentitku dijepitnya dengan ibu jari dan telunjuknya,
dipelintir-plintir ooohhh...membuat tubuhku seakan melayang, dan jari tengahnya
perlahan diselusupin menembus lubang surgawi ku....kuangkat pantatku menerima
sodokan jari tangannya, tanpa kulepaskan genggaman tanganku dari kontolnya yg
tegak sempurna sambil kukocok kocok dengan gemas dan.......
"Ooouuugghhhh....sshhhh....HHHaaaarrrr....mbaaak
gggaaaakkkk....taaaahhhhannnnn....mmoooo..keluuarrr....AAhhhhh......"Sambil
mengejang dan menggengam batang kontol adikku yang masih keras...tak kuasa ku
menahan gelombang datang dari dalam tubuhku..hingga ...semburan lendir
kenikmatan mengalir dengan derasnya dari liang vaginaku
"Cccrrreeetttt...ccrreeetttt....ccrreetttt....seeerrr..serrrr...."
diiringi dengan kedutan kedutan cepat dan keras dari dalam rongga
vaginaku.....dan saat itu pula batang penis dalam genggamanku berkedut.kedut
dengan kerasnya tanda hampir mencapai puncak, dibarengi dengan remasan di bukit
kembarku makin kencang, hingga kurasakan sakit-sakit nikmat.
"Aaaakuu....juga....gaak....taahhaaannn....mbbaakkk...aahhhh........crooott....crott....croot....crooooott."
lendir hangat menyemprot dengan deras membasahi
perut dan dadaku, sebagian meleleh lengket dan licin dalam genggamanku yang
tengah mengocok - ngocok batangnya.Lantas tubuh adikku menindih lemas diatas
tubuh bugilku, bermandikan keringat seperti juga diriku, setelah menyelesaikan
satu babak permainan birahi terlarang ,penuh kenikmatan......
Tak lama kemudian, tubuh adikku berguling ke
samping tubuhku, ditengah nafasnya yg masih tersengal, dia palingkan wajahnya
ke arahku..
"Maaf ya mbak.....aku tak bisa
menahan......"
Kututup bibirnya dengan jari telunjukku sebelum
melanjutkan kata-katanya, sambil tersenyum ku berkata...
"Gak usah minta maaf....mbak tak kan
menyalahkanmu, mbak juga salah dan memang kita berdua salah telah berbuat
seperti ini...tapi apa mau dikata....nafsu telah menguasai kita..tanpa melihat
siapa kita sebenarnya,walau kita kakak adik, dan itu terlarang menurut agama.
Tapi sudahlah...kita jalani saja kalau memang kita suka....yang penting hal ini
jangan sampai tercium oleh orang lain..selain kita berdua, Karena terus terang
mbak juga jadi tidak bisa menahan gairah nafsu mbak sendiri. Kamu menyesal
Har...?" tanyaku sambil kutatap matanya , dan segurat senyum menghiasi
bibirnya.
"Nggak, mbak...justru aku bahagia...karena
mbak mengerti dan bisa memakluminya....sudah sejak lama aku menyukai mbak
Yanti, tapi ku tak bisa berbuat apa-apa, karena hal ini tidak pantas aku
lakukan ,mengingat mbak Yanti kakakku sendiri...Tapi hari ini...hayalanku jadi
kenyataan....aku suka mbak Yanti.."
"Iya Har..mbak juga sayang kamu....tapi
kita tatap harus jaga rahasia kita,jangn sampai ada penyesalan karena
keteledoran kita..kamu tahu kan maksud mbak..? tanyaku sambil kubelai penisnya
yg mulai lemas. Hardi mengangguk dan mencium mesra bibirku...
"Aku mengerti sayang..." katanya
sambil tersenyum
"Ihhh...adikku ini pinter
ngegombal......" kataku sambil kucubit lembut pinggangnya.
"Emang aku sayang kok...."timpalnya
"Udah ah...pake pakaiannya dulu,takut ada
orang...." kataku sembari bangun meraih kaosku yang tergeletak dibawah
kakiku.
"tapi mbak..aku masih ingin..."
