BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

pijatan kakak iparku


Cerita panas ini merupakan sebuah cerita yang ditulis untuk fans cerita sex smuanya karena ini merupakan hal yang baru untuk kalangan anak muda. Cerita sedarah ini dilakukan oleh kakak ipar ketika disuruh sebagai pemijat oleh adik ipar dia, Awal terjadinya di tahun maret 2008. Saat aku berusia 36 tahun . Aku punya seorang istri berusia 31 tahun yang memiliki kakak ipar masih lugu dan pemalu. Sebut saja namanya euis,  berusia 29  tahun. Euis adalah kakak iparr dari istriku. ikut tinggal bersamaku . Mertuaku di sukabumi. Aku ikut senang iparku tinggal bersamaku karena sekalian menunggu dan mengurus rumahku yang kosong hanya tinggal pembantu akibat kami berdua bekerja.dan suami kakak iparku pun jarang di rumah dia bekerja sebagai sopir yang selalu sibuk keluar kota ,dan jarang pulang

Aku punya kebiasaan dan kegemaran yang kubawa sejak remaja. Yakni senang di pijat. Hampir seminggu sekali orang tuaku memanggil tukang pijat langganannya, dan sekalian pula aku ikut minta di pijat.

Tak heran, setelah menikah, minimal hampir seminggu dua kali aku selalu minta dipijat istriku.
Aku juga punya pembantu. Terkadang pembantuku yang sudah tua juga membantu memijat tatkala istriku sudah kelelahan. Istriku juga bekerja di bank swasta sebagai teller.
Kisahnya berawal dari suatu hari aku pulang kemalaman karena lembur. Badanku terasa sakit sekali. Aku ingin sekali di pijat. Tetapi istri dan pembantuku sudah tidur. Saat itu aku lihat iparku Euis masih belum tidur dan sedang asyik nonton tv di ruang tengah . Karena sudah tak tahan sakit semua badanku, aku coba minta tolong Euis untuk memijat pundakku.
Euis menurut saja karena memang dia akrab denganku. Awalnya dia ragu karena tak pernah memijat orang. Lalu ku bilang : ” Tak apa lah, Euis.. asal-asalan aja !. yang penting sakit Aku hilang !”. . maka Euis pun mau melakukannya. Mulailah dia memijat bagian pundakku dan Aku tetap mengenakan baju.
Sama sekali aku tak punya pikiran macam-macam karena aku mencintai istriku dan menghormati keluarga mertuaku.

Aku rasakan ternyata pijitan Euis enak juga. Aku mulai menikmatinya. “Enak juga pijitan si Euis !”, pikirku. Setelah badanku agak enakan, aku minta Euis untuk menghentikan pijitan dan ku minta dia untuk segera kembali ke kamarnya.

Esok paginya aku ceritakan ke Istriku kalau semalam badanku sakit sekali dan minta maaf terpaksa aku minta tolong Euis kakak iparnya untuk memijatku. Istriku tampak seperti biasa saja karena sangat percaya kalau aku tidak bakal macam-macam ke kakak iparnya itu.
Suatu hari, aku merasakan kembali sakit pegal-pegal dibadanku. Mungkin karena kebiasaan di pijat, capek sedikit saja serasa tak hilang kalau tidak di pijat. Cepat-cepat aku bawa kendaraanku ke rumah malam itu. Saat tiba di rumah, aku minta tolong istriku– yang memang biasanya sudah pulang duluan– untuk memijat seperti biasa. Tapi dia bilang sedang capek sekali dan tidak sanggup memijatku. Dia memintaku untuk membangunkan bu sumi saja, pembantuku. Tetapi bu Sumi sudah tidur.

Aku lapor ke istriku kalo bu sumi sudah tidur. Tiba-tiba istriku bilang : ” ya sudah minta tolong aja sama euis, tapi pijatnya di sini !”. (Di kamarku dan istriku)
Lalu aku memanggil euis yang kebetulan memang belum tidur. Istriku tiduran di sampingku, ikut menyaksikan kalau aku sedang di pijat tanpa buka baju oleh kakak iparnya. sambil mengajari euis memijat dan ngobrol, istriku lama-lama tertidur pulas.

