Cerita ini adalah true story
kehidupan kami., aku dan istriku sudah berumah tangga selama hampir 20 tahun,
saat ini usianya 38 tahun dan aku sedikit diatas 40 tahun, semenjak 6 tahun
lalu kami menjalani 'swinging lifestyle' dan in adalah awal ceritanya, mungkin
cerita ini akan menjadi panjang bila memang teman teman di DS menyukainya,
anggap saja ini bagian pertama.
Istriku Anita adalah seorang wanita
yang sangat cantik, tinggi 160 CM, langsing dengan dada membusung padat 36 B,
modis dan agak exhibionist, maksudku gemar berpakaian yang menonjolkan ke sexy
an nya, walau sudah melahirkan 2 anak namun masih tampak sangat menarik dan
selama kami berumah tangga kesetiaannya dapat diuji karena selalu setia.
Suatu hari aku membaca sebuah forum
tentang suami istri yang dalam kehidupan sexnya seringkali melakukan 'rekreasi
sex' dengan mengundang pasangan lain atau pihak lain dan melakukan sex secara
terbuka.
Terus terang saja aku sangat tergoda
dengan informasi itu dan mencoba mencari tahu lebih banyak lagi dan semakin
terkejut aku karena ternyata hal tersebut adalah hal yang sangat umum dan telah
sangat lama berlangsung, bahkan ketika kukonsultasikan dengan seorang pakar
seksologi yang sering menulis di media massa ternyata hal tersebut merupakan
hal wajar dilakukan dan sepanjang tidak ada pemaksaan, komunikasi suami istri
cukup matang dan dewasa, tidak menimbulkan pertentangan batin karena dalam hal
ini masalah keyakinan agama adalah hal privat antara manusia dengan
penciptanya, mampu menggunakan logika untuk membagi sex dalam 3 dasar pemikiran
yaitu sex untuk keturunan, sex untuk komunikasi intim suami istri dan sex
sebagai sarana rekreasi maka semua adalah sah sah saja untuk dilakukan.
Berbekal pengetahuan yang kudapatkan
itu, obsesi yang semakin lama semakin kuat untuk mencoba serta berbagai
pertimbangan lain yang sudah kupikirkan matang maka aku mencoba menyampaikan
keinginan tersebut pada istriku.
Awalnya yang ada adalah
keterkejutan, lalu penolakan dan tuduhan bahwa aku ingin menggunakan peluang
tersebut untuk 'melakukan selingkuh secara sah', namun setelah banyak bukti
yang kusodorkan, buku, majalah tentang swinging, buletin, dan situs situs di
internet, serta (sekali lagi) mengunjungi sang pakar seksologi akhirnya istriku
setuju untuk mencoba....., dan inlah kisah nya.
Seperti yang telah kusampaikan,
perkawinan kami yang telah berlangsung selama hampir 20 tahun dan dikaruniai 2
orang putra dan putri berlangsung dengan harmonis.
Sejak beberapa saat belakangan ini
aku selalu terganggu dengan fantasiku sendiri, fantasi yang semula kuanggap
aneh, namun sangat menggoda, .. aku ingin menyaksikan istriku bersetubuh dengan
laki laki lain, itulah fantasiku.
Fantasi yang semakin lama semakin
kuat ini, mulai menggganggu kehidupan sex ku, aku sering sangat malas
berhubungan intim, namun menjadi bersemangat saat aku mulai membayangkan
istriku berhubungan sex secara total dengan laki laki lain.
Di usianya kini istriku yang
penampilannya tampak jauh dibawah usia yang sesungguhnya justru tampak semakin
menarik, matang dan sexy, dan saat kusadari tatapan laki laki lain saat kami
berjalan bersama, bukan rasa cemburu atau marah yang berkecamuk, namun justru
rasa bangga dan sedikit terangsang.
