ini
adalah kisah nyata yang kualami sendiri. kisah yang menjadi pengalamanku seumur
hidup dan menjadi fantasi seksualku hingga saat ini.
berawal
dari kunjunganku kerumah kakak iparku bersama istri dan kedua anakku. hari itu
akhir pekan yang indah. kami sekeluarga berencana mengunjungi rumah mbak Yanti(nama
dirahasiakan) di tetangga blok desa. mbak Yanti adalah kakak ipar istriku yang
sangat aku cintai. Suami mbak Yanti adalah anak tertua di keluarga istriku,
sedangkan istriku adalah anak kedua. sudah setahun yang lalu mbak Yanti kurang
harmonis dengan mas Gunawan (nama dirahasiakan), suaminya. akibat permasalahan
ekonomi yang tak kunjung selesai. kini, mbak Yanti harus berjuang merawat dan
membesarkan anak semata wayangnya dengan membantu suaminya. menjadi orang tua
yang kuat. hari ini kami sekeluarga berniat mengadakan acara makan siang
bersama dirumah mbak Yanti. Nita (nama dirahasiakan) istriku, sejak pagi sudah
sibuk berbelanja kebutuhan untuk makan siang dirumah mbak Yanti.
singkat
cerita, kami sekeluarga telah sampai dirumah mbak Yanti. seperti biasa,
keramahan mbak Yanti membuat kami betah berlama-lama dirumahnya. kakak ipar
yang kuat, teguh pendirian dan baik hati, itulah mbak Yanti. acara makan siang
bersama telah kami lewatkan. kini kami mengobrol santai diruang tamu.
anak-anakku akrab bermain di halaman belakang dengan anak mbak Yanti. wajahnya
yang cantik dan hatinya yang baik membuat mbak Yanti banyak dilirik pria mapan.
namun, mbak Yanti selalu menolaknya walaupun sebenarnya aku juga tak tahu
apakah dia berselingkuh di belakang suaminya demi mendapatkan apa yang di
inginkan. entah apa alasan beliau, aku tak ikut campur terlalu jauh.
aku
Dani (nama dirahasiakan), seorang teknisi disebuah perusahaan . sedangkan Nita
istriku, adalah seorang ibu rumah tangga . kami hidup bahagia. tak pernah ada
masalah berat yang menimpa keluarga kami. aku pun sangat beruntung mempunyai
istri cantik dan setia. mbak Yanti adalah seorang karyawan swasta disebuah
perusahaan yang tadinya dia adalah seorang guru yang kemudian berhenti entah
karena apa
sedang
asik mengobrol diruang tamu. tiba-tiba handphone milik istriku berdering...
"haloo
nit nih aku nila tolong kamu dating kerumahku sekarang ya penting banget nih,ya
ok lah,kata istriku,tapi kamu nginap yah,soalnya butuh banget bantuanmu ya udah
ga apa apa.
penggalan
pembicaraan istriku dengan seseorang yang meneleponnya. aku penasaran luar
biasa, wajah istriku mendadak panik.
"pah,
ada panggilan mendadak dari teman nih. anterin aku yuk ke rumah temanku"
pinta istriku.
"lho?
kan kamu libur. emangnya ada apa? tanyaku.
"suami
temanku dapat musibah. Dia sekarang di
rumah sakit. ayo pah!"
"trus
anak-anak gimana nih? masih pada betah main"
"yaudah,
papah anter aku aja ke rumah sakit. biar anak-anak main dulu disini. kan ada
mbak Yanti "
"iya,
nggak apa-apa anak-anak disini. nanti aku yang jaga" sambung mbak Yanti.
aku
pun mengantar istriku. tak sampai dua jam aku sudah tiba dirumah sakit
mengantar istriku.
"habis
ini kamu kerumah mbak Yanti aja ya. jemput anak-anak" kata istriku dengan
tergesa-gesa membuka pitu mobil.
"iya,
kamu hubungi aku kalau sudah selesai. nanti aku jemput" lanjutku.
"iya. kamu
hati-hati bawa mobilnya"
istriku
meninggalkanku. aku memacu mobilku menuju rumah mbak Yanti. sesampainya disana,
mbak Yanti sedang membereskan piring-piring kotor bekas kami makan siang tadi.
anak-anakku pun masih asik bermain di halaman belakang dengan anak mbak Devi.
"Nita
pulang jam berapa nanti?" tanya mbak Yanti kepadaku.
"aku
kurang tau mbak. nanti Nita yang hubungin aku kalau udah selesai" jawabku.
"kamu mau
makan lagi Dan?"
"nggak
usah mbak. ini aja masih kenyang kok. mau aku bantu mbak?" aku menawarkan
diri membantu mbak Yanti mencuci piring.
