BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Cari Blog Ini

zulaiha istri temanku yang liar

·         Bercinta Dengan Teman Istriku-ni adalah kisah nyata yang pernah aku alami, bahkan hingga kini masih
kujalani…..
Isteri ku punya teman yang bernama Zulaiha. Zulaiha adalah seorang janda yang
masih muda belia,karena baru di usir oleh suaminya dan di titipkan sama tantenya,yang kebetulan rumahnya dekat dengan rumahku,zulaiha yang sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri,selama tinggal di tantenya Zulaiha sering main kerumahku bahkan diapun sering membantu pekerjaan rumah bersama istriku,kalau pagi-pagi dia sudah ada di rumahku hingga sore hari,kadang kalu males pulang zulaiha nginep di rumahku.
zulaiha anaknya cantik, manis, dan yang pasti toketnya pas untuk tangan yang
pengen remes toketnya yang imut itu. Singkatnya, Zulaiha manis, kulitnya
bersih kuning langsat. Aku dan isteriku hanya tinggal berdua saja
dirumah di salah satu kota di Jawa barat.
Sebelum berpacaran dengan yudi yang sekarang jadi mantan suaminya, Zulaiha dulunya sering tidur di rumah ku,
Boleh dikatakan rumah kami sudah diangapnya seperti rumahnya sendiri.
Sampai-sampai kalau Zulaiha nginap dirumahku, kami selalu tidur bertiga di
kamar dalam satu kasur. Isteri ku Sediktipun tak pernah menaruh rasa
cemburu terhadap aku dengan Zulaiha. Sangking percayanya, jika pagi
isteriku keluar rumah mencari sarapan, aku dan Zulaiha yang dalam keadaan
tidur sering di tinggalkan berduaan saja. Terus terang, dari
kecantikan dan penampilan Zulaiha yang seksi, ditambah lagi karena aku
sering melihat Zulaiha yang tertidur diatas kasurku hanya menggunakan
celana pendek  dan kaos t-shirt tipis yang  tersingkap, bahkan aku
sering mendapat kesempatan melihat sealakangan nya yang terbuka dari
celah celana pendeknya yang tersingkap saat Zulaiha sedang tidur, trus di
tambah lagi dengan sikap Zulaiha yang juga sering seakan memancingku.
Tentunya sebagai lelaki normal nafsu kelelakian ku jadi tidak
terkontrol hingga memuncak. Demi dapat memuaskan hasrat setan ku yang
pingin sekali merasakan bagaimana rasanya ML dengan Zulaiha. .
Waktu itu persisnya malam Senin, bulan agustus tahun 2012, tgl nya aku
lupa. Tepat sekitar pukul 22.15 Wib, terdengar pintu rumah kami
seperti ada yang mengetok. Saat pintu kubuka dan kulihat ternyata yang
datang Zulaiha bersama Edi mantan suaminya. Ketika mereka ku suruh masuk,
Zulaiha pun langsung menyakan isteriku.
“ Mana neny bang” ujarnya menanyakan isteriku “tuh dibelakang lagi
goreng kerupuk” jawabku.
Melihat Zulaiha yang langsung  saja berlalu meninggalkan Edi mantan suaminya,
aku pun mempersilahkan Edi untuk duduk di kursi yang berada di ruangan
tengah di mana aku sedang menonton tv. Hingga akhirnya terlibat
perbincangan ku dangan Edi.
Tak terasa hampir satu jam kami berbincang, kulihat sambil berkata Edi
seperti sedang melihat jam yang ada di tangan kirinya “Wahh ternyata
udah larut malam” ketus Edi.
“ Emangnya udah jam berapa Di?” tanyaku balik.
Ternyata tak terasa jam sudah menunjukan hampir pulkul 12.00 malam.
Setelah tau udah tengah malam, Edi pun bergegas bangun dari tempat
duduknya.
“Nanti ajalah pulangnya Di” kataku, “ G enak, ini udah malam saya
harus pamit” ujar Edi sembari langsung melangkah mau keluar.
“ zul… ni Edi mau pulang” kataku memberitahu Zulaiha, “ Iya bang… ini aku
kedepan” ujar Zulaiha cepat-cepat sambil berlari kecil dari arah dapur
keluar.
Karena ku pikri Zulaiha juga pulang bersama Edi, akhirnya akupun keluar
untuk mengunci pintu rumah. Namun baru saja aku melangkah hendak
kedepan, aku kaget. diruangan tengah dikursi tamu rumah ku, aku
melihat sebuah pertunjukan adegan panas antara Zulaiha dengan pacarnya
sedang berciuman. Takut ketahuan aku pun langsung balik kanan, hingga
tak lama kemudian setelah tedengar bunyi sepeda motor Edi pergi,
akupun kembali keluar untuk mengunci pintu. Namun apa yang kulihat
ternyata Zulaiha tidak ikut.
“Tak ikut edi Na ?” tanyakua pada Zulaiha. “ Tidak bang, malam ini aku
nginap disini aja, kan udah lama juga aku tak nginap disini” ujar Zulaiha.
“Ya udah, udah di kunci G pitunya” tanyaku pada Ena. “Udah bang”
ujarnya menjawab.
Sudah tak merasa canggung lagi, kulihat Zulaiha pun langsung masuk kekamar
tidur ku dan akupun melangkah kedapur untuk mencari isteriku namun
kulihat isteriku tidak ada lagi didapur. Karena penasaran akhirnya
akupun melangkah menuju kamar. dari pintu kamar yang sedikit terbuka
kulihat ternyata isteriku sudah terbaring dan tertidur pulas di kasur.
“Aneh…..tadi kulihat Zulaiha masuk kekamar ini tapi koq G ada ya” gumam ku
dalam hati sambil membuka pintu serdikit lebih lebar. Tapi apa yang ku
dapati…… Aku melihat saat itu Zulaiha dalam keadaan setengah Bugil sedang
mengganti pakaian nya.
“ Woww…. “ Kataku dalam hati. Aku terpana melihat keseksian tubuhnya,
jantung ku pun berdegub kencang, tak sekedip pun kusia-siakan
pandangan ku untuk melihat tubuh Zulaiha saat itu.
Takut diketahui Ena, saat ku lihat Zulaiha siap berganti pakaian dan
sepertinya mau melangkah keluar,  aku pun bergegas kembali keruangan
tengah langsung aku duduk dilantai sambil pura-pura sedang menonton tv
Untungnya cepat, karena tak lama setelah itu kulihat Ena keluar dari
kamar, “kalau tidak bisa malu aku jika dia tau perbuatan ku tadi”
ujar ku dalam hati.
Entah apa yang sedang di buat Zulaiha di dapur, saat itu yang terdengar
hanya bunyi sendok beradu dengan gelas”
Tak lama Zulaiha muncul, “Abang mau minum teh ya?” Tanya Zulaiha pada ku.
“Terserah Zulaiha ajalah” jawabku.
“Ya udah, klu gitu abang minum teh aja ya?” tanyanya lagi sambil
menaruh teh yang di buatnya di atas meja buatku, “Maksih ya” jawabku
sambil memperhatikan belahan dada Zulaiha yang membungkal tepat tak jauh
di depan ku saat dia menghidangkan teh itu. Sesekali kulirik betis Zulaiha
yang mulus sambil ku telan ludahku, karena terpesona melihat betis Zulaiha
yang mulus bersih yang hanya mengenakan celana pendek.
