BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

Istriku menikmati treesome itu



“ Papa sih! Diajak naik pesawat aja ngga mau!” Omelnya sembari menciutkan wajahnya yang cantik.
“ Sorry Say, aku hanya berpikir eman eman mesti membuang buang duit buatbeli tiket pesawat. Juga mesti sewa mobil untuk tour, khan uangnya bisa kita pake abis abisan buat muasin liburan kita?” Jawabku mencoba menetralisir.
Ia mengehela napas panjang. Terasa sekali atmosfir kekesalan dan kejenuhannya.
Kemudian ia meraih tas tangannya yang diletakkan di jok belakang yang kosong. Ia mengeluarkan sebungkus rokok LA light menthol kegemarannya. Ia kuakkan sedikit jendela mobil sekedar cukup membuang asap rokoknya.
“ Papa nanti mesti carikan pemijat nih!” ujarnya ketus dengan muka yang masih ditekuk.
“ Ya,ya” jawabku sembari melempar sebuah senyum mesra padanya.
Anna tidak menggubris malahan ia memalingkan wajahnya kearah kiri. Ia lebih memilih melayangkan pandangannya pada panorama senja yang kami lalui. Juga pura pura kecil yang berjajar disepanjang perjalanan itu. Tepat jam tujuh waktu setempat, kami masuk ko ta Denpasar. Langsung kugiring Teriosku kesebuah hotel yang telah kupesan lewat tele phone dikawasan Legian. Hotel berbintang tiga yang berdampingan langsung dengan pantai.
Sesampai dikamar, nuansa romantis pulau Bali sekonyong konyong menyergap sukmaku dan membangkitkan gairah untuk bercinta. Kulihat istriku sudah menanggalkan kaos you can see dan hotpansnya dan seperti akan menggantinya dengan sebuah gaun tidur. Ia berdiri membelakangi hanya berpenutup tubuh sebuah celana dalam krem berenda. Diusianya yang ketigapuluhtujuh ia masih memiliki bentuk tubuh yang sangat indah dengan tonjolan pantat yang berisi. Libidoku semakin naik keubun ubun saat menatapnya lebih lama sehingga tanpa bisa kutahan lebih lama kudekati dirinya mencoba memeluknya dari arah belakang.Kutempelkan bibirku pada tengkuknya sebagai pembuka ajakanku untuk bercinta. Tetapi Anna berusaha berkelit dan memaksakan diri memasang daster pada tubuhnya. Kucoba menahan tangannya sambil meneruskan ciuman ciumanku pada bagian bawah cuping telinganya sebagai acara pembuka yang biasa ia sukai, namun saat itu ia malahan bereaksi sebaliknya. Ia malahan berusaha berkelit.
“ Papa aku mau mandi dulu!” protesnya seraya memutar badannya mengahadap kearahku.
“ Ayolah Sayang! Aku sudah kebelet banget nih! “ rajukku sedikit memaksa.
Istriku berusaha melepaskan diri lalu dengan cuwek bebek ia ngeloyor kekamar mandi meninggalkanku begitu saja.
“ Tadi Papa sudah janji nyarikan pemijat khan?” tagihnya.
Belum sempat aku menjawab ia sudah menyambung sebelum ia tutup pintu kamar mandi, “ selesai mandi aku mau pemijatnya sudah siap, Pa!”.
“ Ya,ya” Jawabku sedikit kesal juga karena ajakanku tidak diturutinya.
Kemudian kulangkahkan kaki menuju lobby hotel mencari info pemijat yang bisa aku sewa. Seorang receptionist perempuan menyambutku dengan sangat bersahabat.Dengan sangat ramah dan sopan ia menawarkan bantuan. Kujawab kalau aku lagi cari pemijat yang profesional untuk istriku.Perempuan itu menyodorkan sebuah album photo dan mempersilahkan aku untuk memilihnya.Kulihat album itu memuat belasan foto lelaki muda berpostur atletis. Aku sempat ragu lalu kusodorkan kembali pada gadis itu.
“ Jangan ragu pak! Cowoq cowoq pemijat kami dijamin professional! Pasti istri bapak akan puas” Ujarnya berusaha meyakinkanku.
“ Loh puas? Maksudnya?” gumamku penuh ketidakmengertian.
“ Belum pernah menyewa messureboy plus,kayak begini Pak?” sambung gadis itu dengan pandangan mata yang genit.
Aku menjawabnya dengan sebuah gelengan kepala.
“ Kalau gitu tidak ada salahnya mencoba pengalaman yang lebih mendebarkan, mengesankan dan tentunya menggairahkan, Pak! Jadikan ini sebuah kejutan buat istri bapak! Dijamin istri bapak akan senang.” Perempuan itu tiada henti memaksakan tawarannya.
“ Cowoq cowoq kami dijamin “bersih” Pak! Jangan kuatir” imbuhnya.
Aku jadi teringat kata kata istriku beberapa minggu saat kami nonton bokep.
“ Gimana rasanya di masukin penis sepanjang itu ya Pa?”
“ Mestinya enak, Ma! Pingin nih?” godaku
“ kalau diijinin” Jawabnya sangat lirih dan ragu ragu.
Ketika kucoba shrare dengan beberapa temen dikantor, mereka pada menganjurkan mencoba soft swing dengan menyewa jasa pemijat pasutri, kebanyakan mereka sudah punya pengalaman dan istri istri mereka jadi tambah bergairah katanya. Kala itu advise mereka kuanggap keterlaluan masa aku sebagai suami bisa merelakan istriku ditiduri lelaki lain?. Namun membayangkan sebuah pengalaman baru membuat pendirianku goyah juga akhirnya. Kuterima tawaran receptionist lady itu hitung hitung sebagai variasi demi membahagiakan istri sendiri sekaligus untuk membutikan omongan temen temen.Kutinggalkan lobby setelah kupilih seorang lelaki yang kuanggap memenuhi selera istri ku tercinta. Lelaki ganteng type bule dan berperawakan tinggi besar.
Ketika sampai dikamar kulihat istriku sudah selesai mandi dan sedang merias wajah didepan kaca rias, dengan hanya melilitkan sebuah handuk ditubuhnya yang sintal.Ia spontan menanyakan apa aku sudah dapat pemijatnya.Kujawab sudah
