BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

Istri temanku selingkuhanku

  Impian aku yang setiap saat untuk  mencicipi si Leha kayanya bakal jadi kenyataan, istri temanku ini. Leha, orangnya  selalu jaga penampilan.kadang seronok sexy
wajah  cantik, payudara montok, imut juga sexy…. sukanya pake rok mini dan atasan yang sedikit mengundang cowok untuk mengintip isinya.

Status Leha sekarang lagi jablay karena di tinggal suaminya dinas di luar jawa.
Datangnya seminggu… tentu saja dengan kondisi seperti itu aku yakin si Leha cukup tersiksa jasmaninya. Gimana enggak dengan usia yang masih muda, sekitar 34 thn, di mana gairah seks masih tinggi…yang sering di tinggal pasti membuat Leha gelisah tiap malam.

Aku pun mulai mengatur strategi untuk lebih dekat ama dia. Kebetulan aku temen baik suaminya, jadi kalopun kami pergi berdua suaminya ga bakal curiga.
Aku mulai pdkt dengan menelponnya saat malam menjelang tidur. Kami mulai cerita hal2 yang ringan sampai saat yang tepat, aku giring dia ke hal2 yang lebih intim.

Suatu saat aku ajak dia untuk ML, si Leha ga mau. Dia bilang, wah kalo ml berarti aku kan selingkuh dong. Duhhhh….. gagal lagi dech.
Tapi dari setiap percakapan dan bahasa tubuhnya, sepertinya Leha tidak keberatan klo aku melangkah lebih jauh. Cuman aku aja yg belum dapat kesempatan.
   Leha juga adalah sahabat istriku dia dan istriku cukup akrab dia pun sering main kerumahku ,kebetulan ketika leha main kerumahku,istriku sedang tidak ada di rumah sedang ada acara keluarga semua orong di rumah pergi ,akupun hanya berdua dengan leha

Seperti yang aku bayangkan, Leha datang dengan rok mininya. Atasan kutungan memperliatkan ketinya yang mulus….kebetulan leha sendiri habis ke pasar beli baju,makanya dia mampir kerumahku,suamimu mana ha?....ya biasalah diakan jarang di rumah ,jawab leha dengan santainya,Roy malam ini aku pengen nginep di rumahmu ya,aku lagi ga mut nich di rumah lagi bete,karena emang waktunya dah sore akupun membolehkan leha nginap dirumahku,diapun ijin tuk mandi,selesai mandi leha langsung masuk kekamarku,Roy sory aku numpang kekamarmu dulu ya mau nyobain baju nich.....silahkan ha
 Setelah pilih2 baju, aku bilang coba aja di kamar. Ada cerminnya. Leha menurut aja saat ,aku pun mengikutinya masuk ke kamarku.
Leha mulai mencoba bajunya sambil berdiri depan kaca. Aku beranikan diri untuk membantu dia mengepas bajunya… setelah dia memakai atasannya, aku pegang roknya kemudian aku berdiri di belakangnya sambil mengepaskan roknya. Aku pegang pinggangnya. Aku berdiri mendekat. Terasa rudalku mulai menyentuh pelan pantatnya. Leha diem aja…
Sementara Leha sibuk mengepas, aku semakin menekan mr pku ke pantatnya.
Aku yakin Leha merasa ada batang yang mengeras di pantatnya. Masih tetap diem…. wah, aku tambah penasaran.

Hidungku aku dekatkan ke rambutnya, aku bilang.. Hmmm, kamu kok wangi banget… aku lihat Leha tersenyum genit di cermin. Dia bilang, harus wangi dong biar di sayang suami…. Merasa dapat umpan, aku jawab… kan suamimu jauh, jadi malam ini aku aja ya yang sayangi kmu… Sambil tanganku mengusap pelan perutnya yang kencang, nyaris tanpa lemak.

Tangan Leha reflek menahan tanganku, tapi cepat2 tangan kiriku mengusap lembut lehernya…. Tidak mengira akan mendapat belaian di daerah sensitifnya, pegangan tangannya mulai mengendor… pelan aku dengar Leha mulai merintih….

Aku terus belai lehernya, tangan Leha yang menahan tanganku mulai lepas. Aku semakin bebas mengusap2 perutnya. Akhirnya kepala Rina menyandar di dadaku. Aku cium lembut rambutnya… kembali terdengar rintihan dari Leha.
Pelan aku geser tanganku dari perutnya naik ke payudaranya.
Pelan..pelan…
aku ga berani cepat karena takut dia kaget…. aku biarkan dia hanyut secara perlahan…. Dalam hati aku berkata, harus berhasil malam ini.

Mulai menyentuh pangkal payudaranya. Empuk… ternyata dia memakai beha tanpa cup… aku liat di cermin, bibir Leha mulai basah dan memerah, tanda libidonya mulai naik…

Aku tempelkan bibirku lembut di kupingnya…. aku bisikkan kata2 pujian, kamu seksi sekali malam ini, Leha … tubuhmu wangi, aku jadi horny…
Leha cuma bisa menjawab dengan rintihan…. sambil kepalanya menoleh mencari wajahku..
Tidak aku sia-siakan lagi, sambil tanganku mulai masuk ke dalam behanya dan meremas lembut payudaranya… aku cium lembut bibirnya.
Aku kecup2 kecil, kemudian di sudut bibirnya juga… sengaja aku tidak langsung main lidah. Aku mau buat Leha terangsang hebat dulu….

Tanganku kiri mulai turun ke bawah… dari luar roknya aku mulai elus2 daerah selakangannya… ada hentakan di pinggulnya.. Rina mulai terbakar…
Trs turun meraba pahanya…. masuk ke dalam roknya… menyentuh cdnya.
Ada bagian yang basah di celana dalam Leha … rupanya vaginanya mulai mengalami lubrikasi.