Semua ini bermula saat secara iseng
iseng aku browsing internet dan secara tidak sengaja ‘tersesat’ ke sebuah situs
dari komunitas ‘swinger’ yang kemudian kubaca dengan antusias, dan ternyata
...............situs situs semacam itu sangat banyak dan beragam, bahkan di
Indonesia sendiri.
Cerita dan pengalaman para anggota
komunitas tersebut tentang kehidupan sexual mereka, petualangan dan pengalaman
mereka ternyata menjadi landasan saat aku membayangkan bila istriku ikut
berperan disana, dan semakin lama semakin mencengkamku.
Khawatir bahwa pemikiran dan
fantasiku adalah tidak normal atau bahkan menyimpang membuatku berkunjung ke
seorang psikolog sekaligus sexolog terkenal yang artikel nya sering dimuat
surat kabar nasional dan memberikan seminar tentang hubungan suami istri.
“jangan khawatir, semua yang anda
alami dan pikirkan normal normal saja, dan bila pun dinyatakan dalam tindakan,
bukan merupakan hal yang menyimpang, sangat banyak suami istri yang melakukan
hal tersebut dan tidak bisa disebut sebagai penyimpangan, namun tindakan
tersebut perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan, harus berdasarkan
keterbukaan, kedewasaan dan kematangan emosional yang prima”, Dokter berkaca
mata minus yang wajahnya sering menghiasi majalah dan surat kabar itu
menerangkan panjang lebar
“Maksud dokter, banyak yang
menjadikan fantasi yang saya rasakan ini menjadi kenyataan ?”, tanyaku terheran
– heran dan setengan percaya.
“Faktanya memang demikian,maka saya
sarankan kalau secara masih ada pertentangan moral dan agama dalam batin,
jangan pernah mencoba, namun kalau hal itu mampu diatasi, mengapa tidak ?.dan
satu hal, sangat jarang pasangan dengan komunikasi terbuka yang bercerai,
karena pendalaman dan pengenalan akan diri pasangan masing-masing sangat
mendalam”, sang dokter melanjutkan keterangannya.
Konsultasi dan pembicaraan dengan
dokter tersebut menenangkan pikiranku, ah...aku masih normal, dan semua adalah
wajar, tinggal bagaimana kaca mata batin kita membacanya.
Tekad untuk merealisasikan fantasiku
semakin bulat, namun...bagaimana aku harus menyampaikan pada istriku tercinta ?
Bila kusampaikan secara
langsung..bisa timbul pemikiran yang tidak pernah terduga..., maklum wanita,
sangat susah ditebak pikirannya,
Istriku sangat menyukai sex, itu
kuketahui pasti, hubungan kami yang sangat dekat, dan permainannya di ranjang
yang selalu hot, kegemarannya memberikan oral sex yang sangat dahsyat bila kita
sedang berhubungan, erangannya yang kadang kupikir bisa membangunkan seisi
rumah, membuatku yakin bahwa sesungguhnya fantasiku bisa terwujud, namun aku
harus mampu membuat strategi yang mebuatnya memahami keinginanku.
Malam itu aku sengaja melakukan
browsing beberapa situs yang isinya cerita sex tentang komunitas swinger,
cerita yang sangat merangsang dan detail, bagaimana sepasanga suami istri mengundang
lelaki lain ke tempat tidur mereka dan sang istri dengan sangat bernafsu
melayani suami dan lelaki lain itu sekaligus, dan kutinggalkan komputer tetap
menyala saat paginya aku pergi kekantor.
Seharian aku gelisah menanti reaksi
istriku, yang kutahu pasti melihat komputer ku, karena sifatnya yang rapih dan
teliti, namun hingga sore hari tidak ada reaksi apapun dan ketika aku sampai di
rumah, kulihat komputerku sudah off dan meja kerjaku rapih, berarti ...pasti
istriku sudah melihat apa yang terdapat di layar monitorku, namun tidak ada
satu pun komentar yang diberikan tentang hal tersebut.
