BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

Aku terbuai keperkasaan majikanku


Namaku Maria, aku berusia 22 tahun dan sudah berumah tangga. Aku memiliki satu anak dan suamiku bekerja sebagai karyawan swasta. Sudah 4 tahun aku menikah dengan suamiku, anakku masih berumur 2 tahun
Kebutuhan yang semakin mendesak membuat aku tidak puas dengan penghasilan suamiku saja. Setiap hari selalu bertengkar karena aku selalu merasa kurang. Satu bulan satu juta bagiku sangat kurang, suamiku melarang aku untuk bekerja. Dia takut aku berselingkuh, ya wajarlah aku memiliki paras yang cantik tubuh sexy. Suamiku over terhadapku banyak melarangku keluar dari rumah jika tidak dengannya.
Lama-lama suntuk setiap hari di rumah hanya merawat anak saja tidak ada hiburan lain. Over protektif tetapi dia tidak bisa memenuhi kebutuhan sosialku. Kalau saja dia mampu memenuhi semua permintaanku mungkin aku nurut dengannya. Aku mencari informasi tentang lowongan pekerjaan yang cocok denganku. Aku berniat menitipkan anakku dengan nenekknya.
Sehingga aku bisa bekerja mencari nafkah dari jerih payah sendiri. Banyak tetanggaku yang memberikan informasi bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji lumayan besar. Aku pun berniat untuk bekerja, aku menitipkan anakku ke nenekknya. Suamiku marah besar namun aku tak menghiraukannya. Aku tetap pada pendirianku dan ingin mengubah nasibku yang hanya ibu rumah tangga.
Aku juga ingin seperti mereka yang punya kalung emas gelang dan motor pribadi. Aku memutuskan untuk bekerja sebagai pelayan toko yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku,dan kebetulan tempat aku bekerja itu ditawarkan oleh teman suamiku yang kayanya tempat tersebut membutuhkan karyawan
Keesokan harinya suamiku langsung mendatangi tempat tersebut memastikan apakah di sana benar membutuhkan karyawan,ternyata setelah di survey oleh suamiku benar took tersebut membutuhkan karyawan,setelah pulang dari sana suamiku langsung mengabariku bahwa besok aku disuruh dating kesana bersama suamiku untuk memastikan bahwa pekerjaan apa nanti yang akan di kerjakan aku dari mulai berangkat jam berapa pulang jam berapa dan apa saja yang nanti dikerjakan .
Setelah keesokan harinya aku mulai berangkat bekerja,dan sampai di sana aku di sambut oleh istri majikanku yang ramah,diapun mulai bicara tentang apa saj yang harus aku kerjakan dari mulai buka toko sampai nati toko itu di tutup.
“saya berniat untuk bekerja disini bu sebagai pembantu di rumah ini…”
Tanpa pikir panjang mereka memintaku untuk masuk ke rumahnya. Aku masih terheran-herankan dengan seisi rumah ini. Mereka tanpa basa-basi langsung saja menerima aku di rumah itu. Akhirnya aku mendapatkan pekerjaan walaupun hanya sebagai pelayan toko.
Kerja pagi bersih-bersih seisi rumah jika majikan pergi aku tetap menjaga toko hingga sore hari.. Satu dua bulan terlalui dengan cepat, aku mendapatkan upah 2.5juta perbulan. Aku juga bisa menysihkan uangku untuk keperluan aku dan anakku
Entah suamiku jarang menghubungi aku , aku pun tidak menghiraukannya. Yang penting sekarang aku memiliki uang sendiri aku bisa beli apa saja yang aku mau. 4 bulan sudah aku bekerja di rumah itu, ternyata aku memiliki rasa kangen dengan suamiku. Walaupun setiap hari bertemu namun sekarang jarang untuk berhubungan intim dengan suamiku, aku pun menaruh rasa curiga ada apa kok belakangan ini suamiku sangan dingin terhadapku,seolah-olah dia di sibukkan oleh pekerjaannya sendiri,setiap aku pulang kerja aku hanya disibukkan dengan anakku saja tanpa ikut campurnya suamiku disisiku.