Itulah sikap Zulaiha, dia selalu saja seperti sengaja menggodaku dengan
cara nya yang selalu bolak balik di hadapanku yang menurut ku itu
hanyalah akal-akalan nya mencari perhatianku.
Meskipun demikian, di depan Zulaiha aku selalu menjaga sikapku yg seakan
tak pengaruh dgn tingkahnya itu, padahal kalau pas lagi suasananya
seperti itu, jantung ku selalu berdegub tak keruan.
Seperti biasanya malam itu tidak ada apapun yang terjadi. Setelah
hampir setelah satu jam Zulaiha masuk ke kamar, matakupun terasa
mengantuk, dan aku pun memilih untuk masuk juga kekamar untuk tidur.
Saat aku masuk kamar, sebelum baring di sebelah isteriku aku kembali
dapat tontonan vulgar. Ku tatap Zulaiha yang sudah tertidur dengan posisi
membelakakngi isteriku. Saking pendek celana nya, pantat nya yang
montok dan mulus itu dapat kulihat dengan jelas sekali.
Terbayangkan dibenak ku saat itu, aku menyetubuhi Zulaiha ala Doggie.
“Pasti nikmat sekali” gerutu ku.
Sambil aku terbaring tepat di sebelah isteriku, kupejamkan mataku.
Sambil kuberhayal akhirnya akupun teridur.
Rasanya baru aja tidur tau-tau aku dibangunkan, namun saat aku sadar
dan membuka mataku, kulihat ternyata waktu itu jam sedang telah
menunjukan pukul 05.00 Wib pagi.
Melihat mata ku terbuka, isteriku pun berkata, Bang… “Aku pergi
kerumah ibu dulu ya?”Aku mau nemani ibu masak untuk kenduri nanti
senja” ujar isteriku. Aku yg masih mengantuk langsung menjawab “ya
udah, pergilah” ujarku. “Nanti sampaikan juga sama Zulaiha ya bang” ujar
isteriku menitip pesan padaku. “Ya…ya…” jawabku.
Tak lama setelah kudengar suara pintu di tutup yang aku tau isteriku
sudah pergi. Namun setelah ku toleh kesamping ternyata aku baru sadar
bahwa ada Zulaiha di sampingku. Otak ku yang memang sudah kotor, membuat
mata ku jadi segar dan memilih untuk bangun dan bergegas kekamar madi
untuk mengggosok gigiku.
Saat aku kembali kekamar dan hendak berbaring lagi, kulihat Zulaiha pun
terjaga dan bangun dari tempat tidur. Serupa dengan apa yang ku
lakukan, Zulaiha pun langsung menuju kamar mandi dan tak lama setelah itu
dia kembali lagi kekamar.
Seperti tak ada kejadian, Tanpa banyak bertanya Zulaiha pun kembali
berbaring dikasur tepat disebelahku. “Ini kesempatan baik, aku harus
dapat mengolah Zulaiha” tutur ku dalam Hati.
Entah Zulaiha sudah kembali tertidur atau tidak, dengan posisinya yang
membelakangiku, akupun langsung memulai aksiku, pertama kukumpulkan
keberanian untuk mulai dengan dengan tangan gemetar aku berpura-pura
bahwa aku sedang teridur tanpa sengaja memeluk Zulaiha dari belakang.
Awalnya aku gugup sekali, tapi kapan lagi ada kesempatan seperti ini,
pikirku.
Dengan perasaan yang sangat gugup aku mencoba memberanikan diri untuk
pura-pura tak sadar telah  memeluknya. Saat tangan ku sudah mulai
medarat di pinggang nya (Posisi memeluknya dari belakang), aku sama
sekali tak merasakan berontakan dari nya. aku tak peduli dia tertidur
atau pura2, kali ini aku bukan hanya meletakan tangan ku di tubuhnya
saja, tapi tangan ku sudah mulai mencari dan mulai raba2 dadanya yang
masih dalam bungkus bajunyanya, tepat dibagian buah dadanya. Karena
Zulaiha masih diam juga, akhirnya aku mencoba untuk lebih berani dengan
memasukan tangan ku kedalam baju nya untuk mencari dan meremas susunya
yg sdh lama aku idamkan. Hanya dalam waktu singkat aku berhasil
membuka penyangkut Bra nya hingga Branya dapat kutanggalkan. Sempat
curiga di benak ku, bahwa sebenarnya Zulaiha hanya pura-pura tidur. saya
penasaran… Karena saat ku mainkan pentlil susunya, meski samar2, ku
dengar desahan ema keluar dari birbinya. Nafsuku yang semakin
mebeludak membuatku semakin berani dan tak terkendali, hingga
Saat tubuhnya nya berbalik menghadapku yg ada di benak ku saat itu
“aku ingin sekali melumat bibirnya”. Sejenak aku tatap wajahnya dari
dekat, dan aku akui ternyata Zulaiha memang cantik. Tanpa berpikir panjang
dan ragu-ragu lagi aku mulai isep mulutnya.. dan ia bergerak
pelan..aku kaget..kemudian aku lepas ciuman ku… Zulaiha tampak tertidur
lagi. trus aku cium lagi bibirnya sambil tangan aku membelai-belai
teteknya masih dalam bungkus bajunya… Aku jadi penasaran., ia betul2
tidur atau tidak..Aku takut juga.. dengan jantung yang berdegub
semakin kencang lantaran gugup, dengan nekatnya akupun langsung
melumat bibir Zulaiha. Kukecup bibir Zulaiha perlahan… “Oh… “ kutarik napasku
dan sejenak kurasakan aroma napas Zulaiha “sdh lama aku menantikan
kesempatan seperti ini” tukas klu dalam hati. Saat ku coba menjilati
bibir nya, teryata barulah aku tau bahwa ternyata Zulaiha hanya pura-pura
tidur. Entah mungkin sdh terangsang dengan rangsangan ku, aku kaget
setengah mati ternyata bibirku pun dilumat nya. “Abang nakal….”
Bisiknya sambil mendesah ditelingaku.
“My God…….semoga saja ini bukan mimpi”  Ragu bercampur rasa tidak
percaya dalam hati, akupun mulai memasukan lidah ku kemulutnya. Dalam
keadaan yang masih gugup bercampur nafsu dan rasa tidak percaya,
sambil terus kulumat bibrinya, akupun mulai menikmati kedua payudara
Ena dengan kedua tanganku. Perlahan tetapi pasti kujelajahi kedua
bukit kembar yang untuk pertama kalinya kudapati tanpa sebuah
perjuangan yang berarti. Semakin lama aku permainkan dengan sekali dua
kali kucubit putingnya yang menonjol menantang, mengalunlah suara yang
terengah-engah, “Oohh.. Bannng.. ohhkh.. aku juga sudah lama penegen
gini  sama abang..” dan suara itu, ya.. suara itu membangkitkan
kemaluanku dengan cepat tegak berdiri dan sialan! Zulaiha menyadari itu…
Diam-diam kurasakan tangan Zulaiha ternyata sudah berada di balik celana
jeans ku meremas-remas jakar ku. Sungguh aku terbuai oleh sentuhan
tangan Zulaihayang memain-mainkan kontolku. Sesekali tangannya juga
meremas buah jakarku, pelan tapi pasti.  Entah setan apa yang telah
merasuk, tanpa permisi tiba-tiba Zulaiha melorotkan celana Jeans-ku hingga
CD-ku sampai aku benar-benar bugil “Wow.. Bang, punya abang sudah
minta segera diberi sentuhan nih.. woowww.. burung abang bengkok..
bisa masuk nggak ya? Ohhkh….” Jujur saja sebenarnya burungku
tidaklah istimewa, batangnya bengkok dan diameternya lumayan. Aku
sempat ragu juga apa bisa memuaskan Ena, maklum ini pengalaman
pertamaku dgn nya.