Malam itu kami berhubungan sex, dan
kurasakan sedikit ‘perbedaan’, istriku sangat bersemangat dan memberikan
permainan yang luar biasa, sungguh aku kewlahan dibuatnya, tidak cukup hanya
membuatku ‘keluar’ dalam vaginanya, namun setelahitu aku masih diberi
‘bonus’permainan mulutnya yang membuatku ‘keluar’ lagi dalam mulut mungilnya
dan tidak ada setetespun air maniku yang tersia sia, semua ditelannya habis
!!!, hal ini bukan tidak pernah ia lakukan ,namun sangat jarang terjadi.
Dua hari kemudian, kembali aku
meninggalkan ‘materi’ serupa di komputerku, dan kembali semua seakan sia sia,
tidak ada satu pun komentar yang kuterima..sungguh aku menjadi sangat
penasaran, termasuk juga semangat sex nya yang tinggi, padahal baru 2 malam
yang lalu kami ‘bertempur’ habis habisan.
Ketika untuk ketiga kalinya aku
meninggalkan komputerku dalam posisi on dan sarat dengan materi ‘threesome’
suami istri , istriku akhirnya menegurku;
“Pah....” katanya ketika kami sedang
berdua di ruang tengah malam itu
“Hmm...ada apa yang......?” Jawabku,
memang aku lebih sering memanggilnya yayang (dari kata sayang) ketimbang mamam,
kecuali kalau anak anak berada didekat kami.
“Sudah tiga kali lho papa
meninggalkan komputer menyala waktu kekantor...., “ katanya lagi
“Ah....masa...? “tanyaku pura pura
heran, namun ‘deg’ hatiku mulai berdebar = debar.
“Iya....mama yang matiin..., dan
isinya itu lho.........” istriku menghentikan kata katanya dan matanya
menatapku menanti jawaban
“Memang isinya kenapa ?” tanyaku
pura pura lagi
“Ih......”tanpa terduga istriku
mencubitku, “Pura pura bego....ah, papa...,kok seneng sih baca cerita porno
gitu ?” tanya istriku namun wajahnya memang penuh tanda tanya.
“Porno ..gimana?”tanyaku lagi pura
pura tidak mengerti
“aaah...,ya gitu deh..., tapi kan
selama ini sepanjang mama kenal papa bukan type orang yang suka baca cerita
gituan..,kok berubah sih..........?” kali ini istriku menjawab agak serius, namun
dari suaranya aku yang sudah sangat mengenalnya mengerti kalau ada tuntutan
untuk menjelaskan.
“Jadi kamu baca juga yang.?, kok
tahu isinya.” aku menjawab dengan pertanyaan lagi ;
“Ya....habis berkali kali ditinggal
menyala begitu, mama jadi penasaran apa sih isinya,,,eh...nggak tahu nya cerita
gituan” panjang lebar istriku menjelaskan.
“emmm....”agak sulit aku menjawab
kali ini, ada rasa takut bahwa akan berakibat pada hubungan kami kalau aku
menjelaskan secara jujur,namun akhirnya keraguan itu berhasil kutepis, lebih
baik berterus terang dan terbuka apapun akibatnya dari pada aku menyembunyikan
fakta akan obsesi ku yang justru akan berakibat lebih buruk.
Aku mengatur posis dudukku sehingga
lebih nyaman lalu dengan suara sungguh – sungguh aku berkata “Yang....kamu
perhatikan nggak isi cerita yang kamu juga baca ?, bukan gituannya lho maksudku
namun ceritanya” aku berkata dengan serius sambil menatap matanya dalam dalam.
“Iya sih...semua tentang suami istri
yang....”istriku berhenti sejenak memandang wajahku dan tiba tiba bertanya
“Memang papa ingin seperti itu...?, tanyannya dengan suara lirih.
Aku mengangguk kan kepala
“Iya....sudah cukup lama papa membayangkan hal seperti itu” jelasku lalu
kuceritakan semua pemikiran dan obsesiku juga hasil konsultasiku dengan
psikolog terkenal itu.
