BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

FANTASIKU MELIHAT ISTRIKU DI SETUBUHI TEMANKU

Istri saya berusia saat ini 34 tahun namun kalau dilihat dari postur tubuhnya yang mungil mungkin orang akan mengira dia berusia 20 tahunan sebut saja namanya Lia(samaran).Kulit istri saya putih dan kalau keluar rumah biasa mengenakan jilbab.Maklum istri saya termasuk orang yang taat beragama. Saya mempunyai fantasi seks melihat istri saya disetubuhi laki-laki lain. Setiap hari saya memikirkan cara agar fantasi saya itu bisa terlaksana.Kalau diberitahukan akan hal ini pada istri saya,jelas istri saya akan menolak mentah – mentah.Namun pertengahan juli lalu saya mendapat ide,saya akan menyuruh istri saya berobat dengan alasan supaya dapat punya anak lagi, kebetulan kami baru mempunyai anak satu berumur 10 tahun. Pada suatu malam sehabis kami bersetubuh, saya berbincang sama istri saya sambil tiduran. "Lia saya dapat info dari temanku kalau istrinya yang tidak pernah hamil dan bisa hamil sekarang setelah berobat ketabib", kataku memulai pembicaraan. "Masa sih siapa tabibnya?", balas istriku. "itulah kalau kamu mau saya akan Tanya nama tabibnya, gimana!". "Kalau itu bisa berhasil apa salahnya kita coba". Akhirnya istri saya setuju untuk berobat. Maka besoknya aku menemui temanku yang bernama amir yang usianya sekitar 50 tahunan namun masih kuat dan doyan ngewe. Kupilih dia karena nantinya istriku akan percaya kalau tabibnya sudah seumuran begitu.Singkat cerita kuceritakan maksudku sama temanku,mulanya dia menolak dengan alasan tidak enak sama saya namun setelah kudesak dengan alasan saya ingin punya anak maka dia akhirnya setuju. Maka kumulailah susun rencana dari tempat dan waktunya.kupilih hari minggu agar leluasa dan kupilih tempat di wisma. Sesuai rencana,hari minggu saya pergi ke wisma yang telah kita sepakati itu.setelah sampai di wisma tersebut, saya bertanya ke penjaga wisama tempat teman saya cek in.penjaga wisma menunjukan kamar yg saya maksud,lantas saya dan istri saya menuju kamar tersebut. "permisi pak apa benar ini kamar praktek tabib amir?" tanyaku ke temanku setelah saya bukakan pintu kamarnya. "oh ya betul ada yang saya bisa bantu?". "silahkan masuk dulu". Setelah saya dan istri saya masuk lantas saya menjalankan scenario yang telah saya dan temanku susun. "Sekarang coba ibu baring dikasur itu nanti saya akan terapi", kata temanku menyuruh istriku tiduran di ranjang. setelah istri diranjang mulailah temanku terapi istri saya.Sesuai rencana saya akan kekamar sebelahnya untuk melihat yang terjadi tanpa istri saya tahu. "Maaf pak saya tinggal dulu sebentar saya mau keluar dulu beli makanan". setelah saya pamit juga sama istri saya, maka saya segera keluar kamar, namun bukan cari makanan tapi masuk kekamar sebelahnya yang telah dipesan sebelumnya. Setelah di dalam kamar saya mengintip ke kamar dimana istri saya sedang "diterapi" lewat celah yang telah saya buat sebelumnya. Kuperhatikan dengan seksama kejadian demi kejadian didalam kamar tersebut. Kulihat temanku lagi memegang jari kaki istri saya. "Maaf bu bisa saya pijit semua tubuh ibu?". "Memangnya harus dipijit seluruh tubuh ya pak?". "iya bu memang cara pengobatan saya adalah pijit totok bu". "Tapi ibu harus ganti baju dulu dengan kain yang telah saya sediakan yang biasa pasien saya gunakan juga". Tidak lama kemudian kulihat istriku masuk kekamar mandi, agak lama kemudian istriku keluar sudah berganti pakaian dengan kain yang dililitkan dari atas dada sampai betis.akemudian istriku baring kembali. Tampak temanku mulai memijit seluruh tubuh istri saya dari kaki sampai ke punggungnya.Ku perhatikan perbuatan temanku itu dengan perasaan berdebar,menanti apa yang terjadi selanjutnya."Bu maaf sebelumnya,saya harus memijat kemaluan ibu karena itu termasuk syarat penyembuhannya.saya sudah bicarakan dengan suami ibu, dan beliau tidak keberatan, tapi jika ibu keberatan juga nggak apa-apa namun terapi ini tidak dilanjutkan karena tidk akan berhasil". Nampak kulihat istri diam, tidak lama dia berucap "baiklah pak kalau memang itu syaratnya dan suami saya telah mengijinkan". Kemudian kulihat temanku mulai memijit kemaluan istri saya.Mula-mula dari luar kain namun kemudian tangannya mulai masuk ke dalam kain istri saya. Istri saya Nampak kaget namun temanku menjelaskan tentang perbuatannya semata-mata proses penyembuhan, istri saya pun diam kembali.Posisi istriku pada saat itu sudah baring terlentang.Temanku dengan remasan yang teratur mulai meremas memek istriku, kulihat mata istriku terpejam dengan napas agak memburu.Memang istriku itu kalau kupegang memeknya langsung naik nafsunya. "Maaf bu yah boleh saya buka kainnya?".Istriku mengangguk dan mulai membuka kainnya. DAR! Saya jadi kaget dan heran kenapa istriku yang selama ini paling tidak mau kelihatan bagian tubuhnya sama orang lain, tapi sekarang dia pasrah membuka kainnya didepan laki-laki yang baru dia kenal.apa karena dia ingin punya anak atau karena sudah nafsu atau itu akibat rayuan temanku? Ah masa bodoh yang penting aku nikmati saja, desahku. Kini istri ku terbaring tanpa sehelai benangpun ditubuhnya.kulihat mata temanku melotot melihat tubuh istriku. "Saya pijat yah bu teteknya supaya nanti kalau habis melahirkan air susunya banyak." Tanpa menunggua jawaban istri saya tangan temanku sudah memegang tetek istriku. Ketika tangan temanku menyentuh teteknya, istriku terkejat entah kaget atau apalah.Lama temanku memijat memek istriku secara bersamaan membuat istriku tanpa sadar mendesah dan tangannya memegang sprei dengan kuat.sekitar 15 menitan berlalu kudengar temanku bicara. "Bu proses hampir selesai tinggal satu tahap lagi". "Ibu coba telepon bapak agar kesini karena syaratnya sambil saya memasukkan nanti air bertuah, Ibu harus memegang kontol". Istriku duduk dan meraih ponselnya, tidak lama ponsel ku berbunyi. Cepat-cepat saya keluar kamar menuju luar takut istri saya tahu saya ada dikamar sebelah. "yah haloo kenapa Lia". "Diamana sekarang? Pak tabib nyuruh kamu kesini". "Duh maaf aku lagi di bengkel,ban motorku pecah trus bengkelnya tidak punya stok jadi dia lagi pergi cari". jawabku berbohong. "kira-kira masih lama?". "sekitar 1 jam lagi". "nanti saya bilang sama pak tabib, hati-hati dijaln". Balas istriku dan mematikan hpnya. Saya buru kembali kekamar dan mengintip lagi. "Wah tidak bisa bu ini mesti sekarang kalau kelamaan nantinya efeknya tidak bagus". Kudengar temanku berbicara. Atau gini aja bu. Saya harap ibu jangan salah arti,Ibu pegang aja punya saya sebagaim penggantinya".Kata temanku sambil membuka celanana tanpa menunggu jawaban istriku. Istriku melotot ketika melihat kontol temanku keluar dalam keadaan tegang. yang dia heran pria seumur temanku masih mampu tegak dengan kokoh dan yang lebih heran istriku termasuk saya, kontol temanmu itu panjang dan besar kayak punyanya pemain BF. Temanku memegang tanggan istriku dan mengarahkan untuk menggenggam kontolnya sambil bicara. "Pegang ini bu dan bayangkan ini punya suami ibu". Tanpa bicara Istriku memegang kontol temanku dengan gemetar. Kulihat temanku kembali meremas memek istriku namun kali ini sambil memasukkan jari tangannya."oooh paaaa….k". lenguh istriku tanpa sadar mengerang.Tanpa sadar juga istriku bukan lagi hanya memegang, tapi kini kulihat mulai mengocok pelan kontol temanku.10 menit berlalu mereka melakukan hal itu,dan tiba-tiba temanku bicara. "Bu tolong jawab dengan jujur jangan bohong pertanyaaan saya. Ibu mersa puas selama ini dengan suami ibu?". "tidak pak, saya jarang puas soalnya suami saya cepat keluar". "berapa kali ibu melakukan persetibuhan dengan suami ibu?". "tidak tentu pak, kadan hanya satu bulan sekali". "Pantas ibu susah punya anak soalnya punya ibu didalam ini ada yang menghalang". bisik temanku sambil menusukkan jarinya kememek istriku. "ibu mau punya anak?". tanya temanku keistriku. "ya pak mau".Jawab istriku. "Tapi syaratnya nih berat bu". "apa itu pak". "Saya mesti menjebol yang menahan di dalam vagina ibu". "Lakukanlah pak kalau memang itu syaratnya". "Tapi bu menjebolnya mesti pakai kontol saya,kira-kira ibu mau?". Kulihatn istri diam sesaat berpikir. "Lakukan pak tapi cepat yah soalnya suamiku nanti keburu datang. Kulihat teman ku mulai naik ke tempat tidur,istriku diam menanti dengan perasaan tidak menentu.Kulihat temanku mulai memegang kontolnya dan mengarahkan ke memek istriku.BLeess….. pelan-pelan kontol temanku masuk ke vagina istriku." "ooohhh….. pak pelan pak". Mataku melotot melihat pemandangan itu,hati bercampur aduk nafsu,cemburu dan penasaran menjadi satu.Aku lihat istriku menikmati genjotan temanku,itun terlihat dari matanya yang merem melek serta kulihat pantatnya mengikuti goyangan temanku.Kulihat lagi kini mereka saling memagut bibir sekalai-kali tangan temanku meremas tetek istriku.Hampir setengah jam mereka bergelut dengan posisi yang berganti. Kadang istriku diatas kadang gaya anjing mereka lakuakn sampai akhirnya. "aaaahh…h pak aku mau keeellluuuaaarrrrrrr………." Erang istriku. "kontolmu enak pak terrrr…uuuu….sssssss aaaa….hhhh……erang lagi istriku." Kau juga bu mau keluuuuuuu…aaaaaaa…rrr. .CRooot …croooot Akhirnya merekan sama – sama mencapai klimaks secara bersamaan. Aku keluar dari kamar sebelah dan menuju keluar.Aku duduk didepan wisma sambil merokok untuk menunggu mereka selesai.Sekitar 5 menit kemudian aku telpon istri ku bahwa aku sudah seelsai dibengkel dan kembali ke wisma. Itulah pengalaman pertama melihat istriku di setubuhi laki – laki lain, sejak itu aku ingin kembali mengulangnya namun dengan pria lain.