“ Papa milihin yang pijatannya enak khan? Tidak kasar.tapi kuat?”
“ Pasti!Yang lembut mainnya tapi kuat sodokannya,khan? aku paham koq seleramu, Mam! Pasti deh kamu puas”
“ Puas? Maksud Papa?” tanyanya sambil memelototkan mata tampak bingung.
“ Maksudku jadi lega gitu loh. Ma” kucoba memperhalus.
Kunyalakan tivi lalu memilih beberapa chanel yang ada sambilngobrol santai di sofa. Sekitar lima menit kemudian, terdengar pintu diketuk. Akupun bangkit. Seorang lelaki muda bertubuh tegap dengan tinggi sekitar seratus delapanpuluhan centi telah berdiri disana. Ia tersenyum sangat ramah dan sangat bersahabat. Wajah dan postur tubuhnya tidak berebeda jauh dengan fotonya tadi.
“ Malam Oom! Saya Nicko… Massuerboy yang Oom pesan tadi” sapanya sopan.
“ Oh! Malam! Yuk Masuk!”
Lelaki itupun dengan sangat sopan melangkah masuk. Ia melayangkan pandangannya kearah istriku sembari melemparkan senyum.
“ Ini Nicko, Mam! Pemijat yang Papa pesan” Kataku memperkenalkan setelah kami bergabung. Keduanya bersalaman dan Nicko mencium tangan istriku dengan sangat mesra.
“ Senang sekali bisa bertemu bidadari sesexy dan secantik Anda” katanya mencoba menebar rayuan maut.
Istriku tersipu malu sekaligus bangga mendengar pujian dari lelaki ganteng yang belum dikenalnya. Wajah cantiknya merona merah. Ia melirik kearahku dengan tatapan bingung, seakan meminta penjelasan arti semua ini.
“ Malam ini kita coba variasi yang lain ya, Mam?” sahutku sembari mengerling penuh arti. Istriku hanya bisa memandangiku dengan bengong.
“ Bagaimana Tante cantik? Apa bisa kita mulai pemijatan sekarang?” usul Nicko menawarkan diri.
“ Ayolah Mam! Nikmati aja!” ujarku menyemangati sambil menarik tangannya lalu membimbingnya keranjang.
Istriku akhirnya mau merebahkan diri dan menelungkup diranjang dengan berbalut sebuah handuk mandi. Ia terus menatapku dengan tatapan yang sama. Kubelai belai rambutnya sambil mengatakan,” it’s okey Dear! Let it be!”. Sampai ia mulai terlihat rilex.
Nicko lebih dahulu menuangkan minyak khusus ditelapak tangannya lalu ia oleskan pada kedua tungkai kaki Istriku. Setelah terlumasi dengan sempurna Nicko mulai memijit diawali dari telapak kaki. Dari olah tangannya, terlihat pemuda itu benar benar profesional. Kutanyakan bagaimana pijatan Nicko, “sangat enak” jawab istriku.
Tangan lelaki itu kini digeserkan semakin naik. Menjelajahi betis dan paha istriku yang mulus terawat.Sedang asyik asyiknya menonton, ponselku yang kuletakkan diatas meja rias menyalak. Mengagetkan dan sangat mengganggu. Dari big boss ternyata. Sialan bener! Masak dia tega bener menggaggu saat liburan seperti ini, omelku.
“ Sorry! Terpaksa gua telephone elu! proporsal pengajuan proyek “ Mega Dip” ( Maksudnya proyek pembangunan apartemen mewah di jalan Diponegoro )nya apa udah elu e mail ?”
“ Sudah pak! Sejak kamis lalu” Jawabku seraya melangkah keluar menuju ke teras balkon agar tidak mengganggu istriku.
Lebih dari seperempat jam kuhabiskan waktu berdikusi dengan big boss sampai beliau puas dengan keteranganku karena proyek yang sedang kami tangani saat itu memang bernilai sangat besar. Ketika aku kembali masuk kekamar, aku sempat merinding juga mendapati tubuh istriku yang telah dalam keadaan telanjang bulat dalam posisi telungkup sedang diurut urut tangan lelaki itu dibagian pundak dan punggungnya. Handuk yang tadi dililitkan ditubuhnya kini tampak tergolek begitu saja dikarpet seperti habis dilemparkan. Sementara itu pemuda itupun telah melepas pakaiannya dan hanya menyisakan celana dalamnya saja. Lelaki itu kelihatan sangat terangsang menyaksikan kemolekan tubuh telanjang istriku yang sedang dipijitnya. Otot diselakangannya tampak menonjol dari balik celana dalamnya yang ketat dalam kondisi yang sudah sangat tegang. WOW! Sangat panjang barangkali delapanbelas sampai duapuluhan centi.
Kudengar istriku mulai mendesah pelan ketika tangan Nicko mendarat pada bongkahan pantatnya. Tangan itu terus meremas remas dengan tehnik tertentu yang kelihatan sangat nyaman rasanya. Sesekali ia sengaja memplesetkan tangannya kebawah hingga menyentuh bibir kemaluan istriku. Berulang ulang itu dilakukannya sampai istriku harus mengangkat angkat pinggulnya saking geregetan. Nicko benar benar pria yang ahli menstimulasi birahi wanita. Terdengar berulang ulang erangan nikmat Istriku sembari membenamkan muka dalam dalam pada bantal.
Suatu saat Nicko memintanya berbalik. Istriku menurut saja dan tidak mempedulikan ke hadiranku lagi. Dirinya seperti terhipnotis dan menjadi begitu tunduk dibawah kekuasan lelaki itu.Ia terlentang dengan sangat pasrah. Nampakter seperti sedang menunggu pemuda itu meningkatkan level kenikmatan yang diberikanya. Nicko mendaratkan telapak tangannya di seputar payudara istriku yang montok dan masih kencang. “ Buahdada Tante sangat menggemaskan” Rayu Nicko seraya memainkan jari jari ajaibnya.
