Perkenalkan nama aku Ade,
aku bukanlah brondong yang suka cari tante girang, tapi aku punya pengalaman
menarik bersama tante tante, dulu waktu gue masih kuliah, dan baru berumur 19
tahun, pengalaman menyenangkan, bersama tante cantik, Namanya Tante Linda, sebenarnya
dia bukan tante girang, tapi memang nasib mujur buat gue dapet bercinta
dengannya. Berikut cerita sex gue dengan seorang tante cantik, yang mungkin
menurut kalian Tante Linda ini adalah Tante Girang.
Waktu itu aku kuliah di
OSU, Amerika. Kebetulan aku kost di salah satu kenalan Oom aku disana yang
bernama Tante Linda. Wuih, dia itu orangnya baik benar kepadaku. Kebetulan dia
seorang istri simpanan bule yang kaya raya tapi sudah tua. Jadilah aku kost di
rumahnya yang memang agak sepi, maklumlah disana jarang memakai pembantu sih.
Tante Linda ini orangnya menurutku sih seksi sekali. Buah dadanya besar bulat
seperti semangka dengan ukuran 36C. Sedangkan tingginya sekitar 175 cm dengan
kaki langsing seperti peragawati. Sedangkan perutnya rata soalnya dia belum
punya anak, yah maklumlah suaminya sudah tua, jadi mungkin sudah loyo. Umurnya
sekitar 33 tahun tapi kulitnya masih mulus dan putih bersih. Hal ini yang
membuatku betah berlama-lama di rumah kalau lagi nggak ada urusan penting, aku
malas keluar rumah. Lagian aku juga bingung mau keluar rumah tapi nggak tahu
jalan.
Dan sehari-harinya aku
cuma mengobrol dengan Tante Linda yang seksi ini. Ternyata dia itu orangnnya
supel benar nggak canggung cerita-cerita denganku yang jauh lebih muda. Dari
cerita Tante Linda bisa aku tebak dia itu orangnya kesepian banget soalnya
suaminya jarang pulang, maklum orang sibuk. Makanya aku berupaya menjadi teman
dekatnya untuk sementara suaminya lagi pergi. Hari demi hari keinginanku untuk
bisa mendapatkan Tante Linda semakin kuat saja, lagi pula si Tante juga memberi
lampu hijau kepadaku. Terbukti dia sering memancing-mancing gairahku dengan
tubuhnya yang seksi itu. Kadang-kadang kupergoki Tante Linda lagi pas sudah
mandi, dia hanya memakai lilitan handuk saja, wah melihat yang begitu jantungku
deg-degan rasanya, kepingin segera membuka handuknya dan melahap habis tubuh
seksinya itu. Kadang-kadang juga dia sering memanggilku ke kamarnya untuk
mengancingkan bajunya dari belakang. Malah waktu itu aku sempat mengintip dia
lagi mandi sambil masturbasi. Wah pokoknya dia tahu benar cara mancing
gairahku.
Sampai pada hari itu tepatnya hari Jumat malam, waktu itu turun hujan gerimis, jadi aku malas keluar rumah, aku di kamar lagi main internet, melihat gambar-gambar porno dari situs internet, terus tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang sambil melihat gambar perempuan bugil. Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku sampai tegang sekali sekitar 15 cm, habis aku sudah terangsang banget sih. Tanpa kusadari tahu-tahu Tante Linda masuk menyelonong saja tanpa mengetuk pintu, saking kagetnya aku nggak sempat menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu. Tante Linda sempat terbelalak melihat batang kemaluanku yang sedang tegang, langsung saja dia bertanya sambil tersenyum manis.
"Hayyoo lagi ngapain
kamu De?"
"Aah, nggak Tante lagi
main komputer", jawabku sekenanya.
Tapi Tante Linda
sepertinya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku.
"Ada apa sih
Tante?" tanyaku.
"Aah nggak, Tante
cuma pengen ajak kamu temenin Tante nonton di ruang depan."
"Ohh ya sudah, nanti
saya nyusul yah Tan", jawabku.
"Tapi jangan
lama-lama yah", kata Tante Linda lagi.
Setelah itu aku berupaya
meredam ketegangan batang kemaluanku, lalu aku beranjak keluar kamar tidur dan
menemani Tante Linda nonton film semi porno yang banyak mengumbar adegan-adegan
syuuurr.
Melihat film itu langsung
saja aku jadi salah tingkah, soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit
lagi nggak karuan. Malah malam itu Tante Linda memakai baju yang seksi sekali,
dia memakai baju yang ketat dan gilanya dia nggak pakai bra, soalnya aku bisa
lihat puting susunya yang agak muncung ke depan. Karuan saja, gairahku memuncak
melihat pemandangan seperti itu, tapi yah apa boleh buat aku nggak bisa
apa-apa. Sedangkan batang kemaluanku semakin tegang saja sehingga aku mencoba
bergerak-gerak sedikit guna membetulkan letaknya yang miring. Melihat
gerakan-gerakan itu Tante Linda langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku.