Sambil terus kami berciuman, perlahan tanganku juga mencoba melorotkan
celana pendek yang masih dikenakan Zulaiha. Buset! Ternyata Zulaiha sudah
tidak pakai CD sehingga hanya dalam hitungan detik dan sebelah tangan
saja aku sudah dapat membuat nya bugil. Tanpa ragu-ragu akupun
langsung mengubah posisi dengan membalikan tubuh Zulaiha hingga posisi ku
sekarang berada diatas tubuhnya.
Sebelum mulai kuserang bagian bawahnya, aku kembali melumat bibir Zulaiha
dengan penuh mesranya. Ternyata apa yang kuperbuat tak dpt ditahan
oleh Zulaiha, Zulaiha tiba-tiba saja bangun. Dengan posisi setengah berjongkok
Zulaiha  berdiri sambil menarik tanganku, memberi tanda agar aku juga
melakukan posisi yang sama dengan nya. Dalam keadaan sama-sama
setengah jongkok saling berhadapan kami kembali saling berciuman
semakin liar dan saling kami memainkan kemaluan satu sama lain. Puas
dengan gaya itu, Aku turun dari ranjang dan meminta Zulaiha juga turun.
Saat kami telah sama-sama sudah saling berdiri dan berhadapan tanpa di
instruksi Zulaiha langsung mengambil posisi jongkok sambil mengarahkan
kontol ku yang dari tadi digenggamnya kearah mulutnya. Perlahan tapi
pasti, Zulaiha mulai mengulum dan memain-mainkan kontolku dengan lidahnya.
Zulaiha, hisap sayang…” bisikku pelan. Sudah lama aku ingin sekali
merasakan sentuhan bibir Zulaiha yang sangat seksi itu menelan kontolku
kedalam mulutnya.
Sesekali aku tersentak menarik pantat ku kebelakang saat merasakan
ngilu ketika Zulaiha menjilati lubang kontolku. “Enak
ma……OooooKkhhhh……Terus…!!” Tak tahaan dengan permainan Zulaihaaku pun
menarik tangan nya meminta nya berdiri dan menyudahi hisapan kontolku
dimulutnya. Tepat di tepi ranjang aku baringkan Zulaiha di kasur  dengan
posisi tengkurap dan sedikit ku ganjal bagian perut nya dengan bantal,
dan dengan posisi kakinya melipat diatas ranjang, hingga terlihat lah
menyembul vagina Zulaiha yang terlihat baru habis dicukur bak sebuah apam
yang menantang di bawah anusnya. Perlahan ku dekatkan wajahku diantara
belahan pantat Zulaiha, tercium di hidung ku aroma vagina nya yang semakin
memacu adrenalinku untuk menikmati vagina Zulaiha. Saat wajahku semakin
mendekat di belahan pantatnya, pertama aku mulai menjilati anusnnya,
dengan lahap ku jilat lubang anusnya hingga bibir vagina nya yg tampak
kecoklatan itu, “Bannnng………….. Enak bang…” Owhhhh…..” desah Zulaiha semakin
membuat nafsuku terbakar mendengar erangan kenikmatan yang
dirasakannya. Saat ku coba menusukan lidahku keliang vaginanya, Zulaiha
sesaat tersentak mengankat pantatnya, seakan ingin menelan seluruh
lidahku agar masuk lebih dalam lagi kaedalam liang vaginanya yang
sudah basah membecek “ Udah bang……sekarang masukin bang….” Pinta Zulaiha
merangsang.
Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya,
Aku yang juga sudah tak tahan lagi, dan segera berdiri sambil menuntun
kontol ku ke bibir vagina nya,  sebelumnya kutusukkan kontol ku ke
bibir vaginanya ku oles-oleskan dulu kepala kontolku di bibir lubang
vaginanya yang basah itu. Zulaihayg memang nafsunya sudah memuncak,
dengan sigap tangan nya merampas kontol untuk menuntun ke vaginanya.
“Masukkan bang…. Tekan sekarang bang” sambil dia meletak kan  kepala
kontolku tepat di bibir kelentitnya yang kecoklatan itu sambil ia
mengangkat pantatnya sedikit lebih tinggi hingga agak menungging
karena tak sabar lagi.  Dengan perlahan kutekan kontol ku di bibir
vaginanya, jelas sekali terlihat kepala jakar ku saat itu menyeruak
masuk dibelahan bibir vagnina Zulaiha yang sudah sangat basah, Tanpa waktu
yang lama kontolku berhasil kutanamkan seluruhnya kedalam lubang
vagina Zulaiha “Ooooohhhh…. Baaang…. Tekan lagi bang,,,,“ pinta Zulaiha mulai
meracau. “sejenak kuterdiam merasakan kontolku hangat di dalam
pepeknya. Dengan perlahan aku pun mulai menggenjot pepek Zulaiha yang
basah. Kunaikan sebelah kaki kiriku katas ranjang sambil kedua tangan
ku berpegang pada pinggul Zulaiha yang posisinya sedikit menungging,
sambil aku mulai menarik dan kembali memasukan kontol ku pelan hingga
pada tempo yang sedikit kencang. Ploook!….Pleek!…… “Bang…enak
bang….. erang Zulaiha merasakan kenikmatan sambil dia menggoyangkan
pantantnya seperti lagi ngebor. “Ooooowh…
Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu.
“Pepek Zulaiha ternyata masih sempit….mgkn karena lama tak dijejal dengan
kontol”  Gerutuku sambil menarik keluar kontolku dari lubang
vaginanya. “Kenapa di cabut bang? Tanya Zulaiha padaku. “Zulaiha berdirilah”
Ujarkan menjawab, sambil ku tarik tangan nya. Dalam posisi berdiri dan
saling berhadapan, tanpa aba-aba kami pun kembali berciuman dan saling
melumat bibir satu sama lain. Dengan penuh nafsunya aku julurkan
lidahku kedalam mulutnya, sambil kedua tanganku meremas-remas pantat
Ena, dia pun sayik mengocok kontolku dengan tangannya.
“Bang….. masukin lagi ya” pinta Zulaiha dengan penuh manja sambil
menggenggam kontolku mengarahkan ke bibir vaginanya yang semakin
basah. “iya” bisikku pelan ditelinganya. Tanpa buang waktu lagi,
sambil kuangkat sebelah kakinya keatas kasur aku kutekan pantatku
kembali hingga seluruh kontolku pun masuk kedalam liang vaginanya yang
sudah banjir. Hangat sekali rasanya kontolku didalam lubang vaginanya.