Istriku mengulas senyum. Senyum penuh kebanggan saat mendengar pujian itu. Ia picingkan mata ketika telapak tangan Nicko mulai merayap dan meratakan lotion kebuahdadanya yang membusung dan putingnya yang mulai mengeras.Sepasang bukit kembar itu terlihat menjadi semakin merangsang!.Jari jari Nicko terus menari naik turun dan memutar mutar laksana pemain iceketting yang tengah meluncur luncur diatas hamparan es yang licin. Pemuda itu benar benar ahli dan sangat menguasai.Istriku memejam kan mata, mendongakkan kepala, dan mengangakan mulutnya. Ia sangat menikmati setiap sentuhan Nicko.Kini tangan lelaki itu bergerak turun melintas diperut lalu bulu bulu lebat didaerah segitiga dan daerah lipatan paha. Istriku semakin kelonjotan didera birahi yang dahsyat. Ia menggerinjalkan badannya sembari melenguh nikmat setiap kali jari nakal Nicko meraba bibir vaginanya.
Berkecamuk dalam diriku antara perasaan cemburu dan nafsu. Disuatu saat aku ingin menghentikannya namun disaat lain aku lebih suka menonton. Namun setiap kali kulihat ekspresi kenikmatan istriku, rasa cemburu dan tidak nyaman itu berangsur berubah. Aku sebagai suami merasa bisa memberinya kebahagian yang sangat istimewa. Apalagi saat mendengar setiap desahan erotisnya yang sungguh merangsang kelelakianku membuat aku lebih memilih ikut menikmatinya.
Suatu saat saking tidak tahan lagi oleh dorongan nafsu sexual dalam dirinya,istriku nekad menjulurkan tangan meraih kepala Nicko lalu ditariknya kebawah menuju selakangannya yang telah dibuka lebar lebar.
“ Sekarang cumbuin aku, Nickk!” pintanya dengan suara yang gemetaran menahan gairah yang siap meledak kapanpun.
Liang vaginanya terlihat sangat basah dipenuhi lendir asmara. Bibir vaginanya telah merekah bak kuncup bunga yang sedang mekar. Nicko langsung menjawab undangan cinta Istriku.Ia benamkan muka diselakangannya. Mengendus enduskan sejenak ujung hidung mancungnya pada bulu bulu kemaluan istriku yang dibiarkan tumbuh lebat. Nicko menjulurkan lidah kemudian mulai melumat liang berlendir itu. Istriku menggelinjang gelinjang bak cacing kepanasan disertai desahan desahan yang membangkitkan nafsu. Ia benar benar sedang mabuk birahi.Kuputuskan untuk ikut bergabung dengan menghampirinya.Kubenamkan wajah pada belahan buahdadanya yang membusung. Kuciumi dan kujilati dengan penuh nafsu.
“ Nick.Oh! Nick! Masuki aku sekarangg!” seru Istriku.
Nicko langsung bereaksi. Ia tarik lepas celana dalamnya mengeluarkan magnum laras panjangnya lalu mengarahkan keliang syahwat Istriku yang sudah menunggu untuk dimasukinya. Ia dorong hingga terbenam seluruhnya, “ BLESH!”.Istriku terbelalak nikmat
Nicko mulai dengan tusukan tusukan yang perlahan tapi dalam.terus menerus menyodok tonjolan G spotnya dalam irama yang tetap. Aku masih mengulum dan menghisapi puttingsusunya. Sesekali kugigit gigit lembut. Serangan kami berdua benar benar efektif. Istriku tampak semakin tergiring mendekati puncak tertingginya. Mendadak Nicko mempercepat dan memperkuat sodokannya. Istriku menggelinjang gelinjang histeris hingga kedua buahdadanya ikut terpental pental naik turun.
Sampai akhirnya,Istriku menjerit panjang ketika mencapai klimaks.
Setelah mereda Nicko mencoba memanaskan kembali gairah Istirku dengan menjilati vaginanya Sementara itu aku sudah sedemikianterangsang. Kubuka celana lalu kusodorkan batang kemaluanku yang sudah sangat tegang kemulut Istirku.Ia menyambutnya dengan sangat bergairah lebih dari biasanya. Ia jilati seluruhnya dengan sangat mesra. Kemudian ia mulai masukkan kedalam mulutnya. Kupejamkan mataku ketika ia mulai mengeluar masukkan sambil menyedot dengan kuat.
Gairah Istirku telah menyala kembali. Ia meminta Nicko menyetubuhinya lagi sementara mulutnya masih mengulum batang kemaluan ku.Nicko langsung menyerbu dengan sodokan sodokan yang kuat dan cepat. Saking semangatnya hingga kantung zakarnya menepuk nepuk selakangan Istriku dan menimbulkan bunyi yang cukup keras: “ Plok! PLok! Plok!”.
Selang beberapa menit tubuh Istriku terasa mengejang. Perutnya tampak bergetar hebat. Dan lewat sebuah pekikan panjang ia sambut klimaks keduanya. Matanya terbeliak beliak seperti sedang tersengat berjuta juta volt kenikmatan.
Sejenak kemudian ketegangannya mereda. Nicko turun dari tubuh Istriku penisnya masih tampak menegang dan belum ejakulasi. Ia memberiku giliran untuk menyetubuhi Istriku yang cantik. Kurengkuh tubuhnya lalu kutelentangkan ditepi ranjang. Kurentangkan kedua kakinya lebar lebar hingga tampak liang syahwatnya yang melongo sehabis dijejali kemaluan Nicko.Sisa sisa lendir orgasmenya yang berwara putih kental meleleh di bawah celah itu. Persis seperti setangkup burger bermayonness. Pemandangan itu membangkitkan rasa lapar birahiku. Dengan gemas kulesakkan batang kemaluanku kedalam liang kenikmatannya,Kemudian kukayuh pinggul maju mundur dengan kuat dan tempo yang cepat.
Sementara itu Nicko telah menempatkan dirinya disamping Istriku dan menyodorkan batang kemaluannya.Istriku meraup dengan sepontan dan menyambutnya dengan jilatan jilatan yang rakus. Nicko mengulurkan tangannya kearah selakangan Istirku. Ia gunakan jari tengahnya untuk menggesek kelentit Istriku sementara aku menggejot liangnya penuh nafsu.Istriku melengkungkan punggungnya penuh rasa nikmat. Berulang ulang ia mengerang memintaku agar memperkuat tusukanku dan meminta Nicko mempercepat gosokannya.Istriku mengejankan tubuhnya disertai jeritan penuh kepuasan. Dinding dinding dalam vaginanya terasa mencengkeram kuat kuat batang kemaluanku!. Beberapa detik,sampai lendir orgasmenya memancar keluar dan membasahi seluruh batang kemaluan ku.