Sementara itu, mulut Rina mulai menciumi dengan liar…. remasan di payudaranya mulai aku keraskan…. aku remas dengan agak kasar… Leha semakin bergetar tubuhnya… tanganku mulai masuk ke dalam cdnya….
rambut2 halus aku rasakan…. jariku mulai menerobos masuk ke vaginanya… basah sekali… Kaki Leha semakin direnggangkan seakan memberi ruang buat tanganku bermain di vaginanya…

Sadar dengan posisi berdiri begini kami tidak akan leluasa, aku bopong Leha ke ranjang besar yang ada. Begitu terbaring Leha langsung memelukku….
Kembali kami berciuman dengan ganas, kedua tanganku tetap bermain2 di daerah sensitifnya… memilin puting dan menggesek2 vaginanya….

Ciumanku mulai turun ke lehernya…. dadanya… aku buka behanya, dan nampaklah kedua bukit yang selama ini cuma bisa aku bayangkan isinya…. payudaranya masih kenyal… dengan puting yang berwarna kecoklatan, sangat kontras dan menantang dengan tubuh putihnya…

Ga pake lama, mulutku mulai menyedot bergiliran ke dua putingnya… tubuh Leha tersentak ke atas… tanda dia merasakan sensasi yang luar biasa. Sedot, gigit dan jilat, aku eksplor habis2 payudaranya. Maklum selama ini aku sangat mengagumi payudaranya. Dan baru sekarang ini aku bisa merasakannya…

Mulutku mulai turun mengarah ke bawah, ciuman di perutnya membuat badan Leha terus bergetar… Tanpa dikomanda, Leha membuka ke dua pahanya… tampak vaginanya yang dihiasi dengan rambut2 halus… tidak terlalu lebat.
Jilatan mautku mulai aku jalankan…. mulai dari bibir vagina, ke pangkal paha trs turun sampe ke lubang anusnya… Leha menjerit saat lidahku menyapu lubang anusnya…. DIa pasti merasakan kegelian yang tidak pernah dia rasakan selama ini. (Leha pernah bilang klo suaminya memang belum pernah menjelajahi daerah anusnya, bahkan untuk jilat vaginanya pun jarang).

Kedua tangan Leha mulai menekan wajahku ke vaginanya. Tanda dia tidak mau aku berlama2 menjilat daerah luarnya saja. ( Memang aku sengaja membuat Leha menggantung, dengan demikian nafsu dia akan semakin besar)
Sambil melirik ke jam dinding, aku melihat jarum jam..ternyata sudah 30 menit kami bergumul.. Kayaknya harus cepat2 di bereskan sebelum my wife tlpn.

Aku renggangkan ke dua pahanya, sambil melihat ke wajah Leha. Terlihat sekali dari raut mukanya, Rina terangsang hebat. Wajah sendu dengan mata yang sayu, mulut merah terbuka… kedua payudara yang menantang…betul2 pemandangan yang susah di lupakan … (Payahnya aku ga sempat nge charge batere kamera, jadi ga bisa take photo)
Lidahku mulai menembus vaginanya, erangan Leha kembali terdengar…. dan semakin mengeras saat bagian clitorisnya aku sapu dengan sedikit kasar…
sepuluh menit lidahku bermain di dalam vaginanya, kemudian dengan kedua pahanya menjepit kepalaku, bersamaan dengan itu keluarlah cairan dari vagina Leha … tubuh Leha bergetar hebat… tangannya menjambak rambutku…

Rintihan pamjang kembali keluar dari mulutnya….
Sesaat kami kembali berpelukan… aku cium pipinya sambil berkata, enak, Yang? Dengan suara yang nyaris tak terdengar Leha berkata, gila kamu… aku sampe merinding semua….ayo dong yang masukan senjatamu,aku dah ga tahan nich,…tanpa basa basi aku langsung tancapkan rudalku ke vagina leha yang udah basah …sleeppp…..blesss…bless,,ayooo sayang genjot terus,pinta leha sambil menahan kenikmatan…yang ku berikan……aaccchh sayaaaang  aku mau keluarrrr,teruus….yanggg ,dan akhirnya lahar itu muncrat,,craatt….crataaattt.

Setelah keduanya terkulai lemas aku kecup bibirnya dan berpelukan dengan keadaan bugil,makasih ya sayang…aku benar-benar puas…malam ini kamu memang hebat sayang, dia sempat berkata… awas ya, jangan cerita sapa2… ntar ga aku kasih lagi !! Dengan mukanya yg genit… “Beres sayangku.” jawabku.
Sebelum keluar, aku peluk dia lagi… kami pun french kiss sesaat. Sambil meremas buah pantatnya, aku tarik tangan Leha dan ku usapkan ke penisku.

Malam ini aku berhasil mencicipi Leha, sampai tuntas karena kami melakukan senggama.dengan sangat hebatkarena emang nafsu birahi kami sama sama membara Sengaja hal ini aku lakukan, karena aku ingin memberi kesan bahwa aku tidak menganggap dia sebagai pelampiasan nafsu aja, tapi aku bisa memperlakukan dia dengan baik.Memberikan apa yang selama ini tidak dia dapatkan dari suaminya.
Setelah kejadian itu setiap ada kesempatan aku dan leha selalu menuntaskan hasrat birahi kami hingga puas,karena memang kami sangat membutuhkan itu,dan rahasia inipun masih tetap tersimpan demi kepuasan hubungan kami.