"Lagi ngapain sih
kamu De?"
"Ah nggak
Tante.."
Sementara itu Tante Linda
mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat dalam sofa panjang itu.
"Kamu terangsang yah
De, lihat film ini?"
"Ah nggak Tante
biasa aja", jawabku mencoba mengendalikan diri.
Bisa kulihat payudaranya
yang besar menantang di sisiku, ingin rasanya kuhisap-hisap sambil kugigit
putingnya yang keras. Tapi rupanya hal ini tidak dirasakan olehku saja, Tante
Linda pun rupanya juga sudah agak terangsang sehingga dia mencoba mengambil
serangan terlebih dahulu.
"Menurut kamu Tante
seksi nggak De?" tanyanya.
"Wah seksi sekali Tante",
kataku.
"Seksi mana sama
yang di film itu?" tanyanya lagi sambil membusungkan buah dadanya sehingga
terlihat semakin membesar.
"Wah seksi Tante
dong, abis Tante bodynya bagus sih." kataku.
"Ah masa sih?"
tanyanya.
"Iya bener Tante,
sumpah..." kataku.
Jarak duduk kita semakin
rapat karena Tante Linda terus mendekatkan dirinya padaku, lalu dia bertanya
lagi kepadaku, "Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama Tante?"
"Mmaaauu
Tante..." Ah seperti dapat durian runtuh kesempatan ini tidak aku sia-siakan,
langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada Tante
Linda.
"Wahhhh barang kamu
gede juga ya De..." katanya.
"Ah Tante bisa aja
deh... Tante kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih.. sampe saya gemes
deh ngeliatnya..." kataku.
"Ah nakal kamu yah
De", jawab Tante Linda sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku,
lalu aku mencoba untuk tenang sambil memegang tangannya.
"Waah jangan
dipegangin terus Tante, nanti bisa tambah gede loh", kataku.
"Ah yang bener nih?"
tanyanya.
"Iya Tante.. ehhh,
eehhh saya boleh pegang itu Tante nggak?" kataku.
"Pegang apa?"
tanyanya.
"Pegang itu
tuh.." kataku sambil menunujukkan ke arah buah dada Tante yang besar itu.
"Ah boleh aja kalo
kamu mau."
Wah kesempatan besar nih,
tapi aku agak sedikit takut pegang buah dadanya, takut dia marah tapi tangan si
Tante sekarang malah sudah mengelus-elus kemaluanku sehingga aku memberanikan
diri untuk mengelus buah dadanya.
"Ahhh.. arghhh enak
De.. kamu nakal yah", kata Tante sembari tersenyum manis ke arahku,
spontan saja kulepas tanganku.
"Loh kok dilepas sih
De?"
"Ah, takut Tante
marah", kataku.
"Ooohh nggak
sayang... kemari deh."
Tanganku digenggam Tante
Linda, kemudian diletakkan kembali di buah dadanya sehingga aku pun semakin
berani meremas-remas buah dadanya.
"Aaarrhh...
sshh", rintihan Tante semakin membuatku penasaran, lalu aku pun mencoba
mencium Tante Linda, sungguh di luar dugaanku, Tante Linda menyambut ciumanku
dengan beringas, kami pun lalu berciuman dengan mesra sekali sambil tanganku
bergerilya di buah dadanya yang sekal sekali itu."Ahhh kamu memang hebat
De.. terusin sayang.. malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama Tante yah..
ahhh.. arhhh."
"Tante, saya boleh
buka baju Tante nggak?" tanyaku.
"Oohhhh silakan
sayang", lalu dengan cepat kubuka bajunya sehingga buah dadanya yang besar
dengan puting yang kecoklatan sudah berada di depan mataku, langsung saja aku
menjilat-jilat buah dadanya yang memang aku kagumi itu.
"Aahhh... arghhh..."
lagi-lagi Tante mengerang-erang keenakan. "Teruss.. terusss sayang... ahhh
enak sekali..." lama aku menjilati buah dada Tante Linda, hal ini
berlangsung sekitar 10 menitan sehingga tanpa kusadari batang kemaluanku juga
sudah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya.
Lalu sekilas kulihat
tangan Tante Linda sedang mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga tanganku
pun kuarahkan ke arah bagian celananya untuk kupelororti.