Kami berganti posisi lagi. Aku duduk ditepi ranjang sementara istriku membungkuk tepat di depanku dan menggenggam erat batang kemaluanku. Ia menjilat, mengulum, menghisap dan menggosoknya dengan cepat. Nicko menghampiri pinggul istriku yang dalam posisimenungging menghadap kearahnya. Matanya melotot menatap bongkahan indah vagina yang menyembul tepat dibawah belahan pantat sembari tak henti hentinya memuji muji keindahannya.Ia merendahkan tubuhnya lalu melumat vagina Istriku dari belakang.
Setelah memastikan segalanya siap,Nicko kembali memasuki vagina Istri ku dari arah belakang. Ia membombardir dengan tusukan tusukan yang kuat dan sangat cepat. Kuselipkan tangan pada selakangan Istriku menggelitik kelentitnya.Anna memeluk pinggangku dengan kuat sambil membenamkan mukanya diselakanganku setiap kali Nicko menghujamkan sedalam mungkin penis panjangnya.Batang kemaluanku yang ada dalam kuluman mulut istriku terperosok lebih dalam hingga menyentuh pangkal lidahnya setiap kali Nicko mendorong kuat kedepan.
Dan suatu kali kembali Anna mengejang!. Sedangkan Nicko masih terus menyerbunya dengan ganas. Anna menjerit sejadi jadinya sambil mengangkat pinggulnya saat dirinya dilecut orgasme yang keempat.Hampir bersamaan terdengar lenguhan keras Nicko. Ia hujam kan penisnya sedalam mungkin menjelang ejakulasi. Selanjutnya dengan sangat cepat ia cabut, menggenggamnya lalu memuntahkan spermanya pada celah pantat Istriku sambil menggeram bak seekor gorilla jantan.
Anna dengan sangat lahap kembali mengulum batang kemaluanku yang masih ada dalam gengamannya. Sedotan dan jilatannya yang ahli memojokkan dan memaksaku untuk segera menyerah. Tangannya kini ikut mengocok dengan sangat cepat Ia merancapiku semakin cepat. menghisap semakin kuat!.Sampai akhirnya ujung penisku menggeliat geliat!. Berkelonjotan sebentar kemudian menyemburlah cairan kejantananku berulangkali dalam mulutnya. Kupejamkan mata sambil menggeram saat kurasakan Istriku menyedot setiap pancaran maniku. Luar biasa!.
Setelah mereda kami bertiga menuju kamar mandi untuk membersihkan diri sambil berendam di bathtube yang sudah kami isi dengan air hangat. Anna bergelayut manja dipangkuan Nicko sedang aku duduk diseberang mereka. Sembari berendam kulihat mulut Nicko tidak mau lepas dari payudara Istriku. Lelaki itu agaknya sangat terobsesi dengan keseksian tubuh Istriku dan terus ingin menikmatinya mumpung diberi kesempatan. Istriku membiarkannya bahkan tampak sangat menikmati. Kini keduanya tengah terlibat adu bibir saling memagut dan saling menjilat penuh hasrat. Sementara itu tangan Nicko tanpa henti meremasi payudaranya. Dengan posisi seperti itu memaksa Anna menunggingkan pinggulnya. Tepat menghadap kearahku.
Dapat kulihat celah vaginanya yang sangat menggoda. Merekah dan basah mengkilat oleh lendir. Kubasahi sebuah jari tengahku dengan ludah lalu kugelitiki kelen titnya lewat bongkahan pantatnya. Lendir birahi semakin banyak meleleh keluar membanjiri celah itu pertanda siap dimasuki.
Dengan nada yang sangat manja ia memintaku untuk menyetubuhinya dari belakang. Kubimbing batang kemaluanku lalu kumasuki liang syurganya,sementara Istriku masih asyik berciuman dengan Nicko.Istriku langsung mendesah erotis saat kugerakkan penisku keluar masuk. Vaginanya memang terasa sangat nikmat tidak berubah sejak pernikahan kami beberapa tahun lalu. Bahkan menjadi lebih nikmat dalam posisi doggy style seperti itu. Namun aku tidak mau cepat selesai dan cepat cepat ejakulasi, sehingga kuputuskan untuk menarik tubuh Istriku keujung bak tanpa melepas batang kemaluanku dari vaginanya. Aku duduk dibawah sedang ia mengangkang diatas dalam posisi membelakangi . Ia kini yang aktif menggali kenikmatan dengan menggerakkan pinggulnya naik turun dengan giat. Kupegang kedua pinggangnya dengan mantap untuk menjaga kesetabilan dirinya yang terus bergerak dengan sangat liar diatas pangkuanku. Nicko memilih menghisapi putingsusu Istriku dengan mulut dan menggelitiki kelentitnya dengan jari. Aku dan istriku terus saling membagi kenikmatan. sampai terdengar kembali jeritan kepuasan Istriku yang segera kususul dengan pancaran dahsyat didalam himpitan liang yang sarat dengan kenikmatan itu.
“ Crot! Crot! Crot!” sangat banyak yang kumuntahkan hingga meleleh keluar dari celah vaginanya.
Setelah selesai Nicko membantu membersihkan bagian intim Istriku dengan air bak yang hangat kemudian ia angkat tubuh bugil itu menuju kamar tidur sementara aku mengganti air bak dengan air baru lalu kupakai berendam untuk menyegarkan keletihanku. Kunikmati benar saat air hangat itu merayap keseluruh permukaan kulitku dan membuka simpul simpul keletihanku. Sayup sayup kudengar rintihan erotis Istriku.
Sialan! Rupanya Nicko tak mau merelkankan tubuh Istriku menganggur barang sejenak pun mumpung dikasi kesempatan dan dibayar lagi.