Selingkuh itu nikmat



Awal cerita kejadian tiga tahun yang lalu yaitu tepatmya 2012. nama ku neng lia suami ku irfan yang sama2 dari Bogor punya anak satu yudi namanya pindah kontrakan ke jakarta timur karna irfan suami ku dapat borongan proyek perumahan di sana. tinggallah aku dengan anak ku semata wayang berdua. kami ngontrak di kawasan dekat industri jadi agak ramai kalau malam hari karna karyawan pabrik memang pada kerja siang hari jarang di sift. kontrakan yang berhadapan sekitar dua pulih pintuan berpenghuni kebanyakan sudah keluarga. suamiku tidak khawatir meninggalkan aku dan anak sendiri berminggu minggu paling dia pulang setor kebutuhan sehari2 dan penyaluran sekejap. namun justru dengan jarangnya pulang suami membuat aku gak kerasan di kontrakan apalagi di kontrakan g ada hiburan TV. maklum hasil proyek suami ku pas pasan. kalau anak pengen nonton terpaksa nimpang tetangga sebelah. ada seorang tetangga yang istrinya lagi pulang kampung namanya jono dia orang sumatra putih kuning langsat badannya tegap karna memang dia Security yang jadwal kerja kadang malam kadang siang.

tak terasa seminggu kami tinggal di kontrakan dan empat hari sudah suami ku gak pulang karna desakan proyek yg harus di selesaikan. mas jono orangnya baek sama anak saya kalau pulang kerja selalu dibeliin jajanan. hingga anak ku sangat dekat dengan nya kalau nonton Tv dirumahnya sering anakku ketiduran.. tinggallah aku dan jono yang nonton sampai larut. aku pun sudah biasa saling ledek sama jono karna pasangan kami berjauhan
neng biasanya kalau malam malam gini orang2 terbuai di pelikan suami atau istri seperti tetangga kita malah asik nonton hahaha tiba2 jono ngomong gitu. emang kenapa mas …? mas kangen pelukan ya cetus ku. ya neng sayang istri lagi dikampung.. terpaksa nampung jadi dodol dulu. iiihh mas jono nakal.. hehehe kan normal neng.. normal pa normal ledek ku. lengan ku di colek mesra seeeeerrr…rasanya nyaman sekali kupandang muka jono agak merah padam… tiba tiba pundak ku dirangkul mas jono pelan tapi pasti aku diciumnya .. mungkin aku memang naksir sama dia atau memang sudah empat hari gak di jamah suami sehingga aku biarkan bibirku dilumat jono ..dengan diam nya aku mas jono tambah nekat tangannya merayap ke selanggkangan ku sengaja ku buka paha lebar lebar memberi peluang buat mas jono.. tiba tiba nas jono berdiri aku agak heran ko tanggung banget sampai di sini..ternyata mas jono menutup pintu yg memang tidak ditutup… aku cekikikan hampir saja mas ada hansip lewat… kalau gak kita di arakluu… ya neng sih… gak kontrol…
neng pindah dalam yuk tangan ku ditariknya kedalam kamar sambil dipeluk nya bibir ku di lumat dan tangannya jono meremas bukit kembarku yang sudah mengeras dirangsang dari tadi. “aahhgg… mas….eeeenak…mas puasin aku mas isilah kesepian kita..hmmmm…aagghhh rasanya neng mau pinsan sicumbu mas jono… ya …neng sabar malam ini kita maen sepuas puasnya.. ya ..mas

baju neng dilepas satu persatu sanpai tinggal Bh dan CD saja neng pun tak tinggal diam melepas pakaian kaos dan celenanya mas jono perkulatan tambah seru selirih badan neng dijilatin dari bibir turun ke dau bkit neng dan terus kebawah menuju selanggkangan nen..aaahhhggg maaaas…. neng memekik saat lidah jono menemukan itil neng dan mencolok colok liang kawin neng… sampai neng kenlingsatan mencapai puncak yang pertama… mas jono jago ….curang aku kebobolan duluan..neng gengsi rasanya sampai dia nekat membalik tubuh jono kebawah…kuat juga ni perempuan bati jono..nikmatilah mas dendam ku cekatan penis jono di gengam neng dijilati dikocok dan disedot sedot biji penisnya tapi jono hanya menikmati sambil tangan nya meremas bukit kembar neng…sudah 10 menitan batang pelir mas jono di kerjain belum ada tanda2 orgasme… mas kuat banget siiih minum jamu ya .. gak ko nen sengaja pengen lama biar neng puas.. jono membalik tubuhnya hingga posisi 69 sama neng..

memek neng di limat abis dengan kasar membuat neng mau bobol lagi tp di tahan nya demi gengsi..aahhgg… mas .. cepatan mas masukin mas,,, neng mengangkang mempersilahkan jono mehujam memeknya..cepat..mas gak tahan lagiii… digenggamnya penis jono ditarik menuju liang kawinnya… aduuuh sakiit neng.. teriak jono ternyata jembutnya ketarik juga.. buru mas jangan siksa neng seperti ini ,,, jono mengikuti kemauan neng lia ditekan nya pinggul kedepan dengan sabar. neng lia gak sabar ditariknya pinggul jono ke depan selankangan nya hingga peis itu masuk separu..neng lia melirik kebawah sambil meliukkan badan membuat sensasi ternikmat buat jono bagan neng lia didekapnya dengan erat pinggulnya di hentakkan ke depan dengan kasar.. ‘aahhgg…nikmaaaatzzzzt ..mas goyang maaaas. jono lupa akan mengerjain neng dengan caranya sendiri hilang karna merasa penisnya digilas disedoot memex neng lia hingga posisi gak beraturan lagi kadang jono dibawah kadang diatas sambil meliuk liuk mencapai kenikmatan sampai secara berbarengan..
tanpa suara lagi kecuali dengusan nafas dan bunyi cipratan kedua kelamin.. maaas…enak say… tanfa sadar neng memanggil sayang ..teruuuus mas puasiiin aaa…ku…aku ..mau keluar lagi..mas uuuhhh,,nikmaaaat… ya neng tunggu mas …mas juga pengeeeen sampee… rupanya neng lia mencapai orgasme kedua berbarengan mas jono..lama jono diam mendekap neng lia sabil mengecup bibir
makasih ya mas neng belum pernah sepuas ini sama suami……badan mas jono mengendor lepas terguling kesamping…tertidur…pules..
menjelang subuh neng lia membangunkan mas jono..mas subuh mas ..neng mau pulang tar ada yang liat neng tidur disini.. mas jono bangun dengan bermalas ..ya udah.. sambil mendekap neng lia mas jono meraba memex lia… jangan mas semalam belum dicuci bau.. bisik neng lia di telinga mas jono. neng lia bangun memakai pakaian luar tanfa BH dan CD lalu keluar meninggalkan mas jono sendiri dikamar.Jam 10 siang mas jono keluar mau nyari makan siang entah kebetulan apa lagi keberuntungan mas jono ketemu neng lia di warteg…e.. mas jono mau beli makan ya kata neng lia sambil mengedipkan mata..ya neng lapar lagi gak ada yang masakin.. hahaha oya sekalian ni tar mas bayar .. ahh dak usah mas ngerepotin..aja ..gak kok neng sama tetangga harus saling memberi jangan pelit pelit.. ya deh . seusai membayar sayur mereka pulang hampir barengan sengaja mas jono jalan pelan karna ada yang mau disampai kan.. neng tar malam lagi ya.. bisik mas jono. ya kalau suamiku gak pulang ya mas soalnya dah lima hari gak pulang..ya janji ya.. ya mas..
mas jono memberikan no HP ke neng lia untuk mempermudah hubungan.kalau situasinya aman mas jono kerumah neng lia atau sebalik nya …..