Sejak hari itu kebiasaanku berlanjut. Aku makin sering di pijat oleh Euis di kamarku. Di saksikan oleh istriku. Frekwensinya kini malah lebih banyak Euis yang memijatku ketimbang Istriku sendiri. Sama-sekali tidak terlintas pikiran kotor untuk macam-macam karena Euis orangnya memang baik dan kuanggap sebagai sahabat akrab. aku juga sering menasehatinya dalam agama meski aku juga bukan orang alim, lalu menasehatinya juga agar hati-hati dalam bergaul supaya tidak terlibat pergaulan bebas.
Lama kelamaan aku makin keenakan di pijat Euis dan mulai berani di pijat dengan buka baju. Akupun mulai berani minta di pijat dengan menggunakan minyak pijat seperti apa yang memang sering dilakukan Istriku.

Aku rasakan pijatan tangan euis memang tidak kalah dengan pijatan istriku. Sampai beberapa bulan berlalu aku makin ketagihan dengan pijatan Euis iparku.
Ohya, Tak lupa setiap kali di pijat, aku selalu memberikannya uang Rp.100.000. Sesuatu yg istriku juga mengizinkan aku di pijat Euis karena melihat aku juga memberinya uang.
Sampailah di suatu malam yang hujan deras, istriku sedang tertidur pulas saat aku baru tiba di rumah malam hari. Badanku pegal sekali. aku meminta euis untuk memijatku. Di tengah pijatan, aku merasakan tiba-tiba muncul gairah ingin sekali berhubungan seks dengan Istriku. Tetapi istriku sudah tidur.

Aku pusing sekali, mungkin karena gairah yang naik tiba-tiba, kini aku jadi mulai terangsang oleh sentuhan pijatan Euis. Malam itu setan membawaku untuk mencari rangsangan lebih. Karena gairah seks ku sedang naik.
Tak seperti biasanya, aku yang paling-paling hanya minta di pijat di bagian kaki, kepala dan pundak tanpa buka baju. Kali ini minta lebih… Aku minta Euis untuk memijat bagian dadaku !.
Semula Euis ragu-ragu karena tak biasanya aku minta pijat di bagian itu.
“Ayo is, gak apa-apa sekali-sekali, tumben nih bagiaan ini (dada) aku agak pegel banget !”. Pintaku. Akhirnya Euis menuruti permintaanku. Aku menarik nafas dalam-dalam menikmati kulit tangan iparku yg dilumuri minyak sedang memijat sensitif dadaku untuk pertama kalinya. Aku jadi sering menelan ludah malam itu. Sungguh aku kian terangsang setiap telapaknya mengenai bagian puting di dadaku.

“Euis.. !” Kataku. “Agak di-lama-in yah pijatnya di bagian itu. Abis lagi pegal !”. Kataku. Jam menunjukkan pukul 23.00. Selesai sudah pijatan Euis. Aku minta Euis untuk tidur ke kamarnya. Aku yg di kondisi gairah memuncak, sudah tak kuasa lagi menahan. Ku bangunkan Istriku. Tetapi dia ogah-ogahan. Seperti biasa kalau sudah begini, aku punya sedikit kelainan seks. Ku buka celana Istriku dalam kondisi dia tertidur, ku baringkan tubuh istriku dalam keadaan tengkurap, ku tuntaskan hajatku malam itu dengan bermasturbasi menggejot-genjot pantat istriku yg kadang akhirnya jadi terbangun dan membantu menggoyang-goyang pantatnya.. “Crooott…. Crooot… !”, air maniku tumpah di pantat Istriku.
Waktu terus berjalan. Setiap kali aku pegel, aku minta di pijat Euis, aku kini selalu minta dia berlama-lama memijat di bagian dada. Terutama saat istriku mulai tertidur. Semakin lama aku makin menikmati. Sensasinya semakin lain. Dalam keadaan terpejam mata, aku mulai berpikir aneh-aneh.