Hampir 20 menit kami main dalam posisi berdiri sambil saling terus
berciuman. Seperi diringi irama, aku terus menggenjot mengeluar
masukan kontolku kedalam liang vagina Zulaiha, Zulaiha pun terus merintih ke
enakan sambil terus menggoyangkan pantatnya seperti inul yang lagi
ngebor. Sesekali juga kujilati leher Zulaiha hingga sisi telinganya,
kurasakan di mulutku terasa agak asin oleh keringat Zulaiha.
“Capek bang…….. kita ganti posisi yok” Pintanya manja.  “Boleh…”
jawabku sambil menarik kontolku keluar dari vaginanya. “ Sebentar
ya….” Kata ku sambil meraih handuk yang tergantung di dinding pintu
sambil melihat tubuhku dan tubuh Zulaiha serta rambutnya  yang basah oleh
keringat seperti baru habis mandi. Dengan mesra saat ku usap handuk di
rambut dan ku lap seluruh tubuhnya yang basah oleh keringat, Zulaiha pun
terus saja memain-mainkan kontolku. “ sini aku lap kan juga tubuh
abang” ujar Zulaiha menarik handuk yang ada ditanganku. Sambil matanya
sesekali menatap wajahku, Zulaiha pun ganti mengelapkan tubuh ku dengan
handuk yang tadi kugunakan untuk mengeringkan keringat di tubuhnya.
Sambil melemparkan handuk yang ada di tangannya, tanpa aba-aba Ena
langsung naik keatas ranjang sambil tangan nya menarik tanganku seraya
memintaku mengikuti nya. Entah apa maksudnya, kulihat Zulaiha maraih dua
buah bantal lalu meletakkan bantal tersebut berlapis dua tepat di sisi
ranjang yang menempel dinding. “Gaya apa ni ya?” gerutuku bertanya
dalam hati. Belum habis pertanyaanku tadi, kulihat Zulaiha langsung duduk
di atas bantal tadi sambil membentangkan kedua kakinya mengahadapku. “
Ooohh… dia mau main posisi duduk” jawabku sendiri dalam hati sambil ku
terpegun seakan masih tidak percaya dengan apa yang kualami, kulihat
vagina Zulaiha yang berwarna kecoklatan tanpa bulu itu tanpak jelas seakan
menunggu kehadiran kontolku. “ Sini lah bang….” Pinta Zulaiha. “ Eh, i
iya” jawabku terbata-bata.
Dengan poisi yang di inginkan Zulaiha terpaksa aku pun mendekati nya
dengan setengah jongkok, berdiri hanya dengan lutut dengan kaki ku
melipat aku pun mendekati tubuh Zulaiha. Baru saja aku mendekat, dengan
ganasnya ema langsung menarik leherku dan langsung mencium dan
melumati bibirku. “Ooh… kami kembali terbuai” Sambil saling berciuman,
aku memain-mainkan bibir vaginanya, Zulaiha pun asyik mengocok-ngocok
kontolku.
Puas berciuman, kulihat Zulaiha menatap ku. “ Kenapa Yang…?” Tanyaku
padanya. Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya seraya menjawab
pertanyaanku, tanpa kata-kata kulihat wajahnya tersenyum sambil
tangannya menarik kontolku yang kini sudah berada dibibir vaginanya.
“Oh…” jawabku dalam hati yang mengerti apa yang dimaukan Zulaiha.
Dengan perlahan aku mulai kembali menusukan kontolku ke dalam vagina
Zulaiha, perlahan tapi pasti akhirnya seluruh batang penisku kembali
menyeruak masuk tertanam seluruhnya di liang vaginanya. Sambil kembali
ku goyang maju mundur pantatku agar penisku keluar masuk menancap
pepek Zulaiha, pantat eZulaihapun terus bergoyang  mengimbangi goyangan ku.
Dalam posisi berduduk, aku merasakan kontolku hangat menyentuh diding
vagina Zulaiha. Sambil saling memeluk kami terus saling berciuman dengan
penuh lembutnya dan terus salinng bergoyang,
“Baaaaang…..!!!” tiba-tiba kurasakan tangan Zulaiha saat itu erat
mencengkram bahu ku seraya semakin mempercepat goyangan ngebornya
mempelintir kontolku yang keluar masuk menancap liang vaginanya.
“Akuuu…. Maauuu, Ooohhhhh………!!!” teriak Zulaiha yang ternyata sudah
mencapai klimaks. “Abang sedikit lagi ni….!!” Jawabku sambil juga
mempercepat goyangan pantatku maju mundur, kurasakan kontol ku hangat
terendam oleh air kepuasan yang keluar dari rahim nya
“ooooohhhhhh….!!” Teriak ku membalas rintihan Zulaiha dengan memeluknya
semakin erat menancapkan kontolku dan menenkan nya kuat.
Croooot..crooot..!! air maniku pun tumpah membanjiri vagina Zulaiha.
“Abang….. Tekan lebih kuat lagi!! Pinta Zulaiha sambil memeluku dan
menekan pantat ku seakan hendak menelan kontol ku dengan vaginanya.
Cukup lama kami terdiam dalam posisi saling berpelukan merasakan
nikmatnya detik-detik akhir dari permainan kami. Sebelum melepaskan
kontolku dari vaginanya, masih dalam posisi berpelukan kami kembali
Saling berciuman, perlahan dengan mesranya, hingga saat aku hendak
mencabut kemaluanku dari vaginanya, ku kecup kening Zulaiha lalu kubisikan
ditelinganya “Kita istirahat yok” ajak ku sambil merebahkan tubuhnya
diatas kasur. Seakan tak mau terpisahkan, dalam kedaan terbaring ema
langsung bangkit dan langsung merebahkan tubuhnya tepat diatas tubuhku
“ini hanya rahasia kita berdua ya bang” ucap Zulaiha sambil kurasakan
tangan Zulaihayang mengusap-usap kemaluanku yang sudah lemas terkulai.
“Iya, ini Cuma rahasia kita” jawabku sambil membelai rambutnya dengan
penuh mesra, yang seakan kami saat itu adalah sepasang kekasih yang
saling menyinta.
“Eh.. jangan tidur dulu” ucapku sadar bahwa hari pun sudah siang. “iya
ya bang…. Aku mandi dulu ya” Jawab Zulaiha seakan mengerti apa maksudku
yang takut kalau tiba-tiba nanti isteriku datang. Usai Mandi, seperti
layaknya sepasang suami isteri, tak seperti biasanya kali ini tanpa
malu-malu kulihat Zulaihasantai saja berbugil ria didepanku melepaskan
handuknya ketika hendak berpakaian. Selesai mengenakan pakaian nya,
Zulaiha langsung mendekati dan langsung mencium keningku. Karena memang
posisiku masih dalam keadaan telanjang, dangan santai pula tanganZulaiha
pun membelai-belai kemaluanku yang terkulai lemas. “Woowww… dia bangun
lagi!!” Teriak Zulaihamengejutkan ku sambil kulihat wajahnya mendekati
kontolku yang kembali keras menegang. “Sayang… sudah duyu ya…
“ujarnya manja. “Tanggung jawab dong” ucapku selamba mennyinggungnya.
