BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

ayahku selingkuhanku

Selepas SMA, ayu, waktu itu 20 tahun, melanjutkan studinya ke Akademi Sekretaris ternama di Bandung. Dengan wajah sangat cantik, tubuh tinggi semampai, dan kemampuan akademis yang cukup baik, pantaslah kalau  ayu memasuki akademi tersebut. Pacar  ayu sejak SMA, Andre, tetap setia dan semakin serius dalam menjalin hubungan dengan  ayu.
“Mau kemana lagi, Fen?” tanya Andre sambil melirik ke  ayu. “Pulang, ah.. Aku capek sehabis ujian tadi,” jawab  ayu sambil bersandar pada jok mobil, matanya terpejam. Andre sekilas melirik pada paha  ayu yang putih mulus. Rok mini yang dipakai  ayu naik tersingkap dengan posisi duduk  ayu tersebut. “Fen, kita ke motel dulu, ya..?” ajak Andre. “Yee, kamu horny ya?” kata  ayu melirik Andre sambil tersenyum. “Habisnya aku tidak tahan melihat kamu…” kata Andre sambil tersenyum pula. “Ya sudah, mau dimana?” tanya  ayu sambil tangannya mengelus paha Andre yang sedang mengemudi. Andre tak menjawab. Hanya senyuman saja yang tampak di wajahnya sementara mobil diarahkannya menuju sebuah motel.. “Buka dong semua pakaian kamu,” kata Andre sementara dia sendiri melucuti semua pakaiannya. “Ih dasar otak horny!” kata  ayu tersenyum sambil melepas seragam kuliahnya. “Aku cinta kamu..” kata Andre sambil memeluk tubuh telanjang  ayu dari belakang. Satu tangan meremas buah dada  ayu, sementara satu tangan mengelus dan mengusap memeknya. “Mmhh…” desah  ayu sambil terpejam. Tangan  ayu menggenggam kontol Andre yang sudah tegak dan sesekali mengenai belahan pantatnya. “Mmhh.. Enak sayang…” bisik Andre ketika Cindy mengocok kontolnya.  ayu tersenyum dan langsung membalikkan badannya menghadap Andre lalu mengecup bibirnya. Andre membalas kecupan bibir  ayu dengan hangat. “Hisap, dong…” bisik Andre di telingan  ayu.  ayu tersenyum sambil merendahkan badannya dan langsung berjongkok. Wajahnya tepat di depan kontol Andre yang sudah berdiri tegak. Lidah  ayu mulai menjilati kepala kontol Andre sementara tangannya tetap mengocok batangnya. “Ohh.. Enak sayang…” bisik Andre sambil memompa kontolnya pelan ketika  ayu mulai mengulum batang kontolnya. Jilatan, hisapan serta kocokan tangan  ayu pada kontolnya membuat Andre mengejang menahan nikmat. “Gantian dong…” kata  ayu sambil bangkit setelah beberapa waktu.  ayu bersandar ke dinding sambil berdiri. Andre jongkok lalu diciumnya bulu kemaluan  ayu.  ayu memejamkan matanya dan melebarkan kakinya ketika lidah Andre mulai menelusuri belahan memeknya. “Oww.. Enak banget, sayang,” kata  ayu sambil memegang kepala Andre dan mendesakan ke memeknya. Pinggulnya bergerak naik turun ketika lidah Andre bermain di lubang memek dan kelentitnya bergantian. “Ohh.. Sshh…” desis  ayu merasakan kenikmatan yang tak terhingga.  ayu terpejam dan mendongak sambil mendesakkan kepala Andre lebih keras ke memeknya ketika ada sesuatu yang sangat nikmat tiada tara yang mau keluar.. “Ohh.. Ohh.. Ohh…”  ayu menjerit pelan tertahan ketika mencapai puncak orgasmenya. Terasa ada yang menyembur hangat enak di dalam memeknya. “Mmhh.. Enak sekali sayang,” kata  ayu sambil agak membungkuk lalu mencium bibir Andre yang masih basah oleh cairan memeknya. Andre sepertinya sudah tidak tahan lagi. Setelah membalas ciuman  ayu sesaat, segera ditariknya tubuh  ayu ke atas ranjang.  