Ada satu hal yang membuatku heran, ketika itu, saat memijat di bagian dada, aku merasa Euis memperlambat dan memperlemah tangannya seperti mengelus memberi rangsangan. Aku sudah tak memperdulikan lagi rasa malu saat putingku membesar dan mengeras dibuatnya. Mungkin dia sudah tahu kalu aku terangsang. Mataku tetap terpejam menikmati sensasi hebat itu seolah tidak tahu apa yang di lakukan oleh tangannya. Aku juga merasa setiap euis memijat bagian dadaku, nafas Euis juga ikut makin memburu dan seperti tersengal-sengal. Sesekali aku intip dari keremangan lampu kamar yg ku redupkan, payudara Euis makin membesar.
Lama-kelamaan tiap di pijat aku mulai punya pikiran kotor. Nafsu sudah menguasaiku. Aku ingin sekali Euis bukan saja mengelus dadaku, dalam khayalanku aku ingin dia bisa memainkan jarinya di putingku. Bahkan menjilatinya. Aku mulai mikir-mikir, mencari-cari rencana, bagaimana caranya agar Euis bisa memainkan putingku dengan leluasa dan bebas, tanpa kehadiran istriku di sampingku seperti biasanya. Sesuatu keliaran yang tak pernah terbayangkan. kakak ipar yang aku kasihani dan sayangi sebelumnya. Diapun cantik sexy bodynya .

Di kantor aku jadi sering terbayang-bayang pijatan dan elusan tangan Euis di dadaku.
Sampailah Suatu hari sengaja aku pulang kantor duluan. Sekitar jam 2.30 siang dimana Euis biasanya memang sedang santai di ruang tv.
Hari itu ternyata benar. Euis sedang menonton TV. Tanpa ragu Aku minta Euis memijatku. Pembantuku di kamarnya tidak curiga sama sekali karena memang dia sudah tahu kebiasaanku yang di pijat Euis di kamarku. Karena pernah satu kali mereka berbarengan memijatku malam-malam.

Siang itu Aku minta Euis untuk memijat lebih lembut lagi di bagian dadaku. Aku sengaja menutup gorden dan memadamkan lampu agar jadi lebih remang-remang meski matahari masih tinggi.

Siang itu Aku rasakan tangan Euis begitu leluasa dan bebas seolah memberi rangsangan ke dadaku tanpa takut di ketahui istriku.
Selama di pijat Aku merasa Euis tidak lagi memijat dadaku tapi seolah membelai-belainya. Aku makin tidak tahan. Lalu nekat aku bilang : “Euis, boleh pijatin puting Aku pake jari-jari Euis nggak ?” Kataku nekat.
“Hah.. ? Gimana caranya, di ? Kok pijat putingnya ?, ” Katanya heran atau mungkin pura-pura heran.
“aku paling suka kalo  istriku pijatin puting Aku. Gampang kok !.” Sambil ku pegang tangan dan tuntun jarinya untuk menunjukan caranya.
Entah karena lugu, atau pura-pura tidak tahu, dia menurut saja dan meneruskan memainkan putingku dengan jarinya.
Aku bilang : “enak sekali, Euis. lebih pelan yah, tapi tolong jangan bilang-bilang istriku, ya !”
“Memang kenapa, di ?”
“Gak apa-apa, khawatir nanti istriku marah dan salah sangka “, kataku.
“Ya iya, di, Euis juga malu !”. Katanya dengan wajah lugu.
“Euis tahu gak, aku paling suka kalau dimain-mainkan gini putingnya. istriku juga paling suka kalau di giniin putingnya,” kataku.
Euis diam saja mendengarnya. “Gini Euis, kayaknya posisi Aku kurang nyaman deh, gimana kalo Euis sambil tiduran juga pijatin puting Aku ?,” Pintaku.
Entah kenapa Euis menurut saja dan ikut merebahkan tubuhnya sehingga kini aku berhadap-hadapan dengannya sambil tiduran.