Aku di hamili adik iparku

Tok tok tok...Aku mendengar bunyi ketukan pada pintu rumahku yang telah terkunci. Setiap menjelang maghrib aku memang selalu mengunci pintu karena hanya tinggal berdua dengan anakkudi rumah.Suamiku sehari-hari berkerja sebagai sopir angkutan yang pulang hanya seminggu sekali keluar kota
Oh iya, perkenalkan namaku Yanti pada saat kejadian ini umurku sekitar 38 tahun. Walaupun aku sudah menikah sekitar 17 tahun tapi baru punya anak satu sehingga sehari-hari aku praktis hanya berdua di rumahku. Ironisnya aku memutuskan menikah dengan suamiku ini justru karena di jodohkan oleh kedua orang tuaku,maka awal kami menikah belum ada rasa cinta.
Untuk melihat siapa yang datang, aku coba intip melalui tirai ruang tamu. Ternyata yang datang adalah Yanto adik iparku, suami dari adik iparku yang nomor satu. Sebelumnya ibuku memang sudah menelepon bahwa ada barang untukku yang dititipkannya kepada adik iparku ini, sehingga sewaktu-waktu akan diantarkan olehnya ke rumah.Aku segera membuka pintu rumah untuk membuka gembok pintu pagar supaya adik iparku bisa masuk. Saat itu sebenarnya aku sudah mengenakan daster rumah yang cukup longgar dengan tangan terbuka tanpa memakai bra lagi di dalamnya karena memang tidak menyangka akan ada tamu malam ini. Tapi karena aku pikir yang datang adalah adikku iparku sendiri maka aku merasa tidak perlu ganti baju dulu seperti yang biasa aku lakukan kalau ada tamu-tamu lainnya.'Yanto, apa kabar ? ““Maaf pintunya sudah di kunci, kamu tau kan aku hanya tinggal berdua”“Kamu langsung dari tempat kerja ?' Berondongku pada adik iparku sambil tanganku berusaha membuka kunci gembok pintu pagar. 'Iya nih, saya bawa titipan dari ibu buat kakak Jawab adik iparku sambil masuk dan kemudian membantu menutup dan mengunci kembali pintu pagarnya.Aku kemudian mempersilahkannya masuk ke ruang tengah karena tadi aku sedang menonton suatu acara di TV dan tidak ingin ketinggalan kelanjutannya. Pintu ruang tamu di depan tetap aku buka, seperti yang biasa aku lakukan kalau menerima tamu laki-laki. Maklumlah aku tinggal hanya berdua , sehingga aku tidak ingin jadi omongan dan kecurigaan tetangga lainnya kalau kebetulan ada yang melihatnya. Jadi walaupun yang datang adalah adik iparku sendiri, aku tetap menjalankan 'aturanku' itu.'Mau minum apa Yan ? Teh atau kopi ? Jangan menolak ya, kan udah repot-repot datang ke ujung dunia' Aku menawarkan minum sambil tersenyum.

Rumahku memang agak masuk ke gang, sehingga cukup jauh bagi Yanto untuk datang ke rumah dari kantornya yang di tengah kota pada jam pulang kantor yang macet.'Kopi aja deh ...' Jawab Yanto pendek sambil menghempaskan diri duduk di sofa di mana aku sebelumnya duduk menonton TV.
Yanto badannya tinggi besar, sekitar 180 cm dengan berat badan mungkin sekitar 80 Kg, umurnya sekitar 3 tahun lebih tua dariku dan wajah di atas rata-rata. Aku sendiri cukup mungil dengan tinggi kurang dari 160 cm dan berat badan sekitar 40 Kg. Hal lainnya yang kontras adalah, Yanto berkulit coklat dengan bulu-bulu yang lebat di badannya, sedangkan aku berkulit kuning langsat. Berbeda dengan suamiku yang seorang sopir, Yanto adalah seorang pengusaha yang ulet membangun usahanya sendiri mulai dari nol. Walaupun kami jarang bertemu (seringnya hanya di arisan keluarga dan kumpul-kumpul hari raya), tapi Yanto selalu menjadi teman mengobrol yang menyenangkan karena wawasan dan pengalamannya yang sangat luas.
Kami duduk bersebelahan di sofa sambil mengobrol tentang banyak hal dan nonton TV, sekali-sekali aku bangkit dari kursi untuk mengambil kue-kue maupun tambahan minum baik buat aku sendiri maupun buat Yanto. Setiap kali aku menaruh atau mengambil barang di meja, posisiku selalu berdiri menunduk menghadap Yanto karena posisi meja yang cukup rendah.
Sampai pada satu saat ketika sedang menunduk lagi, tanpa sengaja mataku melirik ke arah Yanto dan melihat ekspresi yang aneh dari Yanto, terutama saat memandang ke arah baju bagian atasku. Sehingga secara otomatis akupun ikut melihat ke arah yang dipandangi oleh Yanto itu.