Aku menahan rasa kerinduan yang mendalam dengan suamiku. Tapi apalah daya bagiku uang segalanya untuk saat ini. Aku memendam segala kerinduan untuk di belai suamiku
 Setelah pagi tiba aku biasa menjalankan rutinitasku aku berangkat kerja pukul setengah Sembilan,sampainya di tempat aku langsung masuk rumah majikanku,Aku pun masuk ke dalam untuk mengambil kunci. Kunci yang aku ambil itu jatuh terpaksa aku mengambilnya, dan secara otomatis posisikuku menungging. Ketika menungging terlihat bentuk tubuhku yang lebar dan mulus itu. Aku pun tidak tahu jika pak Dedi ada di dalam,
“ehhhmmmm…..” suara pak Dedi dengan keras.
“mm…mmaaaaf pak… saya tidak tahu jika bapak di dalam…”
“ya nggak papa..masuklah dan kunci dari dalam…”
Aku tidak mengerti dengan ucapan pak Dedi, dia memintaku untuk masuk ke ruangan sementara pintu dikunci. Aku pun menuruti permintaannya, aku kemudian duduk disofa. Aku sambil duduk selempang dan terlihat sexy,

“kamu sexy juga ya…aku baru sadar….”
“mmm..tadi saya nggak segaja masuk kedapur pak mau ambil minum…”
“boleh juga….” Ucap pak Dedi sambil tersenyum.
Dia meminta aku untuk memijit pundaknya, sedangkan pak Dedi berada di depan layar laptop. Aku memijit pelan dan takut jika istrinya terbangun. Karena kamar dan ruangan kerja itu berdampingan. Aku memijit dengan halus pak Dedi sepertinya nyaman dengan pijitannku. Didepan layar computer itu dia membuka sesuatu lama sekali.
Pas udah buka dia ternyata melihat video, aku pun penasaran ikut melihat. Lama-lama video itu ada adegan ciuman dan pelukan, pas sekali dengan keadaaku yang rindu akan belaian pria. Video semakin panas, ada adegan seksnya. Mataku melotot, pijitan itu berhenti begitu saja,
“kok berhenti kenapa?” kata pak Dedi.
“maaf pak saya jadi nafsu pak….” Ucapku dengan lugu.
Pak dedi kemudian membalikkan arah dan berhadapan denganku. Kursinya diputar kita pun saling bertatapan. Lampu dimatikan yang menyala hanyalah laptop pak Dedi. Tangannya menarik tubuhku, dan dia dekap dengan erat. Aku pun diam saja, dia duduk dikursi kerja aku wajahnya mendekap perutku dengan erat.
Kebetulan sekali pak Dedi membelaiku, memeluk dengan erat. Kemudian aku duduk dipangkuannya, kursi menghadap ke layar laptop kembali. Aku duduk diatas pangkuan pak Dedi, serasa ada yang mengganjal. Penis pak Dedi yang menegang itu terasa sekali, besar dan kencang. Aku sedikit menggerakkan tubuhku, nikmat seperti ada gesekkan yang memang aku sengaja.
Nafas pak Dedi berdesir terasa ketika menciumi leherku, nafsu semakin tumbuh. Birahi yang lama terpendam akhirnya datang juga.
Jantungku serasa berdetak lebih kencang, darahku mengalir dengan cepat. Pikiranku sudah terpacu pada kenikmatan seks yang aku nantikan beberapa bulan ini. Setelah itu tangannya mendekap tepat dibawah payudara montokku.
Aku sangat horny, pak Dedi menciumi leher ku. Putting susuku menegang kala itu aku tidak menggunakan bra, jemarinya mulai beraksi meremas payudaraku. Putingku yang besar itu menonjol dan dia putar-putar dari luar,

“aaaahhhhhhh pak…..nikmat….aaaaahhhhh……”
Tubuhku yang sexy itu bergerak merasakan kenikmatan, kedua tangannnya meremas payudaraku hingga birahi itu seketika memenuhi pikiranku. Aku mengangkang lebar, pantatku bertumpu pada paha pak Dedi. Penisnya semakin menegang, memekku serasa bergetar ingin langsung menjepit penis nya. aku benar-benar terlihat binal dengan cepat aku membalikkan tubuhku.
Aku serasa orang yang haus akan seks, aku menggerakan seluruh tubuhku. Payudaraku aku sodorkan didepan muka pak Dedi, memekku sudah berdenyut ingin dibelai. Aku dengan perlahan melepas dasterku , didepan mata Pak Dedi payudaraku sudah siap untuk dinikmatinya. Putingku yang berwarna coklat kemerahan itu sudah tegak dan ingin segera dibelai.