Jarinya terus saja memijat putingku. Aku makin kehilangan akal sehat. Dengan nekatnya aku bilang : “Euis, sini Aku ajarin kamu gimana caranya memijat puting Aku yang bener, karena kalau cara pijat Euis kayak gini lama-lama puting Aku jadi perih !.” Kataku
Kemudian ku lanjutkan kalimatku : “Tapi… Euis sendiri harus ngerasain di pijat !, nanti Aku mau praktekin memijat Euis, supaya nanti kalo pijetan Euis makin enak, Aku akan kasih uang yg lebih banyak !”.
“Maksud Ady ?”, tanya Euis.
“Sini deh Aku langsung pijetin Euis aja. Euis rasain aja !”
“Ntar kalo istrimu tahu gimana ?”
“Ya jangan kasih tahu dong, ini rahasia kita aja”. Kataku
Tanpa buang kesempatan aku langsung nekat memijat telapak kaki Euis. Agar dia tidak langsung curiga. Aku pura-pura pijat dari telapak kaki agak lama. Trus menjalar ke betis. Kemudian ku minta Euis untuk duduk. Lalu ku pijat di bagian leher, pundak dan kepala tanpa Euis membuka baju.
Lama-lama setelah Euis mulai merasa enak, aku mulai berani memakai minyak pijat. Aku memulainya dari bagian leher. Pelan-pelan dan sesekali kusentuh bagian bawah kupingnya, agar dia terangsang. Aku pijat pelan-pelan dan lama-lama di bagian itu. Euis mulai menikmati dan tak ada penolakan sama sekali. Trus aku mulai memijat turun ke bagian pundak belakang.
Dengan sangat hati-hati, jemariku mulai meraba memijat bagian pundak depan. Ku lihat Euis makin terlena, meski matanya terpejam, aku tahu dia tidak tertidur. Agar lebih leluasa tanganku memijat dari belakang, Aku mencoba meminta Euis untuk membuka kancing bajunya.
“Euis… ! Kancing bajunya buka satu ya !, supaya Aku gampang pijat dada atas Euis !.”
Dan… Euis menuruti !. ” Yess… !”, senangnya hatiku !.

Jariku makin menurun memijat ke wilayah dada, di bagian atas payudara. Aku bisikkan kata-kata untuk meminta euis terus memejamkan mata dan menikmati musik lembut yg sengaja aku putar.
Tanganku makin turun memijat ke bawah. Seolah sedang berenang di dada dengan dengan gaya katak. Jari-jariku mulai merasakan bagian atas bukit payudara. Wow… Sudah meninggi dan mengeras. Nafas Euis makin tersengal-sengal. Semakin ke bawah… Ke bawah… Dan…
Inilah kesempatan yang tepat. aku sapu dengan lembut bagian paling vital di payudara seorang perempuan. Dengan begitu lembut sekali aku sapu putingnya dengan jemariku. Euis seperti tak menolak sama sekali. Tapi sedikit mendesis, seperti agak takut.
Karena tak ada penolakan berarti, ku sapu saja putingnya beberapa kali. Tak juga ada penolakan berarti, akhirnya kumainkan terus jari telunjukku di atas putingnya saja. Euis melipat bibir tanda keenakan sambil sesekali menyapu bibir dengan lidahnya.
“Euis…”, bisikku. ” Yang enak kalau nanti main-mainin puting Aku.. ya kayak gini !. Enak banget, kan ?”.
Euis mengangguk tanpa kata-kata. Lidahnya sesekali keluar dari bibirnya.
“Euis mau yg lebih enak lagi nggak ?” Kataku.
“Buka ya kancingnya semuanya”, kataku
Aku lihat Euis sudah terangsang sekali. Entah karena lugunya, saat kubuka semua kancingnya dia diam saja. Lalu ku buka juga BH-nya meski sempat sedikit menolak.
Akhirnya ku rebahkan badan euis dengan posisi telentang, lalu aku mainkan jemariku di atas puting yg merah coklat muda itu.
“Euis tidur aja ya, nikmatin aja sesuatu yang paling dahsyat enaknya, euis pasti ketagihan deh !”
“Euis mau diapain di ?”
“Ssst…. Rasain yah”, sambil ku belai-belai rambutnya
Tanpa panjang kata lagi……