"Aahhh buka saja
sayang... jangan malu-malu... ahhhh..." nafas Tante Linda terengah-engah
menahan nafsu, seperti kesetanan aku langsung membuka celananya dan kuciumi
CD-nya. Waah, dia langsung saja menggelinjang keenakan, lalu kupelorotkan
celana dalamnya sehingga sekarang Tante Linda sudah bugil total. Kulihat liang
kemaluannya yang penuh dengan bulu yang ditata rapi sehingga kelihatan seperti
lembah yang penuh dengan rambut. Lalu dengan pelan-pelan kumasukan jari
tengahku untuk menerobos lubang kemaluannya yang sudah basah itu.
"Aahrrrh... sshh... enak De.. enak sekali", jeritnya. Lalu kudekatkan
mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin
mengkilap itu, lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluan Tante dengan lidahku
turun naik sepeti mengecat saja. Tante Linda semakin kelabakan, dia menggoyangkan
kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil memeras buah dadanya sendiri.
"Aahhh... sshhh come
on baby.. give me more, give me more... ohhhh", dengan semakin cepat
kujilati klitorisnya dan dengan jari tanganku kucoblos lubang kemaluannya yang
semakin lama semakin basah.
Beberapa saat kemudian
tubuhnya bergerak dengan liar sepertinya dia mau orgasme. Lalu kupercepat
tusukan-tusukan jariku sehingga dia merasa keenakan sekali lalu seketika dia
menjerit, "Oohh aaahh... Tante sudah keluar sayang... ahhh", sambil
menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan untuk mencari lidahku yang masih
terus menjilati bagian bibir kemaluannya sehingga cairan orgasmenya kujilati
sampai habis. Kemudian tubuhnya tenang seperti lemas sekali, lalu dia menarik
tubuhku ke atas sofa. "Wah ternyata kamu memang hebat sekali, Tante sudah
lama tidak sepuas ini loh..." sambil mencium bibirku sehingga cairan liang
kemaluannya berlepotan ke bibir Tante Linda. Sementara itu batang kemaluanku
yang masih tegang dielus-elus oleh Tante Linda dan aku pun masih memilin-milin
puting Tante yang sudah semakin keras itu. "Aahh.." desahnya sambil
terus mencumbu bibirku. "Sekarang giliran Tante sayang... Tante akan buat
kamu merasakan nikmatnya tubuh Tante ini.
Tangan Tante Linda segera
menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnya batang kemaluanku dengan erat
sehingga agak terasa sakit, tapi kudiamkan saja habis enak juga diremas-remas
oleh tangan Tante Linda. Lalu aku juga nggak mau kalah, tanganku juga terus
meremas-remas payudaranya yang indah itu. Terus terang aku paling suka dengan
buah dada Tante Linda karena bentuknya yang indah sekali, juga besar berisi
alias montok.
"Aahhh...
shhh..", rupanya Tante Linda mulai terangsang kembali ketika tanganku
mulai meremas-remas buah dadanya dengan sesekali kujilati dengan lidah
pentilnya yang sudah tegang itu, seakan-akan seperti orang kelaparan
kuemut-emut terus puting susunya sehingga Tante Linda menjadi semakin
belingsatan.
"Ahh kamu suka
sekali sama dada Tante yah De?"
"Iya Tante, abis tetek
Tante bentuknya sangat merangsang sih, terus besar tapi masih tetep
kencang..."
"Aahhh kamu emang
pandai muji orang De.."
Sementara itu tangannya
masih terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya sudah berwarna kemerahan
tetapi tidak dikocok hanya dielus-elus. Lalu Tante Linda mulai menciumi dadaku
terus turun ke arah selangkanganku sehingga aku pun mulai merasakan kenikmatan
yang luar biasa sampai pada akhirnya Tante Linda jongkok di bawah sofa dengan
kepala mendekati batang kemaluanku.
"Wahh batang
kemaluanmu besar sekali De... nggak disangka kamu nggak kalah besarnya sama
punya orang bule", Tante Linda memuji-muji batang kemaluanku.
Sedetik kemudian dia
mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang mengeluarkan cairan bening pelumas
dan merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya. Uaah,
tak kuasa aku menahan erangan merasakan nikmatnya service yang diberikan Tante
Linda malam itu. Lalu dia mulai membuka mulutnya lalu memasukkan batang
kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan menjilati seluruh
bagian batang kemaluanku sehingga basah oleh ludahnya. Aku pun nggak mau kalah,
sambil mengelus-elus rambutnya sesekali kuremas dengan kencang buah dadanya
yang montok sehingga Tante Linda bergelinjang menahan kenikmatan. Selang
beberapa menit setelah Tante melakukan hisapannya, aku mulai merasakan
desiran-desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat
Tante Linda kemudian kudorong perlahan sehingga dia telentang di atas karpet.
Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya sehingga dia mengangkang tepat di depanku.
"Ahh De ayolah
masukin batang kemaluan kamu ke Tante yah.. Tante udah nggak sabar mau
ngerasain memek Tante disodok-sodok sama batangan kamu yang besar itu."
"Iiiya Tante",
kataku.
Lalu aku mulai membimbing
batang kemaluanku ke arah lubang kemaluan Tante Linda tapi aku nggak langsung
memasukkannya tapi aku gesek-gesekan ke bibir kemaluan Tante Linda sehingga
Tante Linda lagi-lagi menjerit keenakan, "Aahhh.. yes.. yes.. oh good..
ayolah sayang jangan tanggung-tanggung masukinnya..." lalu aku mendorong
masuk batang kemaluanku. Uh, agak sempit rupanya lubang kemaluan Tante Linda
ini sehingga agak susah memasukkan batang kemaluanku yang sudah besar sekali
itu.
"Aahh.. shhh.. aoh..
oohhh pelan-pelan sayang.. terus… terus... ahhh", aku mulai mendorong
kepala batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Tante Linda sehingga Tante
Linda merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku sudah masuk
semuanya.
Kemudian batang
kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar
sehingga pantat Tante Linda juga ikut-ikutan bergoyang-goyang.
"Aahhh argghhh..
rasanya nikmat sekali karena goyangan pantat Tante Linda menjadikan batang
kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu
dan rasanya seperti empotan ayam.
"Uuaahhh.."
sementara itu aku terus menjilati puting susu Tante Linda dan menjilati
lehernya yang dibasahi keringatnya.
Sementara itu tangan
Tante Linda mendekap pantatku keras-keras sehingga kocokan yang kuberikan
semakin cepat lagi.
"Ooohh shhh
sayang... enak sekali ooohhh yess... ooohh good... ooh yes..." mendengar
rintihannya aku semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini,
"Aahh... cepat sayang Tante mau keluar ahh", tubuh Tante Linda
kembali bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik rupanya dia kembali
orgasme, bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang
lagi merojok-rojok lubang kemaluan Tante Linda. "Aahh... shhsss..
yess", lalu tubuhnya kembali agak tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya.
"Wahh kamu memang
bener-bener hebat De... Tante sampe keok dua kali sedangkan kamu masih
tegar."
"Iiya Tante...
bentar lagi juga Ade keluar nih..." sambil terus aku menyodok-sodok lubang
kemaluan Tante Linda yang sempit dan berdenyut-denyut itu. "Ahh enak
sekali Tante.. ahhh..."
"Terusin sayang..
terus... ahhh.. shhh", erangan Tante Linda membuatku semakin kuat
merojok-rojok batang kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya. "Aauwh
pelan-pelan sayang ahhh.. yes.. ahh good."
"Aduh Tante, bentar
lagi keluar nih..." kataku.
"Aahh Ade sayang...
keluarin di dalam aja yah sayang.. ahhh.. Tante mau ngerasain.. ahhh... shhh
mau rasain siraman hangat peju kamu sayang..."
"Iiiyyaa...
Tante.." lalu aku mengangkat kaki kanan Tante sehingga posisi liang
kemaluannya lebih menjepit batang kemaluanku yang sedang keluar masuk lobang
kemaluannya. "Aahhh... ohhh ahhh.. ssshhh.. Tante Ade mau keluar nih..
ahhh", lalu aku memeluk Tante Linda sambil meremas-meremas buah dadanya.
Sementara itu, Tante
Linda memelukku kuat-kuat sambil mengoyang-goyangkan pantatnya. "Ah Tante
juga mau keluar lagi ahhh... shhh..." lalu dengan sekuat tenaga kurojok
liang kemaluannya sehingga kumpulan air maniku yang sudah tertahan menyembur
dengan dahsyat.
"Seeerr.. serr...
crot.. crot..."
"Aahhh enak sekali
Tante... ahhh harder.. harder... ahhh Tante..."
Selama dua menitan aku
masih menggumuli tubuh Tante Linda untuk menuntaskan semprotan maniku itu. Lalu
Tante Linda membelai-belai rambutku. "Ah kamu ternyata seorang jagoan
De..."
Setelah itu ia mencabut
batang kemaluanku yang masih agak tegang dari lubang kemaluannya kemudian
dimasukkan ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya. Ah, ngilu rasanya
batang kemaluanku dihisap Tante Linda.
Setelah kejadian ini kami
sering melakukan hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film
porno yang banyak beredar disana. Sekian, semoga ceritaku ini bisa jadi bahan
bagi anda yang suka bersenggama dengan tante-tante.
TAMAT