Namaku Dina Rozana, biasa dipanggil
Dina…. Aku berasal dari ras Melayu dan tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sehari-hari, aku bekerja sebagai seorang customer service di sebuah Islamic
Bank terkemuka di downtown KL.
Suamiku bekerja sebagai seorang
engineer di sebuah big multi-national company. Pekerjaannya membuat suamiku
sering berkeliling ke banyak negara dan memiliki pergaulan internasional.
Pembawaan suamiku yang supel dan ramah membuatnya memiliki banyak sahabat karib
yang multi-ras.
Banyak orang bilang, kalau aku dapat
dikategorikan sebagai wanita yang memiliki rupa dan tubuh menarik. Walau tidak
secantik ratu dunia, tapi kalau lelaki lihat pasti menoleh sedikitnya dua kali.
Ini bukan sombong, melainkan kenyataannya memang begitu.
Tak heran kalau aku tak mengalami
kesulitan sama sekali ketika melamar pekerjaan sebagai seorang customer
service. Aku pun selalu mendapat pujian dari kawan-kawan suamiku setiap kali
mereka berjumpa dengan kami. Tentu saja sebagai seorang wanita aku merasa
tersanjung.
Kebetulan walaupun sering
berkerudung, aku gemar pula mengenakan pakaian ketat yang menampakkan
lekuk-lekuk bentuk tubuhku. Tentu saja aku berpakaian seperti itu hanya di luar
jam kerja. Biasanya jika ada acara party atau sekedar kumpul-kumpul bersama
kawan-kawan suamiku.
Memang suamiku sudah bersahabat
dengan kawan-kawannya jauh sebelum menikah denganku. Keakraban mereka seperti
sudah melebihi saudara sendiri. Setelah kami menikah, mau tak mau aku mulai
mengakrabi mereka juga. Lambat laun, aku pun terbiasa dengan tingkah laku
mereka….
Malah di antara mereka ada pula yang
berani mengajakku bergurau dengan cara porno. Kebetulan mereka pun tahu kalau
kami suami isteri memang open-minded dan tidak kolot. Aku melayaninya saja
karena aku berusaha menghargai latar belakang budaya teman-teman suamiku itu
yang keturunan China dan India, yang tentu saja lebih liberal daripada
lingkungan keluargaku yang muslim.
Bagaimanapun, sampai sejauh itu aku
hanya berani di mulut. Kalau ada yang coba-coba iseng ingin menciumku atau
mencuri kesempatan lebih jauh lagi, aku pasti menolak juga. Paling jauh, aku
hanya membiarkan mereka memelukku atau menyentuhku dalam batas-batas yang
wajar. Di luar itu, bagiku kehormatanku hanya untuk lelaki yang jadi suamiku.
Di kesempatan ini, aku mau berbagi
cerita tentang pengalamanku dikerjai oleh teman-teman suamiku. Waktu itu aku
aku baru menikah dan belum punya anak. Saat itu hari ulang tahun pernikahanku
yang pertama. Kami rayakan dalam satu pesta sederhana dengan teman-teman
sekantor suamiku. Kawan-kawan suamiku itu ada yang masih bujang dan ada pula
yang sudah menikah.
Karena acara ini adalah private
party, malam itu aku memakai baju yang seksi sedikit… dengan tali halus dan
leher lebar yang leluasa menampakkan pangkal buah dadaku yang ranum dan padat…
rok pendek sampai pangkal paha… warna hitam lagi.. Sementara kubiarkan rambutku
yang sebahu mengembang bebas terbuka… Hitung-hitung sekedar selingan dari
kostum sehari-hariku yang mengharuskanku berkerudung… Lagipula, ini adalah
perayaan ulang tahun pernikahan kami… Aku merasa wajib untuk tampil secantik
dan semenarik mungkin… Dengan make up yang simple nampaklah jelas kecantikan
alamiku.
Walaupun sudah bersuami tapi kami
jarang dapat bersama karena suami sering tugas ke luar negeri. Jadi tubuhku
masihlah kencang seperti saat gadis sebab tak terlalu sering dijamah oleh
suamiku… tapi aku tetap bahagia dengannya.