Aku Ketagihan Diperkosa Oleh Teman SuamiKu



Dalam kali ini saya akan bercerita mengenai nimatnya diperkosa oleh teman suamiku yang ganteng dan gagah. Aku berasal dari kota S. Pendidikanku cukup baik, aku selalu berhasil dengan baik dalam tiap pelajaran, bahkan aku dapat lulus dari perguruan tinggi dengan IP yang sangat baik.

Tetapi itu semua tidak menjamin kebahagiaan, aku dididik dengan pendidikan yang kolot, serius, sehingga aku cenderung menjadi orang yang kuper dan pendiam. Namun itu tidak menyulitkanku dalam hal perjodohan, karena banyak orang mengatakan bahwa aku cantik, dan memiliki mata yang bundar, aku tidak terlalu memahami apa yang mereka katakan, namun kebanyakan pria yang mendekatiku mengatakan hal serupa.

Karena itulah dalam usia yang relatif muda, 21 tahun aku berhasil menemukan jodoh yang baik, dia cukup kaya dan orangnya pengertian walaupun usianya jauh lebih tua dari aku, 31 tahun, maklum karena aku selama ini dibesarkan dengan didikan orang tua yang otoriter sehingga suamiku juga cukup selektif karena Mama hanya memperbolehkan orang yang qualified menurutnya untuk apel ke rumahku, bila pria yang apel ke rumahku berkesan norak dan hanya membawa kendaraan roda dua, jangan harap Mama akan mengijinkannya untuk apel lagi.


Selama beberapa tahun, hubungan kami baik-baik saja, kami dikaruniai dua orang anak, dan kami sangat berkecukupan di bidang materi. Namun kadang-kadang tidak semuanya berjalan lancar, ternyata suamiku tidak bisa lagi memberi nafkah batin kepadaku, ternyata dia mengalami problem impotensi, karena overworking. Tetapi saya tetap mencintainya karena dia jauh dari perselingkuhan dan dia sangat perhatian kepadaku.




Walaupun dia sudah tidak dapat lagi memberiku kepuasan, namun saya tetap menahan diri dan mencoba untuk tidak berselingkuh. Semuanya berjalan dengan baik sampai akhirnya datang Roni. Dia adalah rekan bisnis suamiku sejak lama, namun aku baru sekian lama dapat berjumpa dengannya, dia seusia suamiku, menurutnya dia dan suamiku berpartner sejak mulai bekerja, kami kemudian menjadi dekat karena dia orangnya humoris.


Dasar laki-laki tampaknya dia cukup tanggap dengan keadaan suamiku yang tidak mampu lagi memuaskan diriku sehingga akhirnya dia akan membawaku ke jurang kehancuran, aku dapat merasakan matanya yang jalang bila melihatku, terus terang saja aku merasa risih namun ada sensasi birahi dalam diriku bila dipandang seperti itu, aku tidak tahu mengapa, mungkin karena aku tidak pernah mendapat perlakuan seperti itu, walaupun ketika masih mojang aku mempunyai banyak kenalan pria.

Suatu saat dia menelepon dari hotelnya, dia menyuruhku menjemput suamiku yang katanya minum-minum sampai mabuk, aku ingat waktu itu masih pagi betul, memang suamiku kadang lembur sampai malam sekali, sehingga aku tidak tahu kapan dia pulang. Betapa bodohnya aku, aku menyadari suamiku tidak pernah minum alkohol, entah mengapa ajakan Roni seperti hipnotis sehingga aku tidak curiga sama sekali.


Akhirnya aku sampai di hotel GS tempat Roni menginap, aku memasuki kamarnya dan dengan muka tak berdosa dia memaksaku untuk masuk, tanpa curiga aku cepat-cepat masuk dan mencari suamiku, namun ketika aku sadar dia tidak ada tiba-tiba mulutku dibekap dari belakang, napasku sesak sampai aku pingsan, entah apa yang terjadi selanjutnya, aku merasa ada kegelian di dadaku, seseorang mengelus-elus dan meremas-remas bagian dadaku. Pelan-pelan aku terbangun, kulihat Roni sedang memainkan payudaraku. Oh, betapa terkejutnya aku, apalagi mendapati diriku terebah di tempat tidur dengan hanya baju atasan yang sudah terbuka dan BH-ku yang sudah dibuka paksa. Aku menyuruhnya melepaskanku kudorong dorong badannya tetapi dia tak bergeming.




Dia memegangi kedua tanganku dan menekuk kedua lenganku dan menaruhnya di samping kepalaku, sehingga aku praktis tidak bisa apa-apa, genggamannya terlalu kuat, dia tertawa kecil dan menciumi kedua puting payudaraku, aku menolak tapi entah kenapa aku merasa risih birahi. Kemudian dia memasukkan penisnya ke bagian kemaluanku, aku meringis-ringis dan berteriak, rasanya sakit sekali.


Tetapi aku sepertinya justru menginginkannya, di tengah pergumulan itu aku menyadari bahwa penis suamiku sebenarnya terlalu kecil, aku pelan-pelan merasakan kenikmatan, dasar lelaki tampaknya Roni sangat pintar mengambil kesimpulan, aku pasrah pada kemauannya, ketika dia membalikkan badanku sampai seperti merangkak, dia sangat agresif, tetapi aku dapat mengimbanginya karena sudah lama aku tidak merasakan ini. Dia kembali menusukkan penisnya di kemaluanku dan meremas-remas payudaraku. Ahh, memang aku merasakan kenikmatan yang luar biasa yang bahkan suamiku sendiri tidak pernah memberikannya. Kemudian merasa tidak puas dengan baju bagian atasku yang masih menempel, dia melepaskannya, sambil kemudian membuat posisiku seperti duduk dipangku olehnya.

Seperti kesetanan aku secara otomatis mengikuti irama kemauannya, ketika kedua tangannya memegang perutku dan menggerakkannya naik turun aku secara otomatis mempercepat dan memperlambat gerakanku secara teratur, dia tersenyum penuh kemenangan, merasa dia telah membuat ramalan yang jitu. Kurasakan dia kembali meremas-remas dadaku ketika dia merasa aku dapat mengambil inisiatif. Sungguh seperti binatang saja aku, melakukan hal semacam itu di pagi hari, di mana seharusnya aku ada di rumah mempersiapkan sarapan dan mengurus anak-anakku. Sempat kurasakan tiada selembar benangpun menempel di tubuhku kecuali celana jinsku di sebelah kanan yang belum terlepas seluruhnya, tampaknya Roni tidak sempat melepasnya karena terlalu terburu nafsu.


Akhirnya dia menyuruhku mengambil posisi telentang lagi dan dia mengangkat dua kakiku direntangkannya kedua kakiku ke arah wajahnya dan dia mulai memainkan penisnya lagi, dan kurasa dia sangat menaruh hati kepada payudaraku, karena kemudian dia mengomentari payudaraku, menurutnya keduanya indah bagaikan mangkuk. Hmm, aku sungguh menikmatinya karena suamiku sendiri tidak pernah memberi perlakuan spesial pada kedua payudaraku ini, paling dia hanya meremas-remasnya. Tetapi apa yang dilakukan Roni benar-benar sungguh mengejutkan dan memuaskan diriku, dia menghisap putingku dan memainkannya seperti dot bayi. Hanya sebentar rasanya aku mengalami orgasme, aku merasa lelah sekali dan kehabisan nafas sampai akhirnya dia juga sampai ke situ.