Lalu aku meminta dia untuk menjilati putting susuku,
“jilaaat dong pakk, udah horny banget nih…..”
Lidah pak Dedi menjulur perlahan dia menjilati putting susuku. Nikmat sekali , aku mengarahkan tangannya agar memegang payudaraku. Payudaraku aku masukkan ke dalam mulutnya, biar dia mengulumnya. Nikmat sekali pak Dedi ngemut putting susuku, badanku bergerak karena nafsu semakin memuncak. Pak Dedi sepertinya kurang agresif, jadi aku pemeran utama diatas kursi itu.
Aku memintanya untuk terus mengulum putting susuku secara bergantian,
“ooohhh…aaahhh…ooohhh….aaaaaaaahhhhhhhh….nikmat……..aaaaahhhhh……….”
Sembari aku menggoyang-goyangkan pantatku diatas penisnya , dia tetap mengulum putting susuku. Aku menggerakan pantatku di penisnya, terus bergesekan biar makin hot. Kita sudah telanjang bulat, memekku basah karena orgasme. Beberapa kali aku mengeluarkan cairan sehingga membuat memekku basah. Aku pun melepaskan payudaraku dan turun dari kursi.
Aku meminta pak Dedi membuka kakinya lebar dan kemudian aku jilati selakangan pak Dedi,
“aaahhhhh……nikmat sekali…..aaaaaaaahhhhhhhhhh…..” desah pak Dedi.
Lalu aku mengulum penisnya, aku jilat terlebih dulu seluruh bagian penisnya. Hingga basah dan semakin tegang, aku terus berusaha memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Terus aku kocok penisnya sembari mulutku mengulum penis pak Dedi. Pak Dedi tampak lemas dengan kebinalanku saat berhubungan sex,
“aaaahhhh sangat nikmat ooooohhh …. Aaaaaahhhh………”
Aku tarik penisnya ke dalam mulutku, aku sedot penisnya tanganku masih asik mengocok penisnya.
“ooohhhhhh…aaahhhh….aaaaaahhhhhh……..”
Aku melihat wajah pak Dedi lemas menikmati kulumanku, aku pun naik ke pangkuannya kembali. Aku duduk dipangkuan aku bergoyang diatas paha pak Dedi. Aku mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku, karena licin mudah sekali penis itu menerobos kenikmatan. Masuklah penis pak Dedi ke dalam memekku,

“jleeebbbbbb…aaaaahhhh….aaakkhhh….ooohhh….” desahanku dengan keras.
Aku bergoyang diatas , aku menggerakkan pinggulku. Memekku bergerak maju mundur , sangat nikmat. Pinggangku dipegang erat dengan kedua tangan pak Dedi, gerakan naik turun itu terjadi selama 5 menit. Aku dengan beringas dank eras menggerakan seluruh tubuhku. Payudaraku aku sodorkan tepat dimulutnya kembali.
Dia mengulum kembali putingku dan aku terus bergerak dengan sangat elastis. Aku menggoyangkan tubuhku dengan cepat gerakan itu pun sangat cepat,
“oooooohhhh….aaaaaahhh….ooohhhh……”
Aku meminta berubah posisi, aku dibaringkan di meja kerja yang luas. Pak Dedi memasukkan penisnya dari atas , penisnya keluar masuk ke dalam memekku. Rasanya nikmat seperti di tusuk-tusuk,
“oooooohhhhhh….aaaaahhhh terus pak ….aaaahhhh…nikmat pak…..ooohhhhh……”
Pantatku tak kubiarkan diam, aku mengangkat pantat nikmat sekali. Aku menjepit penisnya ke dalam memekku, kemudian aku lepaskan. Dan aku jepit lagi, sangatlah nikmat,
“aaaaaahhhhh…..aaaaahhhhhhh…ooohhhhh…….”

Dengan gerakan jepit lepas , pak Dedi tidak tahan dan kemudian,

“ccccrrrrroooottttttt…….cccccrrrroooottt……ccccccrrrrrootttt……”

Cairan itu banyak dan kental sekali dia semprotkan dibibirku. Aku mencoba menjilati dan menelan cairan itu. Nikmat sekali mendapatkan pelampiasan atas kerinduanku. Aku bergegas memakai baju kembali dan segera membersihkan vaginaku dikamar mandi sambil aku rekam di video, kemudian aku kirim ke pak Dedi.