“Aku pulang dulu, ntar klu memang si dia tidak pulang abang telpn aja
aku” ujarnya . “Dedek sabar ya” cumbunya seakan mengajak kontolku yang
ada ditangan nya berbicara. “Ya udah” jawabku seakan kesal.
“Daaaaghhhh…” tukas nya sambil melambai “Mmmuachh….” Seraya Zulaiha ber
KissbBy kearahku sambil tersenyum berjalan keluar dari kamar berlalu
meninggalkan ku. Setelah itu aku pun teridur pulas.
Nah… sejak hari itu, setiap ada kesempatan kami selalu melakukan
hubungan sex. Terkadang kalu dia lagi sendiri dirumahnya, dia
menelponku dan kamipun melakukan hubungan sex. Dirumahnya. Sekian lama
hubungan kami, aku dengan isteriku, Zulaiha dengan pacarnya baik-baik
saja. Bahkan, hingga kini hubungan intim kami masih terjaga
kerahasiaan nya alias tidak ada siapapun yang tau.

ku selingkuhi suamiku

Menyesal rasanya aku melakukan perbuatan terkutuk ini... hanya karena nafsu aku harus menghianati suamiku. Sebut namaku Mila (29 tahun) seorang ibu rumah tangga dengan satu orang anak yang bekerja di sebuah Rumah Sakit swasta di kota Semarang sebagai seorang perawat. Kisah perslingkuhanku terjadi satu tahun yang lalu dengan temanku sesama perawat yang bernama Hendra.
Sebelumnya aku sudah kenal baik dengan Hendra (25 tahun) sejak tiga tahun yang lalu saat dia di terima bekerja di tempat yang sama denganku. Aku dan Hendra awalnya hanya kenal biasa saja, karena aku bekerja pada shift A dan dia Shift B. namun setelah setahun lamanya aku di pindahkan ke Shift B dan satu unit kerja dengan Hendra. Sejak saat itulah aku mulai akrab dengan dia, bahkan saat berangkat dan pulang kerja selalu bersama, aku tidak khawatir karena suamiku juga tahu dan mengijinkan aku di antar Hendra saat berangkat dan pulang kerja.
Kedekatan inilah akhirnya menimbulkan benih-benih cinta antara kami berdua. Dan disinilah kesalahanku berawal, entah mengapa waktu itu aku tak mampu menolak pernyataan cinta Hendra kepadaku padahal aku telah bersuami. Mungkin saat itu aku berpikir kami hanya menjalani hubungan cinta biasa saja sehingga aku tidak terlalu berpikir negatif tentang Hendra. Hubungankupun berlanjut dan semakin lama semakin dekat, awalnya untuk menunjukkan rasa cinta kami hanya sekedar berpelukan dan ciuman saja sebelum pulang kerja namun lama kelamaan Hendra mulai berbuat nakal padaku terutama bila masuk shift malam, mungkin karena situasi ruang kerja yang sepi sehingga Hendra berani berbuat iseng padaku.
Aku masih ingat peristiwa itu berawal saat kami akan memulai kerja shift malam, seperti biasa aku ganti baju kerja dulu di ruang perawat, kami datang terlambat tentunya ruang tersebut sepi karena perawat yang lain sudah standby di unitnya masing-masing. Aku mengira Hendra masih diluar ruangan, sehingga aku santai saja membuka baju tanpa menutup pintu kamar ganti. Saat tubuhku hanya tertutup CD dan Bra saja tiba-tiba Hendra datang dan langsung memelukku dari belakang, aku sempat kaget namun aku hanya diam saja saat kutahu yang memelukku adalah Hendra. Dia mulai meremas-remas dadaku dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya menggerayangi selangkanganku. Jari tangannya yang nakal langsung mengaduk-aduk lubang kewanitaanku. Oh... sayang kmu sungguh cantik sekali malam ini, tubuh kamu juga sangat indah.... Oh... Mila... aku cinta sekali sama kamu sayang!!! Kata-kata rayuan itu langsung membiusku sehingga aku tidak sadar kalau hendra sudah melepas celananya dan melucuti CD yang aku pakai.
Aku hanya ikut saja saat Hendra memintaku bersandar pada sebuah meja dengan posisi nungging, setelah itu tiba-tiba kurasakan ujung Kontol Hendra sudah menempel di mulut vaginaku, aku berusaha memegang kontol itu agar tidak di tancapkan, namun terlambat... dengan kondisi nungging dan kedua kakiku di rentangkan tentunya mulut vaginaku jadi terbuka lebar.... sehingga dengan sekali dorong Hendra berhasil menusukkan Kontolnya. Blesss...... Sleppp.... Ohh...Ahh... Mila sayang ... Memek kamu nikmat banget.... empuk dan hangat... Hendra langsung mendesah dan memujiku saat berhasil memasukkan kontolnya. Sekali lagi aku terbuai oleh sanjungan Hendra... sehingga aku yang semula mau menolak malahan merasa senang saat Dia mulai menggoyangkan pantatnya dan akupun mulai mendesah... Oh... ahhh.... ahhh..... semakin lama Hendra semakin cepat mengocok kontolnya di dalam memekku selain itu tangannya yang nakal terus meneus meremas dua buah dadaku yang berukuran 34 dan akupun tak bisa menahan lagi untuk orgasme... lalu Crotzzzz..... crotzz.... ohhhh.... ahh...uhhh.... Hendra sayang... kontolmu nikmat banget.... aku sudah keluar sayang..... lalu Hendra menghentikan goyangannya untuk memberiku kesempatan beristirahat.
Sambil memulihkan tenaga, Hendra memintaku duduk di kursi sambil mengulum kontolnya yang berdiri tegak, aku menurut saja. Seperti anak kecil yang sedang menikmati permen loli pop, dengan semangat aku menyedot dan menjilati kontol Hendra yang ukurannya 2 kali lebih besar dari milik Mas Iwan (35 tahun) suamiku. Setelah melihatku tenagaku pulih Hendra kembali mengentotku dengan posisi berdiri berhadapan Bless.... Bless .... tanpa kesulitan kontol Hendra menerobos vaginaku yang sudah basah dan licin, kresek... kresek.... jembutku yang lebat dan hitam menjadi mainan jari-jari Hendra. Oh... ahh... terasa nikmat sekali. Namun baru beberapa kali bergoyang, tiba-tiba alarm ruang kerja berbunyi sebagai tanda mulai kerja di ruang pasien. Hendra tampak kecewa karena terpaksa hasratnya tertunda karena kami harus segera menyudahi permainan.
Kami lansung membersihkan tubuh kami di kamar mandi dan segera berpakaian. Saat keluar ruangan wajah Hendra masih tampak murung, aku segera menyapanya... Sudahlah sayang jangan murung gitu.... aku tahu kamu masih pingin dilanjutkan, tapi hal itu nggak mungkin karena bisa ketahuan pengawas ruangan.... Aku janji deh lain waktu bakal bikin kamu puas...!! Pernyataanku ini akhirnya bisa membuat Hendra kembali tersenyau... Terimakasih ya sayang, kamu benar-benar pengertian, oke deh lain waktu kita lanjut lagi.