ayu telentang sambil membuka kakinya lebar. Dengan tak sabar Andre segera menaiki tubuhnya lalu mengarahkan kontolnya ke memek  ayu. Tangan  ayu segera menggenggam dan membimbing kontol Andre ke lubang memeknya. Dengan sekali desakan, kontol Andre sudah masuk ke memek  ayu. Kontol Andre keluar masuk memek  ayu disertai bunyi khas.. “Mmhh…”  ayu mendesah sambil terpejam sementara pinggulnya bergoyang mengimbangi gerakan Andre. “Enak sekali, sayangghh…” desah Andre. Setelah beberapa waktu dan beberapa posisi bersetubuh mereka lakukan, Andre hampir mencapai puncak kenikmatannya. Kontol Andre semakin cepat keluar masuk memek Ayu. Ketika puncaknya, Andre segera mencabut kontolnya lalu turun dan berdiri di pinggir ranjang. Ayu yang sudah terbiasa, langsung mengerti. Kontol Andre yang masih basah oleh cairan memeknya segera dikulum han dihisap kuat sambil dikocok pelan. Andre terpejam sambil memegang kepala Ayu dan mendesakkan kontolnya agak dalam ke mulut Ayu. Tak lama, crott! Crott! Crott! Air mani Andre tumpah di dalam mulut Ayu yang terus menghisap kontolnya. “Wohh.. Enak sekali, sayang,” ujar Andre dengan nafas berat. Ayu tersenyum sambil menjilati batang dan kepala kontol Andre dari sisa air maninya yang masih menempel. Lalu mereka berciuman.. “Cepat pulang ah…” kata Ayu setelah mereka selesai berpakaian dan merapikan diri. “Ya sayang…” kata Andre sambil menggandeng Ayu keluar kamar. Sesampai di rumah, Andre segera pulang setelah berpamitan kepada Papa dan mama Ayu. “Lama amat sih, Fen?” tanya mamanya. “Iya, mam.. Tadi kami nyimpang dulu ke tempat makan,” kata Ayu ringan sambil segera ke kamarnya untuk ganti pakaian. Malam harinya, ketika mereka sedang nonton TV, Papa dan Mama Ayu segera bangkit dari tempat duduk karena sudah waktunya jam tidur. “Kamu jangan terlalu malam begadang, nanti sakit kepala,” kata mamanya kepada Ayu. “Iya, Mam.. Tanggung nih film sedang seru-serunya,” kata Ayu sambil matanya terus melihat TV. Lalu mereka segera masuk kamar. Setelah beberapa menit, telinga Ayu menangkap suara ranjang berderit berulang-ulang. Sebetulnya Ayu sudah mengerti apa yang sedang terjadi di kamar orang tuanya. Ayu bersikap cuek saja awalnya. Tapi rasa penasaran dihatinya membuat Ayu ingin mengintip mereka. Segera Ayu bangkit lalu mengendap mengintip dari lubang kunci. Walaupun tidak terlalu jelas tapiAyu dapat melihat Papa Mamanya sedang bersetubuh. Darah Ayu berdesir karenanya. Ketika mata Ayu melihat buah zakar dan kontol papanya yang keluar masuk memek Mamanya, darahnya makin berdesir. Matanya lebih jelas lagi melihat kontol papanya ketika mereka telah selesai bersetubuh, papanya bangkit dan mengelap kontolnya yang basah. Tampak jelas di mata Ayu betapa kontol papanya lebih besar dari kontol Andre. Ayu segera berdiri, mematikan TV lalu segera bergegas masuk kamarnya. Di atas ranjang, Ayu tidak bisa memejamkan matanya. Terbayang terus persetubuhan Papa Mamanya tadi, terlebih ketika