Singkat cerita, kami pun sampai di
rumah kawan yang menyelenggarakan acara itu. Aku bersalaman dengan kawan-kawan
suamiku. Kebetulan mereka sudah lengkap hadir di sana… Teman-teman suamiku itu
berjumlah 8 orang… tapi aku agak heran sebab tak ada wanita lain selain aku.
Ketika kutanya mereka, katanya istri
mereka sedang tidak free, ada yang harus jaga anak demamlah, ada yang harus
beresin sesuatu dirumahlah. Pokoknya ada saja alasan masing-masing.
Jadi acara makan dan potong kue pun
dimulai. Aku tidak sangka mereka menghidangkan minuman keras juga…
Sepengetahuanku, suamiku adalah seorang yang tak pernah suka minuman keras…
tapi malam itu suamiku bisa minum sampai mabuk, juga termasuk aku….. Sebenarnya
aku tidak mau minum, tetapi setelah dipaksa kawan-kawan suamiku dan demi
menjaga perasaan mereka dan suami (nanti dikata aku tak ikut memeriahkan
suasana). Jadi aku pun minumlah… walaupun itulah pertama kalinya aku menyentuh
minuman seperti itu…
Samar-samar kuingat minuman itu
cognac atau… entah apalah, aku tak begitu paham… Yang aku tahu, dalam waktu
singkat sudah banyak botol minuman keras yang habis tergeletak di atas meja…
Lebih kurang pukul 11 malam aku
mulai merasa agak pusing, biarpun sebenarnya aku tidak banyak minum.
Paling-paling hanya dua gelas kecil. Aku memang berhati-hati supaya jangan
sampai mabuk. Di samping aku pun tidak begitu suka minuman keras. Sementara itu
kulihat suamiku sudah tergeletak ketiduran di atas kursi panjang di sudut
ruangan.
Sementara di televisi terlihat
tayangan film porno. Salah sorang kawan suamiku yang keturunan India, kalau tak
salah… Nathan, bertanya padaku.
“Apa Cik Dina mau berbaring di kamar
dulu?”
“Tak lah, biar aku duduk di samping
suamiku saja…..” kataku.
Jadi aku pun duduk… tapi ketika akan
duduk, entah bagaimana aku hampir terjatuh dan secara spontan Nathan yang
berada di sampingku menarik tanganku buru-buru… tapi ikut tertarik tali bajuku
yang halus itu… Seketika putuslah sebelah tali baju itu. Jadi bajuku terbuka
sedikit dan kelihatanlah gundukan buah dadaku yang sebelah…
Seketika pandangan Nathan nanar
tertuju pada buah dadaku yang terbuka sebelah itu dan kelihatan dia mulai
bernafsu. Itu terlihat dari tarikan nafasnya yang tiba-tiba menjadi cepat.
Maklumlah aku rasa malam itu semua orang sudah minum minuman keras agak banyak
dan kelihatan sudah mulai mabuk. Jadi aku mencoba menenangkannya dan membuat
suasana kembali normal.
“Tidak apa-apa…” kataku pada Nathan
sambil tersenyum dan cepat-cepat menarik bajuku untuk menutupi dadaku yang
terbuka……
Anehnya, si Nathan itu tidak juga
melepaskan tangannya yang masih memegang tanganku. Malah dia makin mendekat dan
berusaha memelukku, dengan pura-pura menjaga supaya aku tidak jatuh…..
Aku rasa dia sengaja mengambil
kesempatan untuk memelukku, jadi aku menepis tangannya. Sayangnya dia malah
semakin berani dan semakin kuat memelukku begitu merasa ada perlawanan.
Sementara itu teman-temannya yang
lain hanya tertawa melihat kelakuan Nathan. Malah terdengar ada yang
menganjurkan Nathan supaya berusaha memelukku lebih kuat lagi.
Aku mencoba meminta pertolongan dari
suamiku, tapi tak ada reaksi apa-apa darinya. Kelihatannya dia sudah tertidur
dengan nyenyak karena terlalu mabuk. Tadi dia memang minum tak henti-henti.