Ya ampun … ternyata selama ini setiap aku menunduk seluruh payudaraku yang polos tanpa bra terpampang dengan jelas menggantung bebas melalui leher dasterku yang memang sangat lebar dan longgar. Payudaraku tidak lah besar, tetapi masih sangat padat dan terawat baik dengan putingnya yang masih kecil berwarna coklat terang. Mungkin karena tidak pernah dipakai menyusui anak. Seketika itu juga aku menjadi merasa salah tingkah, jadi aku coba kembali duduk di sebelah Yanto sambil menunduk dengan muka yang merah padam karena rasa malu yang amat sangat. Belum lagi rasa maluku itu hilang, tiba-tiba Yanto memelukku dari depan sambil mencoba mencium bibirku dengan nafas yang sedikit memburu dan membuatku terdorong ke posisi setengah berbaring di sofa.“Yantooo … Apa yang kamu lakukan ?!” Kataku setengah berteriak dan mencoba mendorong tubuh Yanto yang sudah setengah menindihku.
Yanto sama sekali tidak menjawab, hanya nafasnya yang makin memburu berusaha mencium bibirku terus menerus. Karena aku selalu memalingkan muka setiap kali akan dicium, maka Yanto mengalihkan ciumannya ke telinga dan leher sambil tangannya mulai meremas-remas payudaraku dari luar daster.
“Yanto jangan …!!!” Itu saja yang bisa aku katakan berulang-ulang dengan suara teriakan yang tertahan sambil kedua tanganku berusaha berontak menjauhkannya dari tubuhku.Aku sama sekali tidak berani berteriak keras-keras karena dengan pintu depan yang terbuka justru jadi merasa takut terdengar tetangga dan membuat masalahnya jadi tambah runyam karena melibatkan adik iparku sendiri. Sebaliknya keraguanku itu rupanya membuat Yanto menjadi semakin berani dan mencoba menurunkan bagian atas dasterku supaya bisa meremas payudaraku secara langsung. Tentu saja aku juga melawan dengan sekuat tenaga mencegah tangannya untuk bergerak lebih jauh. Tapi tenaganya ternyata jauh lebih besar sehingga akhirnya
…....“BREEEET …. !” Dasterku robek sampai ke bagian perut sehingga memperlihatkan seluruh bagian atas tubuhku. Saat itu juga aku benar-benar mengalami syok sampai seluruh badanku menjadi lemas dan gemetaran. Akibatnya tanpa kesulitan Yanto kemudian bisa melorotkan dasterku ke arah bawah sekaligus melepaskan celana dalamku. Dalam sekejap saja Yanto telah membuatku benar-benar dalam keadaan telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun lagi yang bisa menutupi tubuhku.
Aku meringkuk tidak berdaya di sofa yang terpikir olehku hanyalah berusaha sebisa mungkin menutupi tubuhku dengan kedua tanganku dan mulai menangis. Melihat aku menangis sikap Yanto berubah menjadi lebih lembut walaupun tetap tidak bekata sepatahpun dan dengan hati-hati dia kemudian membopongku ke kamar tidur. Setelah membaringkanku di tempat tidur, Yanto mulai membuka bajunya satu persatu sambil tetap berdiri menatapku di samping tempat tidur.

Setelah bajunya terlepas semua, Yanto kembali menyingkirkan tanganku yang menutupi payudara dan kemaluanku kemudian menindihku dengan tubuhnya yang tinggi besar. Dengan menggunakan tekanan kedua pahanya, Yanto memaksaku membuka kedua pahaku lebar-lebar. Yanto kembali menciumi bibirku, tapi aku tetap menghindar dengan memalingkan mukaku setiap kali bibirnya datang. Ciumannya dialihkan lagi mulai dari leherku sampai ke payudaraku dan mengulum-ngulum putingnya sedangkan payudara yang lain dia mainkan dengan tangannya. Di bagian bawah, kemaluanku yang terkangkang lebar, otomatis bergesekan dengan perutnya yang ditumbuhi bulu-bulu. Rasa geli yang aneh mulai menyerangku dan jantungku mulai berdegup kencang walaupun aku tetap berusaha mendorong badannya yang tinggi besar itu dengan kedua tanganku.Karena perlawananku sama sekali tidak berhasil akhirnya aku mulai putus asa dan menyerah, badanku mulai terasa lemas kelelahan karena telah berusaha berontak. Kedua tanganku akhirnya kubiarkan tergeletak di samping badanku dengan pasrah dan aku hanya bisa memejamkan mata sambil berurai air mata. Walau pun begitu entah kenapa pikiranku tetap mengikuti setiap tindakan Yanto pada tubuhku, sehingga setiap sentuhan dan ciuman Yanto malah semakin terasa olehku.
Perlakuan Yanto yang jauh lebih lembut dari sebelumnya membuat rasa takut dan kagetku pelan-pelan mulai mereda, berganti dengan rasa geli dan nikmat akibat ciuman-ciuman dan sentuhan-sentuhannya.Setelah puas mengulum-ngulum puting payudaraku, ciuman dan jilatan Yanto mulai mengarah ke bagian bawah tubuhku. Akhirnya mulut Yanto sampai juga ke kemaluanku, terasa lidahnya yang besar dan kasar tapi hangat mencoba membuka belahan kemaluanku yang ditumbuhi bulu-bulu yang selalu kucukur rapi, sedangkan kedua tangannya masih tetap sibuk meremas kedua payudaraku.Tanpa sadar tanganku mulai meremas-remas kain sprei tempat tidur karena mulai tidak tahan dengan gelombang serangan rasa nikmat yang makin besar aku rasakan sampai membuat kedua lututku terasa bergetar. Yanto kemudian menggunakan tangannya untuk membuka bagian luar bibir kemaluanku sehingga lidahnya lebih bebas lagi mejilati bagian dalam kemaluanku. Kontur lidahnya yang kasar seolah-olah menggosok-gosok permukaan dalam vaginaku, mempercepat efek rangsangan yang mulai mempengaruhiku. Aku mulai gelisah karena ada sesuatu yang terasa meledak ledak dari dalam sehingga tanpa terasa aku mulai menggerakkan mukaku ke kiri kanan mengikuti irama jilatan lidah Yanto yang semakin agresif memasuki kemaluanku. Bukan hanya bibir dalam kemaluanku saja yang dijilatinya, tapi klitoriskupun tidak terlewat dimainkan dengan lidahnya. Entah bagaimana lidah Yanto juga kurasakan bisa menerobos ke dalam liang senggamaku yang mulai basah dan merekah.