Setelah itu aku merasa sangat marah dan menyesal kudorong Roni yang masih mencoba mencumbuku, kumaki dia habis-habisan. Tampaknya dia juga menyesal, dia tidak dapat berkata apa-apa. Roni kemudian hanya duduk saja sementara aku sambil menangis memakai kembali seluruh pakaianku. Aku mencoba menenangkan diri, sampai kemudian Roni mengancamku untuk tidak mengatakan hal ini kepada suamiku, dia kembali menekankan bahwa bisnis suamiku ada di tangannya karena dia adalah pembeli mayoritas sarang burung walet suamiku. Aku membenarkannya karena suamiku pernah berkata bahwa Roni adalah koneksinya yang paling penting. Aku bingung olehnya, baru-baru ini ketika dia pulang ke kotaku, dia kembali memaksaku melakukan lagi hal serupa, bahkan dia pernah berkata bahwa suamiku sudah menyerahkan diriku padanya karena dia merasa tidak mampu lagi memuaskan diriku.

Aku ketagihan dengan rudal teman suamiku



Ah, kom, goyanganmu semakin lincah aja… oughh…” mas Herry menindihku dan memelukku erat sekali. Nampak kalau dia benar-benar menikmati goyanganku.
“Ough… oouuhh…” aku mendesah dalam pelukannya.
“Aghh… kom… agghhh…” kini mas Herry semakin cepat menggoyang pinggulnya, menghujamkan kemaluannya ke liang kelaminku. Akupun merasa nikmat saat kelamin mas Herry bergerak di dalam liang kelaminku. Kuimbangi gerakannya dengan ikut bergoyang memutar-mutar pinggulku, membuat suamiku itu semakin mendesah keenakan.
“Ahhh… wuuaaaahhh…” tiba-tiba goyangan mas Herry menjadi semakin cepat, nafasnya semakin berat, pertanda dia akan mengalami orgasme sebentar lagi.
“Oh, jangan dulu!” ucapku dalam hati, aku masih ingin menikmati permainan ini sedikit lebih lama. Tetapi terlambat, mas Herry nampaknya sudah tak tahan lagi. Orgasmenya pun tiba.
“Ahhh… ahh… ahh…” sekitar 3-4 kali kelaminnya menyemprotkan cairan sperma di dalam bibir rahimku. Rasanya hangat dan geli.
Setelah mencabut kelaminnya, tubuh mas Herry terkulai lemas di sampingku. Nampak dari sinar wajahnya, dia mengalami orgasme yang luar biasa. Sementara aku, rasanya masih setengah jalan, tubuhku masih ingin lagi. Namun untuk menyenangkan suamiku, aku harus tetap tersenyum. Dan mengatakan padanya bahwa permainan kami tadi sungguh luar biasa.
Tanpa membersihkan kelaminnya terlebih dahulu, mas Herry langsung tertidur.Rupanya dia benar-benar kecapekan setelah menggenjot tubuhku tadi. Aku langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Siraman air dingin di bibir kelaminku membuat birahiku yang belum turun sepenuhnya meninggi lagi. Perlahan kusentuh sendiri kelaminku. Aku memang belum selesai, aku belum puas. Tetapi niat untuk memuaskan diriku sendiri kuurungkan. 
“Untuk apa aku melakukan itu?” tanyaku dalam hati. Toh nanti aku bisa terpuaskan.Yah, besok pagi mas Herry akan pergi ke luar kota untuk beberapa hari. Itu tandanya selama beberapa hari kepergiannya, aku akan mendapatkan kenikmatan bercinta yang sebenarnya. Dengan orang lain. Dengan Andi. Teman dari suamiku …
***
“Aaahh… ouughh… aaahh…” aku seperti orang yang kesetanan, saat kelaminku bergoyang-goyang di atas kemaluan Andi. Kugerakkan pinggulku naik turun, mengocok-ngocok kemaluannya yang sedang tegak dengan sempurna itu.
“Oouugghhh… aahh…” aku makin kegelian saat Andi memainkan puting payudaraku. Oh, rasanya nikmat sekali, dan perasaan geli ini semakin menjadi-jadi ketika goyangan tubuhku di atas tubuhnya makin kupercepat.
“Aaaahhh… hhsssss… eggghh…” dan meledaklah orgasmeku, entah untuk yang keberapa kalinya, aku tak mampu lagi mengingatnya. Yang aku tahu hanyalah kenikmatan yang luar biasa, yang tidak kudapatkan saat aku melakukannya dengan suamiku sendiri.
Mungkin aku sudah menjadi wanita binal, mendapatkan kepuasan bercinta dari lelaki yang bukan suamiku. Dan parahnya lagi, lelaki itu adalah suami orang. Namun aku tak perduli, semenjak Andi ’memperkosaku’ aku menjadi ketagihan bencinta dengannya. Aku ketagihan genjotan kelaminnya pada tubuhku. 
Aku terkulai lemas di atas tubuh pemuda itu. Kelaminnya yang lebih besar dari milik suamiku, masih menancap di dalam kelaminku dan aku yakin basah oleh cairan kenikmatannku. Lalu diangkatnya tubuhku, dan dia bersiap untuk menyelesaikan permainan ini. Aku hanya bisa pasrah saat disuruhnya aku untuk menungging membelakanginya. Kuangkat pantatku tinggi-tinggi, sehingga aku yakin kemaluanku dapat terlihat jelas olehnya, basah dan terbuka.
“Eeeehhh… ooohhh…” aku mengerang keenakan saat kemaluannya yang besar perlahan mulai masuk menembus kemaluanku. Tak banyak bicara lagi, Andi langsung menggenjotku dengan cepat dan keras, dari belakang.
“Ooohh… ooohh… ooohh…”
“Hhhmmpphh… hhmmmpp…”
Suara desahan kami bersahut-sahutan, diiringi suara kelamin kami yang saling beradu, berpacu menuju kenikmatan bercinta. Posisi ini sama enaknya dengan posisi aku di atas. Ah, tidak aku salah, semua posisi yang kulakukan dengan Andi selalu dapat membawaku menuju puncak kenikmatan.
“Plaaakk!“ Andi memukul pantatku, dan rasanya pukulan itu makin membuat birahiku makin meninggi.
“Aahh…kom, makin lama kamu makin liar, hehehe…” godanya sambil meremas payudaraku kuat-kuat.