Merasa tidak ada jawaban dari
suamiku, aku bergegas lari dan mencoba masuk ke dalam sebuah kamar dekat ruang
duduk, tapi para lelaki yang lain segera mengepung sekelilingku.
Aku menjerit tapi siapalah yang akan
mendengarnya. Suara dari sound system yang begitu keras menutupi suara
jeritanku… Dalam hati aku dapat merasakan sesuatu yang buruk pasti akan
terjadi…
Aku kemudian mencoba membujuk mereka
supaya jangan mengapa-apakan aku dan mengingatkan mereka bahwa aku adalah istri
teman mereka. Tapi mungkin karena mereka terlalu mabuk, mereka tidak
mengindahkan perkataanku…
Malah Nathan akhirnya berhasil
menangkapku dan memeluk tubuhku dengan erat dari belakang. Sementara 2-3 orang
temannya yang lain menangkap kaki dan memegang tanganku… Mereka lalu mengangkat
tubuhku dan membaringkanku pada lantai yang berkapet tebal itu… Sakit juga
kepalaku terantuk pada lantai…
Mereka terus memegang tangan kiri
dan kananku. Sementara kedua kakiku mereka kangkangkan lebar-lebar, membuat
bajuku terangkat ke atas dan memperlihatkan kedua pahaku yang putih mulus itu…
Nathan mulai bertindak dengan ganas
dan menarik pakaianku dengan kasar… hingga koyak terbuka. Aku hanya bisa
menjerit-jerit. Kemudian seorang dari mereka membekap mulutku dengan robekan
bajuku… Aku jadi makin sesak nafas…
Aku dapat merasakan celana dalamku
ditarik orang… Kemudian aku merasakan ada tangan-tangan kasar mulai meraba dan
meremas-remas seluruh badanku. Buah dadaku, perutku, pinggul, paha dan
kemaluanku menjadi sasaran tangan-tangan kotor mereka…
Aku hanya bisa meronta-ronta, tapi
tak berdaya sebab empat orang dari mereka dengan kuatnya memegangi aku. Dua
orang masing-masing pada kedua tanganku. Dua yang lain pada kedua kakiku yang
dibiarkan tetap terkangkang lebar oleh mereka.
Kemudian aku dengar mereka bersorak
sambil menyebut-nyebut:
“Nathan….Nathan….Nathan….!!!!!”
Aku melirik ke bagian bawah tubuhku
dan melihat muka Nathan terseyum. Dia sedang berlutut di antara kedua pahaku,
sambil kedua tangannya memegang pinggulku. Sementara tubuhku yang tergeletak
telah telanjang bulat tanpa sepotong benang pun…..
Aku tahu persis apa yang akan mereka
lakukan dan akan segera terjadi padaku…. Aku masih mencoba meronta dan menjerit
dengan kuat, berusaha mempertahankan kehormatanku, tapi sayangnya mulutku
tersumbat kain. Tangan dan kakiku pun dipegang kuat-kuat oleh mereka. Hanya
badanku yang mengeliat-geliat, tapi itupun tidak bisa apa-apa karena kedua
tangan Nathan memegang pinggulku erat-erat.
Dalam keputusasaanku tidak terasa
ada perasaan aneh yang mulai melanda tubuhku, yang membuat kemaluanku mulai
basah…… Sementara itu pula aku merasakan kemaluanku panas dan basah…
Aku mencoba melirik ke bawah
kembali. Kulihat kepala Nathan sedang berada di atas perutku. Terasa lidahnya
mulai menjilat-jilat belahan kemaluanku dengan rakus. Sementara kawannya yang
dua lagi sedang membuka pakaian mereka masing-masing… Dan kemudian kelihatanlah
batang kemaluan mereka yang telah mengacung dengan tegang dan kerasss…
Oooohhhhhh……kelihatan sangat
besar-besar. Rata-rata lebih besar daripada kemaluan suamiku yang selama ini
hanya satu-satunya yang pernah kulihat dengan nyata.