Fantasi Seks Istriku Minta Disetubuhi Temanku

Minggu pagi itu aku pergi ke bandara untuk menunggu kedatangan temanku saat di Jakarta dulu. Reno adalah seorang pemuda keturunan Cina berusia 33 tahun sebaya denganku, hanya saja tubuhnya tinggi 185 cm dengan berat 87 kg dan diriku hanya 170 dengan berat 60 kg. dijakarta aku dan reno bertetangga. rumah orangtuanya dan orang tuaku bersebelahan dan orang tua reno adalah mantan majikan dari istriku. Istriku adalah mantan pembantu rumah tangga dikeluarga besar Reno. Tetapi meskipun dia pembantu, wajahnya sangat cantik jelita dan bodynya sintal persis ayu azhari, makanya aku pacarin dia, Ratih namanya saat ini berusia 27 tahun. 2 bulan Menjelang aku menikahinya, Ratih berhenti bekerja dan setelah menikah kami pun merantau ke medan. Rupanya rezekiku memang disini. Bisnis ku berkembang dan sekarang aku punya rumah sendiri yang lumayan megah serta mobil camry keluaran terbaru. Reno sahabatku ini kebetulan sedang ada bisnis di pekanbaru,setelah urusan selesai ia berniat mampir ketempatku karena kebetulan tidak jauh hanya setengah jam penerbangan. Aku menunggunya diruang tunggu untuk kedatangannya sambil merokok. Tak berselang lama kulihat sosok yang kukenal celingukan di pintu kedatangan. Aku melambai, ia melihat dan tersenyum. Bergegas kami mendekat dan berangkulan. Maklum sudah lima tahun kami berpisah. Diperjalanan menuju rumahku kami banyak bercerita tenatang masa lalu dan sekarang . rupanya ia masih betah melajang. Belum ada yang cocok katanya. Jam 11.30 kami sampai dirumahku, ia takjub memandangi rumahku. “ hebat kau sudah jadi orang kaya rupanya “. “ ah belum seberapa dibandingmu “ aku merendah. “ wah… Ratih, sudah lama kita ngga ketemu gimana kabarmu? Sudah ada momongan? “ baik koh.. belum tuh.” Saut istriku. “ wah kalian payah masa udah lama kawin belum punya anak , gimana sih lu son “ sindirnya padaku. Aku hanya nyengir, belum dikasih ren, yah sabar ajalah. Malamnya sekitar habis maghrib aku dan Reno keluar menikmati pemandangan kota berastagi. Sekitar jam 9 setelah puas berkeliling kami pun pulang. Diperjalanan saat lampu merah, didepan mobil kami berhenti sebuah motor tiger ditumpangi sepasang muda – mudi. Yang membuat kami terbelalak adalah si perempuan yang berkaos putih dan bercelana jeans chatter , bawah kaos terangkat keatas sementara celana nya tertarik kebawah sehingga menampakkan belahan pantatnya yang mulus putih. Reno terlongo menyaksikan sambil berdecak “ wuih…. Ikutin son” serunya ketika lampu menyala hiaju. Kamipun membuntuti perlahan dibelakang motornya, namun ternyata di perempatan depan mereka berbelok arah sementara kami terus lurus “ yah…” kecewa Reno. Sampai dirumah kami menonton tv, sementara istriku pamit tidur. Saat asik menonton acara tv, Reno berbisik, son kita ke lokalisasi yuk, “ ngapain lu, udeh malem nih “ sahutku. “ aduh… ngaceng terus nih , gara – gara cewek tadi “ “ ha…ha..ha.. “ aku tertawa. Tiba – tiba muncul fantasiku yang sangat lama kupendam dan pernah dua kali kuutarakan pada istriku, dan istriku setuju. Namun niat itu belum kami jalani karena masih ragu. “ hm… kucoba aja sekarang” bhatinku. “ sebentar ren aku kekamar dulu “ pamitku. Aku masuk kamar, ternyata istriku belum tidur. Kuutarakan saja niat ku yang terpendam selama ini pada istriku .” mam…kamu masih ingetkan tentang fantasi kita dahulu ? “ pancingku “hmm.. ya kenapa ?” sahut istriku. “ gimana kalo kita lakukan aja sekarang?”usulku. “sekarang?.. dengan siapa ?” Tanya Ratih. “ Reno lagi kelimpungan, gara – gara liat pantat cewe dijalan, sekarang lagi konak. Kasihan tuh “ “ Reno.. tapi ..” istriku ragu ragu. “ ah… sudah.. tak pa – apa “ rayuku. Istriku akhirnya setuju.” Nti kalo dia masuk kamar,kamu pura – pura tidur, terus pamerin inimu “ kataku menepuk memeknya. Lalu kuperosotkan cd nya. “ ih.. kok dibuka sekarang?” kata Ratih. “ biar gampang” sahutku. Akupun keluar kamar menemui Reno diruang keluarga. “ wah.. istriku udeh tidur. Ngga bisa tuh ren kita keluar” pura-puraku. Terus gimana gue dong?” wajah Reno memelas campur belingsatan. Aku senyum “ begini aja,,kalo cewek diluar sana kan kotor, gimana kalo yang bersih aja “ kataku “ maksud lo?” tanyanya aku membisikkan fantasiku kepada Reno .” ah…gila lo, bisa dibejek gue ama bini lo.” ‘ lo tenang aja , bini gue kalo tidur udeh kaya orang mati.Ada bom meledak disamping juga gak bakal bangun ‘ bujukku. “ ah..serius lo?” Reno tak yakin. filmbokepjepang.sex Kutarik tangan Reno bangun dari kursi menuju kamar. Kubuka pintu kamar. Reno terlongo melihat pemandangan didalam kamr. Diranjang Ratih yang pura pura tidur, dasternya terangkat keatas sampai dada dan tidak mengenakan celana dalam. Otomatis selangkangannya yang berbulu lebat terpampang. Sementara sepasang buah dadanya yang montok mengintip sedikit dari bawah daster yang tersingkap. “ wah ..mulus banget binilu, lebat lagi bulunya ‘ Reno menelan liurnya menyaksikan itu. ‘ udeh… jangan lama lama . buka pakaian lu’ kataku. Reno segera membuka semua pakaiannya. “ aku tertegun melihat ****** Reno yang sudah sangat tegang besar dan panjangnya melebihi punyaku, berurat pula disekelilingnya.Reno mendekati istriku yang sedang ngangkang mempertontonkan auratnya. Dielusnya memek istriku lalu diciuminya. ‘ wangi son ‘ katanya. Dibukanya bibir kemaluan istriku, tampaklah bagian dalamnya yang berwarna pink. Dijilatinya bagian dalam bibir kemaluan istriku kanan dan kiri.kulihat istriku menahan gairahnya mendapat cumbuan. Reno seamkin dalam memasukkan lidahnya menjilati kacang istriku. Istriku yang tak kuat mendesah perlahan. Reno tetap nekat menjilati memek istriku bahkan kini semua mulutnya terbenam di selangkangan istriku. Istriku bangun dan duduk tak kuasa menerima rangsangan itu, berpura pura kaget . “ loh koh Reno ngapain, loh udah telanjang. Ih..gede amat barangnya “ Reno berdiri ditepi ranjang mempertontonkan barangnya yang mengacung bergerak- gerak. Kulihat ukurannya melewati pusarnya. Wah kalo masuk kememek istriku bisa mentok tuh kerahimnya. Reno melangkah perlahan mendekati istriku dan berada diantara kedua paha istriku. “ koh.. mau ngapain “ pura- pura istriku. Reno hanya senyum sambil mengelus kedua paha istriku. “ ih..geli ah.. tuh ngacung acung lagi barangnya “ Reno yang sudah tak tahan mendorong tubuh istriku kekasur lalu menindihnya . mulutnya menciumi mulut istriku yang disambut istriku , lidah mereka saling melibat. tangan kiri istriku meremas remas batang kemaluan Reno yang semakin tegang. filmbokepjepang.sex Reno melepas ciuman dimulut istriku, kedua tangannya melepas daster yang dipakai istriku , lalu tangan kirinya menyelusup kebalik punggung Ratih melepas kaitan BH dan melepaskannya. Kini istriku terbaring menelentang,kedua tangannya terentang mempertunjukkan ketiaknya yang bersih sementara dua bukit di dadanya yang berukuran 38 dengan putting merah dadu berguncang pelan akibat gerakan nya. Reno melongo berdecak kagum.” Gila… tau kaya gini bodilu, dulu 2 gue embat “ istriku tersenyum “ sekarang juga sama aja kok “ sahutnya. Jemari Reno memilin putting istriku bergantian dan meremas bukit yang mengkal tersebut. Lalu perlahan mulutnya menyusuri buah dada istriku dan melumatnya. ‘ akhh..” desah istriku. Reno merenggangkan kedua paha istriku dan memperhatikan gundukan kecil berbulu lebat . ditempelkannya batang kejantanannya dimulut kemaluan istriku , perlahan dotekan dan blesss masuklah batang kontolnya kedalam benda kesayanganku. Perlahan digoyangnya tubuh istriku yang montok . aku betul betul horny melihat tersebut. Serasa mimpi , khayalanku terlaksana juga. Kontan saja kontolku pun mengacung tegang didalam celana menyaksikan istriku melayani lelaki lain dihadapanku. Ada lebih kurang 20 menit berlalu Tubuh montok istriku yang putih mulus mulai di basahi keringat. Dalam posisi missionaries, badan istriku didekap erat oleh Reno. Kedua tangan Reno menyelusup lewat ketiak istriku sesekali diangkat ketika mulut Reno melumat buah dada dan putting istriku. Sementara kulihat bagian bawah Reno merapat diselangkangan istriku. Sesekali tampak merenggang memperlihatkan rambut rambut pada kemaluan mereka yang saat ini saling bertautan. Sesekali pula kulihat batang Reno yang kini mulai basah oleh lender istriku terangkat lalu menghujam kembali kelubang surga istriku. Tiba-tiba istriku melenguh “ uhhh.. akhuu muuu keluarhh .. oh.hh” dan nampak merah padam muka istriku pertanda dia orgasme telah sampai. Sesaat terdiam mereka lau istriku mendorong perlahan tubuh Reno menjauhi selangkangannya. Reno mencabut kontolnya. Istriku mengambil kain di kasur dan mengelap cairan dimemeknya. Etelah kering kembali telentang. Reno berujar kepadaku “wahh.. enak luh barangnya.. sedep betul son binilu, sori ya..” katanya sambil cengengesan dan hendak memulai kembali kegiatan mereka. Diangkatnya kaki kanan istriku dan disampirkan dipundak Reno, lalu Reno memasukkan batangnya menerobos liang istriku. Setelah masuk semua , kembali digoyangkannya kemaluan istriku. Istriku menggoyangkan pantatnya mengimbangi gerakan Reno. Tak lama berselang Reno melenguh, “ ohh.. gue mau keluar sayang. Dimana..?” “ didalam saja sayang, biar enak “ sahut istriku. Reno mendorong lebih dalam batangnya hingga masuk rahim istriku. “ aw… jangan dalem dalem masuk kerahim ntar “ kata istriku tapi Reno tak perduli dia akan sampai malah ditekan terus. Istriku berusaha mendorong pinggul Reno tapi Reno menekan terus dan “ ohhhh….” Rupanya ia sudah melepas spermanya didalam rahim istriku. Beberapa saat Reno mencabut kontolnya yang berlepotan sperma mereka. Istriku ngedumel pelan. Koh Reno gimana sih udah dibilang jangan dalem eh malah diteken. Masuk deh kerahim nih”. “ kan biar lu cepet punya anak “ kata Reno. Aku hanya mesem saja . istriku berlalu kekamar mandi membersihkan dirinya. ” Thank you ya son, elu udah kasih kesenangan buat gue “ Reno masih terengah engah mengucapkan kepadaku. Aku kembali senyum. Namun kontolku masih kenceng sekali , aku tak tahan dan membuka seluruh pakaianku, telanjang bulat. Ketika Ratih keluar dari kamar mandi langsung kudorong kekasur dan kusetubuhi. Reno pun berlalu membersihkan diri kekamar mandi.