“Huuh, massss… aaahhh…” aku sudah tidak peduli lagi siapa aku ini, aku hanya ingin meraih kenikmatan. Aku sudah kecanduan sodokan kelaminnya yang besar dan panjang itu.
“Creep… creeep… croopp…” bunyi sodokan batang kemaluannya, makin membuatku bergairah.
“Aaaahhhh…” tak sadar, aku menjerit saat orgasmeku datang lagi. Kuremas kain seprai kasurku, rasanya nikmat sekali. Otot-ototku menegang, wajahku semakin sayu mendapatkan kenikmatan yang bertubi-tubi ini.
“Hhmmpphh… hmmpphh…” desah Andi yang rupanya mengetahui aku orgasme, namun malah makin mempercepat goyangannya pada tubuhku dan makin membuat aku kesetanan.
Selama hampir 5 menit dia menyetubuhiku dengan posisi doggie ini, sudah 2 kali aku merasakan orgasme. Kalau digabung dengan keseluruhan dari awal kami bercinta sejak pagi ini, entah sudah berapa kali orgasme yang kudapatkan. Sungguh snagat luar biasa.
“Hhhmmpphh… hhmmmpphh…” nafas Andi terdengar semakin berat seiring dengan tekanan goyangannya pada tubuhku, kini kedua tangannya mencengkeram erat pinggulku. Kurasakan kemaluannya seperti makin membesar, tanda dia akan mengalami orgasmenya. Kuakui, permainan Andi sungguh luar biasa. Gara-gara Andi pulalah, aku jadi ketagihan bercinta. Entah aku harus menyesal atau malah bersyukur karena dulu dia nekat ’memperkosaku’. 
“Aaaaggghhhh… ooouugghhh… aaahhh…” Andi orgasme dengan hebatnya, sekitar lima kali kelaminnya menyemprotkan sperma di dalam lubang kemaluanku. Sepertinya sudah lama batang kelamin itu tidak mengalami orgasme sehingga cadangan spermanya begitu penuh. Wajar karena selama hampir seminggu ini, Novi, istrinya, pergi ke luar kota, sementara suamiku berada di rumah. Namun anehnya, aku merasa senang karena sperma yang tersimpan selama seminggu itu tumpah dalam liang kemaluanku.
“Hoosshhh… hoshh… ahh, enak banget, kom.” Andi berusaha mengatur nafasnya. Lalu setelah mencabut kelaminnya, dia berbaring di kasur. Aku tanpa disuruh lagi, dengan sigap segera menjilati batang kemaluannya yang mulai melemas. Memang sudah menjadi kebiasaan setelah Andi orgasme, aku menjilati kelaminnya, membersihkan sisa-sisa cairannya dengan lidahku. Dan anehnya, aku tidak merasa jijik sedikitpun, malah aku menikmatinya. Ah, Andi benar-benar telah merubahku menjadi wanita yang binal. Namun sekali lagi, aku tidak perduli dan menikmatinya.
***
Seharian itu Andi benar-benar melepaskan nafsu birahinya atas tubuhku. Walaupun aku jarang berbicara dengannya, tetapi aku selalu menurut apa yang ia perintahkan. Aku benar-benar menjadi budak seksnya. Tapi entah kenapa, aku menikmatinya. Seharian itu kami seperti pasangan mesum yang tiap waktunya hanya kami isi dengan berhubungan badan melepaskan hasrat birahi kami berdua.
Hingga malam tiba, setelah menghabiskan makan malam dan menghisap satu batang rokok, Andi mengajakku masuk lagi ke kamar. Lalu dia duduk dengan posisi kedua kakinya lurus di atas kasur dan memintaku untuk mulai menghisap batang kemaluannya. Aku benar-benar seperti budak nafsunya. Tanpa berkata apapun, mulai kujilat dan kuhisap-hisap kelaminnya.
“Besok siang istriku pulang.” ujar Andi sambil membelai-belai kepalaku. Aku yang masih sibuk menjilat batang miliknya hanya terdiam. Namun dalam hati aku yakin bahwa malam ini Andi akan habis-habisan menyetubuhiku. Entah mengapa, aku sedikit kecewa mengetahui bahwa besok Novi akan pulang. Tapi aku hanya diam saja.
“Kamu udah makin pinter ngisep sekarang, Lina… enak kan kontolku?“ tanyanya sambil meremas gundukan payudaraku. Aku hanya mengangguk pelan. Perlahan batang miliknya mulai mengeras dan menegang.
Tiba-tiba diangkatnya daguku. Lalu dipandangnya wajahku dalam-dalam. “kom, udah sekian bulan aku ngentotin kamu, kamu ngerasa enak gak?“ tanyanya lagi. aku hanya menjawab dengan anggukan kecil. Sementara tangannya masih menahan daguku.
“Tapi aku gak suka kalo kamu diem aja. Kenapa, takut ya sama aku?“ aku menggeleng untuk menjawab pertanyaannya, tangan Andi masih terus menahan daguku.
“Aku gak pernah kasar sama kamu kan, kom? Ayo dong, jangan diem aja. Aku jadi gak enak rasanya setiap ngentot sama kamu, kamunya diem aja kayak orang ketakutan.”
“Iya, mas, aku gak apa-apa kok.” kali ini kujawab. Lalu andi mengangkat tubuhku dan duduk menjajariku. Dia menciumi pipiku denga lembut, terus menjilati leher dan telingaku. Sementara tangannya meremas-remas dan memainkan payudaraku. Jari-jarinya memelintir puting buah dadaku dengan lincahnya. Oh, segera saja birahiku muncul kembali. Harus aku akui, Andi sangat pandai membangkitkan hasrat seksualku. Semenjak bercinta dengannya, aku baru menyadari ternyata diriku menyimpan hasrat seksual yang begitu besar. Andi berhasil mengobrak-abrik pertahananku.
Cumbuannya kali ini semakin liar, remasan tangannya pada payudaraku terasa semakin kuat. Hal itu membuat birahiku semakin meninggi. Mataku jadi sayu dan nafasku menjadi semakin berat. Entah kenapa aku selalu pasrah pada cumbuannya. Kini dia berada tepat di belakangku, punggungku disandarkan pada dadanya, dengan kedua tangannya terus bermain-main di bulatan putingku.
“kom, aku mau tanya sesuatu sama kamu, jawab yah…” bisik Andi.