“Ayo, Nathan… masuki dia… campuri
dia..!!!” suara kawan-kawan suamiku mulai terdengar keras dan liar…
menyemangati Nathan yang tampaknya diharapkan memimpin mereka menyetubuhiku.
Aku makin takutt… dan…… mulai
menangis…… tapi tangisanku sedikit pun tidak mereka hiraukan. Mereka terus
mengusap-usap kemaluan mereka masing-masing. Kemudian aku mulai merasakan benda
tumpul besar lagi keras mendesak masuk membelah bibir-bibir kemaluanku. Rupanya
Nathan sedang mencoba medesak memasukkan batang kemaluannya ke dalam
kemaluanku…….
“Ooooooooohhhhhhhhh………hhhhhhhmmmmmmm………!!!!!!”
suara tertahan keluar dari mulutku yang masih tersumbat kain. Aku…aku merasa
sakit dan perih… karena dia memaksa masuk batang kemaluannya yang berukuran
sangat besar dengan rakus sekali…… membuat badanku tersentak-sentak.
Benar-benar besar dan panjang dibandingkan dengan milik suamiku…
Nathan masih terus juga memaksa
memasuki diriku. Perlahan-lahan tapi pasti batang kemaluannya mulai membelah
masuk ke dalam kemaluanku. Mula-mula kepalanya… kemudian diikuti oleh
batangnya…. perlahan-lahan….. makin dalam….. dalam…. teruuusss….. terasa tidak
habis-habisnya…… Sambil mulutnya tak henti-henti memuji begitu ketatnya lobang
kemaluanku menjepit kepala dan batang kemaluannya…. membuat teman-temannya tak
sabar menunggu giliran mereka…
Ia diam sejenak setelah akhirnya
berhasil memasukkan seluruh batang penisnya ke dalam tubuhku… Aku merasa
gemetar, bukan saja tubuhku… melainkan juga kemaluanku…!! Perasaanku bercampur
aduk antara malu karena kemaluanku ternyata memberikan respon spontan yang
berbeda dengan pikiranku… dan kenikmatan yang terasa mulai menjalari sekujur
tubuhku…
Nathan kembali memuji liang
kemaluanku yang basah dan berdenyut-denyut memijiti kemaluannya… Sementara yang
lainnya terus menghisap dan meremas-remas buah dadaku… Akibatnya tak
terhindarkan, kedua putingku pun jadi semakin mengeras… Yang lainnya lagi
mengelus-elus tubuhku. Pahaku, pantatku.. pokoknya seluruh bagian badanku yang
dapat dijangkau mereka…
Dalam waktu yang sama Nathan mulai
meningkatkan aksinya dengan terus-menerus menusuk dan mencabut batang
kemaluannya. Mula-mula perlahan-lahan… makin lama makin cepat…. cepat……
cepaaatttttt dannnnnn….
Ooooohhhhhhh…. badanku
tergetar-getar….sementara aku…… Aaaaaaaaddduuuuuhhhh….. Apa yang
terrrrrjaaadiii… iiiinnniiiiii….. oooooohhhhhh…….. badanku menggeliat dengan
kuat dannnn….. aku mengalami orgasme terdahsyat yang pernah aku rasakan selama
ini……
“Aaaaaaaaaddddddddduuuuuuuu…………!!!!!!!”
Badanku terhempas lunglai.
Melihat keadaanku itu, Nathan jadi
makin bersemangat serta makin kuat dan cepat saja gerakan pantatnya… sehingga
keluar masuk batang kemaluannya berdecap-decap karena lobang kemaluanku telah
basah oleh cairan kenikmatan dari orgasme yang dahsyat yang kualami….
Aku hanya terlentang pasrah dengan
badan lemas. Sekali-sekali badanku menggeliat lemah apabila sodokan kemaluannya
menyentuh bagian terdalam dinding dasar kemaluanku……
Walaupun aku tahu aku sedang
diperkosa mereka tapi karena telah mengalami orgasme yang dahsyat, aku akhirnya
hanya bisa pasrah dan tidak ada lagi perlawanan. Lama-kelamaan rontaanku makin
lemah… Malah aku membiarkan mereka melakukan apa saja yang mereka mau pada
tubuh dan badanku… Termasuk ketika mereka satu per satu mulai pula menciumi dan
menikmati bibirku secara bergantian….