"nggak
usah. kamu temenin anak-anak aja main"
"nggak
apa-apa kok mbak" aku mengambil sebuah piring. mengusapnya dengan spon
yang berlumuran sabun. dan mencucinya.
hanya obrolan
ringan dengan mbak Yanti saat mencuci piring. dan tak banyak yang aku tanyakan.
praaaanggg...
tiba-tiba aku menjatuhkan sebuah piring besar.
tanganku tak kuat memegangnya. pecahan piring berhamburan dilantai. aku
membereskan pecahan tersebut dibantu oleh mbak Devi. tanpa sengaja kaki mbak Yanti
menginjak serpihan piring yang pecah. telapak kakinya berdarah. membuat garis
luka di telapak kakinya. ia meringis. segera kuambil kotak obat yang berada di
atas kulkas. kubantu mbak Yanti mengobati lukanya. memberi sedikit obat luka
dan menambalnya dengan hansaplast. karena lukanya yang cukup besar dan dalam,
mbak Yanti aku bantu berjalan menuju ruang tengah.
"pelan-pelan
mbak. maafin aku ya, gara-gara aku mbak sampai luka gini"
"udahlah
Dan, namanya juga musibah"
"mbak
yakin mau istirahat diruang tengah?"
"iya,
sambil temenin kamu ngobrol. emang kenapa Dan?" tanyanya.
"aku
kirain mbak mau istirahat dikamar. aku tau mbak capek trus butuh
istirahat"
"emang
sih. akhir-akhir ini mbak capek banget Dan. kerjaan dikantor numpuk, belum lagi
masalah keuangan"
"mbak
harus jaga kondisi tubuh mbak. jangan di porsir mbak. sekarang aja mbak
keliatan pucet
"ya udah,
bantu mbak jalan ke kamar Dan"
aku memapah
mbak Yanti jalan menuju kamarnya. kamar besar dengan ranjang yang juga besar.
terlihat nyaman bila ditiduri. sebuah lemari baju yang cukup besar, serta meja
rias dengan cermin ekstra lebar. kamarnya rapi dan wangi. penataan lampu tidur
dan lemari-lemari kecil sungguh serasi. ditambah dengan paduan cat berwarna
cream. mbak Yanti kutuntun ke atas ranjangnya. agak kurang sopan sebenarnya.
namun aku sangat peduli kepada kakak iparku yang satu ini. kakinya kunaikkan
keatas ranjang. dan ia berbaring.
"kamu
temenin mbak disini aja Dan!" mbak Yanti meraih tangank ketika aku hendak
keluar kamarnya.
"aku nggak
enak mbak kalo nemenin mbak disini. nanti apa kata tetangga kalo liat kita
berdua"
"disini
semua orang cuek dengan lingkungan mereka. temenin mbak disini ya"
"bener
nggak apa-apa mbak?" tanyaku.
"nggak
apa-apa. yang penting kita nggak ngapa-ngapain kan"
"mbak,
gimana si lia (nama dirahasiakan) sekolahnya? lancar?" aku memulai
obrolan.
"lancar.
kemarin dia dapet juara lomba puisi"
"bagus
donk! kalo kerjaan mbak sendiri lancar?"
"aduuuhh,
jangan ngomongin kerjaan deh. mbak lagi nggak mood. mbak butuh refreshing"
"ooh,
butuh refreshing?"
"iya,
mbak pusing banget Dan. butuh banget refreshing"
"minggu
depan ikut acara kantorku aja mbak. mau ngadain jalan-jalan ke anyer"
tiba-tiba
mbak Yanti mendekat kearahku. tangannya meraba-raba pahaku. aku menepis tangan
mbak Yanti. tingkahnya aneh. tangannya terus meraba-raba pahaku. aku salah
tingkah.
"mbak,
jangan kayak gini mbak" kembali kutepis tangannya.
namun
mbak Yanti makin makin liar. tangannya terus meraba-raba. kali ini ia sudah
berani meraba pangkal pahaku. aku kembali menepisnya. dengan sedikit kasar.
namun mbak Yanti makin membuatku terhenyak. ia memelukku erat. dan menangis.
"mbak
nggak sanggup Dan. mbak mau mati aja rasanya" ia menangis meraung-raung
sambil memelukku erat.
"sabar
mbak sabar. ini cobaan dari Tuhan" aku menenangkan.
"mbak
mau mati..."
"mbak,
jangan ngomong gitu ah! semua ada hikmahnya mbak"
"tolongin
mbak Dan. tolongin mbak"
"iya
mbak. aku tolongin. tolong apa mbak?"