IMAJINASI ISTRIKU YANG TERCAPAI

Aku dan istriku, Reny yang biasa kupanggil dengan Ren, sudah menikah kira-kira 20 tahun. Istriku saat ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga, meskipun sempat kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri. Sedikit gambaran fisik tentang istriku, Reny pada saat ini berumur 35 tahun, berkulit putih, berambut ikal sepunggung, dengan payudara yang cukup besar (34B) berbentuk bagus sekal, tinggi 155 cm, berat 50 kg, dengan perut rata dan pinggang kecil namun sintal. Pinggulnya serasi dengan bentuk badannya dan kedua bongkahan pantatnya sekali. Secara umum, dia cukup seksi. Telah lama kami mempunyai fantasi untuk melakukan aktifitas seks three some. Biasanya, sebelum melakukan Making Love, kami mengawalinya dengan saling menceritakan fantasinya masing-masing. Fantasi yang paling merangsang bagi kami berdua, adalah membayangkan Reny melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain dengan kehadiranku. Sekedar informasi, Reny memang mempunyai gairah seks yang sangat tinggi, sementara di sisi lain, aku biasanya cuma sanggup ejakulasi satu kali. Setelah ejakulasi, meskipun sekitar satu jam kemudian penisku bisa ereksi lagi, umumnya aku merasa lelah dan tidak bergairah, mungkin akibat beban pekerjaan yang cukup berat. Karenanya, biasanya ketika dia minta agar bisa mencapai orgasme berikutnya, paling banter aku melakukannya dengan tangan, atau membantunya bermasturbasi dengan dildo. Walaupun demikian selama ini dia bisa merasa puas dengan cara tsb. Setelah sekian lama mempunyai fantasi tsb, suatu hari aku tanya apakah ia mau merealisasikan fantasi tsb. Pada awalnya ia cuma tersenyum dan mengira aku cuma bercanda. Namun setelah aku desak, ia balik bertanya apakah aku serius. Aku jawab, ya aku serius. Terus dia tanya lagi apakah nanti aku masih akan tetap sayang sama dia, aku jawab ya, aku akan tetap menyayanginya sepenuh hati, sama seperti sekarang. Lalu aku tambahkan, bahwa motivasi utama aku adalah untuk membuatnya bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Melihat wajahnya ketika mencapai orgasme, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagiku. Akhirnya dia jawab dia mau melakukannya kalau moodnya mengijinkan. Kemudian aku dan Reny mendiskusikan kira-kira dengan siapa kami melakukannya, akhirnya pilihan datang kepada seorang teman dekatku, namanya Rocky biasa kupanggil dengan rok, yang telah lama kami kenal, namun jarang bertemu karena tinggal di kota lain. Sejak itu sering fantasi kami melibatkan kehadiran Rocky. Usia Ven 45 tahun, sama denganku, meski demikian tubuhnya lebih besar,dan agak alim Akhirnya setelah beberapa hari berlalu, aku menghubungi Rocky dari rumahku. Setelah berbasa-basi sebentar, lalu aku mulai menceritakan tentang fantasi-fantasi kami. Sebagai sahabat lama, kami terbiasa berbicara terbuka, termasuk masalah seks. Rocky tampak antusias mendengar ceritaku dan dia menyatakan kesanggupannya. Mengingat kesibukan bisnisnya, dia merencanakan untuk datang ke kotaku sekitar minggu lagi. Tidak lupa aku tegaskan, bahwa semua rencana ini sepenuhnya bergantung kepada kesediaan istriku. Artinya jika pada saat-saat terakhir Reny berubah pikiran, maka sama sekali tidak boleh ada satu pihakpun yang memaksakan kehendaknya. Aku katakan juga, dia tidak boleh berlaku kasar terhadap Reny, sebab kepuasan Reny adalah segala-galanya. rocky setuju dan dapat memakluminya. Akhirnya waktu yang yang ditunggu tiba, baik Reny maupun aku cukup gugup menghadapi apa yang telah kita rencanakan. Namun aku meyakinkan Ris bahwa dia boleh berubah pikiran kapanpun. Sekitar pukul 6 sore rocky datang, pada saat itu aku masih berada di luar, Reny mengabarkan kedatangannya melalui telepon. Pukul 7 aku tiba di rumah, tampak rocky telah mandi dan ganti baju dan sedang menonton TV. Sementara itu Reny sedang berada di kamar mandi. Setelah ngobrol sebentar, kemudian aku masuk ke kamar untuk menyimpan tas dan mengganti pakaian. Pada saat bersamaan Reny baru keluar dari kamar mandi (kamar mandi terletak di dalam ruang tidur kami) dengan hanya memakai handuk. Dia tampak sangat cantik malam itu. Sementara aku mengganti pakaian, Reny mengenakan daster pendek berwarna merah. Reny tampak cantik dengan daster tersebut, panjang daster tsb hanya sampai ke pertengahan paha, tampak kontras dengan pahanya yang berwarna putih mulus. Sementara Reny masih menyisir rambut dan memakai parfum, aku keluar menemui rocky. Setelah beberapa saat kami mengobrol, bercerita tentang keadaan masing-masing. Ris kemudian keluar kamar. rocky hampir tak berkedip menatap Reny yang benar-benar tampil seksi malam itu. Singkat cerita, setelah selesai makan malam kami sama-sama duduk di karpet, menonton acara TV yang saat itu sedang berlangsung. Posisinya Rocky, kemudian Reny di tengah menyender di dadaku. Terus terang suasana saat itu agak canggung dan kami benar-benar tidak tahu cara untuk memulai semua rencana yang telah disusun. Akhirnya aku mengambil inisiatif dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dada Reny dan menyentuh payudaranya dari luar daster. Mendapat tindakan demikian Reny mulai terangsang dan nafasnya mulai tidak teratur. Segera setelah itu, aku lumat bibirnya dan tangan aku mulai menyusup ke balik dasternya. Ternyata saat itu reny sudah tidak memakai BH. Reny benar-benar terangsang kini. Pada saat itu tangan Ven mulai mengelus-elus paha reny yang telah terbuka, karena daster mininya telah terangkat ke atas. Kaki reny yang tadinya tertekuk ditarik, sehingga sekarang Reny berada dalam posisi duduk sambil bersandar padaku dengan kedua pahanya yang agak terbuka dan kaki melonjor ke depan. Tangan Rocky mulai bergerilya pada bagian paha atas Reny. Kemudian Rocky menarik tangan reny dan meletakkannya di atas pangkuan Rocky. Secara reflek, dalam keadaan terangsang, Reny mengusap-usap kemaluan Rocky yang telah tegang dari luar celananya. Bagian bawah celana Rocky terlihat menggembung besar. Aku mengira-ngira betapa besar kemaluan Rocky ini. Sementara bibirku mulai menyusur leher dan belakang telinganya (bagian yang paling sensitif baginya). Setelah itu aku berbisik di telinga Reny, inilah saat untuk merealisasikan fantasi kita. Lalu aku melepaskan pelukanku untuk memberi kesempatan pada Rocky untuk beraksi. Sekarang Rocky mulai mengambil alih permainan selanjutnya. Ditariknya Reny ke pelukannya dan tangannya yang satu langsung mendekap payudara Reny yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang satu mengelus-elus punggung Reny sambil mulutnya melumat bibir Reny dengan gemas. Tangan Rocky yang berada di payudara Reny disisipkan pada belahan daster Reny yang terbuka dan mulai memelintir dengan halus ujung putingnya yang telah mengeras. Kemudian Ven menarik tangan Reny ke arah resluiting celana Rocky yang telah terbuka dan menyusupkan tangannya memegang kemaluan Rocky yang telah tegang itu. Kelihatan Reny agak tersentak ketika terpegang senjata Rocky yang tampaknya besar itu. Setelah beberapa saat mengelusnya, kemudian Reny membuka celana Rocky sehingga kemaluannya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang dengan jelas terlihat. Aku sangat terkejut melihat kemaluan Rocky yang sangat besar dan panjang itu. Kemaluan yang sebesar itu hanya ada di film-film BF barat saja. Batang penisnya berdiameter 7 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya berbentuk topi baja yang sangat besar, panjangnya mungkin lebih dari 20 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut pirang yang lebat. Setelah keluar dari celananya kelihatan seram, jauh lebih panjang dan besar dari punyaku. Sesaat Reny menoleh ke arahku, dari sinar matanya yang agak panik, tampak dia agak ketakutan dan tidak menduga akan menghadapi penis yang sebesar itu. Aku mulanya juga agak ragu-ragu, tapi untuk menghentikan ini, kelihatannya sudah kepalang, karena tidak enak hati pada Rocky yang telah bersedia memenuhi keinginan kami itu. Kemudian aku mengangguk sambil tersenyum memberi semangat pada Reny. Mendapatkan persetujuanku dan dorongan semangat itu, Reny kemudian dengan kedua tangannya memegang penis Rocky dan mulutnya mendekat ke kemaluan Rocky. Reny mulai menjilati kepala penis Rocky yang besar itu. Kemudian setelah cukup basah oleh air ludahnya, perlahan Reny mulai memasukkan penis Rocky ke dalam mulutnya. Terlihat sangat susah bagi Ris untuk bisa memasukkan penis yang besar itu ke dalam mulutnya. Terlihat mulutnya harus dibuka lebar-lebar untuk bisa menampung penis Rocky yang dahsyat itu. Rocky tampak sangat menikmati isapan Reny itu. Kira-kira sepuluh menit Reny mengulum kemaluan Rocky, kemudian Rocky menarik kepala Reny dan mendekatkan ke mukanya dan kemudian melumat bibir Reny. Reny balas melumat bibir Rocky dengan ganasnya, sementara tangan Rocky merambah ke payudara Reny dan mulai membuka daster Reny. Setelah daster terlepas, sambil tetap berciuman, tangan Rocky mulai menyusup ke balik celana dalam Reny yang berwarna cream sambil memainkan clitoris Reny. Tangan Reny sendiri tidak tinggal diam, ia terus mengelus kemaluan Rocky yang semakin menegang. Kemudian Ven menggendong Reny dan membawanya ke kamar tidur tamu. Terlihat Reny sangat kecil dalam gendongannya, dibandingkan badan Rocky yang besar itu. Secara perlahan kemudian Ven meletakkan Reny di ranjang dan membuka celana dalam Reny. Hingga kini Reny telah telanjang bulat. Tampak kulitnya yang putih dan vaginanya yang tanpa rambut (Reny biasa mencukur bulu vaginanya secara teratur) merekah dan tampak basah. Kemudian Rocky perlahan-lahan mengarahkan bibirnya ke leher Reny, kemudian turun ke dadanya dan mulai melumat puting payudara Reny bergantian. Sementara itu aku terus memperhatikan dari pintu kamar dengan menahan birahi yang sangat memuncak. Setelah puas bermain-main di payudara Reny, Rocky kemudian mulai menciumi pusar Reny sampai akhirnya mulai menjilati lubang vagina Reny yang semakin basah. Setelah berlangsung kira-kira 30 menit, tampak Reny mulai mendekati orgasme, mengetahui demikian, Rocky kemudian mulai mengarahkan penisnya ke vagina Reny yang makin merekah. Sebelum memasukkan penisnya, tidak lupa Rocky menggosok-gosok kepala penisnya pada bibir vagina Reny. Badan Reny menggelinjang kegelian merasakan gosokan penis Rocky pada vaginanya. Perlahan-lahan Rocky mulai memasukkan penisnya ke vagina Reny. Reny berusaha membantu dengan membuka bibir vaginanya lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit untuk penis sebesar itu masuk ke dalam lubang vagina Reny yang kecil. Tangan Ven yang satu memegang pinggul Reny sambil menariknya ke atas, sehingga pantat Reny agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang penisnya yang ditekan masuk ke dalam vagina Reny. Sementara Rocky sedang berusaha memasukkan penisnya kedalam memek Reny, badan Reny terlihat menggelinjang-gelinjang dan dari mulutnya terdengar suara, "aahh.., aahh.., sshh.., sshh", seperti orang sedang kepedasan. Pada waktu Ven mulai menekan penisnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Reny, "Aduuhh.., sakiitt.., mass