"Sudah..nanti diterusin malam aja kalau
masih ingin...kamu tidur di sini aja, sambil nemenin mbak, mas Bambang kan
nggak pulang hari ini..dia nginep di rumah budhe nya,jadi nanti mbak bilang
sama ibu agar kamu nemenin mbak, soalnya mbak takut snediri di rumah...biar
nggak curiga apa-apa..."
"Kalu gitu sih...aku nggak mau mbak...nggak
mau nolak..gitu...."
"Uuuhhh...bisa aja kamu....sudah pake tuh
celananya..nanti senjatanya meledak lagi......"
**********
Selepas maghrib, suasana terasa sepi, hanya
suara jengkrik dan binatang2 malam yg terdengar mendendangkan nyanyian-nyanyian
alam diiringi angin semilir berhembus menerpa daun-daun bambu gemersik di
belakang rumah.
Bulan sabit tampak menggantung mengintip dari
balik jemari ranting pohon akasia ,menghiasi malam yg kian sunyi.
Setelah selesai makan,kami mengobrol sambil
nonton tv di ruang tengah,diiringi canda mesra dengan Hardi,walau sedikit
sembunyi2 dari anakku. Aku tak mau anakku keceplosan ngomong sama suamiku ,jika
perbuatanku nanti terlihat begitu mesra dengan adikku, karena anak seumuran dia
akn berkata jujur dengan apa yg dilihatnya.
"Ssstt...." sambil bibirku ku majukan
ke arah anakku,saat Tangan Hardi menyelinap di bawah ketiakku, meremas lembut
bukit kembarku.
"Nggak lihat kok...aku ngaceng lagi
nih,mbak...."kata Hardi sambil tangannya tetap meremas-remas
buah dadaku yang perlahan putingnya tegak
mengacung, karena rangsangan adikku.
Tangan kiriku kutumpangkan ke atas
kemluannya yg menggelembung di balik celananya.
Birahiku perlahan meninggi juga, saat tangan
Hardi menyusup dari bawah kaosku memilin -milin puting susuku,dan remasan
tanganku makin agresif pada kemaluan Hardi yg kian mengeras bak sebatang
kayu, diiringi desis pelan bibirku yg tak bisa menahan letupan rangsangan dari
jemeri adikku.Sadar akan situasi yang kurang tepat,lantas aku minta Hardi untuk
menghentikan dulu agresinya,
"Ntar aja Har, nunggu Septi tidur, sayang
kalau dikeluarin sekarang..nanti keburu loyo lho...?"
"Habis aku gak sabar, mbak..."
"Tahan dulu sayang..nanti juga mbak
kasihkan semuanya.....nunggu dia tidur dulu,nanti kebablasan di sini malah kita
yang repot.....ya.." pintaku sambil kukecup bibirnya . Perlahan tangannya
ditarik dari balik kaosku,septi tampak asyik dengan tv nya sambil membelakangi
kami.
Nafsuku juga memang sudah menjalari peredaran
darahku, namun kutahan sambil membujuk anakku agar cepat tidur.
"Bobo yuk sayang...ibu udah ngantuk
nih..." ajakku pada anakku yg masih duduk depan tv.
"belum ngantuk,ma...." Jawab anakku
sambil gelengkan kepala.
"Kan besok mau ke tempat mbah Siti....ayah
juga kan di sana...jadi kita bisa berangkat pagi-pagi sayaaang.." rayuku
agar anakku mau beranjak tidur.
"Bentar lagi ah.....belum ngantuk...."
rengek anakku
"Ya sudah nonton sendiri ya..ibu mau
tidur..om Hardi juga mau tidur....besok kalu septi kesiangan bangunnya ,ibu
tinggal lho,biar Septi sama om Hardi di rumah..." Siasatku berhasil, Septi
berdiri dan pergi ke kamar tidur mengikutiku.
Hardi tampak tak sabar menunggu saat-saat
pelayaran mengrungi samudera asmara,sementara dibalik celananya sang adik masih
tegang menanti...begitu juga memekku sudah berkedut ingin segera menyambut
kedatangannya, ingin segera dielus dan diselami kedalamannya.....
sekitar 20 menit kukeloni anakku,dan
menahan himpitan birahiku, akhirnya anakku tidur juga ,walau belum terlihat
pulas.Perlahan ku beringsut dari atas kasur, dan keluar menghampiri hardi yg
wajahnya tampak semringah.....