Aku sering diminta untuk mengirim gambar sexyku atau video untuk dinikmati pak Dedi jika sedang dinas di luar. Hubungan skandal sexs ku ini masih terus berlanjut sampai hari ini dan sampai sekarang belum ada mengetahui hubungan gelapku dengan pak Dedi. Selama masih aman kenapa harus berhenti,hhe. Intinya aku suka sekali dengan perselingkuhanku dengan majikanku yang perkasa itu Sekian.

Karyawanku yang horni


aku hanya iseng mengobrol mengisi waktu luang di waktu jam istirahat, Namun lama-kelamaan Maria karyawanku yang agak manis malah penasaran dan bertanya lebih jauh tentang orgasme. Ya sebuah misteri yang kelihatannya mudah namun susah diungkapkan.

 Memang banyak sekali wanita yang belum sadar akan arti pentingnya sebuah orgasme, bahkan menurut penelitian hanya 30% wanita yang dapat meraih orgasme, banyak hal-hal yang mempengaruhi wanita dalam meraih orgasme, baik dari faktor si wanitanya ataupun dari faktor
prianya atau bahkan dari suasana, perasaan, dll. Termasuk Maria karyawanku ini, selama menikah 3 tahun lalu, dia belum tahu apa itu orgasme, yang dia tahu hanya rasa enak saat penis suaminya memasuki kewanitaannya, Dan berakhir saat penis suaminya menyemprotkan cairan hangat kedalam kewanitaannya.
 Aku hanya geleng-geleng kepala mendengar ceritanya, lalu aku korek lebih jauh tentang perasaan, foreplay, gaya, waktu, dan lain-lain tentang hubungannya dengan suaminya, Dengan malu-malu Maria pun menceritakan dengan jujur bahwa selama ini memang dia sendiri penasaran dengan apa yang namanya orgasme namun dia tak tahu harus bagaimana, yang jelas saat berhubungan dengan suaminya dia cukup foreplay, bahkan suaminya senang mengoral kewanitaannya sampai banjir, dan selama penis suaminya masuk sama sekali tidak ada rasa sakit, yang ada hanya enak saja namun tidak bertepi, rasanya menggantung tidak ada ujung, dan tahu-tahu sudah berakhir dengan keluarnya sperma suaminya ke dalam kewanitaannya.Cerita Sex Tante Selingkuh
“Kira-kira berapa lama penis suami kamu bertahan dalam kewanitaan kamu?” tanyaku.
“Mungkin sekitar 10 menit” jawabnya pasti.
“Gaya apa yang dipakai suami kamu?”
“Macam-macam, Pak, malah sampai menungging segala”
Aku hanya tersenyum mendengar jawabannya yang polos.
“Kira-kira berapa besar penis suami kamu?”
“Berapa ya?, saya tidak tahu Pak!” jawabnya bingung.
Akupun jadi bingung dengan jawabannya, tapi aku ada tidak kekurangan akal.
“Waktu kamu genggam punya suami kamu pakai tangan, masih ada lebihnya tidak?”
Maria diam sejenak, mungkin sedang mengingat-ingat.
“Kayanya masih ada lebih, pas kepalanya, Pak!”
Aku tak dapat menahan senyumku.
“Maksud kamu, ‘helm’nya masih nongol?”
“Ya!” Maria pun tersenyum juga.
 Aku suruh tangannya menggenggam, aku pandangi secara seksama tangannya yang sedang mengepal, yang berada dalam genggamanku, sungguh halus sekali, Namun aku sadar bahwa aku ditempat umum.
“Aku perkirakan penis suami kamu berukuran 10-14 cm, berarti masih normal, mar!”
“Bagaimana dengan kekerasannya?” tanyaku lagi.
“Keras sekali, Pak, seperti batu!”
Aku diam sejenak mencoba berfikir tentang penghambatnya meraih orgasme, sebab dari pembicaraan tadi sepertinya tidak ada masalah dalam kehidupan seksnya, tapi kenapa Maria tidak bisa meraih orgasmenya?
“Kok diam Pak?”
“Aku lagi mikir penyebabnya.”
“Apa mungkin masalah lamanya, Pak? Sebab sepertinya saya sedikit lagi mau mencapai ujung rasa enak, tapi suami saya keburu keluar” terangnya.