Sebenarnya
mba malu tuk menceritakannya kekamu dan tapi mba nggak kuat rasanya bila beban
ini terus di simpan,…sebenarnya mba sangat berdosa ke suami mba ,karena selama
ini mba selingkuh di kantor dan dengan teman sekantor,emang awalnya mba Cuma
iseng bercanda dengan teman mba,tapi lama kelamaan mba terbuai oleh bujuk
asmara hingga berselingkuh,makanya setiap ada kesempatan mba bilang mau rapat,padahal
mba hanya ingin menuntaskan hasrat birahi dengan teman sekantor mba,dan mba
lakukan ini sudah lebih dari setahun dan,kini mba kena imbasnya tersandung
masalah okonomi.
mbak
Yanti melepas pelukannya. pipinya basah oleh air mata. semburat kecantikannya terlihat
jelas. aku sungguh menyayangi kakak iparku ini. matanya masih mengeluarkan air
mata. ia masih menangis. kemudian ia mencium bibirku. aku kaget bukan kepalang.
aku melepaskan ciuman mbak Yanti.
"mbak,
jangan begini mbak"
"tolong
mbak Dan.."
"iya, tolong
apa?" tanyaku bingung.
kemudian mbak Yanti
kembali mencium bibirku. tangannya melingkar dipinggangku. mencengkram kuat
pinggangku. ia melumat bibirku buas. aku hanya diam tak membalas ciumannya. aku
melepaskan ciuman mbak Yanti.
"mbak, aku
ini adik ipar mbak. jangan kayak gini mbak"
tak ada sepatah
kata dari mbak Yanti. ia hanya diam, kemudian kembali menciumku. tangannya
memainkan puting kecilku. aku terangsang. penisku tegang seketika. aku tak tahu
harus berbuat apa. aku bingung. mbak Yanti makin liar. tangan kanannya
memainkan putingku, dan tangan kirinya meraba-raba pangkal pahaku. aku
terangsang, kali ini benar-benar terangsang. otakku mencerna kemauan mbak Yanti.
Pantas saja dia sampai berselingkuh dengan teman sekantornya karena dia punya
nafsu birahi yang sangat tinggi,dia hanya ingin kepuasan dari seorang laki-laki.
bathinku berkecamuk, antara nafsu dan statusku sebagai adik iparnya. namun
tangan mbak Yanti benar-benar lihai meraba-raba titik hasrat seksualku.
akhirnya, aku pun membalas ciumannya.
tak lama kami
berciuman. tangan mbak Yanti sudah membuka kancing celana jean's-ku. merogoh
isinya. wajahku merah padam. aku direbahkan diranjang besarnya. pintu kamar
sudah tertutup rapat dan terkunci. aku tak berani melihat wajah mbak Yanti yang
cantik. kuakui, mbak Yanti memang cantik. penisku tegang tinggi. batangnya
mengeras. mbak Yanti hanya melontarkan senyum. dengan sigap ia melumat penisku
dengan mulutnya. Dia sangat buas dan liar. lidahnya lincah, bibirnya nakal. dan
tangannya aktif mencengkram batang penisku. kini aku sudah tak berpakaian alias
bugil.
aku masih
terlentang dengan penis tegang. mbak Yanti didepanku, memamerkan tubuh
indahnya. ia telah melupakan rasa sakit dikakinya akibat tergores pecahan
piring. dengan perlahan membuka kaus yang ia kenakan. melepas bra. dan dua
gundukan payudara yang masih kencang dengan puting kecoklatan yang sangat
menggairahkan. payudara bulat, dengan ukuran tak besar. membuat hasratku
meninggi. kemudian, dengan perlahan ia membuka resleting rok yang ia kenakan.
kali ini ia berdiri didepanku. tubuhnya indah semampai. walaupun tak terlalu
tinggi, namun kemolekkan tubuhnya sangatlah menggoda. lekukan pinggulnya yang
eksotis. kulitnya yang putih bersih bak bintang porno jepang. aku benar-benar
berhasrat. bulu halus dan sedikit menghiasi daerah kewanitaannya.
ia kembali
menunduk melumat penisku. aku merasakan nikmat. dua buah testikel-ku pun
dilumatnya. tubuhku menggelinjang kenikmatan. lidahnya lihai mengeksplor
penisku. hingga penisku benar-benar basah. aku tak tahan dengan godaan payudara
mbak Yanti. aku bangun dan menindih tubuh mbak Yanti. ia hanya tersenyum nakal.
kulumat puting kecilnya. meremas-remas payudara mbak Yanti. matanya terpejam,
desahannya terlontar. lidahku pun tak kalah lihai, memainkan puting mbak Yanti.
ia terlihat sangat berhasrat. lidahku perlahan menuju vagina. dengan jilatan
romantis, sedikit demi sedikit menurun. hingga sampai klitorisnya. bulunya tak
lebat. kujilat perlahan klitorisnya, ia mendesah. kini sudah kulumat vaginanya.