Istriku yang selama ini diam
mendengarkan aku bicara lalu berkata “Aneh..., tadinya kupikir cerita dalam
situs itu karangan semata.....,tapi masa iya sih....,jangan jangan itu cuma
alasan para suami supaya juga boleh selingkuh”,katanya lagi, suaranya agak
menajam dan aku tahu kalau emosinya sedang galau.
“Salah..” jawabku tegas,”banyak
sekali hal semacam ini, dan ini tidak berarti rasa cinta yang berkurang, atau
cari cari alasan pembenaran dan seterusnya, kamu cek deh yang...cari deh
informasi tentang hal ini, kalau perlu kita sama sama ke psikolog itu” aku
nyerocos panjang lebar.
Malam itu kami berdiskusi cukup
lama, namun minimal aku sangat lega karena telah membuka keadaan yang
sebenarnya dan akhirnya kami sepakat untuk bersama sama kembali ke psikolog
sekaligus sexolog tersebut.
Waktu berjalan tidak terasa, aku
juga kebetulan cukup sibuk dengan pekerjaan ku,dan kurang lebih dua minggu
sejak kami bersama sama melakukan konsultasi dan istriku dapat menerima
penjelasan yang diberikan, namun mengatakan dirinya masih belum dapat
memutuskan apakah berani atau tidak melakukan hal itu, khawatir akan merusak
perkawinan kami, namun tanpa sepengetahuannya aku terus mencari referensi dan
strategi bagaimana membujuk agar istriku bersedia untuk melakukan apa yang
selama ini kuimpikan.
Malam minggu itu jam menunjukan Pk.
19.00, kami hanya berdua di rumah karena anak anak di jemput oleh tantenya dan
diajak ke Bandung, pembantu kami juga dibawa karena istriku khawatir anak-anak
kami yang kadang nakal itu merepotkan tante dan oomnya kalau tidak dibantu
diawasi.
Selesai makan malam,sambil menonton
TV yang kadang membosankan acaranya itu, aku bertanya “Gimana yang...?,udah
dipikir...?”, tanyaku,memang aku tidak mau terlalu mendesak dengan terus
menerus mempertanyakan kesediaannya untuk melakukan keinginanku,aku ingin
dirinya juga memiliki keinginan yang sama.
“Apanya yang dipikir..?” tanya
istriku
Kucubit paha istriku dengan lembut
“Ah...kamu yang....ya itu ya pernah kita bicarakan...”jawabku
“Gimana ya....mama takut....kalau
ada akibat buruk pada perkawinan kita, lagian memangnya gampang ngajak orang
lain...bisa bisa kita dipermalukan lho ” jawabnya
Aku sadar bahwa hal ini memang harus
berjalan secara alami, namun kucoba salah satu pemikiran yang selama ini sudah
kupersiapkan.
“Begini....kita coba...mumpung anak
anak sedang tidak ada...,papa panggil ya pemijat laki laki, kamu dipijat saja
...minimal kita bisa saling mengukur perasaan kita, dan tidakperlu sampai
sejauh itu.
“Ah...tapi kan mama nggak lagi masuk
angin kok dipijat ...?, tanyanya polos
“Ya bukan begitu,kita kan
mencoba...biasanya kamu dipijat sama si ‘mbok yang sering dipanggil itu,ini kan
laki laki, kita coba saja...,kalau ternyata benar benar kamu nanti merasa tidak
nyaman ya sudah..jangan diterusin, sekedar coba-coba ‘gitu” jelasku membujuk
“terus pemijatnya dari mana ?”
tanyanya lagi
“Ada...papa dapat dari
referensi,”jawabku...”dipanggil...?” tanyaku lagi meminta penegasan
“Terserah papa deh.tapi kalau mama
nggak nyaman stop ya..”istriku menyetujui usulku.