“Iya, mas…” aku menjawab lirih.
Tiba-tiba tanganku diarahkan pada batang kemaluannya. “Apa ini namanya, kom?“
“Eeh…?!“ pertanyaannya mengagetkanku.
“Ayo jawab, sayang. Masa udah ngerasain enaknya, tapi gak tahu namanya?“ tanyanya lembut di telingaku sambil tanganku dituntunnya untuk mengocok batang kemaluannya.
“Eehh… anu, mas…” aku merasa malu untuk mengatakannya, aku tidak tahu apa maksudnya.
“Ini namanya kontol, sayang. Coba kamu bilang, KONTOL!!”
“Eh, mas…” aku ragu-ragu dan malu untuk mengatakan itu, karena terus terang, seumur-umur aku belum pernah mengucapkan itu.
“Ayo, sayang, gak usah malu sama aku. Ayo bilang, K-O-N-T-O-L!!!”
“Ah, k-kon…t-tol!!!” akhirnya kuucapkan juga kata itu.
“Enak gak kontol aku, sayang? Kalo enak, bilang dong.” pintanya.
Aku makin tidak mengerti apa mau Andi, namun cumbuannya yang tak berhenti membuatku tak sanggup berpikir lagi. “Iya, enak, mas…” jawabku pada akhirnya.
“Apanya yang enak? Yang lengkap dong kalo jawab!”
“K-kontol mas Andi, e-enak.” aku merasa sangat nakal sekali mengucapkan kalimat itu, dan aku tak tahu apa maksud Andi menyuruhku mengatakan itu. Namun anehnya, setelah aku mengucapkan kalimat itu, birahiku justru semakin meninggi.
Kini tanganku dituntunnya ke arah lubang kelaminku sendiri. Lalu ditahannya disana. Andi menggunakan tanganku untuk mengelus-elus kelentitku dan bibir kemaluanku sendiri.
“Memek kamu juga enak, kom. Itulah sebabnya kenapa dulu aku nekat, aku selalu ngaceng kalau lihat kamu. Dan memang benar, memekmu ternyata nikmat dan gurih.“ katanya.
Aku hanya terdiam mendengarnya, aku lebih berkonsentrasi merasakan sensasi usapan di kelentitku.
“Kamu suka gak kalo memekmu dientot sama kontolku?” tanya Andi lagi.
“He-eh,” aku hanya mengangguk pelan.
“Bilang dong kalo suka. Bilang kalo memek kamu suka kalo dientot sama kontol aku!!”
Aku benar-benar tak mengerti apa mau Andi, tapi aku turuti saja kemauannya. “Iya, mas. Memekku suka banget kalo dientot sama kontol mas.” aku sendiri tak percaya aku bisa mengucapkan kalimat senakal itu dari bibirku. Namun sama seperti tadi, setelah mengucapkannya, rasanya hasratku menjadi semakin tinggi. Aku merasa tidak tahan lagi. Oh, aku sudah benar-benar menjadi wanita binal.
“Hehehe… gitu donk, sayang. Kamu udah gak tahan ya pengen dientot sekarang?” goda Andi tepat sasaran.
“He-em.” aku hanya mengguman pelan sambil menganggukkan kepala.
“Kok he-em doang? Bilang yang jelas dong, kalo memek kamu sudah gak tahan pengen dientot sama kontolku…”
“Ehh… iya, mas. Entot memek kokom sekarang, mas. kokom pengen dientot sekarang pake kontol mas.” aku sendiri terkejut bisa mengucapkan kalimat itu, tapi aku tidak perduli, karena rasanya semakin nakal dan semakil binal aku berkata, semakin tinggi pula birahi melanda tubuhku.
“Aaaahhh… masss…” aku terkejut saat tiba-tiba Andi mendorong jari tengah dan jari telunjukku masuk ke dalam kelaminku sendiri yang sudah basah. Lalu tangannya menuntun jari-jariku tersebut untuk mengocok kelaminku sendiri, mengocok lubang memekku!
“Enak, sayang? Ayo bilang terus kalo kamu suka banget ngentot sama aku. Ayo!!”
Aah, sepertinya aku semakin menjadi, nikmat dan sensasi baru yang luar biasa melanda tubuh mulusku. Tangan Andi semakin cepat menuntun jariku untuk mengocok memekku. “Iya, mas… Lina gak tahan pengen dientot sama kontol mas!” sensasi ini semakin meninggi setiap kali aku selesai mengucapkan kalimat-kalimat nakal tersebut.
“Entot kokom sekarang, mas. kokom udah gak tahan. Aahhh…” aku makin berani sekarang, dan aku sudah tidak peduli lagi, toh aku sudah menjadi budak seks Andi.
“Mas, Lina pengen digenjot tiap hari sama kontol mas yang gede itu…” entah siapa yang mengajari aku mengucapkan kata-kata seperti itu, tapi tiap kali aku mengucapkannya, aku menjadi semakin nikmat. Lalu kurasakan tubuhku mengejang, nafasku semakin berat, yah kurasakan sebentar lagi orgasmeku akan segera tiba. Kini tanpa dituntun lagi oleh tangan Andi, jari-jariku sudah semakin cepat mengocok lubang memekku sendiri.
“Aaaahhh… auuuhhhh… maassss… oouughhh…” dan meledaklah orgasmeku.Rasanya benar-benar nikmat, aku sepertinya baru kali ini merasakan orgasme yang seperti ini. Ah, andi memang pintar memancing birahiku.
Aku mulai mengatur nafasku, orgasme yang kurasakan tadi benar-benar luar biasa. Selanjutnya Andi benar-benar menjadikan malam itu sebagai malam yang penuh dengan hasrat birahi. Semalaman tubuhku dijadikan pemuas nafsu seksualnya, tapi kurasakan nafsu seksualku juga terpuaskan. Berkali-kali kuucapkan kalimat-kalimat nakal itu yang membuat birahiku semakin meninggi dan orgasmeku semakin cepat datang.
Semalaman itu, entah sudah berapa kali aku orgasme. Mulai dari memekku hingga mulutku rata mendapatkan semprotan sperma dari Andi. Kemaluan pemuda itu memang benar-benar luar biasa, meskipun sudah berkali-kali orgasme, namun mampu bangkit lagi dengan cepat. Aku tak tahu apa dia benar-benar bernafsu terhadapku atau memang dia seorang maniak seks. Namun aku tak perduli, yang penting aku menikmati dan terpuaskan. Malah sepertinya aku ketagihan bersetubuh dengannya. Aku ketagihan kontol besarnya!!!