dan desahannya makin sering.
tak sabar ingin
kubenamkan penisku kedalam vaginanya. mbak Yanti membuka pahanya lebar.
vaginanya melambai memanggil penisku. senyuman nakal kembali terlontar dari
bibirnya. aku tak malu lagi. wajahku tak merah padam lagi. kini nafsu merajai
diriku. nafsu menguasaiku. mbak Yanti terlentang dengan paha terbuka lebar.
penisku sudah siap memasuki relung vaginanya. dengan sedikit gesekan-gesekan
dimulut vaginanya. kemudian dengan perlahan namun pasti kumasukkan
penisku kedalam vagina mbak Yanti. matanya terpejam. meringis. bibirnya
digigit. tangannya meremas sprei. sedikit demi sedikit penisku sudah melesak
masuk kedalam vagina mbak Yanti. hangat.aacchhh dann… nikmatt sekali dann….penismu ..besar sekali…dann,..memek mba
juga nikmatt….mba…..serettt…bangett…mbaa…..yantiii…sayaaangggg………..
dengan irama
yang seksama kumainkan penisku. maju mundur. menari didalam vagina mbak Devi.
awalnya ia merintih, namun kali ini desahan yang sering terlontar dari
mulutnya. pinggulku maju mundur. penisku masuk dan keluar. dengan tempo yang
cukup santai. aku benar-benar menikmati permainan dengan mbak Yanti. wajahnya
nakal. senyumnya menggoda. dan desahannya membuatku makin berhasrat. tanganku
meremas payudaranya. jariku memainkan putingnya. sungguh nikmat vagina mbak Yanti.
kakak iparku ini sangat pintar merawat daerah kewanitaannya. peluh telah
membasahi dahiku. hembusan angin tak terasa.
tempo
kupercepat. goyangan pinggulku makin kencang. penisku masuk dan keluar
menghujam vagina mbak Yanti. suara yang timbul akibat hentakan membuat susana
makin panas. remasanku makin kuat pada payudaranya. sesekali tak kulewatkan
menjilati putingnya. menghisap putingnya. dan menggigit putingnya. mbak Yanti
hanya mendesah merasakan nikmat. peluh juga membasahi dahinya.
"mbak aku
mau ke..ke..keluar"acchhh sayanngg
..nikmaaattt……..
"keluarin
didalem aja Dan. nggak apa-apa kok"mba pengen hamil darimu.
Dengan sekali
hentakan akhirnya muncratlah lahar itu ..crat…catt..craaaatt.
dengan beberapa
hentakan kuat, panisku menyemburkan air mani didalam vagina mbak Yanti. satu
teriakan tak kuat keluar dari mulutnya. vagina mbak Yanti banjir oleh air
maniku. rasanya sungguh nikmat. rasanya sungguh indah. tak bisa dibayangkan.
terus kupompa air maniku, ku tak ingin menyisakan satu tetes pun. kumuntahkan
semua air maniku didalam vagina mbak Yanti. rasanya sungguh luar biasa.setelah
kami sama-sama terkulai lemas kami langsung berpelukan sambil telanjang
bulat,…makasih ya dan …kamu memang luar biasa ..bisa meuaskan mba…aku juga
mba…aku bener-bener puas bias bercinta dengan mba…impian yang selama ini
terbayang akhirnya terwujud juga mba.
Setelah kami
sama-sama terpuaskan, aku langsung mandi bersama dengan mbak Yanti. Sesampai di
kamar mandi kami saling menggosok tubuh bergantian,tanpa sebuah aba-aba gairah
birahiku bangkit kembali ,yang tadinya sebuah gosokan2 kecil kini keduanya
saling memagut menghisap dan akhirnya mba…. Aku terangsangg mbaa… aku juga
dan….cepat masukkan dan senjatamu …aku dah gak tahannnn….senjataku ku arahkan
kedalam lubang vagina mba yanti …sleep…..bleess….accchhh nikmat sekali
dan….genjot terus….dan….bunyi irama gesekan itu sungguh
jelas….blokk…ploook…plokk…ackh….dan kami kembali bercinta dikamar mandi hingga
mencapai puncak kenikmatan yang di renggut. aku tak ingat anak-anakku. aku tak
memikirkan istriku. aku hanya ingin bercinta dengan mbak Yanti.
setelah
kejadian hari itu, kini mbak Yanti tak segan mengundangku untuk berkunjung
kerumahnya. tentu saja tujuannya hanya satu "menyalurkan hasrat birahi".
kami sepakat bahwa hubungan kami hanya sebatas pelepasan hasrat seksual semata,
tak lebih. sampai detik ini pun istriku tak mengetahuinya. biar kisah ini
kusimpan dalam-dalam. hanya aku dan mbak Yanti yang mengetahuinya.