Hampir meloncat aku dari tempat
dudukku, kuambil HP dan kutelepon Ronny, awalnya kukenal dia lewat chatting,
usianya hampir sebaya istriku, cukup tampan, dan dia seorang eksekutif, sudah
berkeluarga juga dan kami sudah pernah berjumpa beberapa kali, aku juga pernah
menceritakan obsesiku, dan dia memahami semua ceritaku, sampai pernah kuminta
bantuannya kalau kalau suatu hari aku membutuhkan seseorang untuk menjalankan
skenario yang kukembangkan seperti sekarang ini, termasuk diposisikan jadi
tukang pijat.
Dengan suara perlahan aku bicara dan
syukurlah bahwa Ronny bersedia membantu.
Kurang lebih satu jam kemudian suara
bel pintu sungguh membuat istriku nervous, namun aku menenangkannya dan membuka
pintu, mempersilahkan temanku masuk dan berkenalan dengan istriku.
“Ronny”,dengan suara baritonnya
Ronny mengenalkan diri sambil menjabat tangan istriku
“Anita”istriku juga menjawab dengan
lirih...namun dari pandangan matanya aku yakin kalau ia terperanjat melihat
‘tukang pijat’nya tampan dan terlihat sangat terpelajar, dengan tertawa namun
dalam hati, aku mempersilahkan Ronny duduk, sementara istriku masuk kedalam
menyiapkan minuman.
Ronny mengedipkan matanya padaku dan
menunjukan jempolnya sambil matanya mengerling ke dalam, “Istrimu sungguh
cantik” pujinya dengan sangat lirih,aku tersenyum saja
Selesai menghidangkan minuman,
istriku duduk bersama kami dan dengan pandainya Ronny berbicara sehingga
suasana tegang mencair, Ronny memanggil istriku ‘mbak’ dan akhirnya ia berkata
“Oke...jadi bagian mana yang kurang
nyaman mbak?, mudah mudahan saya bisa membantu ya..?,katanya dan aku segera
berinisiatif mengajak Ronny ke ruang tidur tamu yang sudah dipersiapkan,
Sesampainya dikamar, istriku pamit
kebelakang sebentar namun sambil mengerling kerahku dan aku mengerti ia
memanggilku...dengan berdebar kuikuti ia kekamar mandi...”Papa serius...nih?,
nggak marah melihat mama dipijat laki laki lain..? tanyanya.
Aku menjawab dengan memeluknya dan
membisikan bahwa Ronny memuji kecantikannya dan aku sangat bangga padanya, dan
serius......aku justru sangat bersemangat.
Istriku lalu masuk kamar mandi dan
keluar dengan kain panjang membelit tubuhnya, lalu kami menuju kamar tamu
dimana Ronny sudah menunggu...........
“Relax aja ya mbak..” Ronny
menenangkan istriku dan memintanya untuk berbaring telungkup yang dengan patuh
dijalankan oleh istriku.
Ketika kain panjang yang
dikenakannya disibak ternyata istriku tidak mengenakan apapun didalamnya
kecuali celana dalam mini yang masih dipakainya,dan Ronny mulai memijat pundak
istriku lalu turun ke punggung,
Beberapa kali pijatan Ronny mulai
menggunakan lotion yang kusiapkan dan memijat dengan lembut dari pundak
punggung hingga pinggang.
Berpindah posisi Ronny mulai meijat
kaki naik keatas hingga lutut, kanan dan kiri diperlakukan sama dan istriku
semakin tampak relax menikmati pijatan laki laki itu, lalu tangan kawanku itu
naik semakin keatas,hingga paha, bahkan hingga selangkangan,dan
ternyata....entah disadari atau tidak istriku justru merenggangkan kaki nya
membuat tangan Ronny semakin leluasa memijat paha bagian dalam sesekali seolah
tak sengaja jarinya menyentuh vagina istriku yang membuatnya tergelinjang.