"Sudah tidur,mbak.....?"tanyanya gak
sabar.
"Sudah...kayaknya sudah nggak sabar nih
adikku ini..?"Jawabku sambil duduk di samping kiri adikku.
"Tahu aja.....habis sakit nih...tegang
terus....." sambil menunjuk ke arah penisnya.
"Kaciaannn...sini keluarin.....biar gak
sakit lagi dedeknya...." Kataku sambil membuka resleting celananya,
kulorotin ke bawah,sekali tarik keluar rudal yg tegang dan keras serta
berukuran super
mengacung-acung bebas..tangan Hardi tak tinggal
diam..dia buka ikat pinggang yang melilit dan membuka pengait celana panjangnya
lantas diturunin sebatas paha, membuat penisnya semakin nampak jelas makin
membuatku horny, dihiasi bulu lebat sampai ke buah zakarnya.Tak puas dengan
mengocok...lantas aku jongkok sambil kutarik lepas celananya, kusapu kepala
penis yg memerah itu dengan ujung lidahku. Kaos yang kupakai ditarik adikku
hingga tergantunglah dengan indahnya payudara montokku,bukannya memuji diri
sendiri, tapi walaupun aku sudah punya anak, memeng buah dadaku masih kenyal
dan padat, karena aku tak pernah menyusui anakku.Septi kubesarkan dengan susu
sapi, karena saat aku melahirkan bayi Septi, ASI ku sangat sedikit,jadi
kuputuskan untuk kususui dengan susu bubuk saja, hingga umur tiga tahun.
Batang penis Hardi kian kaku,dan sedikit
mengeluarkan lendir bening, saat kijilati lubang kemihnya diiringi dengan
erangan nikmat dari bibirnya. Tetek ku tak lepas dari remasan kedua tangannya,
puting mungil mengacung sesekali dipilin-pilinnya makin membuat sukamaku
terbang.Wajahku tak luput dari serbuan bibirnya , disertai hembusan nafasnya yg
kian memanas menerpa wajahku.
Seketika aku ditariknya berdiri oleh adikku,
dengan sigap kedua tangannya menarik celana yang kukenakan berikut cd nya
hingga bugil. Jembut halus dan lebat yng menutupi vaginaku disibaknya.Bokongku
ditariknya dan mulutnya nyosor dengan cepatnya menyibak bulu-bulu yg
menghalangi liang vaginaku.Aku sedikit membuka kakiku untuk mempermudahnya
memainkan vaginaku. Lidahnya menari-nari dengan lincah dibelahan memekku,
ditambah klitoris yg menyembul imut digelitik dengan ujung lidahnya,membuat aku
tak sadar menjambak rambut adikku dan kutenggelamkan wajahnya dalam
selangkanganku.Sapuan lidahnya makin liar,terkadang masuk mengucek-ngucek
lubang kenikmatanku,kadang klitorisku dijepit keras dengan kedua bibirnya dan
ditarik-tarik keluar membuat aliran darahku seakan terhenti..berganti dengan
aliran lendir asmara perlahan meleleh dari rahimku.Kuakui..Hardi lebih mampu
memberikan keindahan dalam bermain seks daripada suamiku yang kurang agresif
dalam bercinta. Cairan kenikmatanku dijilati dengan lahapnya. Bokongku tak
lepas dari cengkraman jari-jarinya dan diremas-remas dengan gemasnya.Lututku
serasa goyah dan tak tahan lagi berdiri,Kutarik baju yang masih
dikenakannya,setelah kami sama-sama telanjang, kujatuhkan tubuhku diatas tubuh
adikku, hingga Hardi terlentang daiatas sofa dan melepaskan serangan gencarnya
di bagian sensitifku. Kini aku ambil inisiatif menciumu setiap lekuk wajahnya,
kugigit lembut kupingnya, kujilati lubangnya, hingga adikku tampak menganggkat
bahunya menahan geli dan nikmat yg berpadu jadi satu, tangan kananku mengocok
kemaluannya yg telah basah oleh lendir yg kian licin melumuri kepala penisnya,
hingga kocokannku makin lancar naik turun dari kepala hingga pangkalnya.Kulumat
dan kugigit lembut bibirnya, kumasukan lidahku ke dalam mulutny, lidah kami
saling menyerang dan berbelit liar, semakin becek oleh liur birahi,syarafku
makin tegang serta tubuhku semakin panas membara.