rokk.., pelan-pelan.., doong". Rocky agak menghentikan kegiatannya sebentar untuk memberikan kesempatan pada Reny mengambil nafas, kemudian Rocky melanjutkan kembali usahanya untuk menaklukkan vagina Reny. Aku agak kasihan juga melihat keadaan itu, disamping itu melihat badan Reny yang menggeliat-geliat dan tangannya yang mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, membuatku terangsang dengan hebat. Ven dengan pasti tetap mendorong kemaluannya masuk secara perlahan-lahan ke dalam vagina Reny. Akhirnya sesaat kemudian, hampir seluruh kemaluan Rocky masuk ke dalam vagina Reny. Rocky kemudian menggerakkan penisnya keluar masuk dengan irama yang teratur, sementara Reny mengimbangi dengan mengerakkan pantatnya. Tidak lama kemudian, Reny mencapai klimaks. Tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan jeritan tertahan, "Aku sampaai mass rook.., peluk aku kuat-kuat". Bersamaan dengan itu, kakinya melingkar di pinggang Rocky dan mengunci dengan erat. Sementara Rocky hampir tidak bisa bergerak dan hanya menekankan kemaluannya ke dalam vagina Reny sekuat mungkin. Tak lama, Reny mulai tampak rileks dan melonggarkan kakinya yang melingkar di pinggang Rocky. Sementara Rocky kemudian meneruskan gerakan keluar-masuk penisnya secara perlahan-lahan dan Reny hanya diam kelelahan dengan nafas yang tidak teratur. Tidak lama, tampaknya birahi Reny mulai bangkit lagi dan menggerakkan pantatnya lagi. Maklum wanita kan bisa mengalami multiple orgasme. Tidak lama kemudian, Rocky mencabut penisnya dari vagina Reny dan meminta Reny untuk menungging. Kemudian Rocky memasukkan kemaluannya ke vagina Reny dari belakang. Aku yang sejak tadi hanya menyaksikan mulai tidak tahan, kemudian aku mendekat, membuka celana, dan mengarahkan kemaluanku yang sudah sangat tegang ke mulut Reny. Dengan sangat bernafsu, Reny mengulum penisku sementara Rocky tampak menggerakan pinggulnya semakin cepat. Tidak lama kemudian tampaknya Rocky hampir mencapai klimaksnya dan mengerakkan pantatnya dengan sangat cepat. Reny mengimbangi gerakan Rocky dan melepaskan penisku dari mulutnya, sambil mengeluarkan erangan Reny berkata, "Ayo mass gerakkan yang cepat.., ah.., uh". Setelah itu Rocky ejakulasi dan menekankan pantatnya rapat-rapat sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Reny. Dan pada saat hampir bersamaan Reny pun kembali mencapai orgasme. Tak lama Rocky mencabut penisnya dan tidur telentang di samping Reny. Aku kemudian duduk di kursi sofa yang ada di ruang tidur itu dan menarik Reny. Perlahan Reny jongkok di atasku dan mulai menurunkan vaginanya yang tampak membengkak ke arah kemaluanku (mungkin akibat barang Rocky yang sangat besar itu). Dengan mudah penisku masuk ke dalam vagina Reny, maklum setelah cukup lama barang Rocky yang besar itu keluar masuk, membuat vagina Reny agak melar. Walau demikian, aku tidak bisa menahan ejakulasi terlalu lama, mungkin akibat pengaruh situasi, tidak lama penisku memuntahkan cairan sperma di dalam vagina Reny, sampai meluber keluar. Tampak Rocky terbaring dengan lesu di ranjang dan aku di sofa. Tampaknya energi kami benar-benar terkuras. Sementara Reny kemudian pergi ke kamar mandi, untuk pipis dan membersihkan sisa-sisa spermaku di vaginanya. Kira-kira setengah jam kami beristirahat, Reny berinisiatif mengulum kemaluan Rocky yang masih mengkerut. Sementara aku hanya memperhatikan. Tidak lama, kemaluan Rocky mulai membesar lagi setelah beberapa saat dikulum. Reny kemudian mengangkangkan kakinya di atas Rocky yang telentang tidur dan menghadapkan wajahnya ke arah penis Rocky. Rocky kemudian menjilati vagina Reny sampai ke lubang anusnya, dan Reny sendiri sibuk mengulum dan menghisap penis Rocky. Melihat pemandangan ini, kemaluanku pun mulai menegang kembali. Tak lama Reny bangun dan duduk di atas Rocky, kemudian Reny memasukkan penis Rocky ke vaginanya dengan posisi Reny di atas. Reny menaik-turunkan pantatnya dengan bibir vagina mencengkeram penis Rocky dengan erat. Ketika Reny menaikkan pantatnya, bibir vaginanya turut tetarik keluar mencengkeram kemaluan Rocky. Sungguh pemandangan yang sangat mengairahkan. Makin lama gerakan Reny makin cepat dan tak lama Reny tampak mencapai orgasmenya dan menekankan pantatnya kuat-kuat sehingga penis Rocky masuk seluruhnya. Setelah itu Reny menarik pantatnya dan jongkok di tepi ranjang sambil mengulum kemaluan Rocky. Sementara vaginanya mengarah ke arahku. Melihat pemandangan demikian, aku memasukkan penisku ke vagina Reny dari belakang, sementara mulutnya sibuk mengulum kemaluan Rocky keluar masuk. Kira-kira sepuluh menit kemudian, Reny kembali mencapai orgasmenya dan aku rasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat. Tak lama aku pun kembali mencapai ejakulasi. Setelah itu Reny mengelap sisa air maniku yang tertinggal di mulut vaginanya dengan handuk kecil, Reny kemudian berbaring di ranjang dan Rocky kembali memasukkan penisnya ke vagina Reny. Setelah hampir satu jam, dan Reny telah mencapai dua kali orgasme lagi, barulah Rocky pun mencapai orgasmenya, namun kali ini Rocky mengeluarkan penisnya dari vagina Reny, sehingga spermanya muncrat ke payudara dan perut Reny. Sambil tersenyum Reny membalurkan sperma tsb ke seluruh dada dan perutnya, untuk menikmati kehangatannya. Setelah itu Reny kemudian mengelapnya dengan handuk kecil. Sementara Rocky tampak kelelahan namun sangat menikmati. Rocky kemudian mencium bibir Reny, istriku dan memeluknya. Reny berkata bahwa ia sangat menikmati malam itu dan tersenyum manis kepadaku. Kemudian mereka berdua tertidur di ranjang dengan tubuh telanjang, sementara aku tertidur kelelahan di atas sofa. TAMAT

Fantasi istriku yang menggebu

Aku dan istriku, Risnawati yang biasa kupanggil dengan Ris, sudah menikah kira-kira 4 tahun. Istriku saat ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga, meskipun sempat kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri. Sedikit gambaran fisik tentang istriku, Ris pada saat ini berumur 29 tahun, berkulit putih, berambut ikal sepunggung, dengan payudara yang cukup besar (34B) berbentuk bagus sekal, tinggi 155 cm, berat 50 kg, dengan perut rata dan pinggang kecil namun sintal. Pinggulnya serasi dengan bentuk badannya dan kedua bongkahan pantatnya sekali. Secara umum, dia cukup seksi. Telah lama kami mempunyai fantasi untuk melakukan aktifitas seks three some. Biasanya, sebelum melakukan Making Love, kami mengawalinya dengan saling menceritakan fantasinya masing-masing. Fantasi yang paling merangsang bagi kami berdua, adalah membayangkan Ris melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain dengan kehadiranku. Sekedar informasi, Ris memang mempunyai gairah seks yang sangat tinggi, sementara di sisi lain, aku biasanya cuma sanggup ejakulasi satu kali. Setelah ejakulasi, meskipun sekitar satu jam kemudian penisku bisa ereksi lagi, umumnya aku merasa lelah dan tidak bergairah, mungkin akibat beban pekerjaan yang cukup berat. Karenanya, biasanya ketika dia minta agar bisa mencapai orgasme berikutnya, paling banter aku melakukannya dengan tangan, atau membantunya bermasturbasi dengan dildo. Walaupun demikian selama ini dia bisa merasa puas dengan cara tsb. Setelah sekian lama mempunyai fantasi tsb, suatu hari aku tanya apakah ia mau merealisasikan fantasi tsb. Pada awalnya ia cuma tersenyum dan mengira aku cuma bercanda. Namun setelah aku desak, ia balik bertanya apakah aku serius. Aku jawab, ya aku serius. Terus dia tanya lagi apakah nanti aku masih akan tetap sayang sama dia, aku jawab ya, aku akan tetap menyayanginya sepenuh hati, sama seperti sekarang. Lalu aku tambahkan, bahwa motivasi utama aku adalah untuk membuatnya bahagia dan mencapai kepuasan setinggi-tingginya. Melihat wajahnya ketika mencapai orgasme, selain sangat merangsang juga memberikan kepuasan tersendiri bagiku. Akhirnya dia jawab dia mau melakukannya kalau moodnya mengijinkan. Kemudian aku dan Ris mendiskusikan kira-kira dengan siapa kami melakukannya, akhirnya pilihan datang kepada seorang teman dekatku, namanya Vence biasa kupanggil dengan Ven, yang telah lama kami kenal, namun jarang bertemu karena tinggal di kota lain. Sejak itu sering fantasi kami melibatkan kehadiran Ven. Usia Ven 33 tahun, sama denganku, meski demikian tubuhnya lebih tinggi kurang lebih 175 cm dan besar serta tegap, maklum dia adalah keturunan campuran Eropa-Indonesia. Akhirnya setelah beberapa bulan berlalu, aku menghubungi Ven dari kantorku. Setelah berbasa-basi sebentar, lalu aku mulai menceritakan tentang fantasi-fantasi kami. Sebagai sahabat lama, kami terbiasa berbicara terbuka, termasuk masalah seks. Ven tampak antusias mendengar ceritaku dan dia menyatakan kesanggupannya. Mengingat kesibukan bisnisnya, dia merencanakan untuk datang ke kotaku sekitar 2-3 minggu lagi. Tidak lupa aku tegaskan, bahwa semua rencana ini sepenuhnya bergantung kepada kesediaan istriku. Artinya jika pada saat-saat terakhir Ris berubah pikiran, maka sama sekali tidak boleh ada satu pihakpun yang memaksakan kehendaknya. Aku katakan juga, dia tidak boleh berlaku kasar terhadap Ris, sebab kepuasan Ris adalah segala-galanya. Ven setuju dan dapat memakluminya. Akhirnya waktu yang yang ditunggu tiba, baik Ris maupun aku cukup gugup menghadapi apa yang telah kita rencanakan. Namun aku meyakinkan Ris bahwa dia boleh berubah pikiran kapanpun. Sekitar pukul 6 sore Ven datang, pada saat itu aku masih berada di kantor, Ris mengabarkan kedatangannya melalui telepon. Pukul 7 aku tiba di rumah, tampak Ven telah mandi dan ganti baju dan sedang menonton TV. Sementara itu Ris sedang berada di kamar mandi. Setelah ngobrol sebentar, kemudian aku masuk ke kamar untuk menyimpan tas dan mengganti pakaian. Pada saat bersamaan Ris baru keluar dari kamar mandi (kamar mandi terletak di dalam ruang tidur kami) dengan hanya memakai handuk. Dia tampak sangat cantik malam itu. Sementara aku mengganti pakaian, Ris mengenakan daster pendek berwarna merah. Ris tampak cantik dengan daster tersebut, panjang daster tsb hanya sampai ke pertengahan paha, tampak kontras dengan pahanya yang berwarna putih mulus. Sementara Ris masih menyisir rambut dan memakai parfum, aku keluar menemui Ven. Setelah beberapa saat kami mengobrol, bercerita tentang keadaan masing-masing. Ris kemudian keluar kamar. Ven hampir tak berkedip menatap Ris yang benar-benar tampil seksi malam itu. Singkat cerita, setelah selesai makan malam kami sama-sama duduk di karpet, menonton acara TV yang saat itu sedang berlangsung. Posisinya Ven, kemudian Ris di tengah menyender di dadaku. Terus terang suasana saat itu agak canggung dan kami benar-benar tidak tahu cara untuk memulai semua rencana yang telah disusun. Akhirnya aku mengambil inisiatif dengan mulai menyentuh dan melingkarkan tangan di dada Ris dan menyentuh payudaranya dari luar daster. Mendapat tindakan demikian Ris mulai terangsang dan nafasnya mulai tidak teratur. Segera setelah itu, aku lumat bibirnya dan tangan aku mulai menyusup ke balik dasternya. Ternyata saat itu Ris sudah tidak memakai BH. Ris benar-benar