Aku sebenarnya lahir dari keluarga
yang tak kekurangan,meski kehidupan kami tidak berlebihan,tapi cukup dapat
menjalani hari-hari dengan tentram,. Ayahku seorang pegawai negeri,sedangkan
ibuku,membuka toko kelontong didepan rumah kami. Aku sendiri anak terua dari 2
bersaudara,adiku perempuan masih kecil. Masa sekolah dasarku,kujalani
dengan baik,aku orangnya memang mudah bergaul,walau keinginan tahuan akan hal
baru sedikit besar,tapi kadang aku suka sedikit belagu dan sok tahu. Sosoku
sendiri sebenarnya biasa saja,hanya badanku agak lebih besar dibanding
teman-teman yang lain.
Keinginan tahuanku yang sedikit
besar itulah yang menjadi awal berubahnya pemikiranku tentang hal-hal tabu. Hal
itu berawal dari saat aku kelas 6 sd,temanku membawa kartu yang berisi adegan
mesum. Meski hanya 4 lembar kartu,tapi hal it uterus membayang dibenaku. Sampai
akhirnya,saat akhir kelas, aku sdh mengalami mimpi basah.
Awal masa smp, tidak menjadi masalah
bagiku,aku dengan mudah dapat bergaul akrab hampir dengan semua teman baruku.
Sampai kemudian,aku mengenal sebut saja bu yanti, guru matematika sekaligus
wakil kepala sekolah kami. Wanita yang masih dibawah 40 tahun itu,mempunyai
sifat yang sangat ramah serta akrab kepada semua murid. Selain itu wajahnya
yang lumayan cantik,dengan kulit yang bersih,menjadi nilai tambah baginya.
Perawakanya yang singset dan payudaranya yang agak besar,kadang menjadi bahan
bisik2 murid2 disekolah.
Keakrabanku denganya berawal saat
catur wulan pertama telah selesai. Siang itu,setelah keluar dari ujian
terakhir,aku tak langsung pulang, aku main basket dengan teman2ku. Sampai
akhirnya ketika jam 1 siang,kami hendak pulang. Mereka menuyuruhku
mengembalikan bola basket ke kantor,akupun membawa bola itu. Saat masuk
kantor,sebenarnya ada 3 orang guru yang masih belum pulang,termasuk buy anti.
Saat melihatku,buy anti tersenyum. “kebetulan,kamu murud kelas 1 kan,siapa
namanya?katanya. “iya bu,tono”jawabku. “sini,ibu mau minta tolong”katanya. Aku
menghampirinya.”ada apa bu?tanyaku. “ibu mau minta tolong,periksain ulangan
anak2,gpp?tanyanya. “wah bu takut gak bisa”jawabku. “gak kok,gampang,jawabanya
sdh ada,kamu tinggal samain aja”katnya.karena merasa segan,akupun akhirnya mau
setelah diberi sedikit petunjuk. “yuk,di ruang ibu aja”katnya,kemudian
kami masuk ke ruanganya. Dia kemudian memberikan tumpukan kertas jawaban.”ini
samain sama ini,yang pilihan abc nya aja”katanya. Aku mengangguk. Baru sekitar
15 menit,kudengar buy anti memanggil penjaga sekolah. “kamu mau bakso atau mie
ayam,blum makan kan?katnya. “gak usah bu,tadi dah makan”jawabku.”ya sudah,minum
aja ya”katnya,tampa mendengar persetujuanku,dia sudah memesakan minuman kepada
pak penjaga sekolah. Kira-kira kurang satu jam,aku selesai mengerjakan
tugasnya. “mana lagi bu”tanyaku.”ada sih,tapi udah siang,tar orang tua kamu
kawatir”katnya. “tenang aja bu,pulang magrib gpp,dah biasa”kataku. Akhirnya aku
mengambil tumpukan di mejanya kerjanya. Aku kembali ke meja didepanya,dan asyik
mengerjakan tugas yang iya berikan. Tak terasa,aku menyelesaikan sampai 5
kelas,saat ,saat jarum jam menunjukan angka 4. “cepat juga kamu ya,tapi sdh
lah,cukup,dah terlalu sore’katnya. Walau aku bilang tak apa2,tapi kliatanya dia
tidak tega,sebelum pulang aku diberi uang 5 ribu untuk ongkos,aku asalnya menolak,tapi
dia memaksa. “nanti kalo ibu minta tolong lagi,mau kan?katnya,aku mengangguk.