Dua hari setelah kejadian itu Hendra menagih janjiku, saat itu kami memang masuk shift siang. Saat itu sekitar pukul 10 siang Hendra sudah datang ke rumah kontrakanku, padahal kami baru masuk kerja pukul 1 siang, kondisi rumahku memang sepi. Suamiku sudah berangkat kerja, sementara anakku masih di Sekolah. Aku sebelumnya tidak tahu kalau Hendra telah merencanakan itu semua. Sesaat setelah masuk rumah dia langsung menemuiku yang baru selesai mencuci baju.
Eh Hendra... Tumben datangnya lebih awal, ada apa...? Ga ada apa-apa sayang, cuma mau nagih janji aja sama kamu.... Aku masih bingung saat itu, sehingga aku tidak memperdulikan Hendra yan berdiri di hadapanku, sambil berjalan menuju dapur akupun menanyakan pada Dia, emang aku janji apa sama kanu...? Hendra hanya tersenyum sambil mendekatiku kemudian memelukku. Dia langsung menyelinapkan tangannya ke dalam rok dan jari-jarinya langsung mengusap-usap memekku yang masig tertutup CD. Sambil berkata "Sayang... kamu kan belum bikin aku puas malam itu..." aku akhirnya ingat juga. Hendra, tunggu sebentar.... Ada apa lagi? tanya Hendra sambil menghentikan usapannya di selangkanganku. Aku belum mandi... pasti kamu ngaak mau kan ngentotin memekku yang bau... Hendra kembali tersenyaumm sambil berkata, Kalau gitu kita mandi bareng aja sayang biar lebih hot...

Akhirnya kamipun segera melucuti baju masing-masing, dalam kondisi bugil kami berjalan bergandengan menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi kami saling mengguyur tubuh kami dan saling menyabuni. Dengan sabun kami saling menggosok alat vital kami sehingga akhirnya kami sama-sama terangsang. Segera saja kami guyur tubuh kami hingga taubuh kami bersih dari sabun. Sesudah itu Hendra memintaku untuk menungging sambil berpegangan pada bak mandi. Dari belakang Hendra langsung menancapkan kontolnya dan langsung bergoyang, Bless slep..... sleppp... ahh...ahh... Goyangan Hendra benar-benar mantap, dia sangat pintar memainkan gairahku dengan meremas-remas toketku yang bergoyang-goyang tidak teratur karena hentakan pinggang Hendra yang kuat, beberapa menit kemudian Crottt... croottt... aku mencapai orgasme, tubuhku langsung lemas.
Setelah beristirahat sebentar Hendra kemudian mengajakku melanjutkan permainan di kamar, dan aku mengikutinya. Di atas kasur segera kulentangkan tubuhku, aku hanya pasrah saja apapun yang akan dilakukan oleh Hendra. Hendra langsung menindih tubuhku dengan posisi 69 dan langsung mengarahkan kontolnya ke mulutku. Aku tau apa yang di inginkan oleh Dia, langsung saja ku jilat dan kusedut senjatanya, sementara itu, di selangkanganku hendra juga melakukan hal yang sama. Lidahnya yang nakal terus menjilati klitorisku sambil sesekali disedot-sedot, rasanya benar-benar nikmat. setelah puas dengan pemanasan itu Hendra langsung mengentoti tubuhku, masih dalam posisi terlentang aku menikmati keperkasaan selingkuhanku itu. Kontolnya yang super jumbo tampak jelas di matakau dengan bebas keluar masuk menjelajahi memekku. Dengan kondisi birahi tinggi semacam itu aku lupa bahwa sebenarnya aku telah memiliki suami dan anak. Yang kupikirkan hanyalah bagaimana caranya terus menikmati gairah itu. Slepp.... sleppp... Ahhh...ahhh Ohh....aohhh rasanya memang dahsyat. Dan berbagai macam gaya dalam berhubungan intim di praktekkan oleh Hendra, ini adalah pengalaman baru bagiku karena saat melakukan dengan suami aku hanya terlentang saja dan pasrah sampai suami puas. Bersama Hendra sangat berbeda, karena aku dilibatkan untuk aktif dalam ngentot itu, bahkan Dia juga mengajariku bermain diatas, entah berapa kali aku mengejang karena orgasme. Stamina Hendra memang luar biasa.... mungkin seperti kuda.
Di dalam kamarku itu kami sama-sama puas hingga kami kelelahan. setelah kembali pulih kami kembali mandi bersama dan langsung berpakaian seragam. Untungnya kami menyelesaikan tepat waktu, karena setelah kami dalam kondisi rapi anakku pulang dari sekolah yang diantar suamiku sekalian istirahat siang. Kamipun bertingkah biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa, sehingga Suamiku tidak curiga. setelah makan siang kamipun berangkat kerja dengan berboncengan motor. Sepanjang perjalanan kupeluk erat tubuh Hendra sambil kutempelkan gundukan vaginaku ke pantatnya. Walaupun tertutp pakaian kami aku tetap merasakan getaran berbeda. Sejak saat itulah aku sering ngentot dengan Hendra, baik di rumahku, tempat kos Hendra maupun di tempat kerja. Kami melakukannya dengan hati-hati dan rapi, sehingga suamiku tidak tahu walaupun aku ngentot 3 sampai 4 kali dalam seminggu bersama Hendra. Dan hubungan itu terus berlanjut hingga sekarang.

ayahku selingkuhanku

Selepas SMA, ayu, waktu itu 20 tahun, melanjutkan studinya ke Akademi Sekretaris ternama di Bandung. Dengan wajah sangat cantik, tubuh tinggi semampai, dan kemampuan akademis yang cukup baik, pantaslah kalau  ayu memasuki akademi tersebut. Pacar  ayu sejak SMA, Andre, tetap setia dan semakin serius dalam menjalin hubungan dengan  ayu.