Ada 20 menit kemudian Nathan
mencapai puncaknya dan sambil menjerit kenikmatan.. dia menyemburkan air
maninya membanjiri kemaluanku sambil menghentakkan dan membenamkan kuat-kuat
batang kemaluannya ke dalam lobang kemaluanku… sehingga kembali tubuhku
terhentak… Oooooohhhhhhhhh…….
Dibenamkannya terus kemaluannya itu
sampai benar-benar mengkerut dan keluar dengan sendirinya dari dalam
kemaluanku.
Begitu kemaluan Nathan tercabut dan
ia terbaring lemas disampingku, tiba-tiba seorang dari kawannya dengan cepat
menaikiku. Tanpa basa-basi, ia langsung membenamkan kemaluannya yang sudah
mengeras ke dalam kemaluanku yang telah basah kuyup oleh air mani Nathan
bercampur dengan cairan kenikmatanku…… Dia terus mengayunkan tubuhnya
berkali-kali dan tak sampai 10 menit kemudian dia pun menyemburkan air maninya
dalam kemaluanku…
Kemudian seorang demi seorang mereka
berganti-ganti menyetubuhiku. Sementara aku hanya bisa terbaring lemas dengan
kedua paha terkangkang lebar-lebar dan mata terpejam tak berdaya…
Selepas lelaki ketiga menyemburkan
air maninya ke dalam kemaluanku, lelaki keempat tidak langsung menyetubuhiku.
Dia bersihkan dulu sisa air mani yang ada dan mulai menjilat-jilat kemaluanku…
Setelah puas, dia kemudian menyetubuhiku. Seperti yang lain, dia juga
menyemprotkan air maninya ke dalam kemaluanku. Demikian seterusnya lelaki
kelima, keenam, ketujuh, dan kedelapan melakukan hal yang sama…..
Sementara itu aku… entah mendapat
tenaga dari mana, ketika lelaki keenam sedang memperkosaku, aku bukan sekedar
diam, malah aku minta dia berbaring dan aku naik di atasnya… Aku tunggangi
lelaki itu dan aku ayunkan tubuhku dengan cepat hingga aku mencapai klimaks
berkali-kali… Lelaki yang lain, yang sedang berbaring di sekeliling, berseru
gembira sebab aku memberi respons yang tidak mereka duga…
Malah sambil aku menunggang lelaki
tadi, aku hisap kemaluan salah seorang lelaki yang masih menunggu giliran… Aku
makin bergairah dan bertindak liar… Mereka makin suka… terus ada yang menjilat
pantatku dan memasukkan jarinya ke dalam lubang anusku… Aku merasakan makin
sedap dan klimaks entah sampai berapa kali… Adegan seterusnya berlangsung
hingga kesemua lelaki merasa puas dangan layananku.
Kemudian tak disangka-sangka Nathan
sekali lagi merangkulku dan membenamkan kemaluannya yang telah tegang lagi… Aku
melayani Nathan hampir satu jam… Seingatku dari pukul 11 malam sampai 2 pagi
kemaluanku dikerjai oleh delapan orang lelaki India, China dan Melayu itu
bergantian… Aku betul-betul kecapekan disetubuhi mereka. Nasib baik bagiku,
anusku tidak diapa-apain mereka… Mereka hanya mencolok-colok dengan jarinya.
Selesai aku digilir beramai-ramai,
mereka pun keletihan termasuk aku sendiri. Kami terlelap di situ, masih dalam
keadaan telanjang bulat. Hingga kira-kira jam 10 pagi keesokan harinya baru aku
tersadar. Itu pun setelah dibangunkan oleh suamiku.