terangsang kini. Pada saat itu tangan Ven mulai mengelus-elus paha Ris yang telah terbuka, karena daster mininya telah terangkat ke atas. Kaki Ris yang tadinya tertekuk ditarik, sehingga sekarang Ris berada dalam posisi duduk sambil bersandar padaku dengan kedua pahanya yang agak terbuka dan kaki melonjor ke depan. Tangan Ven mulai bergerilya pada bagian paha atas Ris. Kemudian Ven menarik tangan Ris dan meletakkannya di atas pangkuan Ven. Secara reflek, dalam keadaan terangsang, Ris mengusap-usap kemaluan Ven yang telah tegang dari luar celananya. Bagian bawah celana Ven terlihat menggembung besar. Aku mengira-ngira betapa besar kemaluan Ven ini. Sementara bibirku mulai menyusur leher dan belakang telinganya (bagian yang paling sensitif baginya). Setelah itu aku berbisik di telinga Ris, inilah saat untuk merealisasikan fantasi kita. Lalu aku melepaskan pelukanku untuk memberi kesempatan pada Ven untuk beraksi. Sekarang Ven mulai mengambil alih permainan selanjutnya. Ditariknya Ris ke pelukannya dan tangannya yang satu langsung mendekap payudara Ris yang sebelah kanan, sedangkan tangannya yang satu mengelus-elus punggung Ris sambil mulutnya melumat bibir Ris dengan gemas. Tangan Ven yang berada di payudara Ris disisipkan pada belahan daster Ris yang terbuka dan mulai memelintir dengan halus ujung putingnya yang telah mengeras. Kemudian Ven menarik tangan Ris ke arah resluiting celana Ven yang telah terbuka dan menyusupkan tangannya memegang kemaluan Ven yang telah tegang itu. Kelihatan Ris agak tersentak ketika terpegang senjata Ven yang tampaknya besar itu. Setelah beberapa saat mengelusnya, kemudian Ris membuka celana Ven sehingga kemaluannya tiba-tiba melonjak keluar, seakan-akan baru bebas dari kungkungan dan sekarang dengan jelas terlihat. Aku sangat terkejut melihat kemaluan Ven yang sangat besar dan panjang itu. Kemaluan yang sebesar itu hanya ada di film-film BF barat saja. Batang penisnya berdiameter 7 cm dikelilingi oleh urat-urat yang melingkar dan pada ujung kepalanya berbentuk topi baja yang sangat besar, panjangnya mungkin lebih dari 20 cm, pada bagian pangkalnya ditumbuhi dengan rambut pirang yang lebat. Setelah keluar dari celananya kelihatan seram, jauh lebih panjang dan besar dari punyaku. Sesaat Ris menoleh ke arahku, dari sinar matanya yang agak panik, tampak dia agak ketakutan dan tidak menduga akan menghadapi penis yang sebesar itu. Aku mulanya juga agak ragu-ragu, tapi untuk menghentikan ini, kelihatannya sudah kepalang, karena tidak enak hati pada Ven yang telah bersedia memenuhi keinginan kami itu. Kemudian aku mengangguk sambil tersenyum memberi semangat pada Ris. Mendapatkan persetujuanku dan dorongan semangat itu, Ris kemudian dengan kedua tangannya memegang penis Ven dan mulutnya mendekat ke kemaluan Ven. Ris mulai menjilati kepala penis Ven yang besar itu. Kemudian setelah cukup basah oleh air ludahnya, perlahan Ris mulai memasukkan penis Ven ke dalam mulutnya. Terlihat sangat susah bagi Ris untuk bisa memasukkan penis yang besar itu ke dalam mulutnya. Terlihat mulutnya harus dibuka lebar-lebar untuk bisa menampung penis Ven yang dahsyat itu. Ven tampak sangat menikmati isapan Ris itu. Kira-kira sepuluh menit Ris mengulum kemaluan Ven, kemudian Ven menarik kepala Ris dan mendekatkan ke mukanya dan kemudian melumat bibir Ris. Ris balas melumat bibir Ven dengan ganasnya, sementara tangan Ven merambah ke payudara Ris dan mulai membuka daster Ris. Setelah daster terlepas, sambil tetap berciuman, tangan Ven mulai menyusup ke balik celana dalam Ris yang berwarna cream sambil memainkan clitoris Ris. Tangan Ris sendiri tidak tinggal diam, ia terus mengelus kemaluan Ven yang semakin menegang. Kemudian Ven menggendong Ris dan membawanya ke kamar tidur tamu. Terlihat Ris sangat kecil dalam gendongannya, dibandingkan badan Ven yang besar itu. Secara perlahan kemudian Ven meletakkan Ris di ranjang dan membuka celana dalam Ris. Hingga kini Ris telah telanjang bulat. Tampak kulitnya yang putih dan vaginanya yang tanpa rambut (Ris biasa mencukur bulu vaginanya secara teratur) merekah dan tampak basah. Kemudian Ven perlahan-lahan mengarahkan bibirnya ke leher Ris, kemudian turun ke dadanya dan mulai melumat puting payudara Ris bergantian. Sementara itu aku terus memperhatikan dari pintu kamar dengan menahan birahi yang sangat memuncak. Setelah puas bermain-main di payudara Ris, Ven kemudian mulai menciumi pusar Ris sampai akhirnya mulai menjilati lubang vagina Ris yang semakin basah. Setelah berlangsung kira-kira 30 menit, tampak Ris mulai mendekati orgasme, mengetahui demikian, Ven kemudian mulai mengarahkan penisnya ke vagina Ris yang makin merekah. Sebelum memasukkan penisnya, tidak lupa Ven menggosok-gosok kepala penisnya pada bibir vagina Ris. Badan Ris menggelinjang kegelian merasakan gosokan penis Ven pada vaginanya. Perlahan-lahan Ven mulai memasukkan penisnya ke vagina Ris. Ris berusaha membantu dengan membuka bibir vaginanya lebar-lebar. Kelihatannya sangat sulit untuk penis sebesar itu masuk ke dalam lubang vagina Ris yang kecil. Tangan Ven yang satu memegang pinggul Ris sambil menariknya ke atas, sehingga pantat Ris agak terangkat dari tempat tidur, sedangkan tangannya yang satu memegang batang penisnya yang ditekan masuk ke dalam vagina Ris. Sementara Ven sedang berusaha memasukkan penisnya kedalam memek Ris, badan Ris terlihat menggelinjang-gelinjang dan dari mulutnya terdengar suara, "aahh.., aahh.., sshh.., sshh", seperti orang sedang kepedasan. Pada waktu Ven mulai menekan penisnya, terdengar jeritan tertahan dari mulut Ris, "Aduuhh.., sakiitt.., Veenn.., pelan-pelan.., doong". Ven agak menghentikan kegiatannya sebentar untuk memberikan kesempatan pada Ris mengambil nafas, kemudian Ven melanjutkan kembali usahanya untuk menaklukkan vagina Ris. Aku agak kasihan juga melihat keadaan itu, disamping itu melihat badan Ris yang menggeliat-geliat dan tangannya yang mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, membuatku terangsang dengan hebat. Ven dengan pasti tetap mendorong kemaluannya masuk secara perlahan-lahan ke dalam vagina Ris. Akhirnya sesaat kemudian, hampir seluruh kemaluan Ven masuk ke dalam vagina Ris. Ven kemudian menggerakkan penisnya keluar masuk dengan irama yang teratur, sementara Ris mengimbangi dengan mengerakkan pantatnya. Tidak lama kemudian, Ris mencapai klimaks. Tubuhnya mengejang dan mulutnya mengeluarkan jeritan tertahan, "Aku sampaai Veenn.., peluk aku kuat-kuat". Bersamaan dengan itu, kakinya melingkar di pinggang Ven dan mengunci dengan erat. Sementara Ven hampir tidak bisa bergerak dan hanya menekankan kemaluannya ke dalam vagina Ris sekuat mungkin. Tak lama, Ris mulai tampak rileks dan melonggarkan kakinya yang melingkar di pinggang Ven. Sementara Ven kemudian meneruskan gerakan keluar-masuk penisnya secara perlahan-lahan dan Ris hanya diam kelelahan dengan nafas yang tidak teratur. Tidak lama, tampaknya birahi Ris mulai bangkit lagi dan menggerakkan pantatnya lagi. Maklum wanita kan bisa mengalami multiple orgasme. Tidak lama kemudian, Ven mencabut penisnya dari vagina Ris dan meminta Ris untuk menungging. Kemudian Ven memasukkan kemaluannya ke vagina Ris dari belakang. Aku yang sejak tadi hanya menyaksikan mulai tidak tahan, kemudian aku mendekat, membuka celana, dan mengarahkan kemaluanku yang sudah sangat tegang ke mulut Ris. Dengan sangat bernafsu, Ris mengulum penisku sementara Ven tampak menggerakan pinggulnya semakin cepat. Tidak lama kemudian tampaknya Ven hampir mencapai klimaksnya dan mengerakkan pantatnya dengan sangat cepat. Ris mengimbangi gerakan Ven dan melepaskan penisku dari mulutnya, sambil mengeluarkan erangan Ris berkata, "Ayo Ven gerakkan yang cepat.., ah.., uh". Setelah itu Ven ejakulasi dan menekankan pantatnya rapat-rapat sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Ris. Dan pada saat hampir bersamaan Ris pun kembali mencapai orgasme. Tak lama Ven mencabut penisnya dan tidur telentang di samping Ris. Aku kemudian duduk di kursi sofa yang ada di ruang tidur itu dan menarik Ris. Perlahan Ris jongkok di atasku dan mulai menurunkan vaginanya yang tampak membengkak ke arah kemaluanku (mungkin akibat barang Ven yang sangat besar itu). Dengan mudah penisku masuk ke dalam vagina Ris, maklum setelah cukup lama barang Ven yang besar itu keluar masuk, membuat vagina Ris agak melar. Walau demikian, aku tidak bisa menahan ejakulasi terlalu lama, mungkin akibat pengaruh situasi, tidak lama penisku memuntahkan cairan sperma di dalam vagina Ris, sampai meluber keluar. Tampak Ven terbaring dengan lesu di ranjang dan aku di sofa. Tampaknya energi kami benar-benar terkuras. Sementara Ris kemudian pergi ke kamar mandi, untuk pipis dan membersihkan sisa-sisa spermaku di vaginanya. Kira-kira setengah jam kami beristirahat, Ris berinisiatif mengulum kemaluan Ven yang masih mengkerut. Sementara aku hanya memperhatikan. Tidak lama, kemaluan Ven mulai membesar lagi setelah beberapa saat dikulum. Ris kemudian mengangkangkan kakinya di atas Ven yang telentang tidur dan menghadapkan wajahnya ke arah penis Ven. Ven kemudian menjilati vagina Ris sampai ke lubang anusnya, dan Ris sendiri sibuk mengulum dan menghisap penis Ven. Melihat pemandangan ini, kemaluanku pun mulai menegang kembali. Tak lama Ris bangun dan duduk di atas Ven, kemudian Ris memasukkan penis Ven ke vaginanya dengan posisi Ris di atas. Ris menaik-turunkan pantatnya dengan bibir vagina mencengkeram penis Ven dengan erat. Ketika Ris menaikkan pantatnya, bibir vaginanya turut tetarik keluar mencengkeram kemaluan Ven. Sungguh pemandangan yang sangat mengairahkan. Makin lama gerakan Ris makin cepat dan tak lama Ris tampak mencapai orgasmenya dan menekankan pantatnya kuat-kuat sehingga penis Ven masuk seluruhnya. Setelah itu Ris menarik pantatnya dan jongkok di tepi ranjang sambil mengulum kemaluan Ven. Sementara vaginanya mengarah ke arahku. Melihat pemandangan demikian, aku memasukkan penisku ke vagina Ris dari belakang, sementara mulutnya sibuk mengulum kemaluan Ven keluar masuk. Kira-kira sepuluh menit kemudian, Ris kembali mencapai orgasmenya dan aku rasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat. Tak lama aku pun kembali mencapai ejakulasi. Setelah itu Ris mengelap sisa air maniku yang tertinggal di mulut vaginanya dengan handuk kecil, Ris kemudian berbaring di ranjang dan Ven kembali memasukkan penisnya ke vagina Ris. Setelah hampir satu jam, dan Ris telah mencapai dua kali orgasme lagi, barulah Ven pun mencapai orgasmenya, namun kali ini Ven mengeluarkan penisnya dari vagina Ris, sehingga spermanya muncrat ke payudara dan perut Ris. Sambil tersenyum Ris membalurkan sperma tsb ke seluruh dada dan perutnya, untuk menikmati kehangatannya. Setelah itu Ris kemudian mengelapnya dengan handuk kecil. Sementara Ven tampak kelelahan namun sangat menikmati. Ven kemudian mencium bibir Ris, istriku dan memeluknya. Ris berkata bahwa ia sangat menikmati malam itu dan tersenyum manis kepadaku. Kemudian mereka berdua tertidur di ranjang dengan tubuh telanjang, sementara aku tertidur kelelahan di atas sofa. TAMAT