Setelah puas dengan memainkan lidahnya, Yanto mulai memasukkan satu jari tangannya ke dalam liang senggamaku yang sudah semakin basah sedangkan bibir dan lidahnya mulai menghisap-hisap klitorisku. Tanpa malu-malu lagi aku mulai bereaksi dengan mengangkat pantatku setiap kali jari Yanto menusuk masuk ke dalam liang senggama. Satu jari … dua jari … dan akhirnya tiga jari Yanto yang meliuk-liuk di dalam liang senggamaku membuatku melambung ke awang-awang. Jari-jari Yanto bukan hanya menusuk, tapi juga menyentuh, menggesek dan menekan bagian dalam liang senggamaku yang sangat sensitif menimbulkan sensasi nikmat yang hebat. 'AAAAAAAAAHHHHHhhhhhh…..' Tanpa sadar aku mengeluarkan lenguhan yang cukup kencang saat aku mencapai orgasmeku yang pertama.
Kenikmatan orgasme telah membuat aku lupa bahwa saat ini aku sedang diperkosa oleh adik iparku sendiri. Bahkan tanpa sadar aku memegang kepala Yanto yang sedang mengisap klitorisku dan menekannya setiap kali gelombang orgasmeku datang, seakan-akan memberi isyarat supaya Yanto jangan menghentikan aktivitasnya yang mendatangkan gelombang rasa nikmat yang sedang kurasakan sekarang.
Aku sangat jarang mengalami orgasme kalau bersetubuh dengan suamiku sendiri, mungkin hal inilah yang membuatku cepat lupa diri saat Yanto berhasil memancing orgasmeku bahkan sebelum menyetubuhiku.Sesaat kesadaranku benar-benar hilang, seluruh pikiranku dan perasaanku hanya dipenuhi oleh rasa nikmat dari hasil cumbuan paksa adik iparku sendiri. Samar-samar aku melihat Yanto sudah kembali berada di atas tubuhku, kedua kakiku direntangkannya lebar-lebar dan sedang bersiap-siap akan memasukkan penisnya ke dalam kemaluanku.
Perlahan-lahan aku merasakan sebuah benda yang besar dan lunak mulai memasuki liang senggamaku. Seketika aku menjadi tersadar dan secara refleks kuulurkan tanganku memegang pangkal batang penisnya yang masih tersisa di luar untuk menahannya masuk lebih jauh.“Yyyanto a..a..aku i..ini masih ka..kakak kamu …” Kataku dengan tersendat karena menahan gejolak aneh yang kembali muncul saat merasakan kehangatan penisnya yang sudah setengah masuk di dalam liang senggamaku. “Kita bukan saudara kandung kak, jadi apa yang kita lakukan bukanlah larangan” jawab Yanto dengan pelan tapi terdengar seperti mencoba meyakinkanku.

Entah mengapa jawaban Yanto tersebut terdengar olehku seperti jawaban yang melegakan buatku saat itu dan membuatku melepaskan pegangan tanganku dari pangkal penisnya. Tapi rupanya tindakanku tadi menyebabkan Yanto menunggu reaksiku karena walaupun penisnya sudah tidak kupegang lagi dia tidak melanjutkan penetrasinya. Walaupun penis Yanto baru masuk setengahnya tetapi sudah terlanjur membakar gairah berahiku yang baru saja mengalami orgasme. Sehingga tanpa sadar aku memandang Yanto dengan tatapan memohon untuk segera menyetubuhiku karena tentu saja saat itu tidak mungkin aku memintanya secara terang-terangan. Selain itu dengan tanpa disadari otot-otot liang senggamaku pun mulai berkontraksi ‘meremas-remas’ penis Yanto. Yanto rupanya bisa menangkap isyaratku itu, penisnya dengan lembut dia teruskan masuk memenuhi liang senggamaku yang masih sempit tapi sudah mulai basah akibat cairan orgasmeku yang tadi. Ada sedikit rasa sakit karena mungkin belum biasa dengan penisnya Yanto sehingga membuatku sedikit meringis menahan sakit tapi rasa nikmat yang lebih besar membuatnya menjadi tidak terlalu terasa.
Setelah seluruh penisnya masuk, Yanto tidak langsung memompa tapi membiarkan dinding-dinding kemaluanku berkontraksi menyesuaikan diri dengan ukuran benda asing yang baru dikenalnya ini. Ujung penis Yanto yang langsung bisa mencapai mulut rahimku menambah tinggi sensasi nikmat yang segera aku rasakan. Sebelum sensasi itu habis, Yanto mulai menggerakkan pantatnya naik turun dengan sangat perlahan sehingga aku hampir bisa merasakan gesekan dari setiap tonjolan pada penisnya yang menghasilkan sensasi kenikmatan yang berbeda-beda pada pergerakannya di dalam liang senggamaku. Belakangan aku tahu bahwa penis Yanto saat ereksi dipenuhi dengan tonjolan urat-urat pembuluh darah yang membentuk seperti akar-akar pohon besar.Aku mulai merasakan cairan kemaluanku makin banyak keluar tanpa aku bisa tahan lagi. Tanganku yang tadinya hanya meremas-remas seprei sekarang aku pindahkan memeluk pinggang Yanto sedangkan kedua kakiku menjepit pinggulnya. Aku juga mulai menyambut ciuman-ciuman Yanto di bibirku walaupun masih sangat canggung dengan permainan lidahnya di dalam mulutku, maklum lah selama ini suamiku hanya mencium bibirku tanpa ada permainan lidah.Tidak sampai 5 menit kemudian aku sudah mulai mencapai orgasmeku yang kedua.