Sejak itu,kami menjadi lebih dekat.
Walau didepan teman2,dia biasanya hanya tersenyum,tapi kalau saat aku membantu
memeriksa ulangan harian kelas lain,dia selalu banyak bertanya,terutama
mengenai kegiatanku sehari. Aku sendiri tak merasa special,karena ku
tahu,selain aku,banyak anak2 lain yang kadang dia mintai bantuan. Sampai
akhirnya suatu hari,dia kembali meminta aku membantunya untuk memeriksa
ulanagan harian murid-murid lainya. “no,nanti mau gak bantu ibu,bawa buku2 itu
ke rumah,kamu kan lewat rumah ibu arahnya kan?tanyanya. “boleh bu”kataku. “ya
dah nanti kita pulang bareng kalau sudah selesai,atau kita kerjakan dirumah ibu
aja,gmana?karena sebagian masih teringgal di rumah.akhirnya,aku setuju. Kamipun
pulang kerumahnya menngunakan angkutan umum.
Samapi dirumah yang berukuran
sedang,dengan hanya satu kamar tidur besar.”ibu disini ngontrak,kebetulan
perumahan ini yang paling dekat sekolah”katanya.saat aku tanya ini rumah
ibu.”lingkungan sepi ya bu,gak takut maling?tanyaku.”kan didepan ada
penjaga,mereka pada kerja kali,jadi sepi”jelasnya. “suami ibu di
mana?tanyaku.”mereka di malang,sama anak ibu”katnya. “oh,anak ibu kelas
berapa?tanyaku.”dia dah kuliah,baru masuk”.”masa sih bu,kirain anaknya masih
kecil,kok ibu gak keliatan punya anak yang sdh gede”kataku sedikit
memujinya.”ih kamu bisa aja”katanya.
Ya,buy anti memang ditugaskan ke
sekolahnya ,tapi resikonya,dia harus jauh dengan keluarganya,sudah 3 tahun
lebih,katanya dia jauh dari keluarga,biasanya kalau ada libur yang agak
panjang,beliau baru menemui keluarganya. Suaminya sendiri sebulan sekali rutin
menjenguknya,kadang bersama anak dan meruanya juga,begitu buy anti
memberitahukanku. “ibu gak kesepian sendirian?tanyaku. “kdang sih sepi,tapi
untung,ibu sibuk dengan kerjaan,lagian kadangkan ada murid yang datang
bantu,jadi gak gitu sepi”jelasnya. “oh,oh ya,ibu kapanpun boleh kok minta
tolong,asal jangan yang susah,yang meriksa abc aja bu”kataku.dia tersenyum,dan
mengucapkan terima kasih.
Sungguh,aku makin senang dapat
membantunya. Sampai akhirnya,ujian kenaikan kelas telah selesai,aku kembali
diminta membantunya. Siang itu,aku kembali datang kerumahnya. Aku sudah tidak
canggung lagi.”aduh,ibu ketinggalan sebagian”katnya saat mengeluarkan isi
kantong plastiknya. “aku mau ambilkan bu,biar aku kembali ke sekolah
lagi”kataku. “jangan ah,kasian,jalan kedepanya kan agak jauh,besok aja kalau
kamu gak keberatan,kesini lagi ya?ktanya,aku setuju,akhirnya aku engerjakan
tugasku,baru jam 2 siang,semau sudah beres.kulihat buy anti menyiapkan makan.
“kamu makan dulu mending”katnya. Akupun kemudian makan. “kamu tuh berapa
tahun”katnya.”13 bu”jawabku. “wah,dah gede dong,pasti dah akhir balig
ya?katnya,aku mengangguk malu”. “udah mimpi dong”tnyanya.”udah dong bu”jawabku
sok dewasa.bu yanti tertawa,tapi tawanya kelihatan agak genit,tapi entah,aku
senang. “kapan pertama mimpi?tanyanya. “6 sd bu”jawabku.”dah punya
pacar?.”belum bu”. Tak terasa obrolanpun mengalir,diiringan gelak tawa,sesekali
dia menayakan hal tabu,aku jawab dengan senang hati.
Saat malam,aku terus berfikir
mengenai hal yang terjadi sore tadi, apalagi saat bu yanti bertanya,pernah
masturbasi,dengan malu aku jawab pernah sekali,dan dia berkata,anak2 sekarang
terlalu cepat gede, aku juga ingat untuk menjaga rahasia,agar jangan sampai
obrolan kami,aku ceritakan ke anak lain,dan aku berjanji. Dan besoknya,walau
sekolah sudah bebas,tapi aku tak sabar menanti untuk membantu bu yanti.