terbayang kontol Papanya yang besar.. Perasaan Ayu jadi gelisah. Sejak saat itu Ayu secara sadar arau tidak selalu memperhatikan gerak gerik Papanya. Apalagi bila Papanya hanya memakai kolor saja. Mata Ayu selalu mencuri pandang ke paha dan selangkangan Papanya. Papa Ayu waktu itu berumur 40 tahun. Badannya bersih dan tegap. Suatu malam.. “Pijitin pundak Papa, Ayu.. Pegal amat,” kata Papa Ayu waktu mereka nonton TV. “Kalau begitu Papa duduk di bawah biar Ayu gampang mijitnya,” kata Ayu. Papanya segera turun dari kursi lalu duduk di lantai. Ayu segera memijit pundak Papanya sambil nonton TV. “Mama ngantuk ah.. Mau tidur duluan, Pa…” kata Mamanya sambil bangkit dan menuju kamarnya. “Ayu sayang Papa,” bisik Ayu sambil merangkulkan tangannya ke leher Papanya. “Nah, biasanya suka ada maunya kalau kamu sudah begini,” kata Papanya sambil tersenyum dan menoleh ke Ayu. “Mm.. Ayu tidak minta apa-apa kok, Pa…” bisik Ayu lagi manja. “Ayu hanya mau bilang kalau Ayu sayang Papa,” kata Ayu sambil mencium pipi Papanya. Papanya diam sambil tersenyum sambil tanganya memegang tangan Ayu yang sedang memeluk dirinya dari belakang. “Tumben kamu manja begini,” kata Papanya sambil menoleh dan menatap Ayu lama. Ayu tersenyum lalu mencium pipi Papanya lagi berkali-kali. Darah Ayu mulai berdesir. “Ada apa sih, yu?” kata Papanya lagi sambil tersenyum. Ucapan Papanya tidak bisa terus ketika bibir mungil Ayu mengecup bibirnya. “Ayu sangat sayang Papa,” bisik Ayu lirih sambil bibirnya melumat hangat bibir Papanya. Papa Ayu pada awalnya kaget atas tindakan putrinya ini, tapi lama kelamaan sentuhan hangat bibirAyu bisa menghangatkan perasaan dan gairahnya. Dibalasnya ciuman Ayu dengan hangat pula. “Mm…” suara Ayu terdengar pelan. Papa Ayu bangkit lalu duduk berhadapan dengan Ayu. Kembali dilumat bibir Ayu dengan agak panas. Ayupun membalasnya dengan agak panas pula. Tangan Ayu bergerak ke arah selangkangan Papanya. Sambil tetap berciuman diremasnya pelan kontol Papanya. Terasa kontol Papanya mulai bergerak tegak dan tegang.. “Ayu sayang Papa,” kembali Ayu berbisik. “Papa juga sama…” kata Papanya dengan nafas memburu. “Jangan disini, Pa.. Nanti Mama tahu,” kata Ayu sambil bangkit dan menarik tangan Papanya ke kamar belakang. Papanya menurut mengikuti Ayu. Ayu langsung memeluk dan melumat bibir Papanya dengan liar, Papanya pun membalasnya semakin panas. Tangan Ayu mulai berani disusupkan dan masuk ke celana kolor Papanya, lalu tanpa ragu menggenggam dan meremasnya pelan. “Mmhh…” suara Papanya tertahan karena masih berciuman. Ayukemudian melepaskan pelukannya lalu merendahkan tubuhnya hingga jongkok. Diperosotkan celana kolor Papanya sampai lutut hingga kontol besarnya yang tegak tampak di depan wajahnya. Ayu mengocok pelan kontol Papanya lalu segera mengulumnya. Papanya terpejam sambil memegang kepala Ayu. “Ohh…” desah Papanya. Dimaju mundurkan kontolnya di dalam mulut Ayu. Setelah beberapa lama, tubuh Papanya bergetar lalu… Crott! Crott! Crott! Air mani Papanya muncrat di dalam mulut Ayu. Ayu dengan tenang menelannya habis. Ayu lalu berdiri sambil tersenyum. “Ayu pengen, Pa..” pinta Ayu berbisik. “Tidak bisa sekarang