Aku cuma bisa menangis dalam pelukan
suami sambil menceritakan apa yang telah terjadi semalam padaku, saat aku
diperkosa beramai-ramai oleh teman-temannya. Sayangnya suamiku tidak terlalu
menanggapi, seolah-olah dia merestui kelakuan teman-temannya memperkosa aku…
Setelah itu kemudian seorang demi
seorang teman-temannya bangun dan bergegas mengenakan pakaian masing-masing.
Aku melihat Nathan sudah menyiapkan minuman pagi.
Selesai minum pagi, baru aku
mengetahui bahwa suamiku sebenarnya telah bersepakat dengan Nathan. Suamiku
bilang juga kejadian itu merupakan hadiah bagi hari ulang tahun pernikahan kami
yang pertama, karena aku dulu pernah menceritakan padanya tentang imajinasi
nakalku… yaitu ingin diperkosa oleh lebih dari lima lelaki… Rupanya cerita
khayalanku itu ditanggapi serius oleh suamiku. Bersama kawan-kawannya, mereka
merencanakan kejutan tersebut padaku… Itulah sebabnya suamiku pura-pura mabuk
tadi malam…
Karena sudah telanjur dan pada
dasarnya aku juga merasa ketagihan, sekali lagi hari itu aku dikerjai oleh
sembilan lelaki termasuk suamiku sendiri. Kali ini aku yang merelakan diri
untuk dikerjai oleh para lelaki itu… Dengan bermacam aksi dan style aku
diperlakukan mereka. Acara orgy itu berlangsung hampir 4 jam lamanya karena
mereka masing-masing menyetubuhiku sepuas-puasnya dan selama waktu yang mereka
mampu bertahan… Nathan adalah yang terbaik di antara semuanya…
Hari itu aku tidak pergi ke
mana-mana selain bersetubuh dengan mereka itu secara bergilir. Sementara
menanti lelaki kesembilan menyelesaikan permainannya, lelaki pertama kembali
tegang dan kembali menyetubuhi aku sekali lagi sesudahnya… Pendek kata, hari
itu seharian penuh tubuh badan dan kemaluanku bermandi air mani lelaki… Nampak
bahwa suamiku adalah orang yang paling gembira melihat impianku menjadi
kenyataan… Aku juga turut gembira karena dapat merasakan kontol lain selain
milik suamiku…
Keesokan harinya aku demam… Hampir
seminggu baru aku kembali pulih… Bagaimana tidak koleps, sembilan lelaki
mengerjaiku habis-habisan dan berkali-kali. Rasanya setiap orang itu
menyetubuhiku paling tidak tiga kali… Bayangkan betapa lelahnya aku. Sampai
bengkak kemaluanku dikerjai mereka…
Nasib baik tak membuatku mengandung…
Kalau sampai kejadian, aku tak tahu anak siapa yang kukandung itu, begitu
pikirku saat itu.
Sebulan sejak kejadian itu aku
teruskan hubunganku dengan Nathan…
Suamiku kemudian seolah-olah
merestui perbuatanku itu… Malah dia sering sengaja menitipkan diriku pada
teman-temannya itu saat dia bepergian ke luar negeri. Setiap kali suamiku ke
luar negeri, Nathan dan teman-teman suamiku yang lainnya selalu menjagaku dan
memenuhi kebutuhanku, seperti mengantar jemput aku ke kantor, mengantarku
berbelanja, dan sebagainya. Tentu saja termasuk menemaniku di malam hari dan
memenuhi kebutuhan seksku…
Hal itu berkelanjutan hingga Nathan
menikah. Walaupun masing-masing sudah memiliki keluarga sendiri tapi mereka
tetap setia kepadaku. Aku pun tak tahu kenapa mereka menaruh hasrat yang begitu
tinggi terhadap diriku. Minimal seminggu sekali mereka akan datang menemuiku
untuk bersetubuh. Kegiatan itu akhirnya sudah menjadi tradisi di dalam keluarga
kami. Kadang-kadang suamiku jadi penonton saat aku bersetubuh dengan lelaki
lain….
Aku tak tahu sampai kapan perkara
ini berlanjutan. Suamiku tampaknya sangat menikmati permainan ini. Dan
sejujurnya, akupun demikian.