Hari masih sekitar jam 10 tapi aku
sudah bolak balik didepan kantor,sementara anak-anak lain yang hanya sebagian
yang datang,sudah bergegas pulang. “kamu tunggu di depan ja ya” kata ibu yanti
saat dia melihatku.kira-kira jam 11 lebih,beliau keluar dari kantor,akupun
membantunya membawa bungkusan plastic,saat naik angkutan. Dalam beca yang
menuju rumah,ibu yanti sempat berkata “terima kasih ya,kasian kamu jadi cape 2
kali”katanya. “kan aku bilang gpp bu,kapanpun siap,asal nilaiku jangan
jelek,he3,bercanda bu”kataku,saat kulihat delik mata ibu yanti.
Sampai dirumah,ibu yanti berganti
pakaian daster dengan belahan yang sangat rendah,membuat jantungku tak
karuan.aku langsung mengerjakan tugasnya,yang ternyata hanya sedikit,kurang
dari jam 1 sdh selesai,membuatku sedikit kesal karena harus cepat pulang. “kok
sedikit sih bu,kelas lain mana”kataku. “belum,nanti aja”.”kenapa gak
sekalian”kataku.”nanti di kerjakan anak lainya”jawabnya. “ya ibu”kataku.
“loh,kenapa mangnya?tanyanya. “ya gpp bu”kataku. “masih betah disini
ya?tanyanya. “aku hany senyum”.”ya dah ngobrol dulu aja,ibu juga sengaja
bawanya dikit,supaya ngobrol ma kamunya lama’katnya. Akhirnya kamipun ngobrol
kesana kemari. “sampai akhirnya saat aku berdiri mau ambil air,ibu yanti
bertnya “bole tahu gak,anu kamu berapa senti?katnya. “apanya
bu”jawabku,fikiranku tak menentu,”itu burungnya’katnya. “ih ibu,malu ah,gak
tahu,gak pernah ukur?jawabku sambil kemudian aku berjalan kedapur sambil
tersenyum. Bu yanti mengikutiku,kemudian dia duduk di dekat meja makan.”kok
malu?katnya.”mang kenapa bum au tahu?tnyaku. “gak,badan kamu kan lbh gede dari
yang lainya”katnya.aku hanya senyum.’gak tahu bu,lum ukur”jawabku.”ibu ukurin
mau gak?katnya. jantungku makin berdetak,tapi setiap di bertanya,aku malah
makin suka,entah kenapa.”malu dong bu”jawabku.aku kemudian meneguk air,padahal
sudah gelasnya sudah kosong.”kenapa malu,atau ibu liat aja ya”katnya.aku tak
sempat begerak karena tanganya tiba-tiba menyentuh pinggangku,dan menariknya
agak mendekatat. “ibu penasaran aja,boleh ya?katanya,aku hanya diam,saat
perlahan seleting celanaku mulai dia buka,dan kemudian melebarkan
celanaku,mukanya terus menatap kemaluanku.kemudian tangan mengelus celana
dalamku yang sedikit mumbul.aku sendiri hanya bisa melihat sambil terus
meletakan gelas dibibirku. Sesaat dia mennurunkan celana dalamku,hingga burungku
perlahan keluar. Anehnya burungku malah sepertinya bergerak dan membesar.apalgi
saat tanganya mulai mengelusnya,kemudian diapun mengelus bulu2 halus yamg mulai
menghitam di ujung kontolku. Perlahan wajahnya mendekati kontolku,aku hanya
diam,perlahan dia mulai mengulumnya,sesaat kontolku mulai mengeras.”enak
gak?katnya,aku mengangguk. “no,ibu boleh minta tolong gak?katnya.”apa
bu?tanyaku.”kamu takut ga?katnya.”gak bu,mang kenapa?tanyaku. “kalau kamu
berani,gauli ibu?bisiknya.”pasti gak berani ya?katnya. rasa belaguku muncul.
“berani aja bu,tapi…”belum selesai aku menjawab,ibu yanti menarik tanganku
kembali keruang tengah. Perlahan tapi pasti dia membuka kancing bajuku,kemudian
kaos dalamku,kemudian,celana seragamku yang diasdh buka seletingnya dia turunkan
bersamaan dengan celana dalamku. Aku akhirnya berdiri terpaku dihadapanya
denagn telanjang bulat. Sesaat dia kemdian menarik dasternya keatas, dadku
berguncang hebat,jantungku tak karuan berdetak saat kulihat dia hanya memakai
celana dalam dan kutang warna hitam dan kemudian celana dalamnya dia lepaskan.