Cukup lama Ronny memijat bagian kaki
dengan berbagai gerakan, terkadang memanjang dari pergelangan kaki terus keatas
hingga pangkal paha, suasana semakin relax karena Ronny tetap mengajak istriku
bercakap-cakap dengan santai, namun tangannya terus bekerja, sampai suatu saat
ia berkata “mbak, boleh dibuka saja supaya leluasa?,”, dan tanpa menunggu
jawaban tangannya dengan lembut menurunkan celana dalam istriku, yang dengan
otomatis istriku mengangkat pinggulnya, sekejab kemudian celana dalam istriku
sudah lepas.
Kini dengan telanjang bulat dalam
posisi telungkup, Ronny mulai memijat pantat istriku yang masih kencang itu,
dengan ahlinya ia mengurut lembut dari pangkal paha berputar dibukit pantat
istriku lalu turun lagi semakin lama jarinya semakin mendekati dan menyentuh
anus istriku, terkadang turun keselangkangannnya dan memijat bibir vagina yang
membuatnya berdesah.
Licinnya lotion yang dipakai
memudahkan jari jari Ronny bergerak dan kini ia berkosentrasi di seputar anus
istriku lalu perlahan lahan jarinya memijat lembut dan entah bagaimana telunjuk
Ronny sudah masuk setengah kedalam anus istriku lalu dengan amat lembut
bergerak naik turun dan kini wanita yang telah berbelas tahun menjadi istriku
itu benar benar mendesah dan menggigit bibirnya serta pinggulnya bergerak
mengikuti irama jari Ronny yang hanya dimasukan setengah, ditarik dan didorong
kembali di anusnya,
Ronny melepaskan jarinya,
mengedipkan mata padaku yang semakin terangsang melihat itu semua, mengelap
jari telunjuknya dengan handuk kecil yang telah disiapkan, menambah lotion dan
kini ibu jari nya masuk kedalam anus istriku sementara telunjuknya bermain di
vagina dan akhirnya memasuki vagina istriku,yang diikuti dengan desahan serta
nafas memburu istriku yang kuyakin sudah sangat terangsang.
Merasa cukup, Ronny meminta istriku
untuk berbalik badan dan kini istriku yang selama ini pemalu dan konservatif,
berbaring telentang telanjang bulat dihadapan laki laki lain, yang mulai
memulai lagi ritual pemijatannya dari kaki, keatas namun tidak menyentuh
vaginanya, yang kutahu pasti membuat istriku sangat penasaran.
Menggeser posisi duduknya kini ia
memijat tangan, pangkal lengan berpindah ke lengan satunya lalu mulai memijat
buah dada berukuran 36 B milik istriku dengan gerakan lembut
Tangannya memijat memutar dari bawah
keatas dan berakhir dengan memilin lembut puting buah dada istriku yang walau
memejamkan matanya namun terlihat berusaha menahan gerak tubuhnya yang
tergelinjang, sementara tangannya entah sadar atau tidak sudah memegang paha
Ronny.
Sebelah lagi buah dadanya
diperlakukan sama dan kini tangannya tidak lagi tergeletak pasif di paha Ronny
namun tampak meremas selangkangan Ronny, dan desahannya semakin tercampur
dengan nafasnya yang memburu.
Ronny sungguh pandai, ia
menghentikan pijatannya dan kini berpindah posisi dan mulai memijat perut yang
pernah mengandung anak anakku, dan terus turun kebawah,lalu mulailah ia
berkonsentrasi di vagina istriku yang tampak membasah, dan entah sadar atau
tidak istriku sudah merenggangkan kakinya sehingga dengan sangat leluasa Ronny
memperoleh akses sepenuhnya.
Mula mula ia hanya mengusap dengan
lembut lalu, mulai dengan jarinya ia menyibakkan bibir vagina istriku dan
dengan tangan jarinya ‘bermain’ di tengah vagina kemerahan yang semakin basah
itu.
Perlahan lahan jarinya masuk dan
akhirnya terbenam seluruhnya lalu tangannya bergerak maju mundur dan kini tanpa
dapat ditahan lagi istriku menesah dan menggelinjang,pinggulnya bergerak liar
seirama gerakan jari tangan Ronny.