Kedua tanganku secara refleks memegang kedua belahan pantat Yanto yang sedang perlahan memompa dan menekannya keras-keras untuk memastikan orgasmeku tidak terputus karena perubahan posisi penis di dalam liang senggamaku. Kedua kakiku kemudian aku silangkan untuk membantu mengunci paha dan pinggulnya. Yanto rupanya mengerti aku kembali mendapat orgasme sehingga dia juga menekan penisnya lebih dalam lagi sampai beradu dengan mulut rahimku untuk menjaga puncak orgasmeku.
Setelah orgasme yang kedua ini aku kembali merasa lemas, sehingga aku biarkan saja saat Yanto mulai merubah posisi kakiku dan juga tubuhnya. Yanto mengambil posisi 1/2 berjongkok sedangkan kakiku dia naikkan ke atas bahunya sehingga lututku tertekuk hampir menyentuh payudaraku. Dalam posisi ini aku jadi bisa melihat kemaluanku sendiri dengan penis yang tertancap ke dalam liang senggamaku.
Yanto mulai mengayunkan pantatnya lagi, walaupun masih pelan tetapi karena dalam posisi jongkok ayunannya menjadi terasa lebih panjang, cepat dan keras. Setiap kali penisnya terayun masuk aku merasakannya seolah-olah penis itu dapat menghujam menembus rahimku sampai keulu hati. Pelan pelan tapi pasti hasrat berahiku segera bangkit kembali dan aku mulai berani mengeluarkan suara lenguhan kenikmatan walaupun masih pelan. Melihat hal itu Yanto mulai memompa dengan lebih cepat sampai membuat seluruh badanku terguncang-guncang dengan kerasnya.“CROK…CROK… CROK … CROK … CROK …” terdengar bunyi becek yang keras akibat cairan kemaluanku beradu dengan pangkal penisnya saat dipompa masuk.
Dari sudut mataku aku melihat cairan dari kemaluan itu sampai berbuih-buih membasahi bulu-bulu kemaluanku, perutku serta bulu-bulu penis dan perut Yanto bagian bawah. Kali ini kenikmatan yang aku rasakan sedikit bercampur sensasi rasa ngilu membuat aku mulai mencakar-cakar punggung Yanto setiap kali dia melakukan ayunan yang lebih dalam.
Keringatku mulai bercucuran dengan derasnya demikian juga keringat Yanto mulai menetes ke atas tubuhku, malah lubang pusarku berubah menjadi danau kecil penampungan keringat kami berdua. Yanto mulai menurunkan kecepatan pompaannya dan merubahnya menjadi ayunan pelan yang panjang sehingga setiap kali penisnya masuk ke dalam badanku rasanya ikut terangkat dan payudaraku terguncang-guncang.“OOOOOOOOOOOOHHHHHHHHhhhhhhhh ….” Akhirnya aku tidak tahan lagi untuk mengeluarkan lenguhan panjang yang keras saat mendapat orgasmeku yang ketiga sambil mencakar pantatnya untuk melampiaskan kenikmatan luar biasa yang aku rasakan. Yanto membiarkan aku menikmati orgasmeku dengan memutar-mutar penisnya di dalam liang senggamaku yang sudah sangat longgar karena aku sudah begitu lemasnya sehingga otot-otot kemaluanku sampai tidak sanggup lagi untuk mengimbangi serangan penisnya.
Pelan-pelan Yanto menurunkan kedua kakiku yang berada di atas bahunya dan tanpa mencabut penisnya dia merapatkan posisi kedua kakiku sehingga sekarang kedua kaki Yanto justru ada di sebelah luar menjepit kakiku. Posisi liang senggamaku otomatis tertarik ke atas mengikuti posisi penisnya yang sekarang menjadi lebih vertikal. Rupanya Yanto sudah merasakan kemaluanku menjadi longgar sehingga mengurangi kenikmatan gesekan pada penisnya tapi dia mengerti bahwa aku sudah sangat lemas akibat tiga kali orgasme tadi. Dengan posisi ini otomatis kemaluanku dapat kembali menjepit penisnya karena dibantu otot paha dan otot pinggulku tanpa aku harus menggunakan otot-otot kemaluanku yang sudah kelelahan.

Seluruh badan Yanto sekarang menempel langsung pada bagian atas tubuhku sehingga aku bisa mencium langsung bau badannya dan keringatnya yang menimbulkan sensasi tersendiri buatku. Setelah kejadian ini aku menjadi sering mencium-cium ketiaknya saat kami berdua untuk mengingatkan aku pada pengalaman luar biasa hari ini.Sambil menciumi telinga dan leherku, Yanto mulai memompa penisnya lagi dengan menggerakan pantatnya perlahan. Gerakan penis yang naik turun secara vertikal membuat aku merasakan seolah-olah penisnya Yanto bisa menghujam menembus sampai ke luar lubang anusku. Sedangkan pada saat Yanto menarik penisnya aku merasakan seluruh bibir labia minora-ku ikut tercerabut ke atas, sungguh sensasi rasa nikmat yang tidak terkira. Selain itu Yanto kadang-kadang sengaja menggesek-gesekkan payudaraku yang sudah sangat basah oleh keringat dengan dadanya yang bidang.
Tiba-tiba aku merasakan badan Yanto mulai mengejang beberapa kali dan penisnya juga mulai terasa berdenyut-denyut dengan keras di dalam liang senggamaku.“EEERRR…se..sebentar lagi ss..saya sudah mau keluar” ujarnya“K.kamu mau saya keluarkan di dalam atau di luar ?” lanjutnya dengan nafas yang mulai memburu “Di ..di… di dalam saja Yan” aku ingin hamil dari sperma kamu ,sahutku tersendat sendat tanpa pikir panjang lagi karena aku juga mulai merasakan gelombang orgasmeku yang ke empat kali akan datang, mungkin karena terpancing oleh rangsangan dari gelombang orgasmenya Yanto.
Untuk sesaat ada rasa takut akan hamil akibat hubungan ini sempat terlintas di benakku, tapi perasaan ingin mendapatkan kenikmatan persetubuhan yang lengkap dengan Yanto mengubur perasaan takut itu dengan cepat. Apalagi statusku yang sudah punya suami sudah tentu kalau tiba-tiba hamil bukan sesuatu yang aneh bagi orang lain.