Aku diam sejenak, mencoba mencerna kata-katanya, tapi tak lama Maria sendiri membantahnya.
“Tapi, tidak mungkin kali, Pak, sebab biarpun kadang lebih lama dari sepuluh menit, tapi tetap saya merasa hampir di ujung terus, tanpa pernah terselesaikan.”
Aku sedikit mengerti maksudnya,
“Maksud kamu, kalau 10 menit kamu maunya semenit lagi? Namun kalau 12 menit atau 15 menit pun kamu maunya tetap semenit lagi?” tanyaku.
“Ya, betul, kenapa ya Pak?”
Aku kini mulai mengerti posisi sebenarnya, kemungkinan besar ada titik dalam vaginanya yang belum tersentuh secara maksimal, Itu kesimpulan sementara, Namun aku belum sempat mengucapkan apa-apa, keburu jam istirahat kerja habis.
“Ya udah mar, nanti kita terusin via SMS, oke?”
“Oke deh!” sahutnya riang sambil meninggalkan aku.
   Di meja kerjaku, aku kembali memikirkan benar-benar masalah yang Maria hadapi, sebenarnya ada niat untuk memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, karena setelah aku pikir-pikir Maria punya kelebihan di Buah dada dan pantatnya yang besar juga kulitnya yang bersih dengan bulu-bulu halus, Namun Maria akrab dengan istriku, dan aku sendiri kenal sudah lama dengannya dan suaminya, ini yang jadi masalah, Lama aku berfikir, akhirnya aku putuskan untuk mencoba menolongnya semampuku tanpa mengharapkan apapun darinya, Aku yakin aku bisa membantunya berbekal pada pengalamanku selama ini.
Aku kirim SMS kepadanya, “mar, Sepertinya masalah kamu agak kompleks, Kalau sempat, bisa tidak nanti pulang kerja kita cari tempat yg enak utk mengobrol?”
5 menit aku tunggu belum ada jawaban juga, Aku jadi tegang sendiri, jangan-jangan dia marah, karena aku dianggap kurang ajar, Tapi untunglah tak lama HPku bergetar 2x pertanda SMS masuk, Aku langsung lihat pengirimnya Maria, aku baca isinya.
“Boleh, tapi jangan di tempat sepi ya.., kata nenek itu berbahaya”
Aku tersenyum membaca balasannya yang sedikit bergurau, lalu aku balas kembali,
“mar, jangan salah tangkap ajakanku ya.. aku cuma tidak enak saja kalau kita terlalu mencolok, karena kamu istri orang & aku suami orang juga”
Singkat kata Pukul 5 sore kami janjian ketemu di sebuah rumah makan yang nyaman di daerah ku, Suasana rumah makan yang agak temaram menambah rileks obrolan kami, Sambil makan kami melanjutkan obrolan kami yang tadi siang, Aku utarakan kesimpulan sementaraku bahwa ada kurang sentuhan di area vaginanya, aku sarankan agar nanti malam mencari titik tersebut dan jika sudah ketemu aku suruh Maria meminta kepada suaminya untuk menekan lebih kuat saat hubungan intim, Maria mengangguk mengerti.
“Menurut Bapak, apakah body saya cukup bagus?”
Tiba-tiba saja Maria bertanya seperti itu. Aku kaget mendengarnya, berarti kemungkinan Maria kurang percaya diri dengan tubuhnya, dan menurut yang aku tahu ini sangat berbahaya untuk meraih orgasme.
“mar, dalam sebuah hubungan intim, Jangan merasa body kamu jelek atau vagina kamu tidak wangi atau buah dada kamu jelek atau apa saja yang menurut kamu negatif, itu faktor yang sangat penting dalam meraih orgasme, Ingat mar, kalau tubuh kamu tidak bagus kan tidak mungkin suami kamu mau mencumbu kamu, dan mau berhubungan dengan kamu!”
“Justru kamu harus berfikir bahwa wajah dan tubuh kamu sangat bagus, buktinya suami kamu minta melulu, kan?”
“Tapi, saya tidak nyaman dengan kulit saya yang nggak putih”
“mar, yang lebih hitam dari kamu banyak, ingat itu, lagian menurutku kamu tidak terlalu hitam malah kamu terlihat hitam manis,” jawabku tegas.
“Pokoknya malam ini, kamu coba untuk menghilangkan rasa tidak percaya diri kamu, dan saat ada sentuhan nikmat yang kamu bilang tidak berujung, suruh suami kamu menekannya lebih kuat, itu saja dulu, besok aku tunggu kabarnya!”