“Mau kemana lagi, Fen?” tanya Andre sambil melirik ke  ayu. “Pulang, ah.. Aku capek sehabis ujian tadi,” jawab  ayu sambil bersandar pada jok mobil, matanya terpejam. Andre sekilas melirik pada paha  ayu yang putih mulus. Rok mini yang dipakai  ayu naik tersingkap dengan posisi duduk  ayu tersebut. “Fen, kita ke motel dulu, ya..?” ajak Andre. “Yee, kamu horny ya?” kata  ayu melirik Andre sambil tersenyum. “Habisnya aku tidak tahan melihat kamu…” kata Andre sambil tersenyum pula. “Ya sudah, mau dimana?” tanya  ayu sambil tangannya mengelus paha Andre yang sedang mengemudi. Andre tak menjawab. Hanya senyuman saja yang tampak di wajahnya sementara mobil diarahkannya menuju sebuah motel.. “Buka dong semua pakaian kamu,” kata Andre sementara dia sendiri melucuti semua pakaiannya. “Ih dasar otak horny!” kata  ayu tersenyum sambil melepas seragam kuliahnya. “Aku cinta kamu..” kata Andre sambil memeluk tubuh telanjang  ayu dari belakang. Satu tangan meremas buah dada  ayu, sementara satu tangan mengelus dan mengusap memeknya. “Mmhh…” desah  ayu sambil terpejam. Tangan  ayu menggenggam kontol Andre yang sudah tegak dan sesekali mengenai belahan pantatnya. “Mmhh.. Enak sayang…” bisik Andre ketika Cindy mengocok kontolnya.  ayu tersenyum dan langsung membalikkan badannya menghadap Andre lalu mengecup bibirnya. Andre membalas kecupan bibir  ayu dengan hangat. “Hisap, dong…” bisik Andre di telingan  ayu.  ayu tersenyum sambil merendahkan badannya dan langsung berjongkok. Wajahnya tepat di depan kontol Andre yang sudah berdiri tegak. Lidah  ayu mulai menjilati kepala kontol Andre sementara tangannya tetap mengocok batangnya. “Ohh.. Enak sayang…” bisik Andre sambil memompa kontolnya pelan ketika  ayu mulai mengulum batang kontolnya. Jilatan, hisapan serta kocokan tangan  ayu pada kontolnya membuat Andre mengejang menahan nikmat. “Gantian dong…” kata  ayu sambil bangkit setelah beberapa waktu.  ayu bersandar ke dinding sambil berdiri. Andre jongkok lalu diciumnya bulu kemaluan  ayu.  ayu memejamkan matanya dan melebarkan kakinya ketika lidah Andre mulai menelusuri belahan memeknya. “Oww.. Enak banget, sayang,” kata  ayu sambil memegang kepala Andre dan mendesakan ke memeknya. Pinggulnya bergerak naik turun ketika lidah Andre bermain di lubang memek dan kelentitnya bergantian. “Ohh.. Sshh…” desis  ayu merasakan kenikmatan yang tak terhingga.  ayu terpejam dan mendongak sambil mendesakkan kepala Andre lebih keras ke memeknya ketika ada sesuatu yang sangat nikmat tiada tara yang mau keluar.. “Ohh.. Ohh.. Ohh…”  ayu menjerit pelan tertahan ketika mencapai puncak orgasmenya. Terasa ada yang menyembur hangat enak di dalam memeknya. “Mmhh.. Enak sekali sayang,” kata  ayu sambil agak membungkuk lalu mencium bibir Andre yang masih basah oleh cairan memeknya. Andre sepertinya sudah tidak tahan lagi. Setelah membalas ciuman  ayu sesaat, segera ditariknya tubuh  ayu ke atas ranjang.  ayu telentang sambil membuka kakinya lebar. Dengan tak sabar Andre segera menaiki tubuhnya lalu mengarahkan kontolnya ke memek  ayu. Tangan  ayu segera menggenggam dan membimbing kontol Andre ke lubang memeknya. Dengan sekali desakan, kontol Andre sudah masuk ke memek  ayu. Kontol Andre keluar masuk memek  ayu disertai bunyi khas.. “Mmhh…”  ayu mendesah sambil terpejam sementara pinggulnya bergoyang mengimbangi gerakan Andre. “Enak sekali, sayangghh…” desah Andre. Setelah beberapa waktu dan beberapa posisi bersetubuh mereka lakukan, Andre hampir mencapai puncak kenikmatannya. Kontol Andre semakin cepat keluar masuk memek Ayu. Ketika puncaknya, Andre segera mencabut kontolnya lalu turun dan berdiri di pinggir ranjang. Ayu yang sudah terbiasa, langsung mengerti. Kontol Andre yang masih basah oleh cairan memeknya segera dikulum han dihisap kuat sambil dikocok pelan. Andre terpejam sambil memegang kepala Ayu dan mendesakkan kontolnya agak dalam ke mulut Ayu. Tak lama, crott! Crott! Crott! Air mani Andre tumpah di dalam mulut Ayu yang terus menghisap kontolnya. “Wohh.. Enak sekali, sayang,” ujar Andre dengan nafas berat. Ayu tersenyum sambil menjilati batang dan kepala kontol Andre dari sisa air maninya yang masih menempel. Lalu mereka berciuman.. “Cepat pulang ah…” kata Ayu setelah mereka selesai berpakaian dan merapikan diri. “Ya sayang…” kata Andre sambil menggandeng Ayu keluar kamar. Sesampai di rumah, Andre segera pulang setelah berpamitan kepada Papa dan mama Ayu. “Lama amat sih, Fen?” tanya mamanya. “Iya, mam.. Tadi kami nyimpang dulu ke tempat makan,” kata Ayu ringan sambil segera ke kamarnya untuk ganti pakaian. Malam harinya, ketika mereka sedang nonton TV, Papa dan Mama Ayu segera bangkit dari tempat duduk karena sudah waktunya jam tidur. “Kamu jangan terlalu malam begadang, nanti sakit kepala,” kata mamanya kepada Ayu. “Iya, Mam.. Tanggung nih film sedang seru-serunya,” kata Ayu sambil matanya terus melihat TV. Lalu mereka segera masuk kamar. Setelah beberapa menit, telinga Ayu menangkap suara ranjang berderit berulang-ulang. Sebetulnya Ayu sudah mengerti apa yang sedang terjadi di kamar orang tuanya. Ayu bersikap cuek saja awalnya. Tapi rasa penasaran dihatinya membuat Ayu ingin mengintip mereka. Segera Ayu bangkit lalu mengendap mengintip dari lubang kunci. Walaupun tidak terlalu jelas tapiAyu dapat melihat Papa Mamanya sedang bersetubuh. Darah Ayu berdesir karenanya. Ketika mata Ayu melihat buah zakar dan kontol papanya yang keluar masuk memek Mamanya, darahnya makin berdesir. Matanya lebih jelas lagi melihat kontol papanya ketika mereka telah selesai bersetubuh, papanya bangkit dan mengelap kontolnya yang basah. Tampak jelas di mata Ayu betapa kontol papanya lebih besar dari kontol Andre. Ayu segera berdiri, mematikan TV lalu segera bergegas masuk kamarnya. Di atas ranjang, Ayu tidak bisa memejamkan matanya. Terbayang terus persetubuhan Papa Mamanya tadi, terlebih ketika terbayang kontol Papanya yang besar.. Perasaan Ayu jadi gelisah. Sejak saat itu Ayu secara sadar arau tidak selalu memperhatikan gerak gerik Papanya. Apalagi bila Papanya hanya memakai kolor saja. Mata Ayu selalu mencuri