Yanto mulai mempercepat gerakan penisnya dan mengangkat bagian atas badannya yang tadinya menempel pada tubuhku dengan bertumpu pada kedua tangannya. Sedangkan kedua lutut kakinya agak sedikit ditekuk untuk mempermudah gerakan penisnya. Gerakan penisnya makin cepat tapi mulai tidak teratur, tubuhnya juga mulai bergetar dengan kencang sedangkan aku sendiri sudah mulai dilanda gelombang awal orgasmeku yang ke empat.Akhirnya tubuh Yanto mengejang dengan keras dan menancapkan penisnya dalam-dalam sambil berdenyut-denyut dengan liarnya.'ARRRRRRRGHHHHHHHHH…' Yanto berseru tertahan. Aku merasakan adanya semprotan yang keras dan hangat dalam liang senggamaku; sekali, dua kali, tiga kali semprotan kuat yang diikuti belasan kali semprotan kecil sampai akhirnya berhenti setelah Yanto ambruk di atas tubuhku.'YANTOOOOOO....OOOHHHHHHhhh' Aku ikut berteriak merasakan puncak orgasmeku sendiri yang datang bersamaan dengan ejakulasinya Yanto. Penisnya yang masih keras kadang-kadang berdenyut sendiri di dalam liang senggamaku menimbulkan rasa geli dan membuatku senyum-senyum kecil merasakannya sambil memeluk Yanto yang kelelahan diatas tubuhku.


Yanto kemudian mencium bibirku dengan lembut, kemudian sambil tersenyum dia menatapku dan berkata :“Terima kasih kak, semoga kamu mau memaafkan saya …”“Kamu nakal sekali sama kakakmu sendiri …” jawabku pendek dengan nada manja sambil membalas senyumnya. Tanpa terasa aku mengeluarkan air mata lagi, tapi kali ini bukan air mata ketakutan tapi justru air mata kenikmatan yang bercampur rasa sesal. Entah mengapa, aku jadi lupa bahwa persetubuhan ini sebenarnya diawali dari perkosaan oleh adik iparku sendiri. Kenikmatan duniawi yang aku rasakan sekarang belum pernah aku dapatkan dari 4 tahun pernikahan dengan suamiku sendiri. Rasa kagum akan figur Yanto yang sangat berbeda dengan suamiku sendiri rupanya membuat aku sudah punya benih-benih simpati terhadap adik iparku yang pada akhirnya melancarkan proses “perkosaan” kali ini.“AAAAAAAAAAAAAHHHH ….” Aku kembali melenguh lagi saat Yanto menarik penisnya dari kemaluanku dengan perlahan dan kemudian berbaring kelelahan di sebelahku.

Yanto kemudian menggerakan tangannya melingkari pundakku, aku menyambutnya dengan merapatkan badanku dan membenamkan kepalaku ke dalam dadanya. Sehingga tubuh telanjang kami kembali berpelukan dengat eratnya dan bisa saling mendengar denyut jantung masing-masing yang masih berdegup kencang. Beberapa saat kemudian aku paksakan bangun dan melihat seprai tempat tidurku basah oleh keringat kami berdua, malah pada bagian dekat kemaluanku seperti terjadi genangan air yang merupakan campuran dari cairan kemaluanku dan juga sebagian sperma Yanto yang keluar lagi. Aku lihat labia minora kemaluanku seperti mengelembung kemerahan sehingga lobang kemaluanku masih menganga lebar dengan lelehan sperma di bibirnya. Aku segera mengambil daster lain yang tergantung di kamarku terus membersihkan kemaluanku di kamar mandi sambil membawa handuk untuk Yanto yang masih bersimbah keringat di tempat tidur. Kemudian aku menutup dan mengunci pintu depan yang dibiarkan terbuka selama kejadian ini dan hati kecilku malah merasa bersyukur aku tidak berteriak keras saat Yanto memulai aksinya.
Sebelum Yanto pulang kami sempat bersetubuh lagi, tentu saja kali ini aku tidak memberikan penolakan seperti awal persetubuhan perdana kami. Yanto ternyata orangnya sangat telaten, sambil menyetubuhiku dia kadang menanyakan di mana saja titik-titik kenikmatanku yang selama ini aku sendiri tidak mengerti dan langsung dipraktekkan.
Sejak saat itu Yanto menjadi sering mengunjungiku atau mengajakku dalam perjalanan bisnisnya. Hubungan kami hampir seperti pengantin baru, setiap ronde kami melakukannya minimal dua kali dan bila sedang menginap bersama bisa sampai empat kali dalam sehari. Rupanya aku hamil lagi karena Yanto telah berusaha “menyiramiku” dengan spermanya bertubi-tubi di masa suburku karena sangat ingin punya anak dariku padahal dari istrinya yang juga adikku dia mudah sekali mendapatkan anak.

Dua tahun setelah “diperkosa” Yanto, aku menuntut cerai kepada suamiku atas kemauanku sendiri walaupun tadinya aku sempat berpikir untuk mempertahankannya kalau Yanto berhasil menghamiliku. Dan ternyata benar beberapa bulan kemudian aku hamil berkat hubungan gelapku dengan adik iparku,aku senang karena yang ku impikan jadi kenyataan,dan setelah anak itu lahir,berselang dua tahun kemudianYanto memaksa untuk menikahiku sebagai istri keduanya, tentu saja tanpa sepengetahuan keluarga kami. Beberapa teman dekat kami yang sengaja diminta datang sebagai saksi pernikahan, awalnya merasa sangat kaget tapi akhirnya berusaha bisa menerimanya.Hubunganku dengan adik iparku ini berlangsung terus sampai sekarang dan aku memang telah memilih menjadi istri dari adik iparku sendiri.aku sangat bahagia karena bias terlaksana untuk hidup bersama dengan adik iparku sendiri.