Kulihat payudaranya seolah ingin keluar semuanya. Ibu yanti berbaring di
karpet. “sini kalau kamu berani’katnya. Perlahan aku mengkampirinya. Kulihat
dia membuka pahanya lebar-lebar. Jelas sekali belahanya yang berwarna coklat.
Aku kemudian berjongkok dihadapanya. “tapi aku belum pernah bu”kataku.
“gpp,sini pelan-pelan,gak sakit kok”katnya denag senyum menggoda. Akhirnya aku
membungkuk dihadapanya,tanganku mennahan tubuhku dikiri kanan badanya. Kontolku
yang dari tadi sudah menegang,digemganya,dan perlahan dengan mudah atas
bantuan,kontolku di masukanya kelubang kemaluany. Rasa hangat dan nikmat
langsung menjalar tubuhku. Rasa itu makin melambung,apalagi saat kontolku mulai
masuk makin dalam. Perlahan dengan bantuan tanganya,aku mengerkana kontolku
maju mudur,samapi akhirnya dia melepaskan tangannya dari pantatku dan memeluk
punggung. Aku makin merapat dan kurasakan diapun mengerakan pinggulnya naik
turun,menyambut sodokanku,rasa itu membuatku tak karuan,samapai akhirnya akupun
mendekapnya erat “bu aku gak kua…’ dan ahh..ahh…akhirnya spermaku kuraskan
mengucur dilubanynya. Ibu yanti mengusap keningku,dan tersenyum. “gpp,santai
dulu ja”katnya sambil mendekapku. Aku hendak mengambil celnakau. “mending mandi
gih”katnya,dia berjalan kekamarnya,aku masih menutup kemaluanku dengan celanaku
saat dia menyodorkan handuk masih dengan hanya bercelana dalam dan berkutang
hitam.’udah bajunya ditinggal aja”katnya sambil merebutnya. Aku kemudian masuk
ke kamar mandi. Setelah selesai,kulihat buy anti menyediakan makan.kok masih
malu,katnya saat melihatku membalikan badan dan mulai berpakaian. Fikiranku
masih tak karuan,tapi rasa dingin air menenagkanku. Sambil makan kami ngobrol.
“maafin ibu ya?katnya. “gpp bu’jawabku. “kamu suka gak”tanya,aku
tersenyum.setelah selesai aku duduk dikursi,memandangi tempat kejadian tadi.
“pasti kalau kamu dimintai tolong lagi gak mau?tnyanya. “gak kok
bu,mau”jawabku.”benar?tanyana. aku mengangguk pasti. “ya dah ibu mau minta
tolong lagi”katnya.aku mengangguk,tiba-tiba dia kembali menbuka dasternya
kemudian kutangnya,dia kemudian berbaring kembali dikarpet beralaskan bantal di
kepalanya. “sini”katnya menarik tanganku. “hisapin putting ibu ya?katnya,tak
lama akupun mulai menyedot payudaranya seperti bayi. “ibu masih pingin
ya?tnyaku disela-sela sedotanku. “iya”katnya sambil perlahan kembali
mengeranyangi celanaku,akhirnya aku yang merebah,kemudian dia kembali membuka
celanaku dan mengulum kontolku. Tampa disuruh,aku mulai menurunkan celanaku, ibu
yanti tersenyum,tak lama kontolku mulai kembali keras,dia naik diatasku,dan
perlahan kontolku dia jejalkan ke memeknya. Satu-satu kancing bajuku dia
buka,kemudian kaos dalanku,akhirnya lebih dari 15 menit,dia menggenjotku dan
aku hanya pasrah terlentang,setelah itu dia memeluku dan berbalik. “duh,ibu sdh
kewalahan,kamu yang diatas’katnya.kurasakan momoknya makin basah,aku akhirnya
berguling dan naik diatasnya,kembali aku mengenjotnta,hingga kira-kira 30 menit
sampai akhirnya aku terkulai lemas diatas payudaranya.
Sungguh,pengalaman yang luar biasa
dan tak terkira,saat pulang,aku dibekali uang. Tapi fikiranku terus melayang
tak karuan.