FANTASI SUAMIKU MEMBUATKU SEMPURNA

Pada mulanya aku sering berpikir apakah aku ini normal atau tidak. Tapi setelah membaca dari sebuah situs terkemuka di internet, katanya pikiran yang sering menggodaku ini normal-normal saja. Bahkan kata situs itu, lebih dari 50% para suami suka membayangkan seperti yang sering kubayangkan. Suka membayangkan, seandainya istri mereka disetubuhi lelaki lain. Terutama mereka yang sudah mulai dilanda kejenuhan dalam rumah tangganya. Apakah aku sudah mulai jenuh pada Hanny yang sudah 10 tahun menjadi istriku dan menjadi ibu dari kedua anak-anakku? Bukankah dahulu aku begitu tergila-gilanya pada Hanny, sehingga tak sabar lagi ingin cepat-cepat menikahinya waktu ia baru lulus kuliah? Karena takut keburu disamber pria lain? Ya, tadinya Hanny adik kelasku di SMA. Waktu aku kelas 3, dia baru kelas 1. Dan aku hanya mengejar D3, lalu kerja dan cepat-cepat menikahi Hanny yang baru lulus kuliahnya. Hanny lahir dari keluarga yang cukup mapan. Sehingga ia tidak terlalu merongrong padaku, bahkan mertuaku mendorong agar aku melanjutkan kuliah sampai S1. Kerja sambil kuliah, akhirnya membuatku lumayan berhasil di kantorku. Setelah meraih S1, posisiku makin baik di kantorku. Hanny bisa kusebut luar biasa bentuknya. Teman-temanku juga menganggapku sukses, karena berhasil mempersunting Hanny yang demikian cantik dan seksinya. Kulitnya termasuk putih bersih untuk ukuran orang Indonesia. Tubuhnya tinggi langsing, tapi payudaranya lumayan besar, dengan bra ukuran 34 B, yang selalu dirawat agar tetap kencang. Wajahnya rada mirip Tia Ivanka. Bahkan di mataku, Hanny lebih cantik. Kulitnya pun lebih putih daripada kulit Tia Ivanka. Dan hidungnya tergolong mancung. Aku mau to the point mengapa aku membuat tulisan ini. Sekaligus untuk sharing dengan teman-teman yang memiliki kesamaan dengan pengalamanku. Yang menjadi titik masalahku adalah gairah seksualku. Meskipun aku mempunyai seorang istri yang cantik dan seksi, gairah seksualku menurun sejak setahun yang lalu. Kalau aku bersenggama dengan istriku, rasanya aku sangat memaksakan diri, mencari-cari gairah untuk memenuhi kewajibanku sebagai seorang suami. Padahal umurku baru 35 tahun, sementara istriku baru 30 tahun. Aku sering merasa bersalah kalau tidak memenuhi kewajiban batin pada istriku. Padahal aku tahu istriku sangat dominan nafsu seksnya. Terkadang ia sengaja merangsangku sedemikian rupa, dengan tujuan agar aku menyetubuhinya. Lalu aku pun mengkhayalkan macam-macam supaya gairah seksualku bangkit. Anehnya khayalanku lain dari yang lain. Aku suka membayangkan Hanny sedang disetubuhi orang lain. Lalu aku merasa cemburu dan dari kecemburuan itu bangkitlah nafsuku. Kemudian aku berhasil membangkitkan kejantananku dan menggauli istriku sebagaimana mestinya. Aneh memang. Aku seperti mendapatkan obat yang mujarab kalau mengkhayalkan istriku sedang disetubuhi orang lain, sementara aku seakan-akan berada di dekat mereka. Kemudian hal ini berlanjut dengan kebiasaan baru. Aku suka nonton dvd bokep. Tapi setelah sering digoda oleh khayalan aneh itu, aku jadi pilih-pilih waktu mau membeli plat dvdnya. Hanya yang 3some atau swinger yang kupilih. Yang 3some, hanya MMF (male-male-female) yang kupilih. Lalu aku nikmati dvd-dvd porno itu dengan membayangkan seolah-olah aku jadi salah seorang pria yang sedang menggauli wanita itu. Isteriku juga suka kuajak nonton bareng. Meski ia tidak begitu suka nonton film porno, tapi setelah sering kupaksa akhirnya mau juga menontonnya di dalam kamarku. Waktu nonton film 3some atau bang my wife atau swinger, pada mulanya istriku berkomentar seperti tidak suka, "Ih...masa satu perempuan dikeroyok dua laki-laki begitu?!" Aku berusaha menjawab sambil memberi sugesti sedikit demi sedikit, "Tapi dengan threesome begitu, semua pihak jadi puas sekali." "Maksud Mas?" Hanny memandangku dengan sorot heran. "Hehehe... cewek itu pasti akan merasa lebih puas digauli dua orang cowok daripada sama satu cowok. Lihat... dia dielus dari dua arah, jadi lengkap kan? Dan hehehe... pasti lebih variatif, karena ada dua macam batang kemaluan...." "Tapi cowok-cowoknya?" "Akan lebih puas juga. Waktu temannya sedang menyetubuhi perempuan itu, gairahnya jadi bangkit lagi. Jadi yang biasanya cuma kuat satu kali dalam semalam, kalau threesome begitu bisa tiga atau empat kali seorang. Kalau dua orang... ya bisa sampai delapan kali atau lebih perempuan itu menerima ejakulasi partner-partnernya." "Ihhh..." istriku bergindik. Lalu pandangan kami tertuju ke film lain. Tentang seorang suami yang sudah tua, sementara istrinya masih muda. Judulnya juga "Please bang my wife". Bisa ditebak seperti apa jalan cerita film itu. Lagi-lagi istriku protes, "Kok bisa ya suami itu menyuruh orang lain menyetubuhi istrinya?" "Itulah salah satu kreativitas dalam kehidupan seksual, untuk mengatasi kejenuhan. Di zaman sekarang hal seperti itu sudah lazim." "Lazim?! Di barat kali Mas." "Di negara kita juga sudah banyak sekali yang melakukannya. Nanti deh kuperlihatkan sebuah situs yang menawarkan swinger, threesome, gang bang dan sebagainya." Kemudian kujelaskan apa yang disebut swinger, threesome, gang bang dan sebagainya. Hanny seorang pendengar yang baik. Tapi malam itu ia memperlihatkan ketidaksetujuannya pada penjelasanku, "Manusia kok aneh-aneh sih? Masa istrinya dibiarin digauli orang lain? Disaksikan sama suaminya sendiri lagi. Apa suaminya nggak cemburu?" "Tentu saja cemburu. Tapi dari cemburunya itu sang suami mendapatkan sensasi. Sehingga nafsunya jadi timbul secara luar biasa. Lebih hebat daripada memakai obat perangsang." "Ih," istriku bergindik, "Kalau aku dibegituin sama orang lain, Mas begitu juga? Jadi tambah nafsu padaku?" Pertanyaan itu agak mengejutkan. Terlalu cepat rasanya. Tapi aku berusaha menjawabnya sambil berusaha menenangkan diri, "Aku malah sering membayangkan kamu digauli pria lain. Khayalan itu memang nyebelin pada mulanya. Tapi anehnya, setelah membayangkan hal itu, nafsuku jadi timbul, sayang." Hanny menatapku dengan sorot penuh selidik, "Nggak salah tuh? Jangan memancing pertengkaran ah. Kita kan sudah sepakat tidak mau bertengkar lagi, demi ketentraman anak-anak kita." Aku tersenyum. Kupeluk pinggangnya, lalu kuelus rambutnya sambil berbisik, "Aku serius, sayang. Hidup di zaman sekarang memang harus kreatif. Jangan berjiwa kampungan." "Maksud Mas? Mau ikut-ikutan seperti di film itu? Terus hubungan kita jadi rusak dan anak-anak jadi korban, begitu?" Susah sekali meyakinkan istriku agar mengikuti jalan pikiranku. Padahal biasanya ia penurut, senantiasa mengikuti jalan pikiranku. Tapi seperti yang kubaca dari sebuah situs, hal seperti ini memang perlu waktu. Jangan memaksakan kehendak. Semuanya harus berjalan tenang dan smoothly. Tapi diam-diam kubujuk terus istriku agar mau mengikuti apa yang senantiasa menggoda pikiranku. Jawabannya malah semakin tegas, "Nggak ah. Jangan ngaco Mas. Mungkin Mas sudah bosan padaku dan ingin dapat izin untuk selingkuh dengan cewek lain kan? Buang saja jauh-jauh pikiran edan itu Mas. Ingat akibatnya nanti." Aku terhenyak. Tapi aku masih punya senjata. Dengan membelai rambutnya secara lembut dan berkata setengah berbisik, "Kamu salah paham, sayang. Fokusnya bukan seperti itu. Aku ingin mendapatkan manfaat yang fantastis dari keinginan itu. Sungguh, aku akan tetap mencintaimu dengan sepenuh hati. Aku berjanji bahwa aku justru akan semakin mencintaimu, sayangku, buah hatiku, permataku...." Istriku hanya menatapku dengan sorot nanar. Lalu memelukku, tanpa kata-kata terlontar lagi dari mulutnya. Aku pun tak mau mendesak terus. Biarlah semuanya berjalan secara santai. Jangan ada unsur pemaksaan. Tapi diam-diam aku pun semakin aktif mengcopy kisah-kisah dan pengakuan dari para pelaku swinger maupun threesome. Semuanya kusimpan di komputerku yang bisa selalu online ke internet di dalam kamarku. Dan pada suatu pagi, sebelum aku berangkat ke kantor, kubisiki istriku, "Nanti bacalah semua salinan dari situs terkenal itu. Aku sudah saving di file dengan kode MMF. Minimal pelajari dulu, supaya kamu mulai mengerti, Yang." Istriku tidak menjawab. Tapi sorenya, setelah aku pulang dari kantor dan sedang menikmati kopi panas di depan TV, Hanny menghampiriku di sofa. Duduk di sampingku sambil menyandarkan kepalanya di bahuku. Dan berkata, "Tadi sudah kubaca semuanya Mas." "File MMF itu?" tanyaku dengan jantung deg-degan, karena ingin tahu reaksinya. "Iya," sahut istriku perlahan, "Ternyata sudah banyak yang melakukan itu, ya Mas. Hampir di semua kota besar di negara kita sudah ada clubnya." "Iya. Dan kisah-kisah nyatanya sudah dibaca juga?" "Sudah. Ih...bikin aku degdegan bacanya." "Sekarang mari kita bicara jujur. Kamu terangsang nggak waktu membaca kisah-kisah nyata itu?" tanyaku sambil memperhatikan wajah istriku. "Iya sih...terangsang banget....membayangkan dua orang cowok me...ah...pokoknya terangsang Mas. Tapi Mas nggak marah kan?" "Kenapa harus marah? Kan semuanya itu aku yang mulai, aku yang menginginkannya, karena sudah lama aku mengkhayalkannya." "Terus?" "Sekarang ya terserah kamu, sayang. Aku nggak mau main paksa. Aku ingin agar seandainya hal itu terjadi, tidak ada yang merasa dipaksa." "Dan tidak boleh ada yang menyesal?!" Hanny menatapku dengan senyum malu-malu. "Aku jamin, sayang. Kamu buktikan sendiri nanti, aku malah akan semakin sayang padamu." Istriku terdiam. Kuelus pipinya dengan lembut, "Sudah mulai mengerti apa yang kuinginkan?" "Nggak tau Mas. Aku takut akibatnya. Lagian emang ada orang yang mau kita ajak?" "Ada. Dijamin ada. Orangnya dijamin bersih. Tampan dan intelektual. Bukan orang urakan." "Lho...kok sepertinya sudah dipersiapkan sematang itu, Mas?" "Mmm...tadinya dia itu teman chatting. Dia orang baik. Sering datang ke kantorku. Dia seumuran kamu 30 tahun, tapi masih bujangan. Dia trauma, karena pacarnya meninggal ketika dia sedang siap-siap mau menikahi cewek itu." "Kenapa meninggal? Kecelakaan?" "Bukan. Kena kanker hati. Dibawa ke Singapura, tapi tetap tidak tertolong." "Terus...emangnya Mas sudah janjian sama dia?" "Baru diajak ngobrol sepintas saja. Dia cepat mengerti, karena pernah kuliah di Amerika. Dia bilang, di Amerika hal seperti itu sudah biasa. Padahal sebenarnya di negara kita juga sudah banyak yang melakukannya." Istriku terdiam. Ketika aku bertanya mengenai keputusannya, ia cuma berkata perlahan, "Nggak tau Mas. Aku masih takut...masih harus dipikirkan dulu baik buruknya." "Baiklah," kataku sambil membelai rambutnya, "Pikirkan dulu sematang-matangnya. Yang jelas, aku menganggap hal itu positif. Sangat positif, demi keutuhan hubungan kita. Bukan sebaliknya." "Kedengarannya rada aneh memang. Demi keutuhan hubungan kita, tapi jalannya seperti itu," kata istriku dengan nada dingin. "Karena aku bisa memiliki khayalan yang fantastis. Lebih kuat daripada obat perangsang. Ini akan menimbulkan gairah yang luar biasa, baik bagiku maupun bagimu." Hari itu tidak ada keputusan. Keesokannya kudesak lagi istriku. Lalu ia berkata, "Kalau soft dulu