Hal ini tidak berlangsung lama, laki
laki ini sungguh pandai memainkan tempo, sebelum istriku meraih orgasmenya ia
berhenti, mencabut jarinya dan malah istriku yang membuka matanya seakan
bertanya kenapa berhenti.
Dengan lembut Ronny berkata “mBak
duduk ya ?” dan dengan patuhnya istriku pun duduk diranjang dan Ronny bergeser
duduk dibelakangnya, tanganya memeluk dari belakang dan kembali aktif di
payudara istriku, sehingga terlihat Ronny memeluk dari belakang sambil meremas
dan memilin puting payudaranya, sementara tangannya yang satu mulai bergerak
turun dan memainkan kembali vagina yang tampak sudah sangat basah itu.
Lalu entah apa yang dibisikan oleh
kawanku itu ditelinga istriku, namun tangan istriku bergerak kebelakang,
mencari selangkanan Ronny dan menurunkan retsletingnya, dan akhirnya memasuki
lubang celana yang terbuka itu, lalu meremas remas benda yang dicarinya.
Istriku membuka matanya menatapku
sayu dan seakan meminta persetujuanku, lidahnya tampak menjilati bibirnya, dan
ketika dilihatnya aku tersenyum sambil mengangguk ia menggeser
tubuhnya,membalikan badannya dan sekejap kemudian kemaluan Ronny sudah berada
didalam mulutnya,sambil tangannya aktif melepaskan seluruh celana yang dipakai
Ronny.
Efek rangsangan yang sedemikian
tinggi, ternyata membuat istriku ‘lupa diri’ dan bergerak mengikuti nafsunya
sungguh sangat liar, ia tidak hanya memasukan kemaluan Ronny dalam mulutnya
menjilat,menghisap,turun kebawah, dan menjilati biji laki laki itu dengan
sangat bernafsu.
Ronny melihat kearahku,seakan juga
meminta persetujuanku, lalu melepaskan baju yang tersisa dan sekejap kemudian
mereka sudah dalam posisi 69, dengan Ronny mengatur posisi diatas, lidahnya
menjilati vagina istriku sementara kemaluannya bergerak naik turun dalam mulut
istriku, tampak pinggulnya naik dan turun
Tiba tiba istriku bergerak
membalikan badannya merubah posisi, kini ia yang mengambil inisiatif, dan
dengan Ronny dalam posisi telentang istriku berjongkok mengarahkan kemaluan
yang sudah tegang dan tampak besar itu memasuki vaginanya, dan dengan satu
hentakan kemaluan ronny terbenam dalam vagina istriku.
Aku masih belum mengganggu mereka,
namun pemandangan itu hampir-hampir membuat ku ‘keluar’ tanpa harus menyentuh
batang kemaluanku yang sudah dari tadi berontak keras.
Istriku melihat kearahku lalu
meminta aku untuk mendekat, dan dengan masih tetap ‘menunggangi’ Ronny ia
meraihku, melepaskan celana yang kupakai dan kemaluanku tahu-tahu sudah berada
dalam mulutnya.
Aku mati-matian berusaha untuk
menahan keluarnya mani yang terasa sudah diujung, untunglah istriku berhenti
dan meminta ganti posisi,kini ia menungging dan vaginanya disodorkan kepadaku
yang segera saja memasukan batang keras diselangkanganku kedalam liang yang
masih terasa hangat bekas kemaluan Ronny, sementara Ronny telah memposisikan
dirinya sehingga istriku dengan mudah kembali melumat kemaluan laki laki itu
dengan mulutnya, tetap dalam posisi menungging dengan batang kemaluanku
terbenam keluar masuk vaginanya.