Aku jadi terkesan menyuruh, mungkin karena di tempatku Maria bawahanku, sehingga menjadi kebiasaan. Karena waktu sudah menunjukan jam 19.00 kami pun pulang ke rumah masing-masing, aku antar Maria sampai tempat dia biasa menunggu jemputan.
  Keesokan paginya, Aku baru saja ngopi dan HP baru aku aktifkan, Sudah ada pesan dari Maria, bunyinya singkat, “Belum berhasil, Pak!”.
Aku lihat dikirim jam 23.10 malam, berarti kemungkinan Maria mengirimnya saat baru selesai berhubungan dengan suaminya.
Sampai dikantor aku baru membalas SMSnya.
“Memang kenapa?”
Tak lama Maria pun membalasnya.
“Tidak tahu kenapa, apa nanti sore kita bisa ketemu lagi, Pak?, saya merasa nyaman mengobrol dengan Bapak.”
Aku berfikir tentang arti pesannya, Apakah dia mengajakku selingkuh? Atau hanya perasaanku saja? Atau memang dia hanya ingin mengobrol saja? Sebagai lelaki jelas aku tidak mungkin menampiknya, Sorenya kami janjian di tempat yang kemaren, dan ungkapan Maria yang jujur sangat mengagetkanku.
“Pak, terus terang, keinginan saya untuk meriah orgasme jadi tambah kuat, tapi herannya malah saya inginnya dari Bapak, Entahlah saya yakin sekali saya bisa meraihnya bersama Bapak”
Jantungku terasa berhenti berdetak mendengarnya, belum selesai aku menenangkan pikiranku, Maria kembali melanjutkan pembicaraannya.
“Tapi bukan berarti saya ingin berhubungan dengan Bapak lho, saya hanya ingin tahu kenapa perasaan saya begini?”
Aku hanya diam, namun aku mengambil kesimpulan dalam hati bahwa kemungkinan Maria terkesan dengan aku karena aku atasannya, bisa saja dia tanpa sadar kagum dengan cara kerjaku, atau apalah yang berhubungan dengan pekerjaan, Karena kalau secara fisik tidak mungkin, jauh lebih ganteng dan atletis suaminya dari pada aku.
Namun hal ini tidak aku ungkapkan kepadanya.
Suasana hening diantara kami beberapa saat, tapi tiba-tiba saja tangan Maria meraih tanganku,
“Pak.” Hanya itu yang keluar dari mulutnya
Tatapan mata kami beradu, Aku melihat ada gairah disana, Aku balas meremas jarinya, Sentuhan halus kulitnya terasa menimbulkan percik-percik gairah di antara kami, Akhirnya aku beranikan diri untuk mengajaknya,
Maria, Bagaimana kalau kita diskusi langsung dengan praktek untuk meraih orgasme kamu?” suaraku terasa agak bergetar, mungkin agak canggung.
“Terserah Bapak deh” jawabnya manja sambil mencubit tanganku.
Pucuk dicinta ulampun tiba, aku segera membayar makanan kami dan langsung menuju hotel, sepanjang jalan ke hotel, jari-jari kami saling bertaut mengantarkan kehangatan ke jiwa kami, Dan setelah sampai di kamar hotel yang asri, Kami lamgsung mulai.. Meskipun awalnya agak canggung, Namun akhirnya kami dapat menikmati semuanya,
 Masih dalam keadaan berpakaian, aku memeluk tubuh Maria yang padat, bibir kami saling melumat lembut, kadang lidah kami saling kait dan saling dorong, sehingga gairah di dada kami semakin membuncah, Satu per satu pakaian kami bertebaran dilantai, seiring dengan nafsu kami yang semakin menggebu, Kini Seluruh organ tubuhku bekerja untuk memenuhi hasrat Maria, aku rebahkan tubuh mulusnya di ranjang, sungguh pemandangan yang indah dan mendebarkan, dengan kulit tubuh yang putih bersih kontras dengan bulu-bulu halus dipermukaan kulitnya apalagi di kemaluannya yang begitu lebat menghitam. Aku langsung mengelus buah dadanya yang padat dengan lembut, sementara mulut dan lidahku menciumi dan menjilati centi demi centi tubuhnya tanpa terlewati,
“Tubuh kamu bagus sekali, mar!” Aku mencoba memberinya rasa percaya diri.