sayang,” kata Papanya sambil membetulkan celananya. “Kapan, Pa?” kata Ayu sambil memeluk dan mengecup bibir Papanya. “Kamu pulang kuliah jam berapa?” tanya Papanya. “Jam 11, Pa…” “Kalau begitu Papa jemput kamu di kampus jam 12 untuk makan siang, lalu kita cari tempat…” kata Papanya sambil tersenyum. “Iya, Pa…” kata Ayu sambil tersenyum pula. “Kasih tahu pacar kamu untuk tidak jemput, ya?” kata Papanya. Ayumengangguk. “Sekarang tidurlah,” kata Papanya sambil mencium bibir Ayu mesra. Besok harinya sesuai dengan rencana, Ayu dijemput di kampus. “Mau makan siang dimana?” tanya Papanya. “Tidak usah makan siang, Pa…” kata Ayu manja. “Langsung saja…” kata Ayu tersenyum. Papa Ayupun tersenyum. Mobil langsung di arahkan ke hotel. Di dalam kamar, mereka langsung berciuman. Ayumenatap mata Papanya lalu melepas kancing kemeja Papanya satu demi satu. “Biar Papa buka sendiri biar cepat. Waktu kita sedikit sayang. Papa harus segera ke kantor lagi,” kata Papanya sambil tersenyum lalau melepas semua pakaiannya. Ayu juga sama. Tubuh Ayu telentang di atas ranjang. Papanya segera duduk di pinggir ranjang. Tangannya mulai mengelus dan meremas buah dada Ayu. Ayu terpejam menikmati belaian Papanya itu. Sementara tangannya dengan segera meraih kontol Papanya yang sudah tegang besar. Diremas dan dikocoknya pelan. Tangan Papanya mulai turun ke memek Ayu. Diusap dan di gosoknya memek Ayu dengan mesra. Lalu salah satu jarinya mulai memainkan kelentit dan lubang memeknya bergantian. Ayu terpejam sambil menggigit bibir sementara tangannya tak henti mengocok kontol Papanya. “Cepat masukkan, Pa…” pinta Ayu. Papanya tersenyum lalu bangkit dan segera menaiki tubuh anaknya. Disentuhkan kontolnya ke belahan memek Ayu. Ayu menatap mata Papanya sambil tangannya segera meraih kontol dan mengarahkan ke lubang memeknya. Dengan sedikit desakan, kontol Papanya perlahan masuk ke memek Ayu. Ayu terpejam merasakan rasa nikmat dari orang yang sangat disayanginya. Tak terasa air matanya mengalir di pipi. “Ada apa sayang?” tanya Papanya sambil terus memompa kontolnya. “Ayu sangat bahagia bisa bersama Papa saat ini,” kataAyusambil memeluk erat Papanya. “Ayu sangat sayang Papa,” bisik Ayu. “Papa juga sangat sayang kamu,” kata Papanya. Ayu tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan pinggul Papanya. Kenikamatan dan sensasi yang sangat luar biasa dirasakan oleh Ayu saat itu. Siang itu Ayu dan Papanya dengan liar bersetubuh bermandi peluh dan desahan serta jeritan kenikmatan. Sampai akhirnya terasa kontol Papanya berdenyut tanda akan mencapai orgasme. Dicabutnya kontol dari memek Ayu lalu digesek-gesekan ke belahan memeknya. TapiAyu dengan segera bangkit dan langsung menghisap serta mengocok kontol Papanya sampai akhirnya.. Crott! Crott! Air mani Papanya menyembur banyak di dalam mulut Ayu.Ayu menelannya dengan tenang lalu tersenyum. Papanya lalu mencium bibir Ayu. “Kamu hebat sayang…” bisik Papanya. “Lebih hebat dari Mama kamu,” kata Papanya lagi. “Ayu sayang Papa…” bisik Ayu sambil tersenyum
 Setelah kejadian itu ayu bila ada kesempatan di rumah saat mamanya pergi ayu langsung menggeret papanya untuk bercinta.