pandang ke paha dan selangkangan Papanya. Papa Ayu waktu itu berumur 40 tahun. Badannya bersih dan tegap. Suatu malam.. “Pijitin pundak Papa, Ayu.. Pegal amat,” kata Papa Ayu waktu mereka nonton TV. “Kalau begitu Papa duduk di bawah biar Ayu gampang mijitnya,” kata Ayu. Papanya segera turun dari kursi lalu duduk di lantai. Ayu segera memijit pundak Papanya sambil nonton TV. “Mama ngantuk ah.. Mau tidur duluan, Pa…” kata Mamanya sambil bangkit dan menuju kamarnya. “Ayu sayang Papa,” bisik Ayu sambil merangkulkan tangannya ke leher Papanya. “Nah, biasanya suka ada maunya kalau kamu sudah begini,” kata Papanya sambil tersenyum dan menoleh ke Ayu. “Mm.. Ayu tidak minta apa-apa kok, Pa…” bisik Ayu lagi manja. “Ayu hanya mau bilang kalau Ayu sayang Papa,” kata Ayu sambil mencium pipi Papanya. Papanya diam sambil tersenyum sambil tanganya memegang tangan Ayu yang sedang memeluk dirinya dari belakang. “Tumben kamu manja begini,” kata Papanya sambil menoleh dan menatap Ayu lama. Ayu tersenyum lalu mencium pipi Papanya lagi berkali-kali. Darah Ayu mulai berdesir. “Ada apa sih, yu?” kata Papanya lagi sambil tersenyum. Ucapan Papanya tidak bisa terus ketika bibir mungil Ayu mengecup bibirnya. “Ayu sangat sayang Papa,” bisik Ayu lirih sambil bibirnya melumat hangat bibir Papanya. Papa Ayu pada awalnya kaget atas tindakan putrinya ini, tapi lama kelamaan sentuhan hangat bibirAyu bisa menghangatkan perasaan dan gairahnya. Dibalasnya ciuman Ayu dengan hangat pula. “Mm…” suara Ayu terdengar pelan. Papa Ayu bangkit lalu duduk berhadapan dengan Ayu. Kembali dilumat bibir Ayu dengan agak panas. Ayupun membalasnya dengan agak panas pula. Tangan Ayu bergerak ke arah selangkangan Papanya. Sambil tetap berciuman diremasnya pelan kontol Papanya. Terasa kontol Papanya mulai bergerak tegak dan tegang.. “Ayu sayang Papa,” kembali Ayu berbisik. “Papa juga sama…” kata Papanya dengan nafas memburu. “Jangan disini, Pa.. Nanti Mama tahu,” kata Ayu sambil bangkit dan menarik tangan Papanya ke kamar belakang. Papanya menurut mengikuti Ayu. Ayu langsung memeluk dan melumat bibir Papanya dengan liar, Papanya pun membalasnya semakin panas. Tangan Ayu mulai berani disusupkan dan masuk ke celana kolor Papanya, lalu tanpa ragu menggenggam dan meremasnya pelan. “Mmhh…” suara Papanya tertahan karena masih berciuman. Ayukemudian melepaskan pelukannya lalu merendahkan tubuhnya hingga jongkok. Diperosotkan celana kolor Papanya sampai lutut hingga kontol besarnya yang tegak tampak di depan wajahnya. Ayu mengocok pelan kontol Papanya lalu segera mengulumnya. Papanya terpejam sambil memegang kepala Ayu. “Ohh…” desah Papanya. Dimaju mundurkan kontolnya di dalam mulut Ayu. Setelah beberapa lama, tubuh Papanya bergetar lalu… Crott! Crott! Crott! Air mani Papanya muncrat di dalam mulut Ayu. Ayu dengan tenang menelannya habis. Ayu lalu berdiri sambil tersenyum. “Ayu pengen, Pa..” pinta Ayu berbisik. “Tidak bisa sekarang sayang,” kata Papanya sambil membetulkan celananya. “Kapan, Pa?” kata Ayu sambil memeluk dan mengecup bibir Papanya. “Kamu pulang kuliah jam berapa?” tanya Papanya. “Jam 11, Pa…” “Kalau begitu Papa jemput kamu di kampus jam 12 untuk makan siang, lalu kita cari tempat…” kata Papanya sambil tersenyum. “Iya, Pa…” kata Ayu sambil tersenyum pula. “Kasih tahu pacar kamu untuk tidak jemput, ya?” kata Papanya. Ayumengangguk. “Sekarang tidurlah,” kata Papanya sambil mencium bibir Ayu mesra. Besok harinya sesuai dengan rencana, Ayu dijemput di kampus. “Mau makan siang dimana?” tanya Papanya. “Tidak usah makan siang, Pa…” kata Ayu manja. “Langsung saja…” kata Ayu tersenyum. Papa Ayupun tersenyum. Mobil langsung di arahkan ke hotel. Di dalam kamar, mereka langsung berciuman. Ayumenatap mata Papanya lalu melepas kancing kemeja Papanya satu demi satu. “Biar Papa buka sendiri biar cepat. Waktu kita sedikit sayang. Papa harus segera ke kantor lagi,” kata Papanya sambil tersenyum lalau melepas semua pakaiannya. Ayu juga sama. Tubuh Ayu telentang di atas ranjang. Papanya segera duduk di pinggir ranjang. Tangannya mulai mengelus dan meremas buah dada Ayu. Ayu terpejam menikmati belaian Papanya itu. Sementara tangannya dengan segera meraih kontol Papanya yang sudah tegang besar. Diremas dan dikocoknya pelan. Tangan Papanya mulai turun ke memek Ayu. Diusap dan di gosoknya memek Ayu dengan mesra. Lalu salah satu jarinya mulai memainkan kelentit dan lubang memeknya bergantian. Ayu terpejam sambil menggigit bibir sementara tangannya tak henti mengocok kontol Papanya. “Cepat masukkan, Pa…” pinta Ayu. Papanya tersenyum lalu bangkit dan segera menaiki tubuh anaknya. Disentuhkan kontolnya ke belahan memek Ayu. Ayu menatap mata Papanya sambil tangannya segera meraih kontol dan mengarahkan ke lubang memeknya. Dengan sedikit desakan, kontol Papanya perlahan masuk ke memek Ayu. Ayu terpejam merasakan rasa nikmat dari orang yang sangat disayanginya. Tak terasa air matanya mengalir di pipi. “Ada apa sayang?” tanya Papanya sambil terus memompa kontolnya. “Ayu sangat bahagia bisa bersama Papa saat ini,” kataAyusambil memeluk erat Papanya. “Ayu sangat sayang Papa,” bisik Ayu. “Papa juga sangat sayang kamu,” kata Papanya. Ayu tersenyum sambil menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan pinggul Papanya. Kenikamatan dan sensasi yang sangat luar biasa dirasakan oleh Ayu saat itu. Siang itu Ayu dan Papanya dengan liar bersetubuh bermandi peluh dan desahan serta jeritan kenikmatan. Sampai akhirnya terasa kontol Papanya berdenyut tanda akan mencapai orgasme. Dicabutnya kontol dari memek Ayu lalu digesek-gesekan ke belahan memeknya. TapiAyu dengan segera bangkit dan langsung menghisap serta mengocok kontol Papanya sampai akhirnya.. Crott! Crott! Air mani Papanya menyembur banyak di dalam mulut Ayu.Ayu menelannya dengan tenang lalu tersenyum. Papanya lalu mencium bibir Ayu. “Kamu hebat sayang…” bisik Papanya. “Lebih hebat dari Mama kamu,” kata Papanya lagi. “Ayu sayang Papa…” bisik Ayu sambil tersenyum
 Setelah kejadian itu ayu bila ada kesempatan di rumah saat mamanya pergi ayu langsung menggeret papanya untuk bercinta.