Sementara Jilatanku sudah sampai pada vaginanya, aku sibakkan bulunya dengan lidahku, aku kemut lembut klitorisnya, kadang lidahku menusuk langsung vaginanya, Jari-jariku ikut membantu memberi kenikmatan dengan memilin-milin puting buah dadanya yang semakin mencuat, Sehingga membuat Maria mengerang dalam nikmat, Sementara Dewi pun tidak tinggal diam, dia balas mengelus dadaku, kadang ujung dadaku di pilinnya, Tangan yang satunya lagi meremas-remas dan mengocok senjataku sehingga semakin meregang kaku dalam genggamannya, Yang aku yakin berdasarkan ceritanya pasti punyaku lebih besar dari pada punya suaminya, Gairah yang membuncah didadaku membuat aku lupa bahwa aku punya tugas untuk mengantarnya meraih orgasme.
 Tubuh kami berguling-guling dikasur saling memberikan rangsangan dan kenikmatan, hingga akhirnya Maria sendiri yang tidak tahan dan mengambil inisiatif, dia langsung mengangkangi tubuhku, dan langsung memegang senjataku untuk dibimbing kedalam liang surganya, Perlahan, centi demi centi, senjataku memenuhi rongga vaginanya berbarengan dengan rasa nikmat dan hangat disenjataku, Cengkraman vaginanya yang begitu kuat terasa mengurut senjataku, Maria terus menggoyangkan pantatnya yang bulat padat, Tanganku memilin kedua putingnya, butir-butir keringat mulai membasahi tubuh kami berdua, tak lama Maria berteriak histeris dan menggigit pundakku, tubuhnya mengejang kaku, dan wajahnya agak memerah melepas orgasmenya,
Aku berhasil mengantarnya meraih orgasme, Tubuhnya diam sejenak diatas tubuhku.
“Terima kasih, Pak” ia mencium keningku.
“Saya masih mau lagi” ucapnya serak.
Sungguh diluar dugaan, mungkin karena baru kali ini dia meraih orgasme, Maria begitu liar, hanya beberapa detik, tubuhnya mulai bergoyang diatas tubuhku, Dan anehnya lagi, Hampir disetiap gaya Maria bisa meraih orgasmenya begitu cepat, Mungkin ada 6 kali dia sudah orgasme tapi dia belum puas juga, sementara aku sendiri bersusah payah menahan orgasmeku, Aku benar-benar ingin memuaskan dahaganya, Apalagi saat gaya doggy, sambil meremas buah pantatnya yang bulat, aku benar-benar tak kuat lagi menahan semprotan dalam spermaku, sentuhan buah pantatnya di pangkal senjataku menambah sensasi tersendiri.
“mar, aku mau keluar, di dalam atau di luar?” sambil aku mempercepat kocokanku.
“Di dalam aja Pak, aku pengen ngerasain di sembur sama pejuh bapak…cepat sodok yang kuat!” aaaccchhhh    pakkk   nikkmatt banget sayaaanggggg…..erangnya.
Akhirnya Seluruh tubuhku bagai tersetrum nikmat, aku melepas orgasmeku…cccrraaaatttt….ccrraaaraaatttt  crooottt…crrrooottt…acchhhhh, menyemburkan cairan hangat ke dalam kemaluan Maria yang telah basah berbarengan dengan kedutan-kedutan kecil hangat dari dalam liang vagina Maria
Yah, kami orgasme berbarengan, Sungguh nikmat sekali.
Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, namun Maria kelihatannya belum puas juga, aku sampai bingung sendiri, biasanya istriku sekali orgasme tidak bisa lagi orgasme, Namun memang pernah aku baca ada wanita yang seperti Maria.
  Akhirnya waktu jualah yang harus memisahkan kami, kembali ke kehidupan nyata, Aku dengan istriku dan Maria dengan suaminya, Namun sejak saat itu hubungan kami semakin hangat membara, Ada satu kelebihan Maria yang tidak bisa aku lupakan, Vaginanya sangat mencengkram meskipun sudah puluhan kali kami berhubungan, Pernah aku Tanya katanya dia sering minum jamu, Dan Maria sendiri pun jelas sangat membutuhkan orgasme dariku, Karena terakhir cerita dia belum bisa meraih dengan suaminya, entahlah sampai kapan..