bagaimana Mas? Jangan langsung...soalnya aku masih risih sekali." "Boleh," sahutku gembira. Minimal sudah ada "kemajuan" dalam pendirian istriku. "Misalnya ciuman saja dulu. Kalau kamu merasa kurang enjoy, ya jangan dilanjutkan." "Tapi Mas...jujur aja, aku belum bisa ngebayangin apa yang bakal terjadi nanti. Jangan-jangan aku pingsan sebelum ketemuan orang itu." "Hmmm...jangan takut, sayang. Kan ada aku di sampingmu," kataku sambil mengelus punggungnya. "Justru aku nggak bisa bayangin dipeluk...dicium dan sebagainya oleh laki-laki lain, di depan suamiku sendiri." "Yah...di situlah kita harus sama-sama tegar, demi sesuatu yang lebih bermanfaat buat batin kita." -- The Day -- Baru sampai di situ isi file "Istri Tercinta" itu. Jelas file itu belum selesai, kalau Mas Rio mau menyelesaikannya. Karena aku paling tahu apa yang telah terjadi. Isi file itu baru awalnya, awalnya sekali. Setelah membaca kisah nyata yang belum selesai itu, aku pun jadi tercenung dibuatnya. Terbayang lagi semuanya dengan jelas di pelupuk batinku. Sangat jelas, karena itu awal dari suatu perjalanan yang tadinya kuanggap aneh, tapi lalu aku berusaha membiasakan diri. Dan lama kelamaan jadi suatu tuntutan batin, untuk melakukannya lagi dan lagi dan lagi. Oh, kenapa aku harus mengalami kisah hidup seperti ini? Tapi, apakah aku bisa disalahkan? Bukan aku membela diri. Semua yang terjadi itu adalah untuk mengikuti keinginan suamiku. Tadinya aku malah tak pernah membayangkan akan terjadi seperti itu. Aku masih ingat benar, sore itu aku masuk ke dalam hotel dengan jantung berdegup kencang. Mas Rio yang mengatur semuanya itu. "Kita harus datang duluan, supaya kamu tidak terlalu canggung, sayang." Kalau tidak salah jam 18.30 aku dan suamiku sudah berada di dalam kamar hotel bintang lima, di bilangan Thamrin. Di kamar yang terletak di lantai 16. Padahal Mas Rio sendiri yang bilang bahwa janjinya dengan orang itu jam 19.30. Berarti harus menunggu sejam. Aku menurut saja ketika suamiku menyuruhku mengganti pakaian seksi dengan lingerie yang baru saja aku beli dari mall sebelah hotel. "Biar lebih seksi," katanya dengan senyum menggoda. Kucubit lengan suamiku dengan jantung berdebar-debar. Lalu masuk ke kamar mandi untuk mengganti celana rok dan blouse dengan lingerie merah tranparan dan celana dalam g-string merah. Anehnya, di kamar mandi aku merasa harus menanggalkan behaku. Lalu menggantungkannya di kapstok kamar mandi. Apakah ini pertanda bahwa aku sudah siap melakukan apa yang Mas Rio inginkan? Entahlah. Ketemu sama orangnya juga belum. Waktu aku masih di kamar mandi, terdengar suara Mas Rio berbicara dengan seorang pria. Dengan siapa ya? Dengan bell boy? Tapi kedengarannya mereka cukup akrab. Membuatku penasaran. Lalu aku mengintip dari pintu kamar mandi yang kubukakan sedikit. Ada seorang cowok tinggi dan tampan sedang berbicara dengan Mas Rio. Ah...itukah orang yang sudah dijanjikan oleh suamiku? Orangnya setampan itu? Ah...kenapa dia sudah datang secepat ini? Bukankah janjiannya sejam lagi? Lututku terasa gemetaran. Dengan perasaan bergalau. "Sayang... ini Reza sudah datang!" seru suamiku. Yang kusahut dengan "Iya," sambil berkaca sebentar di depan cermin kamar mandi. Dengan jantung semakin degdegan. Duh, apa yang akan terjadi nanti? Kenapa aku mendadak jadi grogi begini? Aku keluar dari kamar mandi. Menghampiri suamiku dan tamunya yang...ah...benar-benar tampan orang itu! "Kenalan dulu sayang," kata suamiku sambil memegang bahuku. Cowok yang kata suamiku sudah berusia 30 tahun, tapi kelihatan jauh lebih muda, menjulurkan tangannya dengan senyum simpatik, sambil menyebutkan namanya, "Reza... biasa dipanggil Eza" "Hanny..." kataku mengenalkan diri, dengan suara tersendat. Dan...tanganku yang sedang dijabat oleh Eza tidak dilepaskan. Bahkan ia menarikku untuk duduk di sofa panjang, sementara suamiku duduk di kursi lain sambil menggoyang-goyang kakinya. "Cantik kan istriku?" kata Mas Rio. Eza yang masih memegang tanganku dengan hangatnya, menatapku dengan senyum dan berdesis, "Iya Mas. Cantik sekali..." Aku tersipu-sipu dibuatnya. Harusnya kutanggapi bahwa dia pun tampan sekali. Belakangan aku tahu bahwa Eza itu blasteran Menado dengan Belanda. Pantaslah tampang dan postur tubuhnya sebagus itu. Belakangan juga aku tahu bahwa kamar di hotel mahal itu dibayar oleh Eza. "Mas, di kulkas hotel ini suka ada minuman, silahkan ambil sendiri," kata Eza sambil menunjuk ke kulkas di kamar hotel berbintang lima itu. Suamiku mengangguk, lalu melangkah ke arah kulkas itu. Sementara tangan Eza sudah bukan memegang tanganku lagi, melainkan menyelinap ke belakang dan memeluk pinggangku. Ini membuatku semakin degdegan. Apakah aku tergerak dengan semuanya ini? Ya, aku harus mengakuinya secara jujur. Tapi aku jadi begini gugupnya. Sementara harum khas parfum buat lelaki, tersiar ke penciumanku. "Hebat," seru suamiku sambil mengeluarkan beberapa botol minuman dari kulkas. Ada chivas regal, martini, tequila dan tiga sloki. "Ayang suka ini kan?" kata suamiku sambil mendekatkan botol Martini ke dekatku. Di depan orang lain Mas Rio suka memanggilku dengan sebutan "Ayang", sebagai tanda menghargaiku. "Tapi tequila lebih bagus," kata Eza, "Bikin semangat." Aku pernah mendengar bahwa tequila bisa membuat wanita jadi horny. Tapi aku belum pernah mencobanya. Aku memang bukan peminum, tapi sesekali bolehlah. Apalagi saat itu aku merasa butuh keseimbangan, mungkin bisa dibantu oleh minuman. "Iya Mas. Aku ingin nyoba tequila," kataku sambil berusaha menenangkan diri. "Aku chivas regal aja, biar kerasa greng," kata suamiku. "Aku juga chivas, Mas," kata Eza sambil mencium pipiku tanpa ragu. Aku terkejut. Tapi diam saja. Bahkan...aduh, aneh, tubuhku terasa lemas mendapatkan kecupan ini. Tapi harus kuakui sejujurnya, lemasnya ini karena belenggu birahi yang mulai mencuat di dalam batinku. Dan setelah minum tequila, dinginnya AC tidak terasa lagi. Kecanggunganku juga mulai cair. Tapi tetap saja ada degdegan di dada, karena makin lama Eza makin merapatkan duduknya ke tubuhku, sementara Mas Rio malah menyalakan TV, dengan botol minuman di depannya dan sloki yang sudah hampir kosong di tangannya. Aku mencuri pandang berkali-kali ke arah suamiku yang sedang memandang ke arah TV, dengan perasaan bersalah. Karena tangan Eza mulai menyelinap ke balik belahan lingerie di bagian dada. Pasti Eza tahu bahwa aku tak memakai beha di balik lingerie merah ini. Dan ketika tangannya memegang payudaraku dengan lembut, oooh, aku benar-benar sudah runtuh ! Desir darahku sudah mulai merajalela dalam arus birahi yang tak terkendalikan. Tapi sebagai seorang wanita, aku masih menyembunyikan hasrat ini. Aku hanya membiarkan buah dadaku mulai diremas dengan lembut oleh belia tampan itu, sementara bibirnya berkali-kali mengecup pipiku. Aku juga tahu suhu badanku mulai meningkat. "Mas Rio," kata Eza pada suatu saat, "Mungkin lebih baik kalau lampunya dimatiin dulu, supaya kami tidak canggung. Nanti bisa dinyalakan lagi...kalau Mas setuju." "Iya, iya..." suamiku menjulurkan tangannya ke sakelar lampu yang tidak begitu jauh darinya. Lalu klik....lampu di kamar mewah ini pun mati. Hanya layar TV LCD yang masih membersitkan cahaya remang-remang. Usul Eza bagus sekali.Karena setelah digelapkan, aku pun tidak merasa rikuh lagi. Bahkan ketika bibirnya mencium bibirku, kusambut dengan lumatan penuh gairah. Sungguh, baru sekali inilah aku sangat bergairah untuk saling lumat bibir dan saling julurkan lidah. Maka tanpa ragu-ragu lagi aku mulai memeluk Eza erat-erat, terkadang bercampur dengan remasan bergelora. Tapi...oh...jiwaku semakin diamuk nafsu, karena tangan Eza mulai merayapi lutut dan pahaku. Rasanya aku makin sulit bernafas. Sulit menahan gelora nafsu di dalam jiwaku. Aneh memang, elusan di pahaku terasa begini membangkitkan. Terlebih setelah menyelinap ke balik celana dalam g-string merahku... mulai meraba-raba kemaluanku yang sudah mulai merekah dan membasah. Mulai mengelus bibir kemaluanku, kelentitku dan ah...ini membuatku semakin tergetar dalam arus birahi yang semakin merajalela. Terlebih ketika jemari nakal itu mulai menyelinap ke dalam celah vaginaku, lalu bergerak-gerak binal di dalam liang memekku, ah, rasanya tak tahan lagi aku dibuatnya. Aku sudah kepengen merasakan kejantanan. Tapi aku harus menahan diri. Kubiarkan saja tangan Eza mempermainkan liang memekku. Bahkan kubiarkan juga celana g-stringku ditarik sampai terlepas dari kakiku. Berarti di balik lingerie ini aku tidak mengenakan apa-apa lagi. "Minta lagi tequilanya, Za," bisikku. Eza mengangguk, lalu menuangkan tequila ke slokiku. Kuteguk setengahnya. Lalu aku merasa semakin bergairah. Sesekali aku melirik ke arah Mas Rio yang masih tampak di keremangan, masih asyik menonton TV. Lalu kubiarkan tangan Eza mengelus dan mencolek-colek kemaluanku lagi. Bahkan seperti pencuri yang memanfaatkan kelengahan calon korban, diam-diam tanganku mulai menarik celana Eza. Lalu menyelinap ke balik celana dalamnya. Berdegup jantungku dibuatnya, karena aku sedang memegang batang kemaluan yang begini besar dan panjangnya... sudah keras dan hangat pula! Secara jujur harus kuakui, batang kemaluan Eza jauh lebih besar, panjang dan betuknya bengkok seperti buah pisang. Beda sekali dengan punya Mas Rio. Ini membuatku semakin bernafsu. Tanpa ragu lagi tanganku mulai meremas dan mengelus buah zakarnya dengan lembut. Diam-diam Eza pun mulai menanggalkan celana panjang dan celana dalamnya. Dan aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan, ketika Eza melepaskan ikatan tali lingerieku, lalu dengan hangat mencelucupi puting payudaraku. Aku menggeliat dan merebahkan diri, terlentang di sofa panjang yang ukurannya hampir sama dengan bed nomor 3 itu. Tapi jilatan dan sedotan Eza tak terbatas pada puting payudaraku saja. Ia menjilati leherku. Lalu melumat bibirku, yang kusambut dengan lumatan hangat juga. Lalu turun lagi, dengan gigitan-gigitan lembut di payudaraku. Dengan jilatan-jilatan hangat di pusar perutku... dan turun terus... mulai menjilati kemaluanku. Oh, aku tak kuat menahan nafsu birahiku. Jilatan Eza memang enak sekali. Membuat sekujur tubuhku sering mengejang dan menggeliat. Aku tak kuat lagi. Ingin segera merasakan persetubuhan yang sebenarnya. Maka kucubit-cubit bahu Eza dan menjambak rambutnya, sebagai isyarat agar dia menghentikan jilatannya, lalu mulai dengan persetubuhan yang sebenarnya. Tapi bagaimana dengan suamiku yang tampak masih asyik menikmati minumannya? Eza mengerti apa yang kuinginkan. Ia merayap ke atas tubuhku, sambil meletakkan puncak "pohon jamur"nya di antara sepasang bibir kemaluanku. Dan sebelum melakukan penetrasi, Eza berkata, "Silahkan nyalakan lampunya Mas..." Aku terkejut. Tak menyangka Eza akan minta diterangin lagi. Padahal aku sedang di puncak hasrat birahiku. Dan kamar ini jadi terang kembali. Tepat pada saat Eza tinggal mendorong saja batang kemaluannya yang sudah siap di mulut memekku. "Mas...mohon izin..." kata Eza sambil menoleh ke arah suamiku. Aku juga menatap suamiku, seolah-olah minta izin juga. Mas