Ku jilati saja puting yang masih sebesar kacang hijau itu….!!!
Tubuhnya menggelinjing. Ku mainkan ujung lidahku dengan lembut di atas putingnya. Euis mendesis seperti ular : “sssssstttt…. Eeeeeehhhh… Euuuuhh !”
“Enak kan, Euiiiiis ?” Tanyaku
Euis diam saja. Matanya tetap terpejam kuat-kuat. Mulailah Ku jilati seputar payudaranya, kemudian turun ke bagian perutnya. Di pusarnya ku mainkan lidahku agak lama. Sambil tanganku meremas-remas payudaranya.
Mulutku kini naik ke bagian lehernya. Dia tampak keenakan ku hisap-hisap tiap lekuk lehernya. Kembali ku hisap setiap sudut bagian sensitif di dadanya. Ku sedot di pangkal payudaranya sampai meninggalkan tanda merah. Ya.. Aku sengaja mencupangnya sampe ada 4 tanda. Kulitnya kuning langsat nan bersih. Aku jelajahi setiap lekuk-lekuk tubuhnya dengan kecupan dan sedotan-sedotan lembut. Ku jilat dan ku hisap juga ketiaknya pelan-pelan sekali. Aku coba mengayati kenikmatan tiada tara ini.
Akhirnya ku cium bibirnya. Dia menolak tak mau. Aku terus berusaha. Aku rangsang kembali di putingnya agak lama. akhirnya.. Euis pasrah menyerahkan mulutnya. Ku sedot dengan penuh penghayatan bibirnya.

Kuminta Euis mengeluarkan lidahnya. Tanpa ragu ku kecup dan ku hisap lembut lidah kakak iparku yang sexy  itu. Aku sudah lupa kalau euis adalah kakak iparku. Euis mulai lancar belajar berciuman denganku. Kuminta euis menyedot lidahku. Hanya dalam tempo beberapa menit Euis makin pandai beradu sedot. Ludahnya tidak berbau sama sekali.

Pelan pelan jariku sudah mulai meraba bagian bawah selangkangan. Tapi dia selalu saja menepisnya.
Aku sudah tak kuat lagi. Lalu ku buka celanaku. Euis seperti ketakutan. “Ngapain di ?, jangan !, Euis takut !”.
“Gak apa-apa Euis. Aku gak akan mempermainkan kamu. Sungguh. Ayo pegang punya Aku aja !”.accchh   ady ….aku …nggakk kuat memekku terasa senut-senut….di…..udah lama nich euis nggak di gituin sama suami euis….diii……….aaaccchhhhhhhhhhhhhhhh

Euis seperti mau melompat. Akhirnya dengan merayu dan sedikit paksaan, tangan Euis mulai berani memegang.
Awalnya takut-takut. Lalu kuminta euis untuk memijat alat vitalku. Aku ajari mengocok dengan istilah memijat.
“Ya gitu Euis… Aku cuma mau Euis giniin Aku aja kok, . Kalo Euis hamil nanti gimana !”. ya tenang aja kan euis punya suami ,ngapain pusing Kataku.
Makin lama Euis makin tenang. Sehingga makin lancar mengelus-elus alat vitalku. Lalu aku ajari cara mengocok alat vitalku. Sambil berciuman, aku terus mengurut payudara euis dengan lembutnya.
Tapi aku merasa kocokan Euis belum pas dan tidak enak. Aku coba dengan berbagai posisi tangan Euis. Tetap saja tidak enak.
Lalu Aku minta dia nantinya tidur tengkurap saja. Buka celana jeans tapi tidak membuka celana dalam. Aku jelaskan caraku onani di pantat kakaknya. Cukup lama aku merayunya, akhirnya dia setuju.