"Aduuh mbakkk...aku tak
tahaaannnn....masukin yaaa.....?" Pinta adikku sambil meremas kuat
di kedua payudaraku, setelah pagutan kedua bibir kami terlepas.
Aku hanya bergumam saja disela kulumanku di
puting susu kiri Hardi. Kedua tangan Hardi seketika mengangkat tubuhku dan
menariknya ke bawah, hanya beralaskan kasur lantai yang tipis. Kedua kakiku
dikangkangkannya, aku pun tak sabar segera menarik tubuhnya sambil kutekuk
kakiku dan kubuka lebar -lebar.Kuraih batang keras yg mulai licin dan sudah
tegak sempurna, dan kuarahkan ke pintu masuk kenikmatan duniawi. Hardi pun
seakan tak kuasa lagi menunggu lebih lama untuk menyusuri lorong-lorong
kenikmatanku,langsung menekan pantatnya setelah ujung kontolnya menempel di
belahan vagina merekahku tanpa hambatan,
Blleeesssss.............crookkk....
Terdengar sedikit keciprak becek dalam vaginaku
yang telah berlendir karena tak kuasa lagi menehan kenikmatan yang baru aku
alami bersama orang lain,selain suamiku sendiri. Hardi,..adiikku orang pertama
yang mampu mebangkitkan nafsuku dan mampu mendobrak pagar ayuku...dan mampu
memberikan keindahan yang berbeda dalam percintaan dan persenggamaan.
"Ssssssshh....." desisku tak kuasa
kutahan mengiringi getaran nikmat saat kapala penis yg besar dan panjang
melesak dalam vaginaku, hingga menyentuh rahimku.
"Aaahhh....sss..." Hardipun merasakan
sensasinya yang luar biasa saat pertama kalinya tenggelam dalam kemeluanku.
Perlahan ditariknya ke atas batang penisnya dan
ditekan lagi penuh perasaan dengan irama yg teratur,sambil kunikmati setiap
sodokan penisnya, kuikuti iramanya, pantatku naik turun mengiringi irama
genjotannya. Naik turun dengan lembut,namaun lama kelamaan sodokan demi sodokan
diarahkannya semakin cepat, disela nafasnya dan nafasku yang makin
memburu....lendirku makin banyak dan syaraf-syaraf vaginaku makin menegang..
"Ssshhh.....aaahhhh....HHaaarrr,,,,enaaaakk
sseeekkkaallliii ...uuuuhhhh.....mmbbaakk
gggaakkktahhhaannn......."
Demi mendengar rintihanku...,Hardi makin
menggenjotku lebih cepat dan lebih dalam, gesekan kontol gedenya memberikan
gesekan yg luar biasa nikmatnya...ada rasa ngilu...namun terasa lebih nikmat ,
mungkin karena ukurannya yg besar panjang itu hingga terasa sesak dalam lobang
memekku.Bulu-bulu kemaluannya yang lebat dan kaku, seakan ikut memainkan
peranan dalam menggelitik klitorisku, terasa geli dan ooohhh...sungguh nikmat
bangeet......
Sungguh , aku dibuatnya tak bisa menahan lebih
lama lagi dalam menerima kenikmatan yg adikku berikan...
"Leebh cepaaat...HHHHaarrrrr,mmbbaakkkk
mmoooo kkellluuaaarrrr.........."
Tak tahan lagi akhirnya kepalaku terasa pening,
pandangan mataku mengabur dan tak mampu lagi untuk terbuka.....kernyit dahi dan
mataku terpejam rapat menghiasi raut wajahku mengiringi gelora air maniku yang
tak kuas lagi kubendung......kakiku dengan refleks mengikat kuat pinggang
adikku...dan......erangan penghantar kenikmatam keluar dengan seketika.
"AAAhhhhh.....ssssshhhhhh
......ccrreeettttt....cretttttttt.......ccrreeettt......croot..croott...."