Sejak itu,kami makin dekat,sesekali
kami mereguk kenikmatan bersama,meski tidak ada tugas memeriksa yang dia
berikan,tapi dia memberiku tugas lain, menuntaskan rasa dahaganya.
Sampai akhirnya dipertengahan kelas
2, aku kembali disuruh datang. Saat itu,dari sekolah seperti biasa kami
bersama. Samapi dirumah dia bertanya. “kamu nanti mau ga?katnya. “mau
bu”jawabku. Wah tapi gmana ya,nanti ada anak kelas 3 datang juga”katnya.
“wah,gak bisa dong”jawabku. “ya nanti lagi aja yah”katnya. “jangan lama-lam
bu,gak kuat,besok ya aku datang”kataku. Tiba-tiba suara motor terdengar.
“kayaknya dia’kata buy anti. Aku kenal anak itu, anak yang teremasuk popular
disekolah,dia anggota basket,badanya bagus,wajahnya hitam manis. Dia sepertinya
tak kaget melihatku.”kak wisnu ya?tanyaku. Iya. “saya tono”kataku. “itu no yang
anak kelas satu, dan itu yang buat kamu”katnya. Kami langsung memeriksa,tampa
berkata apapun.sesaat ibu yanti datang membawa makanan ringan dan meletakanya
di meja. “kok gak sambil ngobrol,malah diam2an”katnya. Kami hanya senyum. Kami
hanya menjawab pertanyaan ibu yanti,lebih sering daripada saling bertanya.
Akhirnya pekerjaan selesai,hari hampir jam 5 sore. “maaf ya,ibu janji sama kamu
hari ini,”katnya saat kami asyik memakan cemilan. Aku sedikit tak mengerti, ibu
yanti kemudian duduk diantara kami. “no,mau gak kita bertiga main”katnya.
“maksud ibu”tnyaku. “dari pada besok,sekarang aja,wisnu juga pasti gak
keberatan nya”buy anti berkata sambil meraba kemaluan wisnu,aku sempat
kaget,tapi kemudian tangan ibu yanti merab kemaluanku. “gak usah
takut’katnya.dia berkata sambil membuka kancing dasternya.”nu,kamu buka
juga”katanya.wisnu senyum dan langsung membuak satu-satu pakaianya,aku masih
bingung,tapi saat pakaianku dilucuti ibu yanti,aku diam. Perlahan buy anti
mencuimiku,wisnu tampa ragu menciumi payudara buy anti, ke mudian dia
menoyodorkan kontolnya ke mulut ibu yanti. Sungguh hitam dan lebih besar
dibandingkan aku.bu yanti mengulumnya,tanganya meremas-remas kemaluanku. “kamu
kok diam aja”katnya,aku akhirnya meremas dada bu yanti. Tak lama,ibu
yanti mengulumku kembali,wisnu menjilati momoknya,akhirnya buy anti nungging di
pinggir sofa,dari belakang wisnu memasukan kontolnya. “dikamar aja yuk”bu
yanti menarik yangan kami,samapi dikamar,aku yang disuruh menggenjot bu
yanti,yang telah terlentang,wisnu mengulum payudaranya. Sesaat kemudian aku
mengejang,akhirnya terkulai,wisnu mengantikan aku,akupun kemudian mengantikan
pekerjaanya menghisap payudara bu yanti.
Adan magrib terdengar,wisnu
telamengeluarkan cairan kenikmatan juga,tapi kami malh sepakat mengulangnya
lagi setelah berhenti sejenak.akhirnya seperti 2 kuda liar,aku dan wisnu bergantian
menggagahi bu yanti, bahkan akhirnya bu yanti menyuruh kami
memasukanya bersamaan. Sungguh kenikmatan luar biasa aku dapakan.
Nafsu kami makin tak
terkendali,sesekali kami mengulangnya. Bahkan suatu saat, mantan kaka kelasku
yang telah luluspun datang,bersamaku dia memuaskan bu yanti. Di akhir
kelas 3, akupun tahu, bahwa bu yanti tidak akan kesepian walau jauh dari
suaminya, karena satu hari,aku diperkenalkan dengan murid kelas satu berbadan
tinggi,yang bersama-samaku mengauli bu yanti.
Akhirnya aku lulus,saat sma,pernah
dua kali aku mengunjunginya dan tentu saja mengaulinya,tapi semenjak kelas 2
sma,aku tak pernah ketempatnya lagi,karena aku menemukan wanit-wanita lain yang
sebaya dan jauh lebih segar dari guruku, ibu yanti tercinta