Sebelum tidur tengkurap. Aku ciumi lehernya dari belakang. Lalu sesekali sambil menghisap lidah. Tanganku memijat payudaranya dari belakang.
Aku sudah tak kuat lagi. Kini Ku minta dia tidur tengkurap saja.
“Maaf Euis, Aku mau onani di pantat Euis aja ya. Euis buka celana jeeans Euis tapi gak usah buka celana dalam. Aku pinjam belahan pantat Euis aja. Aku gak bakalan sodomi !.”.
Lalu ritual kelainan seks-ku dimulai. Ku jilati pantat Euis. Lalu akhirnya ku tindih pantat yang masih sekel itu. Aku tempelkan penisku di belahan pantatnya. Aku genjot pantatnya. Ku peluk tubuh Euis sambil tanganku meremas payudaranya dari belakang. Hampir di ujung puncak orgasme, ku tingkatkan frekwensi genjotan. Dan :
“croooot… Crooot… Crooot… !” Keluar air cintaku banyak sekali membanjiri bagian atas pantat kakak iparku.
Kenapa nggak dari depan aja di?.... takut kamu ngga mau is,kataku,makanya nanya kan enak kalau nanya dulu ,kali aja di acc ,ya ngga? Akhirnya euis mulai membuka selangkangannya menunggu serangan dari adik iparnya itu,…ayo di ‘masukkan saja senjatamu aku juga udah ngga tahan nich’… abis udah seminggu nih di anggurin aja sama suamiku……akhirnya tanpa piker panjang lagi ku lentangkan kakinya hingga terlihat jelas memek kakak iparku yang siap tuk di sodok oleh batang ku……..
Aaachhhh…..    sserrr……aaaaccchhhh    teruuuuus   diii   masukkan lebih dalam lagi diii…’accchhhh nikmaaat sekali dii…..senjatamu besar sekalii diii’’….hampir ggak muat masuk kelubangku….’’’aaachhhh   ….teeeruuuussss    diiii,akuuu   mau keluaarr    diiii….genjot terus  ,,,,sayanngggg    ,,aachhhh……akhirnya kami sama-sama terkulai lemas menikmati asmara birahi hingga puncak kenikmatan,,,……crrooott….croootttt……cccrraattttt….aaaachhhh.


Tapi namanya nafsu memang sangat sulit terbendung. Memang benar, perang terbesar di dunia adalah perang melawan hawa nafsu. Dan aku kalah.
Setelah kejadian itu aku makin ketahihan di pijat lagi.. tiga bulan kemudian, aku diminta tolong oleh istriku mengantar uang ke rumah mertua di sukabumi dengan di temani euis berdua saja. Entah setan apa kok tiba-tiba kami sudah berciuman di mobil. Tak terduga sama sekali. Perang melawan nafsu tak terkendali lagi, aku lagi-lagi kalah. aku sempatkan mampir ke sebuah hotel di perjalanan. Kami ulangi lagi peristiwa yg sama, meski hanya check in 3 jam saja.
Sejak peristiwa itu, kami sering bercinta hingga sama –sama tersalurkan hasrat birahi kami. penisku di pijat oleh euis lantas di masukkan kedalam vagianya, di kocok, di jepitkan ke pantat, di jepit ke payudara, bahkan di oral. Akupun sering meng-oral Euis karena dia sukanya memang di oral sampai sama- sama terpuaskan.
Hingga kini 2012, euis masih tetap berhubungan denganku. . Euis juga jadi ketagihan untuk menikmati seks denganku, sering tiba-tiba dia meneleponku untuk mengajak “istirahat” di hotel. Apalagi kalau bukan minta dilayani kebutuhan seks-nya dengan cara pijat plus berhubungan intim saling berbagi meraba,menghisap melumat pokoknya berbagai macam cara sudah kami lakukan agar hubungan kami makin mantap dan tanpa ada curiga dari suami euis,atau dari isrtiku.
dalam hari-hariku ketika hasrat itu timbul aku langsung nelpon euis. begitu nafsuku suka naik, Biasanya aku lampiaskan dengan mengajak check in dia di hotel esoknya.hingga hasrat kedunya dapat tersalurkan ….euis yang punya hasrat birahi yang tinggi ,begitupun dia ,sama ketika getaran-getaran birahi itu timbul,dia langsung minta chec in tanpa harus menunggu lebih lama
Sampai sa’at ini pun aku dan euis masih sering melakukan hubungan intim itu tanpa menaruh curiga dari oreang lain.entah sampai kapan hubungan it uterus terjalin,karena tanpa di pungkiri
Aku dan euis memang masih sama-sama membutuhkanya.asal jangan ketahuan dari suami euis atau istriku ,tak apalah karena selingkuh yang menyakitkan itu kalau ketahuan,tu ngga? Kalau nggak ketahuan ya nggak apa –apa,kan ngga menyakitkan.