Rio menghampiri kami. Mengelus pipiku sambil tersenyum, "Ya, lakukanlah. Ini rahasia kita bertiga. Orang luar takkan ada yang tahu." Tanpa basa basi lagi Eza mendesakkan batang kemaluannya yang panjang gede itu. Perlahan-lahan terasa liang kenikmatanku diterobos batang kemaluan yang jauh lebih besar daripada batang kemaluan suamiku. Membuatku terengah dan memegang pergelangan tangan Mas Rio erat-erat. Oh...ini adalah pertama kalinya memekku dimasuki batang kemaluan orang selain suamiku sendiri! Tapi Mas Rio malah tersenyum dan berkata, "Nikmati saja. Ini kan keinginan aku, sayang. Jangan kaku...lebih hot lebih bagus." Lalu suamiku duduk lagi di kursi depan TV, sambil menyaksikan kejadian yang sedang kualami. Apakah aku mulai dipengaruhi tequila yang kuminum tadi, ataukah memang gairah birahiku sedang memuncak, atau karena ukuran batang kemaluan Eza yang aduhai...entahlah. Yang jelas aku mulai menikmatinya. Mulai merasakan enaknya ayunan batang kemaluan Eza, yang begitu mantap dan terasa sekali begitu kuatnya menggesek-gesek dinding liang memekku. Oh, ini membuatku mulai mendesah-desah histeris...aaaah....oooh...aaah....oooh....aaaah.... Lebih enak lagi ketika Eza mulai mengemut puting payudaraku, menyedot-nyedot dan menjilatinya, sementara batang kemaluannya demikian mantap mengentot memekku. Tak peduli lagi dengan kehadiran suamiku, maka terlontar begitu saja celotehan histeris dari mulutku yang sedang diamuk kenikmatan, "Oo....Za...ooo....ini enak sekali Za....aaaah....terus genjot jangan brenti-brenti...ooooh...." Ketika aku melirik ke arah Mas Rio, malah kulihat suamiku mengacungkan jempolnya. Mungkin ia sangat terangsang dengan apa yang sedang kulakukan dengan Eza yang tampan dan perkasa ini. Maka tanpa ragu lagi aku pun mulai mengayun pinggulku. Rasanya Eza sangat memperhatikan titik-titik kenikmatan seorang wanita. Waktu mengayun batang kemaluannya, bibir dan tangannya pun tiada hentinya menyelusuri titik-titik peka di tubuhku. Terkadang ia menggigit daun telingaku dengan lembut, kadang-kadang juga menjilati lubang telingaku, lalu menggigit-gigit kecil di leher dan buah dadaku, lalu melumat bibirku kembali, sementara batang kamaluannya benar-benar perkasa bergerak maju mundur dengan mantapnya di dalam liang memekku. Aku jadi merasa punya tempat pelampiasan. Sambil mendekap pinggang Eza erat-erat, kulumat bibir cowok tampan itu. Aneh memang. Berciuman dengan Eza terasa indah sekali. Malah lebih indah daripada berciuman di masa remajaku dengan Mas Rio dulu. Semuanya membuatku lupa daratan. Saling lumat bibir dan lidah, sehingga tak peduli lagi dengan air ludah yang bertukar-tukar tampat, sambil saling dekap erat dan hangat, sementara memekku dienjot terus dengan mantapnya oleh batang kemaluan Eza yang "giant size" itu. Aku malah dibuat lupa bahwa di kamar mewah itu ada suamiku yang sedang menyaksikan semuanya ini. Soalnya gesekan batang kemaluan Eza yang begitu terasa mendenyut-denyutkan kenikmatanku telah membuatku seolah tiada orang ketiga di kamar ini. Lagian aku teringat pada ucapan suamiku sendiri sebelum Eza datang tadi, "Lakukan semuanya seseksi mungkin. Semakin kelihatan bergairah, akan semakin positif pengaruhnya bagi jiwaku." Jadi, salahkah kalau aku menikmati semuanya ini demi kepuasanku dan demi keinginan suamiku sendiri? Tapi terlalu enaknya geseran batang kemaluan Eza, ditambah dengan saling lumat bibir dan saling remas dengan hangat dan gairah birahi yang terlalu dahsyat ini, membuatku cepat mencapai titik orgasme...membuatku mengejang sambil merasakan puncak kenikmatan dari hubungan seksual yang aduhai ini. Maka aku pun mengejang, menahan napas dan memeluk pinggang Eza seerat-eratnya. Lalu terasa liang memekku berkedut-kedut. Ini orgasmeku yang aduhai. Tapi aku tidak mau membisikkannya kepada Eza bahwa aku sudah mencapai orgasme, karena malu. Hanya saja aku jadi terdiam dalam lunglai dan kepuasan. Sementara batang kemaluan Eza jadi lancar bergerak maju mundur di dalam liang memekku yang sudah mulai basah oleh lendir kenikmatanku. Dalam kondisi yang masih lesu, tapi gairah masih berkobar, aku baru teringat pada suamiku yang sedang memperhatikan gerak-gerikku sambil tersenyum-senyum. Aku jadi merasa kasihan juga padanya. Lalu kulambaikan tanganku agar ia mendekat. Mas Rio mendekatiku. Tanganku menjulur dan menarik-narik resleting celananya. Ia mengerti apa tujuanku. Disembulkannya batang kemaluannya dari belahan celananya. Sudah keras sekali! Lalu kutarik ke arah mulutku. Mas Rio jadi pindah untuk mencapai tujuanku. Dia jadi berlutut dengan kaki berada di kiri kanan kepalaku. Sementara Eza mengentotku sambil menahan badan dengan kedua tangannya. Aku berhasil menarik batang kemaluan Mas Rio ke dalam mulutku. Akupun mulai menjilati dan menyedot-nyedot batang kemaluan Mas Rio. Ini adalah pertama kalinya aku meladeni dua orang pria sekaligus. Bukan main...aku jadi sibuk tapi nikmatnya luar biasa. Gesekan-gesekan batang kemaluan Eza yang makin gencar mengentot memekku, membuatku terengah-engah dalam nikmat. Lalu kulampiaskan ke arah zakar suamiku, dengan menyelomotinya seedan mungkin. Sungguh aku tak menduga akan mengalami peristiwa yang luar biasa bergairahnya ini. Tapi sayang sekali, baru beberapa menit kuselomoti batang kemaluan Mas Rio, lalu terasa menyembur-nyemburkan air mani di dalam mulutku! Mungkin ia sangat terangsang melihat persetubuhanku dengan Eza, sehingga cepat sekali ia mengalami ejakulasi. Tanpa banyak protes, kutelan seluruh cairan kental dari batang kemaluan suamiku ini. Tak kusisakan setetes pun. Supaya tidak mendatangkan kesan kurang enak, aku minta tequila lagi. Suamiku menuruti permintaanku. Kuminta agar Eza mencabut dulu batang kemaluannya dari memekku. Lalu kuteguk tequila di slokiku sekaligus. Gairahku semakin menjadi-jadi setelah minum tequila yang konon dibuat dari sari buah nanas itu. Aku mengajak Eza pindah ke atas tempat tidur. Eza setuju. Sementara suamiku merebahkan diri di sofa panjang itu. Pasti karena lemas setelah ejakulasi tadi. "Tukar posisi ya," kataku sambil mendorong dada Eza agar menelentang di kasur. Eza tersenyum dan mengikuti kehendakku. Kemudian aku merayap ke atas tubuhnya. Memegang batang kemaluannya sambil mengarahkan ke mulut vaginaku. Dengan gairah yang makin menggila, aku menurunkan pinggulku, sehingga batang kemaluan Eza membenam ke dalam liang kenikmatanku. Aku menjatuhkan diri ke dada Eza, sehingga payudaraku terasa mendesak dadanya yang bidang dan atletis. Seperti serigala lapar, aku dengan edan mengayun pinggulku, naik turun dan meliuk-liuk, sehingga liang memekku seperti membesot-besot batang kemaluan Eza...membuat Eza ternganga-nganga mungkin karena merasa enaknya besotan liang vaginaku. Tapi kututup mulut Eza dengan ciuman hangatku, yang lalu menjadi luamatan penuh gairah. Aku sudah minum tequila lagi tadi, membuatku yakin takkan ada bau kurang sedap tersiar dari mulutku. Dalam posisi seperti ini, terasa buah pinggulku diremas-remas oleh Eza, membuatku tambah bersemangat untuk mengayun pantatku dengan gerakan yang erotis, terkadang gerakan pinggulku seperti angka 8. Aku tak peduli lagi siapa diriku dan siapa lelaki yang sedang bersetubuh denganku. Mungkin Mas Rio benar, seperti yang diungkap dalam file pribadinya itu, bahwa aku ini pada dasarnya memiliki nafsu besar. Hanya aku sering menyembunyikannya, karena aku ini seorang wanita. Gilanya, Eza belum ejakulasi juga. Padahal aku sudah 3 kali merasakan orgasme. "Kamu minum obat kuat?" bisikku terengah, tanpa menghentikan ayunan pinggulku. "Nggak. Swear...nggak pernah menyentuh obat kuat segala macam..." sahut Eza sambil menciumi puting payudaraku. "Kamu kuat sekali sayang....kalau begini bisa ketagihan aku nanti..." bisikku pelan, takut kedengaran sama Mas Rio. "Emang biasanya suka berapa jam?" "Nanti deh kuceritakan. aku memang lain dari yang lain... oooh....memekmu enak sekali Han....aku pasti ketagihan nih..." Eza terpejam-pejam ketika liang memekku membesot dengan kencang. Ini sebenarnya untuk kenikmatanku juga. Karena makin kencang aku membesotnya, makin enak juga rasanya buatku. Aku tidak tahu apa yang ia maksud dengan "lain dari yang lain". Aku cuma merasa ia terlalu tangguh, sehingga aku harus berjuang keras untuk membuatnya ejakulasi. Maka besotan-besotan liang vaginaku juga semakin kupergila. Tapi akibatnya...aku malah orgasme lagi untuk yang kesekian kalinya. Gila, belum pernah aku mengalami persetubuhan seedan ini. Padahal keringat Eza sudah membasahi tubuhnya, berbaur dengan keringatku. Eza malah seperti menyukai keringat yang membasahi leherku. Ia pun menjilati keringat di leherku, membuatku merinding dalam nikmat. Sungguh...tak pernah kubayangkan bahwa ide suamiku telah memberikan kenikmatan yang aduhai begini. Kelopak mataku juga tak luput dari kecupan dan jilatannya. Sehingga aku makin bersemangat untuk mengayun pinggulku, tanpa mempedulikan suamiku yang sudah terkapar di sofa. Batang kemaluan Eza yang begitu panjangnya, membuat ujung liang memekku disundul-sundul terus. Sungguh fantastis rasanya, karena puranaku (seperti cincin yang berada di ujung liang vagina) disundul-sundul terus, membuatku merem melek dalam nikmat yang sulit kulukiskan dengan kata-kata. Eza sendiri sering membisikiku, "Haan...oooh...enak sekali....luar biasa enaknya kamu Han...." Aku sendiri seolah melayang-layang di langit yang ke tujuh saking nikmatnya. Sehingga terkadang aku meremas setengah mencakar-cakar bahu Eza dalam keadaan lupa daratan. Begitu lama Eza menyetubuhiku, sehingga aku merasa berkali-kali orgasme, tapi aku tidak mengatakannya, karena malu mengakui bahwa semuanya ini terlalu nikmat bagiku. Sampai pada satu saat, Eza membisiki telingaku, pelan sekali, seperti takut terdengar oleh suamiku: "Aku mau lepas...gakpapa kalau kulepasin di dalam?" Aku malah menjawabnya dengan spontan, "Iya, lepasin di dalam aja biar enak." Lalu kugoyang pinggulku seedan mungkin. Dan pada satu saat Eza menekankan batang kemaluannya sedalam mungkin, sampai aku terbeliak dalam arus birahi yang fantastis. Dan batang kemaluan perkasa itu terasa mengejut-ngejut di dalam liang vaginaku, sambil menyemprot-nyemprotkan cairan hangat dan kental...srrrt...srrrt...srrttttt...srttttt.....oooh enak sekali semburan air mani Eza ini. Rasanya baru sekali ini aku meresapi arti nikmatnya bersetubuh, bukan dengan suamiku pula, sehingga aku mendekap pinggang Eza dengan penuh perasaan. Dan membiarkan keringatnya membanjiri tubuhku. Air maninya pun terasa meluap, meleleh dari memekku ke seprai. Begitu banyak dia memuntahkan air maninya. Oh, indahnya malam yang penuh birahi ini..... seakan takkan berujung... seakan nafasku sudah menyatu dengan perjalanan baru ini. Fantasi suamiku yang awalnya terasa gila, tetapi ternyata mampu membuatku merasakan kesempurnaan hubungan seks yang tidak semua orang beruntung bisa mengalaminya. Aku tidak akan keberatan mengulanginya lagi dilain waktu. Kali pertama ini memang aku hanya menuruti fantasi suamiku. Tapi lain kali, aku akan senang hati dan sukarela melakukannya.

indo seger