Bibirku tak sanggup lagi bersuara..ditengah nafasku yg tersengal, kurasakan
keudtan dari batang kemaluan adikku juga makin cepat , sambil mengejang dan
memeluk erat tubuhku ,dibenamkanlah wajahnya di leherku, bareng dengan semakin
menekan nya kepala penis di liang surgawiku.
"OOOhhhhh...mbbaakkk,....ennnaaakkkk....nnbbaaakkkk......hhhheeeeeeggjhhhh....."
CCrroooottt....ccrroooottt...croooottt..
entah berapa kali kontolnya menyemprotkan sperma dalam vaginaku, terasa deras
dan hangat menyentuh rongga-rongga kelaminku.
Seketika tubuhnya mengejang..kemudian ambruk di
ats tubuh bugilku,rapat dan hangat bermandikan keringat ,saling memeluk dalam
diam, meresapi apa yang barusan kita lalui, terasa begitu indah tiada
bandingannya....sungguh sensasi yang menurutku luar biasa..ternyata
persenggamaan dengan adik kandungku terasa lebih nikmat dan rangsangannya lebih
menggairahkan,,....Beberapa saat kami tak melepaskan pelukan kami...walau
disela-sela nafas kami yg masih meburu,.namun setelah tubuh dan jiwa kami
terasa rileks lagi...Hardi turun dari tubuh telanjangku yg telah memberikannya
kenikmatan,
dan berguling ke samping kananku tanpa melepas
dekapan tangannya dari tubuhku. Akupun merubah posisi tidurku, miring menghadap
ke arahnya, dan kupeluk erat tubuhnya yang memancarkan aroma parfum yg menggoda
hasratku.
"Gimana sayaangg.....cappek....?"
Tanyaku sambil masih kupeluk erat dan kutatap matanya
" Capeekk...tapi nikmatt..." jawabnya
sambil tersenyum.
"Mau laggi....?" tantangku sambil
bercanda...
"Pastiii....tapi istirahat
dulu......"Jawab adikku sambil mencolek hidungku genit.
"Kapan pun kamu mau sayaaanng.....asal
kondisi aman, mbak Yanti siap kok bercinta .....tapi......"
"Tapi apa, mbak...?" tanya adikku
penasaran
"Tapi kamu juga harus siap kalau mbak lagi
horny..ya ....?"
"Siap ...siapa
takuuutt......he...he...he...."Akhirnya kami larut dalam canda dan tawa
layaknya sepasang kekasih yang tengah dimabuk cinta,tanpa merasa ada batas
kakak dan adik.
Tak selang berapa lama, karena kami tetap
saling berpelukan dan saling raba, akhirnya birahi kami bangkit kembali.Dan
tentunya permainan pun jadi lebih seru, bebagai gaya kami pake, serta ngeseks
aku dan adikku durasinya jadi lebih lama.....lebih hot dari pertama tadi.
**********
Semenjak perzinahan malam itu, aku jadi lebih
ingin dipuaskan sama adikku daripada oleh suamiku sendiri, yg notabene, gaya
seksnya monoton dan tak tahan lama,serta ukuran penisnya yg jauh berbeda dengan
adikku,dan kontol adikku lebih nikmat bila menggesek vaginaku.
Namun begitu, aku tak pernah menolak ,bila
suamiku meminta jatah dariku, itupun jarang-jarang dia lakukan.Dia sederhana
saja dalam melakukan hubungan suami istri,sedangkan diriku memiliki nafsu seks
yg berlebih, dan tak bisa selamanya di puaskan oleh suamiku.Sekarang..sudah dua
minggu aku tak melakukan ML ,sementara suamiku dingin2 saja, seolah tak
mengerti hasrat dan gairahku.Aku jadi teringat akan Hardi,adikku dan ingin meminta
belaian dan kehangatan darinya. Kadang-kadang aku suka merasa cemburu,
bila mengingat Hardi dan Titi tinggal serumah..dan tentunya hasrat mereka
lebih banyak tersalurkan ,karena banyak kesempatan yang mereka miliki.
Sampai cerita ini ku kisahkan pada pembaca dan
kuselesaikan ,kini girah seks ku bangkit lagi. Sudah dulu ya kisahnya....aku
mau menemui adikku, kangen berat niiihh.....