Aku sungguh tidak tahan, dan rupanya
Ronny yang sejak awal memijat juga telah terangsang, sulit menahan dirinya,
hampir bersamaan kami bertiga, dengan dengusan nafas masing masing meraih
puncak kenikmatan, istriku dengan gerakan pinggulnya yang semakin cepat dan
menghentakan kebelakang tepat saat aku menyemburkan air maniku dalam vaginanya
dan Ronny melepaskan maninya dalam mulut istriku yang tanpa ragu ditelannya
semua.
Beberapa saat kami semua terdiam
dalam posisi semula, sebelum akhirnya akhirnya ambruk dan bertiga kita tergolek
lemas diatas ranjang.
“Hmmmhh........,”istriku mendesah,
dan kepalanya menengok kearahku lalu dengan bibir yang masih terlihat sisa air
mani Ronny ia mencium bibirku, lidahnya memasuki mulutku dan masih terasa ada
aroma air mani dimulutnya, namun entah...?,hal itu justru memberikan sensasi
luar biasa bagiku, mencium bibir istriku yang masih basah dengan air mani laki
laki lain, setelah itu ia berpaling kearah Ronny lalu mencium bibirnya, cukup
lama mereka berciuman, dengan lidah saling menyapu.
Rupanya istriku terangsang lagi, ia
mulai lagi bergerak dan kali ini tangannya memainkan kemaluanku agar ‘hidup’ lagi,
sementara mulutnya telah kembali asyik mengulum kemaluan Ronny, yang pelahan
lahan juga mulai hidup lagi.
Lidahnya bermain kemana mana, bahkan
diangkat nya pantat Ronny dan lidahnya menyapu anus laki laki itu yang melenguh
nikmat..
Ronde kedua ini kami lakukan dengan
lebih santai, bahkan istriku kini telah ‘berani’ mengatur posisi
kami,dimintanya aku telentang lalu dalam posisi 69, tubuhnya diatas tubuhku,
dengan kemaluanku dalam mulutnya dan memberi tanda pada Ronny untuk memasukan
kemaluannya dalam vaginanya yang berada tepat diatas mukaku
Melihat kemaluan laki laki itu yang
tidak sampai 5 CM diatas mukaku masuk-keluar vagina istriku,aku tak tahan lagi
kujulurkan lidahku dan menjilati klitorisnya sementara kemaluan Ronny dengan
irama teratur masuk-keluar vagina istriku, yang menghisap kemaluanku dengan
kuat dan penuh nafsu, apalagi saat Ronny menghunjamkan kemaluannya dalam-dalam
dan lidahku menjilati klisorisnya.
Cukup lama kami dalam posisi seperti
itu, kami lalu berganti posisi lagi dan kini dengan ‘menunggangi’ Ronny, Anita
istriku berada diatas, mengatur iramanya dan kembali hampir bersamaan kami
mencapai ejakulasi, dengan sentakan yang keras,bergerak melemparkan kepalanya
kebelakang, istriku mencapai orgasmenya yang kedua malam ini,disusul Ronny yang
mengejang dan menyemburkan air maninya dalam vaginanya dan aku menyusul,
memegang kepala istriku menyemburkan air mani yang terasa ‘menembak’ dengan
derasnya dalam mulut istriku sendiri.
Malam itu ganti berganti aku dan
Ronny menggeluti tubuh Anita yang entah bagaimana seperti tak kunjung puas,
entah berapa kali ia orgasme dan entah berapa kali pula aku dan Ronny ganti
berganti menumpahkan air mani kami, baik itu dimulut maupun di dalam vaginanya.
Ketika akhirnya Ronny pulang, kami
tertidur kelelahan masih dalam keadaan telanjang bulat dengan sprei yang acak
acakan,dan tubuh yang penuh bercak air mani dan cairan vagina.
Fantasiku telah terwujud, dengan
sensasi yang kualami sangat berbekas, berhari hari sesudahnya kami jadi seperti
pengantin baru, setiap ada kesempatan kami selalu bersetubuh, sungguh
....ternyata ‘refreshing’ model demikian sangat membantu meningkatkan gairah
seksual kami berdua.